Orang Tua meninggal, Jatuh Miskin dan Dikhianati Orang terdekat, Apalagi hal lebih buruk yang akan menimpanya? Kematian?
Ya, Dia mati setelah ditikam Mantan Sahabat dan Pacarnya, benar benar hidup yang menyedihkan. Tapi tunggu...
Ah, Dia kembali bangun! Dunia yang penuh keajaiban dan Misteri, Dunia dimana Kekuatan menjadi kunci utama apakah di Dunia ini Ia akan kembali menjadi sampah?
Ya, Dia sampah sebelumnya, sampah yang kemudian berubah menjadi Berlian yang tak ternilai berharga, menjadi tokoh utama Dunia ini. Bersama Istri mungilnya, menaklukan segala rintangan, menggetarkan seluruh Dunia, membinasakan musuh yang menghadang dan mengubah takdir yang berjalan.
Semua itu berkat dirinya yang terlahir kembali dan berkat...
The System!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon T-Riq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berburu
"Hoaaam..," Feng menguap sambil mengusap matanya, Ia mendongakkan kepala melihat Matahari sudah akan terbenam.
Feng menolah kesamping dan mendapati Istrinya masih nyenyak dalam tidurnya dengan jari jempol dimulutnya layaknya Bayi.
Cup...
Cup...
Cup...
Feng mencium mata, hidung dan bibir Rara berharap Istrinya terbangun, namun Rara hanya menggeliat sebentar sama sekali tak terbangun.
Feng menghela nafas, jika sudah begini Ia juga tak tega membangunkan Istrinya tersebut dan memilih untuk menggendongnya pulang.
Layaknya Pangeran menggendong Tuan Putri, Feng menggendong Rara kemudian melesat pulang.
...- - -...
Sampai di Rumah, Feng mengangguk melihat Ran dan Fay masih duduk bermeditasi menyerap Sumber Daya.
Setengah dari Sumber Daya telah Mereka berdua habiskan, jadi Feng telah merencanakan latihan untuk Mereka esok hari.
Krek...
Bunyi pergantian tulang dan otot terdengar dari dalam tubuh Ran dan Fay, kini Mereka telah mencapai Pondasi Emas!
Ran dan Fay membuka matanya bersama lalu bersorak gembira dan tanpa sadar saling memeluk.
"Ehem..," deheman itu sukses menyadarkan Ran dan Fay, Mereka langsung melepaskan pelukan masing masing dengan wajah tampak kemerahan.
Feng tertawa kecil melihat hal tersebut.
"Bagus! Kalian sudah mencapai Pondasi Emas, besok Aku akan memulai pelatihan sebenarnya jadi bersiaplah," ucap Feng sambil mengumpulkan kayu dan membuat Api unggun.
"Ya, Guru!" ucap Ran, sedangkan Fay juga berucap dengan suara Hewannya.
"En... Kalau begitu, sekarang tangkaplah Ikan untuk makan malam," kata Feng, Ran dan Fay mengangguk lalu berjalan ke sungai.
1 Jam kemudian Ran dan Fay kembali dengan membawa 8 Ekor Ikan, 8 Ekor? Ya, untuk berjaga jaga apalagi mengingat Istri Gurunya yang merupakan sang pelahap, begitu Ran dan Fay menyebutnya.
Feng kemudian memulai menyiapkan bumbu dan membakar Ikan.
Hidung Rara bergerak gerak saat bau itu menyentuh indra penciumannya, tanpa aba aba Ia bangun dari ranjangnya dan berlari keluar Rumah lalu melihat Ikan bakar yang baru selesai di bakar.
Tanpa aba aba, Ia langsung mecomot 2 Ikan dengan tangan kanan dan kirinya lalu mulai melahapnya tanpa peduli Feng, Ran dan Fay yang melongo melihatnya.
"Apakah tak panas?" batin Mereka menatap Rara aneh, Feng yang pensaran ikut menggigit namun sedetik kemudian, Ia melompat karna panas.
Ran dan Fay yang melihat itu bergidik ngeri dan kembali menatap Rara aneh.
"Huffth..," mengehela nafas dan memilih tak memperdulikannya, Ran dan Fay mulai menyantap makanan masing masing.
...- - -...
Pagi Hari...
Pagi Hari ini berbeda dengan hari hari sebelumnya, Rara, Ran dan Fay mengusap perut Mereka yang kelaparan sambil menatap Feng dengan tatapan memelas.
Pasalnya pagi pagi sekali Mereka sudah dibangunkan Feng dan memulai berlatih tanpa sarapan.
