NovelToon NovelToon
Dendam Sang Pengasuh

Dendam Sang Pengasuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:26.2k
Nilai: 5
Nama Author: Na_Les

"Apakah Tuhan sedang tidur? Kenapa laki-laki yang sudah membuat hidup ku hancur, hidup dengan bahagia? Lalu kemana perginya semua doa-doa ku? Jika karma tidak kunjung datang padanya, maka tangan ku sendiri lah yang akan membalas perbuatannya!"

~Anindita

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DSP ~ Bab 25

Kos-an Anin.

"Jadi gimana sekarang Beb?" tanya Anin.

Hendrik terdiam beberapa menit.

"Gugurin Beb." jawab Hendrik.

Mata Anin membulat lebar mendengar jawaban Hendrik.

"Yang bener aja Beb, masa di gugurin! Kamu gak mau tanggung jawab!" marah Anin.

"Bukannya gak mau tanggung jawab Beb! Aku cuma belum siap aja kalau kita nikah sekarang." jawab Hendrik.

"Kamu kan tau keuangan aku belum mapan, lagi pula Mama aku juga belum ngerestuin hubungan kita." lanjut Hendrik.

Hendrik tidak memberitahu Anin tentang status sosial keluarganya. Yang Anin tau tentang Hendrik, Hendrik adalah anak tunggal dan bekerja sebagai karyawan biasa di salah satu perusahaan swasta.

"Tapi waktu itu kamu kan janji sama aku bakalan tanggung jawab apapun yang terjadi Beb!" teriak Anin.

"Ssst... pelanin suara kamu! Nanti kamar sebelah denger!" ucap Hendrik sambil menutup mulut Anin.

Kesal mulutnya ditutup, Anin langsung menepis tangan Hendrik.

"Aku pasti tanggung jawab kok Beb, tapi untuk sekarang, aku cuma bisa tanggung jawab atas diri kamu bukan tanggung jawab atas anak itu." ucap Hendrik.

"Tapi ini anak kamu Beb!" balas Anin.

"Iya tau! Aku kan gak bilang itu bukan anak aku! Aku akui kok itu anak aku! Tapi untuk sekarang aku belum bisa nikahin kamu, apalagi karena kamu hamil, bisa kena serangan jantung Mama aku." balas Hendrik.

Kemudian Hendrik menarik tangan Anin dan menggenggamnya erat.

"Please Nin, ngertiin kondisi aku. Aku janji kalau aku naik jabatan nanti, aku langsung nikahin kamu. Sekalipun Mama aku belum ngasih restunya, aku tetap nikahin kamu." kata Hendrik lagi.

"Jadi sekarang, mumpung kandungan kamu masih muda, kita jatuhin aja. Yah, mau yah." bujuk Hendrik.

Untuk beberapa menit Anin terdiam menimbang-nimbang kata-kata Hendrik.

"Gak Beb! Aku gak mau! Aku akan tetap melahirkan anak ini!" tolak Anin.

"Nin-" baru saja Hendrik hendak bicara, Anin sudah memotong kata-katanya.

"Beb, kita udah melakukan dosa jadi aku gak mau nambah dosa lagi dengan menggugurkan anak ini." potong Anin.

"Tapi Beb-" lagi-lagi Anin langsung memotong kata-kata Hendrik.

"Kalau kamu gak mau tanggung jawab, ya udah gak pa-pa. Aku bisa urus semuanya sendiri. Aku akan minta cuti setahun, aku akan cari kerja untuk biaya persalinan aku nanti." ucap Anin.

Sebenarnya motif Anin mengatakan itu hanya untuk membuat Hendrik berubah pikiran.

Ya mungkin bukan sekarang, tapi harapan Anin, hati Hendrik akan tergerak untuk menikahinya saat Hendrik melihat dirinya berjuang sendirian.

"Kamu yakin bisa?" tanya Hendrik.

"Aku juga gak tau, tapi mudah-mudahan bisa. Kalau pun suatu hari nanti aku mentok, mungkin aku akan kasih tau Mama ku tentang kondisi ku." jawab Anin.

Untuk saat ini Anin ingin merahasiakan kondisinya pada sang Mama, karena baru-baru ini Anin mendengar kalau Mamanya sedang sakit.

