Selena adalah seorang wanita yang dikenal sebagai single mom padalah dirinya belum menikah. Selena menanggung status itu karena ia menjadi ibu seorang Lionel Arkana yang merupakan anak dari sang kakak yang meninggalkan anaknya begitu saja dan kabur bersama pria lain setelah disakiti suaminya, Devon Robert Leodinas.
Ya, Lionel yang kini menjadi anaknya adalah anak dari Devon Robert Leodinas dan Bianca Acella kakaknya.
Selama eman tahun, Selena pusatkan semua hidupnya untuk Lionel putra tersayangnya.
Namun, bagaimana jadinya jika Devon Robert Leodinas seorang bapak biologis Lionel tiba-tiba kembali dan menghantui Selena setelah enam tahun menghilang?
Akan kah Devon tahu jika seorang anak yang memanggil Selena Momy adalah anaknya sendiri? Dan akankah Devon tahu jika ternyata ia mempunyai seorang anak dari mantan istrinya yang tak lain adalah kakak Selena?
UPDATE SETIAP HARI SENIN SELASA & RABU ‼️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ibun Neina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Brian 2
Entah mengapa, Brian merasa Selena banyak menyembunyikan sesuatu darinya. Brian tahu bahwa Selena adalah wanita yang kuat, dan memang Selena sangat patut untuk di acungi jempol karena selalu mengurus urusannya sendiri. Tetapi tetap saja, Brian ingin dilibatkan dan menjadi solusi bagi Selena agar Selena tidak perlu terus-terusan menjadi wanita sok kuat yang padahal sekiat apapun wanita, dia tetap membutuhkan seseorang untuk bersandar. Dan Brian bersedia untuk itu andai Selena tahu.
Brian menghela nafas, tidak bisa menahan perasaannya lagi.
“Selena, aku harus bertanya. Aku tahu kau sudah menceritakan ini kemarin, tapi aku masih penasaran. Devon… pria itu, seberapa besar dia masih mengganggu mu?.” tanya Brian membuat Selena langsung menatapnya bingung.
Selena mengerjap, menatap Brian bingung. Mengapa Brian tiba-tiba membahas Devon? Apa Brian tahu isi hatinya?
Selena menarik napas panjang, menjaga nada suaranya agar tetap tenang. “Brian, Devon masih ada di sekitar, tapi aku berusaha untuk tidak terlalu memikirkannya. Kami tidak berinteraksi sering.” bohong Selena. Selena sengaja menutup-nutupi situasi yang sebenarnya karena ia tidak ingin membebani Brian terlalu dalam.
Brian mengernyit, merasa tidak puas dengan jawaban Selena. “Tapi kenapa dia masih ada di hidupmu? Aku tidak mengerti. Maksudku, kalau dia memang hanya masa lalu, kenapa kau tidak benar-benar memutuskan semua hubungan dengannya? Selain itu bukan kah dia mantan suami kakakmu?.”
Selena mengalihkan pandangannya dari Brian, berusaha menyembunyikan emosinya. “Situasinya tidak sesederhana itu, Brian. Ada banyak hal yang... terlibat.”
“Apa maksudmu? Apakah ini tentang kakak mu atau... apakah dia mengancam mu? Apa yang sebenarnya terjadi antara kalian?” tanya Brian makin bertele-tele. Selena dapat melihat wajah cemas Brian saat bertanya.
Selena tersenyum tipis, mencoba menenangkan Brian tanpa mengungkapkan apa pun lebih dalam. “Devon tidak mengancamku. Ini hanya masalah yang harus aku selesaikan sendiri.”
Brian terdiam sejenak, memproses kata-kata Selena. Dia tidak sepenuhnya memahami kompleksitas hubungan Selena dengan Devon, tetapi Brian bisa merasakan bahwa ada lebih banyak hal yang tidak diungkapkan Selena. Terutama tentang perasaannya pada pria bernama Devon itu.
“Mengapa kau tidak mau cerita lebih Selena? Aku di sini untuk membantu mu. Kalau ada sesuatu yang bisa aku lakukan, aku ingin tahu. Tolong”
Selena terdiam, menatap mata Brian yang menatapnya penuh permohonan. “Brian, aku menghargai kepedulianmu, tapi ini bukan sesuatu yang bisa aku bagi. Ini adalah masalahku, dan aku yang harus menyelesaikannya sendiri.”
Brian menghela nafas. Merasa semakin bingung dan khawatir. “Tapi... siapa sebenarnya Devon ini? Kau pernah banyak bicara tentang dia sebelumnya. Apakah dia orang yang berbahaya? Apakah dia seseorang yang harus aku waspadai?”
