NovelToon NovelToon
I Love You OM

I Love You OM

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ade Diah

"I love you, om!!
maaf Tari pergi tanpa pamit, karena ternyata selama ini perasaan Tari, bukanlah rasa sayang seorang ponakan pada pamannya, melainkan rasa sayang seorang wanita pada lawan jenisnya, maaf sekali lagi, Tari pergi tanpa pamit, dan semoga kita bertemu setelah Om menikah."

Itu adalah isi surat dari Mentari Putri untuk pamannya yang bernama Andre tian.

Putri pergi tanpa pamit, karena sungguh jika dia harus pamit secara langsung, rasanya tidak mungkin, Tari tidak akan kuat, sungguh.

Sementara itu yang membaca surat langsung meremas surat tersebut dengan sangat kuat, sampai urat ditangannya terlihat mengeras,-

Dan semoga karya saya kali ini, bisa dinikmati banyak pembaca Aamiin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ade Diah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perhatiannya

Hari minggu tlah tiba dan Mentari yang sedang sarapan bersama Omnya dibuat bingung saat bel rumah omnya berbunyi, karena sungguh saat itu hari masih sangat pagi.

"Kamu habiskan sarapan kamu, biar Om yang buka pintu" ucap Tian saat melihat Mentari sudah berdiri.

"Baiklah" ucap Mentari menurut, karena memang sarapannya belum habis, berbeda dengan sang Om Yang sudah menghabiskan sarapannya dengan cepat, karena memang hanya makan roti saja, tidak makan nasi seperti Mentari.

"Tari..." teriak Aira dan Andini bersamaan, setelah masuk rumah, dan hal itu membuat Mentari tersedak makanan.

Tian yang melihat Mentari tersedak, dengan cepat memberikan air minumnya yang masih tersisa, karena air minum mentari habis dan jika mengambil yang baru pasti lama.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Tian kawatir dan kedua teman Mentari malah menatap Tian dengan penuh rasa kagum, bukan menghawatirkan keadaan Mentari yang tersedak karena mereka.

"perhatiannya, jadi ngiri" batin Andini.

"Sama ponakan aja sebegitu perhatian, apalagi sama pasangannya" batin Aira.

Mentari yang melihat kedua temannya senyum-senyum tak jelas, langsung berkata "Dasar kalian, ngapain kesini?"

"Eh ko nanya gitu, bukannya kamu bilang kalau kami mau sama Om kamu atau kakak kamu, kami harus kesini hari ini" ucap Andini mengingatkan, dan memang sepertinya harus diingatkan karena Mentari benar-benar lupa dengan ucapannya waktu itu.

Wajah Mentari tiba-tiba memucat setelah mendengar ucapan Aira, karena dia sadar jika Omnya pasti bisa mendengar ucapan Aira karena Tian belum meninggalkan dapur.

Kedua teman Mentari bingung dengan raut wajah Mentari, namun setelah Mentari menoleh kebelakang untuk memastikan keberadaan sang Om, kedua teman Mentari juga langsung ikut pucat lantaran mereka melihat tatapan tajam Tian pada Mentari.

Ketiga gadis itu kini menelan ludahnya dengan kasar secara bersamaan dan dalam hati mereka berdoa semoga Mentari akan Baik-baik saja setelah ini.

"Tari" ucap Aira yang paling merasa bersalah dan Mentari hanya bisa membuang nafasnya dengan kasar, mau marah tapi semua terjadi karena kesalahannya yang lupa akan ucapannya tempo hari

"Maaf" ucap Aira.

"Tidak apa-apa, lagi pula salah ku sendiri karena lupa rencana sendiri, yasudah aku tinggal, kalau kalian mau sarapan langsung ambil sendiri" ucap Mentari sebelum pergi untuk menemui sang Om, yang sedang marah tentu saja.

Mentari mengetuk pintu kamar sang Om, dan setelah dipersilahkan masuk Mentari masuk dan tak lupa menutup pintu kamar Tian lagi.

"Maaf Om, aku cuman bercanda kemarin, gak tahu kalau temen-temen aku menanggapi candaan ku dengan serius" ucap Mentari menyesal dan dia berucap sambil menunduk, karena takut dengan tatapan tajam Tian yang selalu membuat nyalinya menciut.

"Yakin, cuman bercanda?" ucap Tian dingin, tidak percaya.

"i..ya Om aku cuman bercanda" ucap Mentari terbata dan Tian sudah bisa langsung menebak jika yang diucapkan Mentari adalah kebohongan.

"Baiklah, anggap saja jika memang hanya sebuah candaan" ucap Tian yang tidak mau memperpanjang masalah, karena dia merasa jika Mentari sudah tahu jika dia tidak suka akan rencananya.

"Terimakasih, jika tidak ada yang ingin om katakan lagi, Tari keluar" ucap Mentari yang ternyata ingin cepat-cepat keluar dari kamar Omnya.

