Qin Yichen adalah putra kesayangannya kaisar dan sangat dimanjakan. Karena sangat dimanjakan, Qin Yichen tumbuh menjadi remaja yang suka membuat masalah dan akhirnya dikirim ke akademi militer kerajaan di bawah bimbingan Jenderal Bao. Di sana dia bertemu dengan putri jenderal Bao yang tomboy. Putri jenderal itu bernama Bao Jiali. Qin Yichen jatuh cinta pada Bao Jiali. Namun, politik yang kejam membuat Qin Yichen ditarik kembali ke istana dan Jenderal Bao sekeluarga dibunuh kecuali Bao Jiali. Bao Jiali berhasil hidup dan masuk ke dalam istana sebagai penari untuk menuntut balas.
Ikuti kisah komedi romantis penuh suka dan duka ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Minum Obat
Qin Yichen berbalik badan kembali dan itu membuat Rongjin mendongak dengan senyum lebar. Rongjin mengira bahwa Qin Yichen akan meminta maaf dan memeluknya kali ini. Namun, Qin Yichen berbalik badan hanya untuk menambahkan kata, "Kalau kamu masih mengganggu A Li, maka jangan salahkan aku kalau aku menurunkan kamu sebagai permaisuri" Setelah berkata seperti itu, Qin Yichen benar-benar pergi meninggalkan paviliun permaisurinya.
Rongjin menatap punggung Qin Yichen dengan wajah pias dan meremas penuh amarah kain putih penguji segel kesucian.
Sementara itu, Bao Jiali tengah membuka mata dan saat gadis cantik itu melenguh lelah lalu meringis dan mendesis kesakitan, Shiqing langsung duduk di tepi ranjang dan memegang kedua bahu Bao Jiali sambil bertanya, "Apa yang Anda rasakan Yang Mulia Selir?"
Sreeetttt! Selimut meluncur turun dari tubuhnya saat Bao Jiali berusaha untuk bangun.
"Astaga!" Shiqing refleks membeliak kaget saat dia melihat ada begitu banyak tanda merah kebiruan di leher dan dada Bao Jiali.
Yang Mulia Kaisar sangat brutal semalam. Kasihan Yang Mulia Selir. Yang Mulia Selir masih muda dan kenapa Yang Mulia Kaisar bertindak sebrutal itu? Batin Shiqing sambil terus menelusuri tanda merah kebiruan yang dia lihat di tubuh Bao Jiali.
Melihat Shiqing terus menelusuri tubuhnya dengan sorot mata heran, Bao Jiali langsung menarik ke atas selimutnya dan menunduk malu.
"Ah! Maafkan saya, Yang Mulia Selir. Saya tidak bermaksud kurang ajar menelusuri tubuh Anda tadi. Tapi, itu, emm, Yang Mulia Kaisar........"
"Dia B*j*ng*n!" Desis Bao Jiali sambil mendongak cepat.
"Yang Mulia Kaisar pasti tidak sengaja melakukannya" Sahut Shiqing.
"Dia sengaja melakukannya" Geram Bao Jiali.
Shiqing hanya bisa menghela napas panjang lalu dia memilih untuk berkata, "Saya rasa Anda tidak akan sanggup berjalan. Saya akan menggendong Anda, Selir. Naiklah ke punggung saya" Ucap Shiqing sambil menyiapkan punggungnya di depan Bao Jiali.
"Tidak usah, Kak Shiqing. Aku ini cukup gendut. Kalau aku naik ke punggung Kak Shiqing takutnya Kakak......"
"Anda tidak gendut dan saya yakin kalau saya mampu menggendong Anda. Naiklah ke punggung saya, Selir"
Bao Jiali melilitkan selimut ke tubuhnya lalu mencoba berdiri di atas ranjang dan saat rasa nyeri berdenyut hebat di bawah sana, Bao Jiali sontak melompat ke punggung Shiqing.
Shiqing dengan cepat melesat ke kamar mandi dan menoleh ke para dayang yang baru saja masuk sambil berkata, "Keluarlah kalian semua! Aku yang akan memandikan Selir"
"Baik" Kelima dayang itu kemudian melangkah mundur lalu menutup pintu kamar junjungan mereka.
Dengan hati-hati Shiqing menurunkan Bao Jiali lalu dia membantu Bao Jiali mandi sambil terus berkata, "Pegangan pakai pundak saya, Selir. Kalau terasa sangat sakit saya akan meminta tabib wanita yang tadi memeriksa Anda untuk membuatkan salep"
"Baiklah. Terima kasih banyak Kak Shiqing. Maafkan A Li kalau kemarin malam A Li memanggil Kak Shiqing tanpa sebutan kakak karena A Li, A Li........"
"Tidak apa-apa. Saya mengerti, kok" Sahut Shiqing.
Setelah membantu Bao Jiali berpakaian, Shiqing kembali menggendong Bao Jiali lalu menurunkan Bao Jiali di atas ranjang dengan hati-hati.
Shiqing kemudian berdiri tegak dan berkata, "Tidurlah lagi, Selir! Saya akan menjaga Anda"
"Terima kasih, Kak Shiqing"
Shiqing tersenyum lalu berkata, "Tidurlah, Selir. Anda pasti lelah sekali"
"Baiklah" Bao Jiali memejamkan mata dan tidak begitu lama kemudian gadis cantik itu tertidur lelap.
