Li Yuchen adalah seorang kaisar yang memiliki kekuatan yang kuat hingga melegenda di Daratan Wuzhou namun tanpa disadari Hukum Dunia datang yang mengakibatkan dirinya gagal dalam melakukan terobosan yang lebih tinggi lagi.
Bagaikan orang yang terjatuh lalu tertimpa tangga, Li Yuchen dikhianati dan dibunuh oleh selir dan musuhnya hanya demi sebuah Harta.
Li Yuchen yang mengira ini adalah akhir dari hidupnya tidak menyangka ternyata dirinya mendapatkan kesempatan kedua dan dapat terlahir kembali.
Li Yuchen yang tidak ingin mengalami hal yang serupa di masa lalu pun mencoba mengubah takdirnya.
Apakah Li Yuchen dapat berhasil dalam mewujudkan keinginannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syila hasna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30. Salah Pilih Musuh
"Aku sengaja memakai pakaian sobek seperti itu untuk melihat sikap orang-orang sebenarnya. Melihat mereka bersikap baik dihadapanku demi mendapatkan manfaat dariku itu menjijikkan." gumam Li Yuchen dengan suara rendah dan tatapan mata yang dingin sambil melihat ke arah Wu Gui yang marah-marah di hadapannya.
"Aku sangat suka melihat orang yang sombong[ hancur karena kesombongan mereka. Kau tidak tau siapa aku sebenarnya tapi terus menghinaku. Apa kau fikir tidak ada yang bisa melakukan sesuatu padamu?" tanya Li Yuchen dengan nada menghina dan tatapan seperti melihat semut.
"Aku adalah Tuan Muda Kedua dari Keluarga Wu di Kota ini. Siapapun yang berani menyentuhku akan merasakan akibatnya?" ucap Wu Gui dengan nada bicara yang sombong dan tawa yang sangat keras.
"Hanya Putra Kedua? Dan kau sudah sangat sombong! Hahaha..." tawa Li Yuchen dengan suara yang sangat keras dengan tatapan mata yang dingin.
Di saat keadaan semakin memanas, datanglah seorang wanita cantik yang merupakan Manager Toko Pakaian, Ye Shu, dengan pakaian yang terlihat sangat menggoda bersama dua orang pengawal yang memiliki wajah yang sangat seram.
"Tuan-tuan! Harap tidak memulai perkelahian di sini. Jangan membuat pelanggan yang lain menjadi takut dan tidak jadi berbelanja di Tokoku!" ucap Nona Shu dengan nada menggoda sambil memainkan kipas yang ada di tangannya.
"Nona Shu jangan salah paham. Justru aku sedang membantu Nona Shu untuk mempertahankan tampilan Toko ini yang mewah dan megah." ucap Wu Gui sambil mendekat ke arah Nona Shu dengan ekspresi wajah seperti seorang pria muda yang mengagumi wanita cantik lalu melihat ke arah Li Yuchen berdiri.
Nona Shu yang mendengar perkataan Wu Gui pun melihat ke arah Li Yuchen dan memastikan semua yang dikatakan pelayannya sebelumnya.
"Sepertinya, Tuan Muda Wu telah salah menilai orang. Saya sebagai Manager Toko ini tidak membutuhkan bantuan Tuan Muda Wu untuk mempertahankan tampilan Toko saya dihadapan siapapun." sindir Nona Wu dengan nada bicara yang lembut sambil tersenyum manis ke arah Li Yuchen.
Li Yuchen yang tidak tertarik dengan kecantikan Nona Shu hanya memasang wajah datar.
"Tuan Muda, maafkan atas ketidaknyamanan anda selama berbelanja di Toko kami. Sebagai tanda permintaan maaf, tolong terimalah Kartu VIP ini dan anda akan mendapatkan potongan harga 10% untuk setiap pakaian yang anda beli di seluruh Toko kami yang ada di Daratan ini." ucap Nona Shu dengan senyum lembut sambil menyerahkan sebuah kartu berwarna emas kepada Li Yuchen.
Wu Gui yang melihat perlakuan istimewa yang diberikan Nona Shu kepada Li Yuchen pun menjadi sangat marah hingga menyerang Li Yuchen secara diam-diam.