Entahlah suasana kamar Omnya terasa mencekam, padahal Omnya sudah tidak marah lagi, dan warna cat kamar Omnya itu hanya berwarna putih Gading bukan warna gelap yang bisa membuat seseorang ketakutan.

Mentari menghela nafas setelah keluar dari kamar Omnya, dan tepat saat itu sang Abang datang dengan dahi yang mengkerut dan berhasil membuat Mentari tersentak kaget.

"Hais, abang bikin kaget saja" ucap Mentari sambil mengelus dada.

"Kamu habis apa dari kamar Om Tian,?" ucap Bayu curiga.

"Habis disidang," jawab Mentari ketus, sambil berlalu meninggalkan abangnya yang menyebalkan.

"Disidang apa?" ucap Bayu mengekor dibelakan Mentari dan dia cukup terkejut saat melihat ada dua wanita yang sedang duduk dimeja makan, dan sepertinya Sekarang Bayu bisa menebak sidang apa yang dimaksud Mentari, walau mungkin dia salah menebak.

Dan dua teman Mentari yang melihat kedatangan Bayu kini menatap Bayu tanpa berkedip saking terpesonanya.

"Ini mah, Mentari persi cowonya" batin kedua teman Mentari yang ternyata sepemikiran.

"Eh ada tamu ternyata, ini temen-temen kamu, Tari?"

"Menurut abang? apa mungkin mereka teman Om Tian?" ucap Mentari masih ketus, sebenarnya mentari kesal pada sang Om yang memarahinya, tapi karena tidak bisa melampiaskan rasa kesalnya pada sang Om, jadilah Bayu yang jadi sasaran.

"Lagi datang bulan Non, sensitif amat, kalau marah sama Om Tian, marahnya sama dia, bukan sama abang." ucap Bayu dan dia langsung duduk, dan tersenyum pada kedua teman Mentari yang dia tahu sedari tadi terus menatapnya, namun tidak membuatnya risih karena sudah terbiasa dengan tatapan seperti itu.

1
Delita bae
hadir , mangat ya😁😇
ShiZi_
uncle wo ai ni😀😀😀
ShiZi_
vote mendarat, kak.
Ade Diah: terimakasih banyak/Pray//Pray//Pray//Pray/
total 1 replies
Puji Ningsih
Amin 🤲
semangat Thor 💪
makasih 🙏😘
Ade Diah: Terimakasih /Pray//Pray//Pray/, sudah mendukung sampai akhir.
sehat terus ya kak.
total 1 replies
Sur Yani
d tunggu yeee
Ade Diah
Dapat kontrak itu gampang, tapi untuk dapat menghasilkan pembaca lebih dari seribu perhari rasanya hanya ada dalam mimpi.
Yulleanz Yuniie
ngapain masih mikirin indah sih , seharus nya kalo cinta sama mentari putus in indah saja ,,
jadi cowok munafik banget, sudah jelas tau kalo mentari mencintai nya dan dia pun mencintai nya kenapa gak mutusin indah saja
Robby'adja
ditunggu kelanjutannya...semoga jodoh klo ga, autor harus jodoh2kan mereka
Ade Diah: Siap!!!
Makasih dah komen.
total 1 replies
Ade Diah
Beginilah..... nasib penulis abal-abal, sepi vote, sepi like, sepi hadiah dan komentar.
Sabar terus mau selebar apa tubuhku ini kalau harus sabar terus hik hik hik/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
lily shanum salihah
semangatt Thor 💪💪🥰🥰
Ade Diah: /Pray//Pray//Pray//Pray/
total 1 replies
Ade Diah
Pasrah, bukannya semakin banyak malah semakin menurun, namun karya sudah dibuat jadi berusaha terus menulis sampai kata tak sanggup keluar dari mulut.
Dewinggi
best
Ade Diah: Terimakasih
total 1 replies
Ade Diah
Man teman like, dan komentarnya dong.
plissssssss./Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray/
ku mohon.....
Robby'adja
lanjut...
Ade Diah: semoga terus suka dengan cerita Mentari dan Tian.
Ade Diah: semoga terus suka dengan cerita Mentari dan Tian.
total 3 replies
Ade Diah
Kata editornya sih bagus tapi sampai sekarang belum ada yang kasih bintang.

Jadi plis kasih bintangnya dong biar penulis amatir ini semangat nulisnya /Pray//Pray//Pray//Pray//Pray/
Ade Diah
Katanya editor sih bagus tapi belum ada yang kasih bintang.
Ade Diah
Hai teman-teman, ini novel ku yang kesekian, semoga banyak yang suka, dan terimakasih yang udah baca, semoga bisa terus mendampingi Mentari dan Tian sampai tamat. semoga.
satu lagi jang lupa tinggalkan jejak dengan cara vote, dan like. makasih dan sehat selalu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!