Shiqing menarik selimut hingga ke leher Bao Jiali lalu dia bergumam lirih, "Yang Mulia Kaisar pasti terhasut oleh sesuatu sehingga beliau bertindak kasar pada Anda semalam. Saya yakin itu karena saya melihat dan bisa merasakan bahwa Yang Mulia Kaisar sangat menyayangi Anda, Selir dan tidak mungkin bersikap kasar kepada Anda seperti semalam"
Shiqing terus berdiri tegak di depan ranjang dan sontak memutar badannya ke kanan lalu membungkuk saat dia melihat junjungannya datang.
"Dia sudah minum obatnya?" Qin Yichen terus menatap wajah cantik alami kekasih hatinya.
"Obatnya belum jadi. Sebentar lagi pasti jadi dan diantarkan ke sini, Yang Mulia" Sahut Shiqing dengan masih membungkukkan badan.
"A Li sudah mandi?" Tanya Qin Yichen tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah cantik gadis yang sangat dia cintai dan sekarang gadis itu sudah menjadi dewasa setelah semalam dia merenggut segel kesucian gadis itu dengan sangat brutal.
"Sudah, Yang Mulia" Sahut Shiqing.
Lebih baik aku tidak usah katakan kalau Selir kesakitan dan kesulitan berjalan tadi. Biar Selir yang mengatakannya sendiri ke Yang Mulia Kaisar. Batin Shiqing.
"Keluarlah!" Perintah Qin Yichen tanpa menatap Shiqing. Tatapan Qin Yichen terus mengarah ke wajah cantik pujaan hatinya yang tampak sangat damai dalam tidur lelapnya.
"Baik" Shiqing menegakkan badan lalu keluar dari dalam kamar junjungannya.
Sepeninggalnya Shiqing, Qin Yichen duduk di tepi ranjang. Dia merogoh selimut untuk mencari tangan Bao Jiali lalu dia genggam tangan itu dengan perasaan bersalah.
Bao Jiali membuka matanya saat dia merasakan tangannya digenggam.
Melihat Bao Jiali membuka mata, Qin Yichen langsung tersenyum dan berkata, "Apa yang kamu rasakan?"
Bao Jiali menatap Qin Yichen dengan penuh kebencian. Lalu, dia menarik tangannya yang berada di dalam genggaman pria tampan itu kemudian perempuan cantik itu memunggungi suaminya.
Qin Yichen menghela napas panjang lalu berkata dengan penuh kelembutan, "Maafkan aku, A Li. Aku terbakar hasutan dan aku cemburu. Aku kira kamu dan........"
"Bai Long pria yang sangat sopan dan dia menghormati aku" Sahut Bao Jiali dengan masih memunggungi suami tampannya.
Qin Yichen kembali tersulut api cemburu dan pria tampan itu sontak menggeram, "Jangan memuji pria lain di depanku! Aku ini Suami kamu!"
Bao Jiali memutar badan untuk menatap suaminya, namun ketika dia ingin menyemburkan amarahnya, tabib datang dan berkata, "Ini obat untuk Yang Mulia Selir, Yang Mulia. Ramuan jahe, lemon, dan rempah-rempah yang sangat bagus untuk memulihkan stamina. Lalu, ini juga ada salep yang diminta oleh Nyonya Shiqing"
"Salep?"
"Iya, emm, ini salep untuk robekan di area sensitifnya Yang Mulia Selir"
Bao Jiali merona merah saat dia melihat suaminya menyibak selimut sambil berkata, "Benarkah ada robekan?"
Saat Qin Yichen ingin menyibak rok Bao Jiali, tabib tersebut sontak berbalik badan dan Bao Jiali sontak menepis kasar tangan pria tampan itu sambil menggeram, "Jangan sentuh aku!"
"Letakkan nampannya di meja dekat ranjang!" Perintah Qin Yichen dan tabib itu meletakkan nampan di atas meja lalu buru-buru pamit dan bergegas keluar dari dalam kamar junjungannya.
"Jangan pernah menyentuhku lagi!" Bao Jiali melotot ke Qin Yichen.
"Baiklah. Tapi, minum obatnya. Aku akan suapi kamu, ya"
"Tidak mau! Aku tidak suka minum jamu. Pergi dan tinggalkan aku!" Bao Jiali berteriak kesal dan makin melotot di depan Qin Yichen.
"Kalau kamu tidak mau minum obat sendiri dan tidak mau aku suapi maka hanya ada satu cara agar obat itu bisa masuk ke badan kamu" Qin Yichen dengan cepat meminum ramuan obat itu lalu menyimpannya di dalam mulutnya. Kemudian dia cepat dia menarik tengkuk Bao Jiali dengan tangan kanan. dan tangan kirinya menahan tangan istri cantiknya itu kemudian bibirnya memaksa bibir Bao Jiali untuk terbuka. Dengan perlahan Qin Yichen memindahkan ramuan obat di dalam mulutnya ke mulut Bao Jiali.
Bao Jiali terus meronta dan itu justru membuat dirinya tanpa sadar terus menelan ramuan obat itu.
Setelah berhasil memasukkan semua ramuan obat ke dalam badan istri tercintanya, Qin Yichen menarik bibirnya dari bibir Qin Yichen dan saat wajahnya tegak menatap istri cantiknya, perempuan itu langsung menamparnya.
semoga tetap di beri kesehatan yaaa🥹🥹
semangat up tiap hari🤭🤭
iklan buatmu thor...
semangt💪
sehat terus kakak🥹