Feng awal menyuruh berlari memutari wilayah itu dalam jarak 100 Pohon selama 100 kali, Rara, Ran dan Fay patuh dan mulai berlari, Feng juga mengingatkan pada Rara agar tak menggunakan kekuatannya kecuali diserang Hewan Buas duluan.
Matahari baru saja terbit saat Mereka bertiga menyelesaikan latihan Mereka, namun Feng kembali menyuruh Mereka untuk membawa Air dengan ember untuk mengisi sebuah kolam yang baru saja Feng buat dengan Element Tanahnya.
Rara, Ran dan Fay protes namun saat Feng mengancam dengan makanan otomatis Mereka langsung dengan pasrah menjalaninya.
1 Jam berlalu...
Air di kolam baru terisi seperempatnya dan Mereka bertiga sudah kehilangan seluruh stamina Mereka hingga jatuh karna kelelahan.
Feng tak tega akhirnya membuatkan Mereka makanan dengan syarat, setelahakan Mereka akan melanjutkan latihannya.
Rara, Ran dan Fay mengangguk cepat setuju tanpa berpikir panjang.
Setelah membuat makanan, Feng meyuruh Mereka untuk kembali latihan sedangkan Ia sendiri memutuskan untuk berburu ke dalam Hutan.
Feng menghilangkan Auranya sehingga banyak Hewan Buas yang mendekat, pertama kali Ia bertemu Tikus Petir.
Sesuai namanya, Tikus Petir memiliki Element Petir dan Ia berada pada peringkat bawah yang setara dengan Pendekar Perunggu sampai Emas.
Feng dengan mudah membunuhnya dan mendapat 50 point, namun yang paling menyebalkan saat kawanannya datang.
Cit...
Cit...
Cit...
Tikus Tikus itu ada sekitar 100 Ekor, mencicit marah pada Feng. Feng sendiri menjaga jarak memasang sikap waspada karna menrut {Informasi Semesta} kelompok Tikus Petir bahkan dapat melawan imbang dengan Pendekar tingkat Langit.
Zzzz....
Boom!
Tikus Tikus itu mulai melancarkan serangan dengan Element Petir Mereka, Feng terus menghindar sambil mecari celah untum membalas namun 5 menit berlalu Feng belum juga menemukan celah itu.
Ia berdecak antara kagum dan kesal, kagum karna kekompakkan Tikus Petir satu sama lain dan kesal belum juga menemukan celah untuk menyerang balas.
Celah yang ditunggu Feng tak kunjung muncul membuat Feng kembali memikirkan rencana lain.
Feng kemudian dengan Element Kegelapan membuat ruang gelap mencakup seluruh Tikus dan dirinya sendiri.
Cit!
Cit!
Cit!
Tikus Tikus Petir tersebut mencicit panik karna Mereka sama sekali tak dapat melihat dalam gelap.
Feng dengan cepat mengambil kesempatan dan Ia langsung mencipatakan Pedang Qi dari Element Anginnya dan membabat habis Tikus Tikus kecil itu.
Feng tak dapat menahan senyumnya saat pemberitahuan System tentang penambahan Point terus muncul.
30 Menit kemudian Feng berhasil membabat habis 100 Ekor Tikus Petir tersebut dan mendapat 5000 Point.
[Ding! Membunuh 100 Tikus Petir : +5000 Point]
Feng melonjak senang saat mengetahui pointnya telah bertambah banyak bahkan melebihi sebelumnya, namun kemudian Feng menghela nafas saat mengetahui Tikus Petir tersebut tak memiliki inti Hewan Buas untuk berkultivasi atau dijual.
Feng duduk bermeditasi sambil memulihkan Qi dan stamina nya yang berkurang banyak setelah bertarung dengan kawanan Tikus Petir tadi.
Sssst...
Kini suara mendesis mengembalikan Feng dari meditasinya, Feng membuka mata dan terkejut saat melihat beberapa centi darinya seekor Ular berwarna ungu menatapnya dengan tatapan buas.
Feng terkejut dan melompat kebelakang langsung memasang sikap waspada sambil menatap Ular tersebut.
Ular tersebut memiliki warna tubuh ungu kecuali kepala yang berwarna hitam dan ekor berwarna hijau.
Piton Pelumpuh...
...- - -...
Hewan Buas Tingkat Rendah setara antara...
Pendekar Perunggu
Pendekar Perak
Pendekar Emas
Hewan Buas tingkat Menegah setara antara...
Pendekar Bumi
Pendekar Langit
Hewan Buas tingkat Tinggi Setara...
Pendekar Surga atau Neraka {Surka}
Hewan Buas tingkat Roh setara...
Pendekar Dewa atau Iblis {Walis}
...- - -...
Karana athor ini tidak pandai buat novel selalu mandek