NovelToon NovelToon
CEO Tampan Dingin Dan Manja

CEO Tampan Dingin Dan Manja

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Fitren

Zara Nabila gadis cantik yang berasal dari desa yang merantau ke Jakarta untuk mengadu nasip di sana untuk bisa membiayai kedua orangtuanya yang sedang sakit.

Tiba-tiba terjadi sesuatu yang membuatnya terpaksa harus menikahi CEO muda dan tampan namun begitu angkuh di perusahaannya saat ia sedang membutuhkan banyak uang untuk pengobatan bapaknya di kampung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Hari sudah sore. Kini jam sudah menunjukkan angka 17:00 saatnya Zahra pulang.

"Ra pulang bareng yuk?" ajak Acha.

"Apa gapapa Cha?" Ucap Zahra dengan mata sendu.

"Lah gue yang ngajak bareng, kok lo masih nanyak apa gapapa, kamu nanyaakkk.. Kamu bertanyak tanyak." Canda Acha sambil tertawa.

"Hehehe okay deh makasih ya, kamu tau aja kalau aku sedang gak ada uang buat pulang.

"Kenala pake Aku-kamu lagi sih Ra," ucap Acha.

Zahra tersenyum cengengesan."Aku belum terbiasa Cha," jawabnya.

"Terserah loh deh. Ya sudah yuk". Ajak Acha di balas anggukan oleh Zahra.

Mereka berdua akhirnya pulang mengendarai motor milik Acha.

Kini dua perempuan cantik itu sudah berada didepan kosan Zahra.

"Cha makasih ya sudah mau nganterin aku pulang," ucap Zahra tersenyum manis.

"Iya sama-sama".

"Tapi mulai besok kita gak bisa bertemu di kantor lagi," sambung Zahra.

"Loh memangnya kenapa, Lo dipecat ra?". Ucap Acha penasaran.

"Iya tapi aku masih bisa bekerja di rumahnya tuan Alfa sebagai pembantu menggantikan ART nya yang sedang pulang kampung."

"Syukur deh kalau begitu ra aku legah dengernya," Ucap Acha.

"Iya, sudah kamu cepat pulang sana keburu kesorean." Usul Zahra.

"Okay deh, gua duluan ya ra."

"Siap hati-hati Cha."

"ok, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," balas Zahra.

Zahra pun masuk kedalam kosan dan ia bergegas membersihkan tubuhnya yang terasa lengket itu.

kini dia bisa merebahkan tubuhnya yang cukup melelahkan itu, ia memejamkan matanya.

Berbeda dengan Alfa yang kini tengah berada dalam rumah pribadinya yang tak ada siapapun dirumah itu, sedari tadi perasaannya sungguh kacau, bahkan penampilannya juga acak acakan. Sudah banyak yang dia minum untuk menuntaskan kemarahannya karena mengingat wanita yang dulu ia sangat cintai. Beberapa botol yang dia habiskan membuatnya tergeletak di kamar pribadinya.

***

Keesokan harinya.

Seperti biasa, Zahra selalu bangun pagi, hari ini dia bisa berangkat lebih awal.

Hari ini Zahra naik angkot karena semalam dia meminjam uang kepada shabatnya itu.

Kini Zahra sudah berada di rumah kediaman Alfa.

"Ternyata dia masih dirumah, apa dia belum bangun ya?" Ucapnya

saat dia mau membuka pintu rumah itu tiba tiba dia melihat kunci pintu masih menempel di tempatnya.

"Loh kok gak dikunci, ini kuncinya juga masih ada ditempatnya?" Seru Zahra heran.

"Kalau ada maling masuk gimana, ceroboh sekali tu orang kaya. Atau jangan-jangan tuh manusia kutub masih tidur ya," Ucap Zahra sambil berdecak.

Dengan segera dia masuk dan memanggil manggil bosnya itu, namun tak ada sahutan sama sekali. Akhirnya dia berinisiatif ke lantai dua tempat kamar pribadi tuannya itu.

Tok

Tok

"Tuan, apa tuan masih tidur?" teriak Zahra.

Namun tak ada sahutan sama sekali, akhirnya dia mengetok pintu itu lagi namun hasilnya nihil tetap sama tidak ada respon sama sekali dari bosnya itu.

"Apa aku buka aja ya takut terjadi sesuatu, ah tapi ngapain aku khawatir lebih baik aku masak saja."

Baru beberapa langkah Zahra turun namun niatnya urung karena pikirannya jika terjadi apa apa yang disalahkan dia karena dirumah ini hanya ada dia dan Tuannya saja. Dengan cepat Zahra memutar badannya dan mengetuk pintu itu sekali lagi namun tak ada jawaban akhirnya dia membuka pintu itu.

