Namaku Tiara Putri Mahesa, aku menikah dengan seorang Pria bernama Rio Anggara. Seorang pemuda sukses berjabatan Manager di Perusahaan Besar, dia sangat mencintaiku. Namun sikap dan sifatnya lambat laun berubah, dia menafkahiku dengan tidak layak, bahkan kerab tidak memberiku nafkah. Padahal Tugas Seorang Suami memberi Nafkah Lahir dan Batin Terhadap Istrinya. Tak jarang aku pun bagai seorang pengemis yang harus berkali kali mengiba meminta hakku. Namun kesabaranku seolah di injak injak dengan perbuatannya di belakangku, lelah dengan kesabaran yang tak pernah di hargai. Akhirnya aku Berontak dan Mundur.
Bagaimana kelanjutan kisahku? Yuk baca kisahku
Happy Reading❤️🔥
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cillato, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiara Mulai Bekerja
Hari ini sudah kuputuskan bahwa aku akan bekerja untuk memenuhi kebutuhanku sendiri, aku akan bekerja diperusahaanku sendiri yaitu di PT. Mahesa.
Pagi pagi sekali aku menghubungi kak bintang, aku ingin memberitahunya bahwa aku ingin bekerja disana. Tapi aku ingin kak bintang menyembunyikan identitasku ini, aku tidak ingin suami dan keluarganya yang gila akan uang dan harta itu mengetahui yang sesungguhnya.
"Hallo kak, rara mau tanya apa ada lowongan pekerjaan di perusahaan. Rara mau bekerja kak, tolong bantu rara yaa please". Kataku sambil memohon kepada kak bintang
"Ohh baiklah tenang itu hal gampang bagi kakak, bagaimana kamu menjadi sekretarisku saja disini". Ucap kak bintang
Dengan senyum mengembang aku menjawab dengan antusias "Baiklah kak, kapan aku bisa bekerja".
"Pagi ini kamu bisa langsung bekerja". Ucap kak bintang yang langsung membuat hatiku senang dengan senyum merekah.
"Oke kak, aku akan bersiap siap".
"iya" ucap kak bintang
Aku langsung mematikan sambungan telponku.
Aku langsung bergegas bersiap siap, setelah bersiap siap akupun sarapan, saat bersamaan datang mas rio yang nampak heran melihatku yang sudah rapih mengenakan setelan kemeja kerja.
"Mau kemana kamu ra, berdandan seperti ini?". Ucapnya dengan dahi mengernyit heran kepadaku.
"Kan aku kemarin sudah bilang, aku mau bekerja mas. Apa kamu gk inget apa kataku kemarin". Ucapku dengan lantang dan tegas
"Hahahah perusahaan mana yang mau menerimamu". Ucap mas rio menertawakanku seraya mengejek kearahku
"Sudahlah mas, kita lihat saja nanti". Ucapku malas berdebat denganya di pagiku yang cerah ini, aku gk mau merusak moodku pada pagi hari ini
Setelah selesai sarapan ku bersihkan alat makan tadi yang ku gunakan, ku lihat mas rio sudah berangkat bekerja tanpa pamit kepadaku. Entah aku ini layaknya apa baginya, apakah aku ini hanya sebuah patung, yang tak berguna dimatanya.
Gegas juga aku memesan taksi online untuk mengantarkanku ke perusahaan keluargaku.
**DIGEDUNG PT. Mahesa
Akhirnya aku sampai disini, gegas aku ke resepsionis untuk menanyakan dimana ruang CEO Perusahaan kepadanya.
"Permisi kak, mohon maaf saya mau tanya dimana ruangan Ceo yaa". Tanyaku kepadanya, resepsionis itupun melihatku keatas kebawah dengan tatapan mengejek, sambil mengucap
"Maaf ya maksud anda pak bintang, maaf ya nona pak bintang tidak bisa ditemui sembarang orang apalagi wanita penghibur seperti anda yang mengincar para lelaki kaya kan. Sudahlah sana pulang, pekerjaanku masih banyak". Ucapnya sarkas mengusirku, lalu aku berbalik dan menelpon kakakku.
"Hallo kak, kakak dimana aku sudah ada didepan perusahaan tapi resepsionismu melarangku masuk dan bertemu kakak". Ucapku kesal karena perkataan resepsionis tadi.
"Tunggu kakak kebawah menjemputmu". Ucapnya seraya mematikan sambungan telpon.
Huhh...
Aku menghembuskan nafas kesal, tidak lama menunggu kak bintang datang sembari tersenyum dan langsung memelukku. Aku melihat kekiri dan kanan, aku bisa langsung melihat tatapan beberapa karyawan perusahaan yang melirik kearahku dan kak bintang. Aku merasa canggung, dan akupun langsung melepaskan pelukan kak bintang.
Kak bintang langsung membawaku masuk ke dalam perusahaan dengan menggenggam tanganku, banyak sorot mata yang menatap ke arah kami. Tapi aku sihh masa bodo, tak peduli apa yang sedang mereka fikirkan.
Tiba di ruangannya aku pun menceritakan apa yang terjadi dan apa yang selama ini aku alami didalam ruangan kak bintang
Huuhh... bunyi helaan nafas kak bintang bisa kudengar diruangan ini
"Inilah yang kakak takutkan, bukannya kakak gak menyetujui pernikahanmu. Tapi kakak sudah tahu bagaimana rio dan juga keluarganya". Kata kak rio menatapku
"Iya kak, Rara tahu rara menyesal sekarang. Maafkan rara kak yang tidak menuruti kakak". Ucapku seraya menahan tangisan yang sebentar lagi kurasa akan jatuh hanya dengan satu kedipan mata.
