Suci,seorang gadis yang hidup didesa,dia tipe anak yang ceria dan pintar. parasnya cantik dan matanya indah. dia bercita -cita ingin menjadi seorang dokter,namun dia terlahir dikeluarga yang kurang mampu,namun itu semua tidak mengikiskan semangatnya untuk meraih cita-citanya.
kehidupan nyata ternyata tidak semulus harapan dan fikirannya,semua terasa berat,berbagai rintangan dan cobaan silih berganti datang,
hingga suatu ketikan ia dipertemukan oleh seorang pemuda yang baik dan kaya. akan kan awal pertemuan itu bisa membuat impiannya nyata??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suci devi Miftakhul janah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 2.Kelulusan
hari yang mereka tunggu-tunggu akhirnya datang juga,suci dan kawan-kawan berjalan menuju mading sekolah. Mereka saling berdesakkan untuk melihat hasil ujian kemarin. Satu persatu siswa mundur setelah melihat namanya tertera dan dinyatakan lulus.
Kini giliran suci mencari namanya. Suci Kumaira dinyatakan lulus dengan nilai tertinggi. Ia tidak percaya jika dirinya lulus dengan nilai tertingi. Tak henti-hentinya suci mengucap syukur atas apa yang Allah berikan kepadanya selama ini.
semua siswa-siswi kelas 3 dinyatakan lulus 100%, semua bersorak gembira termasuk suci dan naila. Mereka tertawa bahagia dan menari bersama-sama.
Setelah puas merayakan kelulusannya bersama teman-teman ia kemudian pulang untuk memberi tau kedua orang tuanya. Dengan mengendari sepeda tuanya ia menggoes sepedanya dengan sangat kencang. Ia sangat tidak sabar ingin segera sampai dirumah.
Sesampainya dirumah suci memanggi kedua orang tuanya .
"ibuk...ayah" teriaknya
Ia menyusuri setiap ruangan dirumahnya akan tetapi ia tidak menemukan kedua orang tuanya. Ia lalu melirik jam ternyata baru pukul 10.00. Pantas saja orang tuanya tidak ada dirumah.
Ia segera pergi keladang tempat ibunya kerja, ia kemudian mengambil sepedanya dan bergegas pergi.
sesampainya diladang,ia mencari ibunya disetiap sudut ladang tersebut. 15 menit kemudian ia menemukan ibunya yang sedang berteduh dari terik matahari.
"ibukkk.." teriaknya
ibunya seketika menoleh kearah suara tersebut dan tersenyum
"ada apa nak?" tanya sang ibu
"suci lulus buk, suci dapat nilai tertinggi" ceritanya kepada sang ibu sambil tersenyum bahagia.
"Alhamdulillah nak" jawab sang ibu sambil mengipas-ngipas wajahnya dengan caping.
Setelah berbincang beberapa saat suci pamit kepada sang ibu untuk pulang kerumah karna sang ibu juga harus melanjutkan pekerjaannya.
Suci berniat ingin menemui ayahnya juga disawah,namun dia mengurungkan niatnya karna sebentar lagi ayahnya juga pulang kerumah untuk istirahat,sholat dan makan siang.
Ia kemudian mengayuh sepedanya dan bergegas pulang kerumah lalu menyiapkan makanan seadanya untuk kedua orang tuanya.
Setelah ia melaksanakan shalat dhuhur. Ia keluar dari kamarnya dan mencari kedua orang tuanya. Ada yang ingin ia sampaikan kepada kedua orang tuanya tentang keinginannya melanjutkan kuliah kedokteran.
ia menuju kedapur berniat ingin makan dulu karna perutnya sudah terasa lapar. Setelah makan ia menemui kedua orang tuanya yang berada diteras rumah sedang beristirahat.
"ibuk...ayah" ucapnya
Kedua orang tuanya menoleh kearahnya.
"ada apa nak?" tanya sang ibu.
Ia kemudian mendekat kepada ibu dan ayahnya.
"ibuk..ayah,ada yang ingin suci katakan" ucapnya sambil tangannya memegang erat tangan sang ibu.
"katakanlah nak,apa yg ingin kamu ceritakan kepada ibuk dan ayah" jawab sang ibu sambil memandang ayahnya yang dari tadi hanya mendengarkan tanpa berkata sepatah kata pun. Sang ayah memang tidak banyak bicara.
"gini buk....suci kan sudah lulus SMA dan mendapatkan nilai tertinggi" tuturnya sambil melirik ayah dan ibunya,lalu melanjutkan ceritanya "boleh ndak habis ini suci daftar kuliah kedokteran?" hatinya sangat gelisah setelah menceritakan niatnya, takut ayah dan ibuk tidak memberi izin untuknya melanjutkan kuliah.
Ibu dan ayahnya terdiam cukup lama. Mereka memang tau cita-cita putrinya itu dari kecil, namun mereka sadar siapa mereka. Untuk kebutuhan hidup sehari-hari saja pas-pasan bagaimana bisa membiayai kuliah anaknya itu.