Selena menggelengkan kepala, terkekeh sebelum menjawab. “Dia bukan orang yang mudah dipahami. Dan sejujurnya, dia bukan urusanmu untuk dikhawatirkan. Dia tidak berbahaya Brian, kau jangan khawatir.”
Brian menunduk, mencoba memahami lebih baik. “Tapi aku melihat dia masih mempengaruhimu Selena. Kau kelihatan tegang setiap kali namanya disebut.”
“Devon hanya bagian dari masa laluku, Brian. Dan aku sedang mencoba untuk melangkah maju. Itu saja.” jawab Selena.
Brian merasakan ketegangan dalam diri Selena, tapi dia tidak bisa menahan rasa penasarannya. Di satu sisi, dia ingin melindungi Selena, tapi di sisi lain, dia merasa terjebak dalam emosi yang semakin membingungkan.
Dengan suara pelan, Brian kembali bersuara. “Selena, aku hanya ingin kau bahagia. Dan jika Devon membuatmu tidak nyaman, aku ingin memastikan dia tidak lagi menjadi masalah.”
“Tentu.” Selena senyum tipis, “Aku tahu, Brian. Aku benar-benar menghargai itu. Tapi percayalah aku bisa menanganinya sendiri.”
Brian mengangguk. Matanya makin menatap Selena dalam, perasaan yang selama ini ia simpan mulai menguasai dirinya. Brian merasa perlu untuk lebih dekat, lebih dari sekadar teman. Ternyata lelah juga memendam perasaannya selama ini dari Selena.
Perlahan, mata Brian turun ke bibir Selena dan terfokus disana. Dan tanpa sadar, Brian mulai mendekatkan wajahnya.
Selena menyadari pergerakan Brian dan hatinya tiba-tiba berdetak lebih cepat. Dalam sekejap, pikirannya melayang pada Devon. Meskipun Selena mencoba menyangkal perasaannya, ada sesuatu dalam dirinya yang masih terikat pada pria itu. Devon, dengan semua kerumitannya, masih memenuhi pikiran Selena. Bagaimana mungkin dia bisa melupakan seseorang yang begitu kuat mencengkeram hatinya? Kenangan tentang pertengkaran mereka di kantor kembali muncul di benaknya. Tatapan tajam Devon, suaranya yang berwibawa, serta cara dia memaksakan kehendak—semua itu membuat Selena bingung antara cinta dan kebencian. Selena merindukan Devon, namun dalam waktu yang sama, Selena juga takut kembali terperangkap dalam pesonanya. Tapi yang ada dihadapannya kini Brian. Teman baiknya yang selalu ada untuknya.
Saat jarak wajah Brian semakin dekat, Selena tiba-tiba sadar.
“Selena, aku...” ujar Brian makin mendekatkan wajahnya ke bibir Selena.
Namun sebelum Brian bisa menyelesaikan kalimatnya, Selena langsung bergerak mundur, segera menjaga jarak di antara dirinya dan Brian.
Selena terkejut dengan apa yang hampir saja di lakukan Brian, “Brian... apa yang kau lakukan? aku menghargai perhatianmu. Tapi kita teman, dan aku ingin kita tetap seperti itu Brian.”
Brian terdiam, rasa malu dan sedikit kecewa tergambar di wajahnya. Brian tidak bermaksud membuat Selena tidak nyaman, tapi emosinya malam ini terlalu kuat untuk ditahan. Perasaannya begitu banyak pada Selena.
Brian ikut mundur, seketika merasa bersalah. “Maaf Selena. Aku aku tidak seharusnya melangkah sejauh itu. Aku hanya terlalu emosional. Aku akan pulang sekarang.”
“Tidak apa-apa, Brian. Aku tahu kau hanya peduli dan aku benar-benar menghargainya.” jawab Selena tersenyum menenangkan.
Brian menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan diri. “Besok pagi aku akan menjemput mu dan Lionel untuk kembali ke mansion. Sekarang kau istirahatlah, aku akan pulang.”
Selena mengangguk. “Terima kasih, Brian. Aku akan bersiap.”
Brian berpamitan dan meninggalkan apartemen Selena. Setelah pintu tertutup, Selena terdiam, merenung tentang apa yang baru saja terjadi.
Brian.. tidak mungkin menyukainya bukan?
kl ga egois mh ga mngkin dlu nkah sm kk'ny selena,sdngkn dia sndri pnya hbungn sm selena....trs skrng tba2 dtng,trs sok mrsa mmiliki selena lg...ga tau diri kn km devon???
trnyta ada yg lbh smbong dr devon,sialnya dia clon istri ktanya...
Kira2 devon bkln tkluk ga y???
udh mmpir nih...slm knl....
jd selena dlu pcaran sm devon???trs knp nkahnya sm bianca???