"Dasar pengemis rendahan! Beraninya dia menggoda wanita yang menjadi incaranku. Nona Shu hanya akan menjadi milikku!" ucap Wu Gui dengan ekspresi wajah yang marah sambil mengeluarkan sebuah jurus untuk menyerang Li Yuchen.
"Awas, Nona!" ucap dua orang pengawal kepada Nona Shu yang berdiri dekat dengan Li Yuchen sambil bergerak menarik Nona Shu menjauh dan membuat jurus pertahanan.
Li Yuchen yang diserang dari samping tidak ingin menggunakan semua kekuatannya melawan Wu Gui dan tidak ingin menghancurkan Toko tersebut pun berencana untuk membuat Formasi untuk mengurung Wu Gui.
Li Yuchen yang telah menjadi Master Formasi tingkat Lima di kehidupan sebelumnya tidak membutuhkan waktu lama untuk membuat Formasi Bintang Satu.
Namun, saat Li Yuchen sedang menggerakkan tangannya membentuk Segel Formasi, Wu Peng yang mengenali pergerakan gerakan tangan Li Yuchen segera maju ke depan secepat yang dia bisa.
"Sial! Dasar Sampah!" teriak Wu Peng dengan ekspresi wajah yang marah dan cemas di saat bersamaan sambil berjalan ke depan menuju ke arah Wu Gui yang ingin menyerang Li Yuchen secara diam-diam.
Dalam sekejap mata, Wu Peng yang telah berada di depan Wu Gui segera mengerahkan seluruh kekuatannya dan memukul mundur Wu Gui hingga tembok Toko tersebut hancur yang menyebabkan Wu Gui terlempar dan terjatuh dari lantai dua Toko hingga ke jalanan dengan luka di seluruh tubuhnya.
"Brak!" suara tabrakan antara tubuh Wu Gui dan tembok dinding Toko Pakaian.
Tindakan Wu Peng menghajar Wu Gui yang ingin menyerang orang asing dalam sekejap membuat semua orang yang ada di ruangan itu menjadi terkejut.
Wu Peng yang telah memukul Wu Gui dengan sangat erat segera meminta maaf kepada Li Yuchen.
"Tu-Tuan! Maafkan kelancangan dan ketidaktahuan adik saya yang tidak berguna itu." ucap Wu Peng dengan ekspresi wajah yang cemas dan suara yang merendah dengan keringat yang mengalir ke dahinya dengan sangat banyak.
Li Yuchen yang telah berencana memberikan sedikit pelajaran atas kesombongan Wu Gui tidak menyangka jika ternyata orang lain dari Keluarga Wu telah memberinya pelajaran terlebih dahulu.
Wu Peng yang melihat Li Yuchen yang tidak bergerak sama sekali bahkan tidak memberikan respon apapun di balik topengnya membuat Wu Peng semakin marah dan kesal kepada Wu Gui yang telah mencari masalah dengan orang yang salah.
Li Yuchen yang telah menyiapkan sebuah topeng berbentuk naga berwarna hijau dengan sentuhan warna emas pun memutuskan untuk memakai topeng tersebut saat keluar setelah mengganti pakaian sehingga tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui wajah asli Li Yuchen.
"Jika Tuan tidak puas, saya akan menghukumnya dengan sangat berat hingga Tuan merasa puas." ucap Wu Peng dengan ekspresi wajah yang serius sambil berbalil arah dan berjalan menuju ke arah Wu Gui yang masih bingung dengan semua hal yang terjadi.
"Ti-tidak kak! To-tolong..." ucap Wu Gui dengan gugup sambil mengeluarkan ekspresi wajah ketakutan.
"Tunggu! Aku tidak akan mempermasalahkan masalah ini lagi. Aku harap kau dapat mengajarinya dengan baik." ucap Li Yuchen dengan nada bicara yang datar dan wajah tanpa ekspresi sambil mengambil pakaian yang telah dibelinya dan memasukkannya ke dalam Giok Naga Hijau Emas kemudian berjalan keluar Toko Pakaian dengan cepat.