"Terus hubungan kita gimana? Apa hubungan kita berakhir?" tanya Hendrik.

"Terserah kamu. Kalau kamu mau hubungan kita berakhir, aku juga gak masalah." jawab Anin seolah dia ikhlas dengan semuanya. Padahal dalam hatinya ingin sekali dia memukul kepala Hendrik.

Hendrik terdiam.

Tak lama Hendrik membuka suaranya lagi, tapi bukannya mengeluarkan kata-kata yang menyejukkan hati Anin, Hendrik malah berpamitan pada Anin.

💋💋💋

Kediaman Barata.

Pukul 20.00

Setelah selesai makan malam, Hendrik memberanikan diri untuk membicarakan tentang Anin pada sang Mama.

Hendrik pun menemui Mamanya yang sedang menonton di ruang televisi. Diruangan itu hanya ada Mama Rika, sedangkan Papa Herman sedang perjalanan bisnis ke Singapura.

"Ma... ada yang mau Hendrik omongin sama Mama." ucap Hendrik.

Mama Rika melirik Hendrik. Melihat raut wajah Hendrik yang serius, Mama Rika pun mematikan televisi dan mengalihkan pandangannya kepada Hendrik.

"Tumben muka kamu serius begitu, mau ngomongin apa? Apa ada masalah di kantor?" tanya Mama Rika.

Hendrik menggelengkan kepalanya.

"Ini bukan masalah kantor, Ma. Tapi ini masalah pribadi Hendrik." jawab Hendrik.

Mendengar itu, Mama Rika yang sempat memasang wajah serius demi mendengar cerita anaknya, tiba-tiba saja raut wajahnya langsung berubah menjadi malas.

Mama Rika yakin kalau Hendrik ingin membicarakan tentang Anin.

"Jangan bilang kamu mau nikah sama perempuan itu! Gak ada yah! Mama gak akan kasih restu! Sampai kapan pun Mama gak akan ngerestuin kamu nikah sama perempuan itu!" ucap Mama Rika sambil mengalihkan pandangannya dari Hendrik lalu kembali menyalakan televisi.

"Tapi Anin hamil anak Hendrik, Ma." ucap Hendrik tak mau berbasa-basi.

Mendengar itu, mulut Mama Rika langsung menganga lebar dan perlahan Mama Rika kembali menoleh ke arah Hendrik.

💋💋💋

Bersambung...

1
G A G A
lanjut thor
Istrinya Kang Tae Mo
belum seberapa itu hendrik
Sunaryati
Itu baru balasan kecil Hendrik,
Embong Cilodong
laki laki bodoh dg wanita pecundang aja ga bisa tegas
kalau dia mau ketemu istri nya izin kan saja aagar smua cepat selesai
menghadapi wanita bejat hrs dg kekersan .karena mereka sdh tidak punya harga diri dan malu
Embong Cilodong
pandangan yg salah kaprah
justru dg ada nya anak diantara bapak dan ibu nya akan tambah hangat bekeluarga 😁😁
Embong Cilodong
sdh bisa kebaca ya mbak
Yunia Afida
semangat terus 💪💪💪💪💪💪
Yunia Afida
dia ngepet kali dit
Yunia Afida
Dita maksudnya
Yunia Afida
good job dita
Sunaryati
Lanjuut, Thoor
« IPH » Balqis 🍀
lanjut thor
« IPH » Balqis 🍀
nah loh
« IPH » Balqis 🍀
takut yah? 🤭
Juli_etz
o...ooooo....
bheatha
kang sekop mulai ketar ketir 🤣
B I N T A N G
mantap Dita jangan mau diintimidasi 👍
Juli_etz
nenek Lemper eh🤭 lampir 😸
Yunia Afida
sudah kuduga sejak awal bayi Anin masih hidup ya,dan anaknya itu yang diasuh Anin sendiri
Yunia Afida: jari penasaran anak Anin dimana
Istri Solehot: bukan kak. Hanna masih dua tahun, sedangkan bayi anin lahir enam tahun yang lalu 🤭
total 2 replies
Yunia Afida
melahirkan normal aja kontraksinya berat sedap sedap sakit,la ini dipaksa alamat sakit banget g bisa bayangin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!