90 DAYS
Bukan hal yang mudah bagi seorang wanita yang dinikahi namun tidak dicintai. Tapi ini memang sebuah resiko yang dia ambil karena telah menandatangani kontrak yang sebelumnya telah dia setujui.
"Baca ini!"
Map Biru itu terlempar kuat diatas meja rias yang saat ini Soraya berada dihadapan kaca rias itu. Membuatnya terkejut dan dia ingin marah namun apa daya dia telah dikontrak menjadi istri selama 90 hari.
Hanya bisa menelan salivanya begitu dalam saat ini, dia pun menatap tajam kearah Derry Sanjaya yang berdiri angkuh tepat di samping kanannya itu.
"Tidak perlu, aku sudah membaca ini sebelumnya!" jawab Soraya dengan wajah tanpa ekspresi.
"Oke kalau begitu mari kita mulai!"
Mau ditolak namun sudah kewajibannya sebagai istri sah dari pewaris tunggal keluarga Sanjaya ini. Namun pernikahan itu memang sah dimata agama tapi tidak dimata negara.
Mereka menikah secara diam-diam tanpa ada yang tahu dan bahkan keluarga dari kedua belah pihak itu tidak tahu sama sekali tentang pernikahan mereka tersebut.
Dan saat ini juga Soraya hanya bisa menarik nafasnya dalam-dalam. Dia membuka semua perhiasan pengantin itu.
"Hmmm.."
Hanya itu yang keluar dari mulut Derry saat ini, dia menikmati haruman dari tubuh Soraya tersebut. Membuatnya semakin bergairah dan akhirnya apa yang dia inginkan tumpah malam ini.
Satu jam berlalu, membuat pria itu lemas tak berdaya, sedangkan Soraya pula dia yang tidak menikmati sama sekali malam pertama ini membuatnya dengan cepat melarikan diri ke kamar mandi.
Di Bawah shower itu dia mengadu dan menangis sejadi-jadinya. Suara air yang kuat membuat Derry tak mendengar apapun di balik kamar mandi tersebut.
Lagi pula pria itu sudah benar-benar lemas dan tampak terlelap karena lelahnya berpacu dalam arena gulat tersebut. Dia melakukan itu dengan pelampiasan kemarahan bukan karena cinta atau kemauan.
Rasa kesalnya terhadap wanita yang dia cintai saat ini membuatnya memutuskan menikah walaupun belum 90 hari seperti yang dia ucapkan terhadap Fanni Rosita.
Sang kekasih yang saat ini sedang meniti karir di negara Dubai sebagai model terkenal dan 7 tahun menghabiskan waktu disana bersama Derry Sanjaya.
Akhirnya Derry memutuskan untuk pulang karena kesal dengan Fanni yang ketahuan pergi dengan lelaki lain tanpa seizin dirinya.
Bahkan Derry mengajak Fanni menikah dia menolaknya dengan mentah-mentah. Padahal cinta mereka telah disetujui oleh kedua belah pihak keluarga. Bahkan dari segi ekonomi Derry sangat tergolong mapan.
Teringat kembali Soraya saat ini, detik-detik dimana dirinya baru saja menjadi istri dari pewaris tunggal keluarga Sanjaya itu.
Padahal di perusahaan itu Soraya hanyalah staff bagian audit keuangan, dirinya juga kenal baik dengan kedua orang tua dari suaminya tersebut.
Namun apa daya dia saat ini hanyalah seorang istri diatas perjanjian 90 hari. Dia teringat tentang ijab kabul yang baru saja terlewati hari ini.
"Aku terima nikahnya Soraya binti Dermawan dengan mas kawin sepuluh bitcoin dan seperangkat alat sholat dibayar tunai," ucap Derry dengan fasih tanpa cacat sedikitpun.
"Bagaimana saksi?" tanya penghulu.
Sah….
Sah…
"Alhamdulillah," sahut penghulu.
Sah, mereka telah sah menjadi suami dan istri. Namun ini tetap tersembunyi.
Acara pernikahan itu selesai, tamu undangan yang hadir pun sudah bubar di tempat terpencil di sudut bandar kota Jakarta.
Tidak! Aku tidak menjual diriku!
Dia hampir merasa bahwa dia menjual dirinya, padahal dia sudah bergelar istri sah dimata agama walaupun tidak di mata negara saat ini.
"Setidaknya aku tidak berzina, aku adalah istrinya," ucapnya lagi sambil menghela nafas panjang dari sudut mata yang hampir sudah surut air mata.