Ceklek...

"Eh kok gak di kunci," gumamnya.

Saat Zahra membukanya ternyata seorang pria tergeletak di bawah tempat tidur dengan beberapa botol minuman, Zahra yang melihatnya segera menghampiri tuannya itu.

"Tuan, apa yang terjadi, dia sudah banyak meminumnya," Ucap Zahra.

Dengan cepat Zahra menyingkirkan botol botol minuman yang sudah membuat tuannya itu mabuk. Lalu dia menarik kedua tangan itu sampai ke atas karena mustahil jika dia menggendongnya. badannya yang kecil tak akan kuat mengangkat badan sebesar itu.

Dengan cepat dia mendorong-dorong tubuh itu hingga sampai diatas tempat tidur. Zahra segera melepaskan satu persatu sepatu yang dipakai Alfa, setelah itu dia membalikkan tubuh Alfa itu menjadi terlentang, saat dia mau pergi tangannya ada yang menarik hingga tubuh kecil terjatuh diatas tubuh kekar Alfa.

"Tuan lepaskan," pinta Zahra panik.

Dengan sekuat tenaga akhirnya Zahra terlepas dari dekapan Alfa.

"Ishh serem ya kalau orang sedang mabok berat". Dengan cepat dia berlari dan meninggalkan kamar Tuannya itu.

Kini dia berada di dapur, dia membuka lemari es yang besar itu untuk mencari sesuatu untuk di masak.

"Masak apa ya, mungkin sup ayam aja deh lebih gampang". Usulnya.

Dengan cepat dia bergelut dengan perdapuran setelah beberapa menit tak menunggu waktu lama masakan itu kini sudah matang.

"Sudah jam 08:00 kok belum turun juga ya manusia datar itu?" ucapnya sembari melihat jam dinding.

"Apa aku bangunin ya, tapi takut ntar dia macem macem, bismillah aja deh". Dengan terpaksa Zahra kini melangkahkan kakinya menuju kamar Alfa yang berada di lantai 2 pojok kanan sendiri, dengan hati yang berdebar kini dia sudah berada di depan pintu.

Tok

Tok

Tok

"Apa tuan sudah bangun?". Panggilnya.

Sambil mondar mandir kini Zahra memberanikan diri masuk ke kamar Alfa karena sedari tadi panggilannya tak ada sahutan, sebenarnya dia takut masuk karena takut kenah marah karena itu adalah ruangan privasi Alfa, namun kalau gak dibangunin jam sudah siang waktunya berangkat ke kantor.

Dengan terpaksa akhirnya dia membuka kamar itu, dia memberanikan diri untuk masuk. Namun, keberadaan Alfa sudah tidak ada ditempat tidurnya.

"Mungkin tuan sudah bangun, ya sudah aku keluar saja". Gumamnya.

Baru saja tubuhnya berbalik namun suara bariton itu memanggil namanya.

"Cari siapa?" ujarnya.

Saat Zahra membalikkan badannya lagi mengarah ke sumber suara tersebut, dilihatnya seorang pria hanya memakai handuk menutupi bawah pusarnya. Sontak membuat Zahra terkejut dengan pemandangan yang tidak pernah ia lihat sebelumnya. Dengan keras dia berteriak.

"Aaaaaaa". Teriaknya sambil menutup mata dengan kedua tangan dengan cepat ia berbalik.

Berbeda dengan Alfa yang terlihat biasa saja dengan ekspresi Zahra.

"Ma-mafkan saya tuan sudah masuk ke kamar tuan, tadi saya panggil tapi tuan tidak ada sahutan jadi saya langsung masuk sa-" Belum selesai ucapan itu namun suara bervolume tinggi itu memotong ucapannya.

"Sudah bicaranya. Sekarang cepat keluar!" Ucapnya dengan nada tinggi.

"Ba-aik tuan". Ucapnya sembari berlari keluar dari kamar Alfa.

Dengan mata yang mulai berkaca kaca akhirnya ia memutuskan untuk pergi dari kamar tersebut, hatinya sungguh sakit. Karna ia tidak pernah dibentah oleh siapapun. Dan sekarang hatinya sangat sakit karna dibentak oleh seorang lelaki karena bapaknya sendiri tak pernah membentak atau berkata kasar padanya.

"Aku gak boleh cengeng." Gumamnya sambil menghapus air matanya dengan kasar.

1
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
lah loh mulai suka kan alfa...

semoga cepet sadar de alfa kalo dia suka sama zahra...
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
lanjut...
Nikma: Permisi kakak Author ...

Halo kak reader, kalau berkenan boleh juga mampir karya aku ya 'Kesayangan Tuan Sempurna'..
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!