Semua orang yang melihat perubahan sikap Wu Peng kepada Li Yuchen membuat semuanya merasa sangat heran dan penasaran tidak terkecuali Nona Shu.
"Tuan Muda Wu!" panggil Nona Shu dengan nada bicara yang lembut dan senyum yang terlihat sangat cantik tapi tidak berhasil menggoda Wu Peng yang sedang dalam perasaan yang buruk.
"Nona Shu jangan khawatir, semua kerusakan akan ditanggung langsung oleh Keluarga Wu. Nona Shu bisa minta orangmu untuk menghitung semuanya dan mengirimkan semua biayanya ke Kediaman Keluarga Wu." ucap Wu Peng dengan nada bicara yang dingin sambil menoleh sedikit ke arah belakang.
Wu Peng yang tidak bisa memberitau siapapun tentang semua yang telah terjadi memilih untuk pergi dan mengabaikan semua tatapan penasaran semua orang.
"Yuo!" panggil Wu Peng dengan nada keras dengan ekspresi wajah yang serius.
"Bawa Wu Gui kembali ke Kediaman Keluarga Wu! Jika dia memberontak, patahkan saja tangan dan kakinya!" teriak Wu Peng dengan nada bicara yang sangat tinggi dan ekspresi wajah yang marah.
"Baik, Tuan Muda!" ucap Yuo dengan patuh sambil menundukkan kepalanya lalu berjalan keluar Toko.
Yuo yang tidak berani mengambil resiko mematahkan kaki Wu Gui pun memilih untuk memukul tengkuk leher Wu Gui hingga pingsan dan menaruhnya di pundaknya lalu pergi dengan kecepatan tinggi menuju ke Kediaman Keluarga Wu.
Wu Peng yang tidak memiliki selera yang bagus lagi untuk memilih pakaian memberikan sekantong uang kepada pelayan yang telah melayaninya.
"Terimalah uang itu, bawa semua pakaian itu ke Kediaman Keluarga Wu dan ambil bayaranmu." ucap Wu Peng dengan ekspresi wajah yang serius lalu pergi dari Toko tersebut.
Di saat semua masalah yang membuat kekacauan di dalam Toko Pakaian itu pergi, Nona Shu segera pergi ke ruangannya dan membiarkan pelayannya untuk membersihkan sisa dari pertarungan itu.
"Kau, bereskan semua kekacauan ini dan cari orang untuk memperbaiki tembok itu sekarang." perinta Nona Shu dengan ekspresi wajah yang lelah sambil memegang kepalanya yang terasa sakit.
Nona Shu yang telah berada di dalam ruangannya pun duduk di tempatnya dan memasang wajah serius dihadapan dua orang penjaga yang berdiri di depannya.
"Cari tau identitas Tuan Muda itu dan cari dimana dia tinggal!" perintah Nona Shu dengan nada bicara yang tinggi dan wajah yang serius.
#Bersambung#
membacanya cukup sampai disini....
(memang begitu😛)
justeru alur jadi bajing luncatt...😅😜👌
sendu = sikap yg terbawa dalam kesedihan.
senduh = ?????!
belum lagi bbrp kata yg tidak tepat sesuai kebutuhan kalimat dan ....
+ langkah = gerakan kaki saat berjalan.
+ langka = sesuatu yg jarang/sulit dicari.
+ kesiann mantan guru bahasanya......!!
sadarkah anda sudah mempermalukan guru bhs indonesia dari SD, SMP, SMA....? 9 thn itu dipelajari lho...!!🧐🤔🙈
yakinlah pembaca yg normal anda buat jijik....!
silakan thor.... silakan siram toiletnya bersih² lalu cebokan nanti setelah bersih barulah anda bab...😅😜
+ makan dulu baru mulai memasak.
+siram toilet dulu baru buang air
+ tulis berita dulu baru ke tkp
😂😴😂😴😂😴😂😴😂😴😜😜🙊🙈😇😇😅😇😅😅😅😅😇
takutnya penulis ini bila buang air, toilet disiram dulu baru buang air..😜🙊🙈😂😂😂