NovelToon NovelToon
Mahligai Yang Terurai

Mahligai Yang Terurai

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: siwriterrajin

Dua pasangan sedang duduk di ruang tamu, dihadapan mereka terdapat handphone dan foto yang menjadi saksi dari linunya hati seorang istri.

"Kamu tega mas, kita udah hampir 15 tahun bersama dari sekolah sampai sekarang, apa aku sama sekali tidak ada artinya untuk kamu mas?." Kata Rani sambil terus menangis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siwriterrajin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13

Dikarenakan keluarga sudah berkumpul pemakaman akan dilaksanakan pada hari itu juga.

Ayah Aditya dan Aditya selalu mendampingi keluarga Rani, mereka saling mendukung dan mendampingi satu sama lain. Walaupun Rani bukan putri kandung dari Teguh tetapi, Teguh syaang menyayangi menantunya itu.

Singkat cerita mereka telah tiba di pemakaman dan jasad Reno telah dikuburkan dengan layak dan baik.

Rani dan Kasih tampak duduk dan menangis disamping kubur dari Reno, Teguh dan Aditya hanya dapat mendampingi mereka tanpa mengatakan apapun, karena mereka lebih faham rasanya kehilangan seseorang apalagi ini selamanya. Tidak bisa ditenangkan dengan kata karena seumur hidup mereka tak kan bertemu lagi.

"Hidup terlalu mudah untuk orang jahat macam kamu." Batin Aditya sambil menatap nisan Reno.

Siska dan Daniel juga ikut memakan Reno, sebagai bentuk kasih sayang mereka pada orang tua sahabatnya.

"Hidup lo terlalu sempurna untuk menangisi hal sepel Rani." Batin Siska sambil menatap Rani yang menangis tersedu-sedu.

...----------------...

Flash back on

(Sehari sebelum ayah Rani yaitu Reno jatuh pingsan dan pingsan.)

ting,,,

Suara notifikasi hp Reno terdengar berbunyi menandakan dia mendapat pesan baru.

Reno yang merasa penasaran dengan pesan yang masuk segera membuka ponselnya, terlibat pesan baru yang masuk berasal dari nomer yang tak dikenal, nomor tersebut tampak mengirimkan sebuah pesan dan foto.

Dan betapa terkejutnya Reno ketika mengunduh foto tersebut, terlihat Aditya sedang berciuman dengan seorang perempuan yang tak tampak asing di antara Reno, pesan tersebut lalu diberi pesan ;

'ini menantimu bukan, menantu yang kau puja-puja, dia berselingkuh, mengkhianati putri tercintamu.'

Reno yang membaca pesan tersebut langsung lemas dan terduduk diam, dia menunduk membayangkan perasaan putrinya jika tahu hal ini.

Kemudian pesan baru kembali masuk dari nomor yang sama.

'Jika kamu mau tahu kebenarannya temui saya di cafe Delima besok jam 09.00.'

Tak terbesit dalam pikiran Reno untuk membalas pesan tersebut, yang penting saat ini adalah kebenaran pesan tersebut.

Rasa bersalah mulai berputar di dalam kepala Reno,

"Apakah karena kesalahan saya di masa lalu tuhan membalas sakit hati mereka dengan ini?." Batin Reno sambil menitikkan air mata.

Sehari berlalu Kasih melihat tingkah suaminya agak berubah, suaminya tampak lesu dan tidak bersemangat seperti biasanya.

"Pak kamu mau kemana?." Kata Kasih pada suaminya yang sedang bersiap mengenakan kemeja kotak-kotak.

"Bapak mau pergi sebentar Bu." kata Reno sambil merapikan pakaiannya.

"Kemana pak?." Kata kasih menyelidik.

"Ada lah Bu." Kata Reno.

"Bapak baik-baik aja kan, Nggak sakit?." kata Kasih khawatir melihat kondisi suaminya yang tampak pucat dan sangat lelah.

"Aman ibu, Kalau gitu bapak duluan ya." Kata Reno sambil menyalami kasih.

"Iya pak hati-hati." Kata Kasih.

Reno sudah duduk di kursi cafe tempat Reno an orang tersebut membuat janji.

Lonceng pintu cafe berbunyi menandakan orang baru masuk ke cafe tersebut, Reno memandang ke arah orang tersebut, dan betapa terkejutnya Reno melihat wanita tersebut datang mendekat padanya dan duduk di depannya.

"Bapak ingat saya?." Kata Wanita tersebut sambil memainkan kakinya.

