Pernikahan Paling Luar Biasa

Episode 30 : Jangan pergi.

***

Dokter pribadinya segera datang dan memeriksa Rembulan yang kelihatan pucat.

Sedangkan Kenzo pergi ke balkon kamar untuk menelepon assiten nya atas keterlambatannya hari ini ke kantor.

Kenzo harus memastikan Rembulan dalam keadaan baik-baik saja, agar Kakeknya tidak murka kepadanya.

"Tring ... Tring ... Tring!"

"Liam, hari ini aku akan datang terlambat, undur meeting selama 1 jam ya!" perintah Kenzo kepada asssiten nya itu.

"Baik Pak, akan saya laksanakan," balas Liam menyanggupi permintaan atasannya.

Walau hal ini sebenarnya cukup aneh dan jarang terjadi, Kenzo itu terkenal karena sangat tepat waktu dan gila kerja, belum pernah sebelumnya Kenzo terlambat.

Pasti alasan yang membuat Kenzo terlambat adalah hal yang sangat penting sekali.

"Oh ya Pak, mengenai berita Nyonya Rembulan yang tadi malam trending di media sosial, apakah perlu aku tidak lanjutkan para pelaku yang menyebarkan foto beliau?"

Liam memastikan mengenai kabar yang sempat trending tadi malam.

Yang sepertinya sudah diurus oleh Reynold agar di turunkan dari trending.

Ialah mengenai Rembulan yang berjalan kaki dan naik bus menggunakan gaun pengantin.

"Tentang apa? tadi malam aku terlalu marah dan kesal, tidak melihat apapun di media sosial!"

Kenzo melihat kearah Rembulan dari balkon, dimana dia bisa mengawasi dokter memeriksa Rembulan melalui pintu kaca tembus pandang.

Liam sedikit heran mengapa Kenzo tidak tahu mengenai kabar itu karena sudah tersebar sangat luas.

"Jadi tadi malam banyak orang melihat Nyonya Rembulan berjalan tanpa alas kaki, menenteng sepatu nya sembari mengenakan baju pengantin,"

"Banyak orang menghina dan menghujat beliau, berasumsi salah, tetapi kabar itu sudah di take down oleh Tuan Reynold," Liam menjelaskan secara singkat kepada atasannya.

"Deg!"

Rasa sakit dan penyesalan tiba-tiba saja menghujaninya, bagaimana ia sudah menghina Rembulan dan mengatakan kata yang jahat padahal Rembulan sama sekali tidak mengadu sesuai dengan bayangannya.

Kenzo masih ingat bagaimana Rembulan pasrah dan memastikan bagaimana jika Rembulan mengatakan dia tidak mengadu maka Kenzo tak akan percaya.

Dan benar saja, kakek nya tahu kabar bagaimana Rembulan berjalan kaki menuju rumahnya adalah dari media sosial.

"Cih! sialan, kenapa aku jadi merasa bersalah?"

"Aku tidak peduli!"

"Aku tidak peduli!"

"Sejak awal dia yang salah mau menikah lelaki yang tak dikenal seperti ku!"

"Aku tidak salah!"

Kenzo meyakinkan dirinya.

Kenzo bahkan langsung mematikan panggilan nya dengan Liam tanpa memberikan balasan apapun.

"Kirim link beritanya kepadaku, aku ingin baca apa komentar orang tentang itu!"

Namun Kenzo langsung mengirimkan pesan, agar Liam mengirimkan beritanya saja dulu, lalu Kenzo akan memutuskan apa yang akan ia lakukan selanjutnya.

***

Dari balkon, Kenzo bisa melihat jika dokter pribadinya sudah selesai memeriksa Rembulan, dan tengah menunggu Kenzo untuk memberikan laporan.

Kenzo masuk ke dalam kamar.

"Bagaimana keadaannya, dia baik-baik saja kan?"

Tanya Kenzo disaat yang bersamaan tidak melihat kearah dokter sama sekali melainkan ke arah Rembulan yang kelihatan pucat sekali.

"Benar Tuan, beliau baik-baik saja, hanya saja dia kelelahan dan sepertinya kedinginan, jadi dia demam, istirahat sebentar dan minum vitamin pasti akan sembuh dengan cepat,"

Dokter itu memberikan laporan mengenai keadaan Rembulan yang memang hanya demam biasa.

Hal itu dikarenakan Rembulan tidak memiliki selimut untuk dikenakan saat tidur di sofa.

"Haahh!"

Kenzo menghela nafasnya dan mengusap keningnya Seperti tengah kesal sekali.

"Baiklah, kau sudah boleh pergi," perintah Kenzo kepada dokter pribadi itu.

"Baik Tuan,"

Dengan menurut, dia pergi dengan sopan dan hormat meninggalkan Kenzo dengan istirnya.

"Dasar merepotkan! karena kau demam akibat kesalahan mu sendiri aku sampai terlambat bekerja!" gerutu Kenzo memencet tombol untuk memanggil pelayan.

"Ting!"

"Siapkan makanan untuk orang sakit!" perintah Kenzo singkat.

Ia lalu memeriksa sendiri suhu tubuh Rembulan, suhu tubuhnya masih panas.

"Haahh!"

Kenzo menghela nafasnya lagi dan hendak pergi mandi saja lalu bersiap-siap ke kantor.

Akan tetapi saat ia hendak melepaskan tangannya dari dahi Rembulan, secara refleks Rembulan yang sepertinya bermimpi buruk itu menarik tangan Kenzo dan menggenggam telunjuk jarinya.

Rembulan terisak dan matanya masih terpejam.

"Jangan bawa Ibuku, aku akan melunasi hutang, aku janji ... aku janji,"

"Jangan bawa Ibuku, dia sakit ... tolong,"

Rembulan mengigau, dia bermimpi saat para penagih itu membawa ibunya.

Saat itu adalah saat yang sangat mengerikan baginya, dan menakutkan.

"Deg ... Deg ... Deg!"

Jantung Kenzo rasanya mau meledak, rasanya sakit sama seperti saat ia bertemu Rembulan di kediaman kakeknya.

Saat Rembulan menundukkan kepalanya dan seperti memohon.

Tanpa diberitahu dengan jelas, Kenzo sudah bisa menarik garis lurus permasalahan apa yang dialami oleh gadis malang ini.

.

.

.