90 DAYS

Soraya teriak histeris didalam hotel tersebut. Karena membaca pesan singkat dari adik perempuannya yang bernama Yumita. Adik perempuannya ini yang sebentar lagi akan masuk ke jenjang perkuliahan.

Ketika membaca pesan singkat itu, membuat Soraya ingin segera pulang kampung sekarang juga, bahkan dia tidak memperdulikan Derry yang sedang membersihkan tububnya di kamar mandi saat ini.

Soraya mengemasi barangnya dengan cepat, dia bahkan sudah memesan ticket lewat ponselnya langsung. Dia tampak teeburu-buru saat ini.

Di pecat atau pun tidak itu urusan nanti, pikir Soraya saat ini. Pikirannya hanya berada kepada kedua orang tua yanh sedang kritis di rumah sakit saat ini.

Ya! orang tua Soraya terkejut melihat kiriman kotak yang berisi map merah yang bertuliskan perjanjian pernikahan hanya 90 hari yang di setujui oleh anaknya yang bernama Soraya binti Hermawan.

Orang tua mana yang tidak syok??

Apalagi riwayat penyakit kedua orang tuanya sangat parah. Usia mereka yang sudah terbilang senja juga mendukung kesehatan mereka menurun drastis saat ini.

Derry pula yang sedang memberikan shampo di kepalanya terhenyak karena mendengar suara keributan dari luar kamar mandi, tampaknya dia mendengar suara tangisan Soraya.

Kepala masih di penuhi shampo, dan wajahnya masih penuh buih shampo juga. Derry mencoba keluar dari kamar mandi tanpa sehelai benang pun di pakainya, dia mencari arah suara.

Namun, ketika dia keluar dari kamar mandi, dia tidak melihat siapa pun disana. Bahkan Soraya yang sedari tadi mematung di didepan kaca pun tidak juga terlihat.

"Kemana dia??" tanya Derry bingung dan melihat ke setiap arah.

Derry pun kembali masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan sisa-sisa buih sabun dan shampo yang ada di kepala dan wajahnya saat ini.

Soraya pula sudah menaiki taksi dengan cepat. Dia pergi tanpa pamit oleh Derry saat ini. Bahkan Soraya belum di beritahukan apa penyebab orang tuanya tiba-tiba kritis begitu saja.

Perjalanan hotel ke bandara memakan waktu satu jam juga. Karena kota Surabaya bebas dari kemacetan, memungkinkan perjalanan itu lebih bisa sampai dari biasanya.

Derry pula sudah selesai mandi saat ini. Dia masih berbalut handuk dari pinggang hingga lutut saja. Derry belum menaruh curiga kalau Soraya telah meninggalkan nya sendiri di hotel ini.

Pasalnya, buku novel favorite Soraya masih terlihat di atas ranjang hotel tersebut. Novel itu selalu dia bawa kemana pun dia pergi, karena hanya dengan membaca novel itu, hatinya merasa ada suatu kenyamanan yang berbeda.

Ya! Novel yang berjudul Suamiku Malaikatku itu, tidak pernah bosan dia baca. Karena di dalam lubuk hati Soraya dia memang menginginkan suami yang berwujud malaikat, namun kini yang dia dapat berwujud setan menyaramkan.

Wajahnya memang tampan, namun sikap dan prilakunya memang mencerminkan setan, ucap Soraya waktu itu. Derry yang tidak pernah lembut, tidak pernah berbicara baik-baik, dia hanya tau memaksa dan mengancam.

Kini Soraya pula sudah sampai di bandara kota Surabaya. Dia yang sudah lebih awal memboking ticket lewat ponselnya itu, tinggal mencetak ticketnya saja saat ini.

Karena penerbangan di jadwalkan sebentar lagi, Soraya tanpa aba-aba mengambil ticket ke kampungnya yaitu kota Palembang.

Di kota Palembang dia tumbuh dan besar, hingga dia merantau ke kota Jakarta dan mendapatkan pekerjaan disana. Sekarang dia terpaksa pulang ke kota Palembang karena keadaan orang tuanya sangatlah kritis.