Woi! Kenapa lama amat didalam?
Suara teriakan kembali terdengar kuat membuat Soraya terkejut saat ini.
Jam telah menunjukkan pukul sebelas malam, tampaknya Soraya larut dalam lamunannya sendiri.
Ternyata dia sudah lama di dalam kamar mandi itu, dia pun dengan segera memakai pakaian mandinya yang berwarna putih itu.
Dia membuka pintu melintasi Derry yang berada diambang pintu kamar mandi tersebut, pria itu hanya menatap sekilas mata Soraya dan dia dengan cepat masuk.
Soraya kembali membereskan wajahnya di depan meja rias. Terkejut dia jam telah pun menunjukkan pukul tengah malam, begitu larut dia dalam kesedihan.
Derry berada didalam kamar mandi, entah mengapa dia merasa ada sesuatu yang aneh dipikirannya saat ini.
"Hm..harum juga dia, rasanya aku seperti mimpi," ucap pria itu saat ini.
Entah mengapa dia yang marah karena pelampiasan terhadap kekasihnya tiba-tiba merasa ada sesuatu yang aneh terjadi di pikirannya saat ini.
"Ternyata dia bukan wanita sembarang," ucap Derry lagi.
Ketika Derry terbangun karena dia ingin buang air kecil terlihat di sprei putih itu bercak merah yang cukup membuktikan bahwa Soraya benar-benar wanita yang terjaga kesuciannya.
Padahal dia bukan sebentar tinggal di kota Jakarta yang memang terkenal dengan kota bebas ini. Namun Derry entah mengapa ada terbesit kagum sekaligus bangga dihatinya.
Ya! SORAYA bukanlah wanita ****** yang suka berdekatan dengan lelaki. Masa hidupnya dihabiskan untuk bekerja dan berkarir tinggi.
Ada banyak tanggungan hidupnya, beruntungnya dia terbilang sedikit lumayan di perantauan.
Dia lulusan sarjana management di kampus yang terkenal di negeri ini. Raya mendapat pekerjaan di perusahaan milik keluarga Derry.
Awalnya dahulu dia magang di sana, setelah lulus Raya menjadi karyawan tetap disana. Bahkan Soraya kini diangkat menjadi bagian dari Audit keuangan di perusahaan tersebut.
Sudah tujuh tahun Soraya bekerja disana, namun dia baru saja mengenal seorang Derry Sanjaya Yaitu CEO yang menggantikan ayahnya yang bernama Frans Sanjaya.
SANJAYA adalah kakek Derry yang memiliki tanah di seluruh wilayah negri ini, hingga pelosok-pelosok daerah.
Ayah Derry pula pewaris tunggal dari kakeknya tersebut. Zaman semakin maju, Tuan Frans Sanjaya pula yang lulusan terbaik dari luar negeri itu ternyata mempunyai otak yang cerdas untuk pengolahan tanah.
Semua perusahaan asing yang mengenal Tuan Frans pasti akan menanamkan modal di perusahaannya.
Bukan tanggung-tanggung, tanah itu disewa oleh perusahaan besar seperti pabrik plastik dari negara China.
Kini berkembang pesat di wilayah tersebut, dan berdiri pabrik-pabrik lainnya.
Sangat mudah untuk mendapatkan nasabah untuk tanah-tanah mereka tersebut. Tanah mereka yang mempunyai letak strategis membuat penyewa juga mendapat untung besar.
Saling menguntungkan, tahun ke tahun berjalan dengan lancar. Hingga saatnya tiba, Derry Sanjaya yang baru pulang dari negara Dubai yang terkenal hebat itu, sekarang menggantikan ayahnya yang terbilang sudah senja.
"Tidak! Aku tidak akan memikirkan wanita itu! Dia hanya istri 90 hari, aku yakin Fanni akan pulang dan kami akan menikah resmi," ucap Derry kembali dalam kamar mandi tersebut.
Walau dia marah terhadap kekasihnya tersebut, namun tak dipungkiri dia pria yang tidak mudah untuk menghilangkan cinta pertamanya.
Akankah 90 hari bisa berakhir dengan perceraian dan tanpa perasaan?
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Nila
ikut.
2023-05-28
1
Lina aja
lanjut Thor kita mampir dulu y
2023-05-21
0
Uthie
Sy coba mampir niii 👍🤗🤗🤗
2023-05-11
0