Reno berusaha menggali ingatannya, siapa sebenarnya wanita yanga di depannya, setelah beberapa menit berusaha mengingat, Reno menemukan jawaban.

"Teman Rani." Kata Reno.

"Siska." Sambung Reno dengan mata berkaca-kaca.

"Kamu selingkuhan Aditya?." Kata Reno dengan anda yang meninggi sehingga semua orang memandang ke arah mereka.

Siska seperti udah tidak punya malu, dia tetap mengangkat kepalanya seolah bangga dengan perbuatannya.

"Anda mau duduk atau say pergi." Kata Siska ketus.

"Kenapa kamu selingkuh dengan Aditya? Dia itu suami temanmu, temanmu Rani."

"Apa Rani ada salah padamu?." Kata Reno tampak menitikkan air mata.

"Itu hasil perbuatan om." Kata Siska pada orang renta di depannya.

Reno membatu mendengar perkataan Siska, karena memang benar masa lalu Reno buruk dan menjijikan.

"Apa om fikir Aditya mencintai putri om?." Kata Siska.

"Tidak om! itu dendam Dea benci sama Rani karena apa? Karena om." Kata Siska.

"Apa maksud kamu?" Kata Reno dengan wajah yang kebingungan.

"Selingkuhan om."

"Itu ibu dari Aditya menantu om."Kata Rania ambil menyeruput kopi di depannya.

Degg..

Berapa terkejutnya Reno mendengar perkataan dari mulut Siska, menantunya selama ini adalah orang yang sudah dia rusak keluarganya di masa lalu.

Setelah itu Reno bergegas berdiri dari duduknya dan bergegas keluar dari cafe.

Reno menuju salah satu taman, dan menangis di sana, mengeluarkan semua beban dalam pikirannya.

"Ini salahku, putriku menderita gara-gara perbuatanku." Kata Reno sambil memukul-mukul dadanya yang mulai terasa sesak.

"Kasihan sekali putriku Rani, maafkan ayah nak."Kata Reno sambil terus mengoceh.

Reno memikirkan matang-matang dan memutuskan untuk memberitahu putrinya soal perselingkuhan tersebut, dia memilih putrinya tahu soal masa lalunya dari pada putrinya akan terjebak seumur hidup dengan Aditya yang tak benar-benar mencintainya.

Reno memutuskan untuk kembali ke rumah dan di rumah dia akhirnya pingsan.

Flashback off

...----------------...

Setelah pulang dari pemakaman, Rani tidak langsung kembali ke rumahnya dan Aditya, dia memutuskan untuk tetap mendampingi ibunya sementara waktu dan tentunya sudah atas izin Aditya.

Rani memasuki ruang orang tuanya, rumah dimana Rani tumbuh dewasa, Rani terus melihat bayangan ayahnya dengan tawa khas ayahnya yang terus terdengar di telinganya.

Rani melangkah untuk menuju kamarnya sambil sesekali mengusap air mata yang terus menetes.

Kamarnya tampak masih sangat terawat walaupun Rani jarang mengunjungi rumah orang tuanya karena sudah sibuk dengan rumah tangganya dengan Aditya.

Rani mulai melihat-lihat barang yang tampak tersusun di atas meja, ketika Rani membuka laci mejanya dia melihat banyak catatan di dalamnya seperti pesan dengan kertas kecil.

'Semangat sayangnya ayah!!'

'Semangat belajarnya ><'

'Semangat presentasinya semoga sukses putri ayah'

'Semangat ulangan semester!!'

'Selamat Ulang Tahun putri ayah, bekal spesial hari ini!!'

"Catatan dari ayah." Kata Rani sambil mengambil perlembar catatan tersebut.

Catatan tersebut membuat dirinya teringat bahwa ayahnya lah yang selalu membuatkan bekal sekolah untuknya setiap pagi dengan menambahkan pesan-pesan yang berkesan untuk Rani.

"Ayah Rani kangen ayah." Kata Rani sambil membalikkan setiap pesan d kertas tersebut.

Rani tiba-tiba teringat dengan perkataan ayahnya sebelum meninggal.

"Cerai nak." Itu kata ayah.

"Apa maksud ayah?." Kata Rani bingung.

Bersambung....

1
thalexy
Siap ngeselin tapi lucu.
Akbar Cahya Putra
Penulis mengambil risiko dengan plot yang kompleks dan berhasil.
Lady_senpai
Cerita yang mampu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!