Derry yang melihat buku itu terletak diatas ranjang tersebut, dia pun penasaran dengan isinya saat ini. Bahkan dia tidak menyukai judul dari cover buku tersebut, karena itu sangat bertolak belakang dengan dirinya.

Karena menunggu Soraya datang terlalu lama, membuat Derry bosan tidak tahu berbuat apa sekarang. Dia mencoba membuka buku itu dari bab pertama saat ini.

Ini adalah kali pertamanya Derry membuka sebuah novel di sepanjang hidupnya. Dia memang bukan orang dengam tipe hobi membaca, apalagi yang dibaca adalah sebuah novel yang bergenre romance, itu sangat memuakkan, pikir Derry.

Karena bosan akhirnya bab pertama terbuka juga. Bab pertama yang berisi judul bab hati itu membuat Derry sedikit terkejut, tampaknya komplik sudah ada diawal bab, pikirnya.

"Oh.. pantas saja Raya suka membaca buku ini, nama tokoh wanitanya sama dengan dia," ucap Derry berbicara sendiri saat ini.

Ya! nama tokoh di buku Suamiku malaikatku adalah Reya atau yang di panggil dengan sebutan Eya. Sedangkan nama istrinya adalah Soraya yang sering dia panggi debgan sebutan Raya.

Membaca buku romantis ini membuat Derry terkekeh sendiri saat ini. Kali ini bab demi bab sudah pun terbuka kembali, sekali membaca buku berjudul suami malaikatku ini, dia tampak tertarik dan ingin lebih mengetahui lelaki dalam novel tersebut.

Soraya pula sudah naik ke dalam pesawat saat ini, sudah hampir satu jam dia meninggalkan hotel tersebut. Derry yang adyik membaca novel itu akhirnya melihat jam yang ada di ponselnya ssaat ini.

Hampir menunjukkan pukul 1 siang, namun Soraya masih belum kembali ke hoyel juga. Kemana dia?? tanya Derry dalam hatinya.

Akhirnya dia pun mengambil ponsel itu kembali dan mencoba menghubungi Soraya saat ini. Walau semalam dia tampak marah besar, namun dia masih tidak sanggup untuk melepaskan Soraya.

Derry telah pun menekan nomor ponsel istrinya tersebut, namun berulang kali jawaban yang sama, nomor yang anda tuju sedang tidak aktif. Karena Soraya sedang dalam pesawat, dia pun sengaja mematuhi leraturan yang ada di pesawat tersebut.

"Kemana dia!!" kali ini nada itu berubah menjadi geram dan khawatir.

Derry mengambil pakaiannya, dan dia dengan cepat keluar dari kamar hotel tersebut. Derry tidak sadar, kalau koper di kamar itu sudah tidak ada lagi disana.

Derry menuju ruangan receifsionis hotel tersebut. Derry mencoba bertanya di sana, barang kali mereka melihat Soraya yang keluar mencari makan siang, pikir Derry.

Sampai di depan meja receifsionis hotel tersebut, dengan nafas yang masih belum di atur, Derry langsung melayangkan pertanyaan kepada petugas receifsionis tersebut.

"Oh.. ibu Soraya binti Hermawan sudah keluar pak, dia keluar sejak jam 12 tadi," jelas sang receifsionis tersebut.

"Sudah keluar?? apa kau tidak salah!!" bentak Derry dan suara itu terdengar panik.

"Tidak pak, memang ibu Soraya juga terlihat membawa kopernya," jelasnya.

Tanpa mengucap apa pun, Derry kembali ke kamar hotel tersebut saat ini. Dia segera mengecek koper dan pakaian Soraya disana. Dengan cepat dia berlari masuk ke dalam kamar tersebut.

"Sial!!" teriaknya.

"Kau tidak bisa lari dariku!!" umpat Derry lagi.

"Kenapa novel ini tidak dibawanya??"

"Apa dia lupa?? atau dia sengaja??"

Tanya besar di kepala Derry saat ini. namun Pakaian semua telah di bawa oleh Soraya saat ini, namun novel kesayangannya yang berjudul Suamiku malaikat itu tertinggal di atas ranjang.

Benarkah Soraya sengaja??

Tolong dukungannya ya gais, dengan selalu komen dan like buku ini terima kasih.

*****