Perubahan hidup seorang gadis yang dijodohkan oleh kedua orang tuanya dengan alasan klasik memberikan yang terbaik,tapi bukannya kebahagiaan yang didapat ia justru menderita karena suaminya yang tak pernah menganggapnya ada dan malah menikah lagi dengan wanita lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irwineka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Diatas Kertas #30
Teeeeet teeeeet teeeeet........
Pagi² sekali bel di rumah Danu berbunyi. Seorang wanita sekitar 40 tahunan dengan memakai pakaian pelayan keluar dari rumah berjalan mendekati gerbang rumah milik Danu tersebut.
" maaf,nona ini siapa ?" tanya wanita itu pada Rina. Ya,Rina lah yang datang sepagi itu.
" kamu siapa ? pembantu baru di rumah ini ?" tebaknya.
"cepat bukakan pintunya !!,saya ini nyonya rumah,istri dari tuan mu, Danuarta" bentak Rina pada wanita itu.
"maaf,tapi tuan besar bilang nyonya rumah ini hanya nyonya Elsifa,saya dilarang membuka gerbang ini jika bukan nyonya Elsifa yang datang" ART tersebut sedikit menundukkan kepalanya melihat raut wajah Rina yang terlihat memerah menahan emosi.
Rina mendengus kasar lalu menghentak hentakkan kakinya berjalan masuk ke sebuah mobil hitam yang terparkir tak jauh dari rumah milik Danu tersebut.
"berani sekali Joseph tua bangka itu berbuat begini terhadapku,lihat saja apa yang akan aku lakukan untuk balas dendam " sungut Rina tak terima karena merasa dipermalukan.
Bagaimanapun juga menurutnya ia belum resmi bercerai dengan Danu,karena surat panggilan untuk sidang perdana perceraiannya ia abaikan. Itu artinya persidangan ditunda. Memang itu tujuannya,agar ia tidak sampai bercerai dengan Danu. Bukan karena masih cinta pada lelaki itu,tapi ada maksud lain yang hendak digapai olehnya melalui Danu.
Danu baru terbangun,melihat mobil Rina melaju menjauh dari arah rumahnya.
//ada apa wanita itu kemari ?//tanyanya seiring bayangan mobil Rina yang menghilang dari pandangan.
"apa barusan ada wanita yang datang kemari bi ?" tanya Danu ketika asisten rumah tangganya baru masuk ke dalam rumah.
"iya tuan,dan sesuai perintah dari tuan besar kalau selain nyonya Elsifa dilarang dibukakan pintu" jawab pembantu yang diketahui bernama Lasmi.
Lasmi pun pergi dari hadapan tuannya dan lantas ke dapur untuk menyelesaikan pekerjaan yang sempat tertunda karena kedatangan tamu tak diundang. Sedangkan Danu memilih pergi ke taman yang berada di samping rumah.
Taman itu juga menjadi salah satu tempat favorit yang sering didatangi Elsifa. Danu termenung sendirian,merutuki kebodohan dirinya yang baru menyadari betapa selama ini dia sudah berlaku tidak adil terutama terhadap Elsifa. Dari awal pernikahannya dengan Elsifa dia hanya menganggap wanita itu tak lebih hanya sekedar status istri di atas kertas.
Apa yang diharapkannya dari sebuah pernikahan ? Anak,sudah tentu jawabannya. Jelang 1 tahun pernikahannya dengan Rina,ia sungguh bahagia ketika dokter menyatakan Rina berbadan dua karena sepulang dari fashion show istrinya itu sempat pingsan dan mengaku mual.
Tapi kebahagiaan itu tak bertahan lama,karena buah hati yang dinantinya tak berkesempatan hadir ke dunia. Sebuah kecelakaan hebat pernah hampir merenggut nyawanya kala itu. Mungkin memang belum saatnya dia diberi kesempatan untuk memiliki buah hati.
Hingga tahun demi tahun berlalu,tiga tahun setelahnya,Rina kembali dinyatakan positif hamil oleh dokter. Sifat istrinya itu berubah hampir 180 derajat,cengeng,mudah tersinggung tapi terkadang menjadi sosok yang dewasa. Sudah sampai umur 4 bulan kandungannya,Rina yang sedang berada di rumah sendirian terpeleset oleh tumpahan air di lantai. Rina kembali keguguran untuk yang kedua kalinya. Kala itu dia menyalahkan Elsifa karena sudah teledor dalam bekerja sehingga mencelakakan dirinya dan calon buah hatinya dengan Danu. Tanpa Danu tahu sebenarnya anak yang dikandung Rina kala itu adalah darah daging Anton.
..