"Ya sudah, terus bagaimana keputusanmu mau diteruskan atau kamu akan mundur". Ucapnya
"Aku ingin mempertahankan rumah tanggaku dulu kak, jika nanti aku sudah lelah baru aku akan mundur". Ucapku lalu langsung menghambur ke pelukannya, aku menangis terisak mengingat kenangan dulu saat ada mama dan papa. Betapa indahnya kenangan itu memiliki keluarga utuh saling menyayangi satu sama lain, ya kenangan hanya tinggal kenangan.
"Oke, sekarang semangat gk boleh nangis lagi". Ucap kak bintang menenangkanku seraya mengusap punggungku, gegas kuhapus air mata dan langsung tersenyum kepadanya.
"Terimakasih kak, kakak memang yang terbaik". Ucapku seraya menggodanya,
Kak bintang tersenyum sambil mengacak rambutku, ya kebiasaan kakakku ini memang suka sekali mengacak rambutku.
Kak bintang berlalu dan duduk dikursinya, akupun juga duduk didepannya.
"Ohya kak, apa tugasku ini?. Ujarku bertanya kepadanya
"Sudah duduk dulu, sebentar lagi akan ada meeting perusahaan untuk memperkenalkanmu sebagai sekertarisku". Ujarnya dengan tetap melihat beberapa pekerjaannya, ya aku tahu pasti dia sangat sibuk. Aku bisa melihatnya dari tumpukan berkas yang sangat banyak dimejanya.
"Tapi kak jangan bilang aku adalah adikmu ya, please". Ucapku sambil mengatupkan kedua tanganku kedepan. Aku tak mau ada yang tahu tentang identitasku, biarlah nanti saja mereka tahu siapa aku.
"Hemm baiklah jika itu maumu". Ucapnya seraya tersenyum padaku, didalam hati aku sangat berterimakasih kepada Tuhan karna aku mempunyai kakak yang teramat menyayangiku.
**Di ruangan meeting
Kak bintang mengajakku ke suatu ruangan, ya aku tahu ini pasti ruangan meeting.
Pertama kak bintang memasuki ruangan itu, ku lihat banyak karyawan yang langsung bangkit berdiri memberi hormat kepada kak bintang, lalu dibelakang kak bintang aku pun masuk melangkahkan kakiku mengikuti langkah kaki kak bintang. Hingga aku berdiri persis di sampingnya, Bisa ku lihat ekspresi semua orang seakan bertanya tanya, dan ada satu ekspresi yang membuatku geli ingin tertawa. Ya ekspresi tersebut adalah ekspresi dari mas rio suamiku, mas rio menatapku dengan tatapan yang sangat tajam. Aku tahu dia sedang bingung dan bertanya tanya apa yang aku lakukan di perusahaan ini, akupun mengacuhkan tatapannya yang terus menatap ke arahku.
"Selamat pagi semua, saya ingin memperkenalkan ini Tiara sekertaris saya yang baru menggantikan bu sekar yang sedang cuti melahirkan" ucap kak bintang memperkenalkanku didepan karyawan perusahaan, lalu akupun mengangguk hormat dan memperkenalkan diri.
"Hallo semua selamat pagi, perkenalkan saya tiara, saya sekretaris bapak bintang yang baru mohon kerjasamanya". Ucapku
Setelah berkenalan aku pun langsung pamit undur diri masuk kedalam ruangan yang telah di tunjukan kak bintang tadi.
Sebelum aku masuk ada tangan yang menggenggam tanganku, yups orang itu adalah mas rio suamiku.
"Bagaimana caramu masuk kedalam perusahaan besar ini ha, apa jangan jangan kamu ada main sama pak bintang. Iyaa ra, jawab ra!". Ucapnya membentakku
"Hehehe Maaf mas, aku masuk kesini murni karna kemampuanku jadi jangan mengaitkan seolah olah aku ada main dibelakangmu". Ucapku menekan dadanya dengan jari telunjukku seraya tersenyum menggeleng geleng tak habis fikir dengan apa yang ia ucapkan.
"Halah gk usah ngeles deh kamu, gimana bisa kamu yang tidak berpotensi seperti ini masuk kedalam perusahaan besar".
Ucapnya sengit kepadaku, aku tahu bahwa mas rio tak percaya padaku. Bagaimana bisa aku yang tahunya hanya mengerjakan tugas rumah bisa masuk kedalam perusahaan tempat dimana dia bekerja. Ya mas rio sama sekali tidak tahu bahwa perusahaan ini adalah milik keluargaku, dan kak bintang adalah kakak kandung ku. Mereka tak pernah bertemu, karna kak bintang tidak mau menghadiri pernikahanku dikala itu.
Mas rio tidak tahu bahwa pemilik perusahaan ini adalah keluargaku, dan diwariskan kepadaku. Tapi karna dulu aku yang terlalu cinta dan mungkin bisa dikatakan bodoh, aku menghubungi kak bintang untuk memohon memberikan pekerjaan kepada mas rio diperusahaan hingga mas rio bisa bekerja disini sebagai seorang manager keuangan.
"Sudahlah mas, terserah apa katamu. Ini hari pertamaku untuk bekerja, jadi ku mohon jangan bikin masalah. Ya sudah kalau tidak ada yang mau diucapkan. Bye mas aku masuk ruangan dulu" ucapku tersenyum manis kepadanya.
Setelah itu aku pun langsung berkutat dengan semua pekerjaan yang ada, pekerjaan yang sangat menumpuk dan melelahkan.
usulnya