ayana seorang gadis desa berniat merantau untuk memperbaiki ekonomi keluarga nya, ayana hanya tinggal berdua denga ibunya setelah ditinggal pergi sang ayahnya,
ayana bekerja di sebuah toko kue yang sangat terkenal tidak disangka dia bertemu jodohnya disana, ayana dijodohkan dan menikah dengan anak bosnya, lika liku hubungan mereka, ada masalah tetapi tetap bisa mereka hadapi bersama, sampai bahagia pun menghiasi pernikahan dan rumah tangga ayana dan dewa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zainul Anwar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
jodohku adalah anak bosku
Ayana masih diam terpaku dengan apa yang dilakukan dewa kepadanya.
"Aduh, ini jantung ku masih aman kan" Gumam ayana dalam hati.
Muka ayana semakin memerah menahan rasa malu.
Sedangkan dewa tertawa dibuatnya.
"Kamu kenapa ay? Udah biasa aja" Ucap dewa berusaha menenangkan dengan senyuman.
"Gapapa tuan, eh gapapa mas" Jawab ayana masih sedikit canggung dengan panggilan barunya kepada dewa.
"Hemmm" Jawab dewa tersenyum sambil kembali membelai rambut aya.
"Mas dewa, jangan gini dong aku jadi tidak nyaman" Jawab ayana berusaha menolak, dirinya belum siap diperlakukan seperti itu oleh bosnya.
"I iya maaf yah ay" Jawab dewa langsung memindahkan tangannya merasa tidak enak.
Kecanggungan pun dirasakan mereka berdua. Dewa kembali melanjutkan kemudinya sedangkan ayana yang sepertinya sudah mengantuk, pelan pelan mulai memejamkan matanya.
Setelah beberapa menit kemudian mobil pun terparkir di sebuah taman yang sangat indah dan tenang. Dewa berencana mengungkapkan perasaannya ke ayana dan memberitahu perjodohan yang direncanakan mamahnya.
Ayana yang masih tertidur pulas kemudian dibangunkan oleh dewa.
"Ay ay ayana bangun ay" Sambil menepuk tangan ayana pelan dan lembut.
"Emmm, i iya mas dewa"Jawab ayana terbangun sambil menggeliat.
"Pules banget ay tidurnya? "
"Iyah mas maaf, habisnya aku ngantuk banget"jawab ayana setelah matanya terbuka sempurna.
" Ya sudah, ayo turun ay, kita sudah sampai"ajak dewa .
"Iya mas dewa" Jawab ayana.
Mereka pun keluar dari mobil dan melangkah kan kaki kearah tempat duduk di taman itu.
"Ayo duduk disebelah sana ay" Ajak dewa.
"Iyah, ayo mas" Jawab ayana sambil mengikuti langkah dewa.
Mereka pun duduk bersebelahan sambil menikmati indahnya taman tengah kota itu.
"Ayana, kamu mau minum? " Ucap dewa menawarkan .
"Boleh boleh mas, kebetulan lagi haus juga" Jawab ayana sambil tersenyum yang menentramkan.
"Ya sudah, aku beli minum dulu yah ay, kamu tunggu di sini sebentar" Lanjut dewa.
"Iyah mas, hati hati yah"
"Iyah ay" Dewa pun melangkah pergi meninggalkan ayana untuk membeli minum dan beberapa cemilan.
Kebetulan tidak jauh dari situ ada toko yang menyediakan berbagai macam makanan dan minuman. Setelah membelinya dewa segera menghampiri ayana.
"Ini ay minumnya" Sambil memberikan minuman, kemudian meletakan beberapa cemilan disamping tempat duduknya.
"Makasih yah mas" Ucap ayana kemudian segera meminum minumannya.
"Ayana" Panggil dewa.
"Emm iya mas"
"Apa kamu sudah punya pacar ay? " Tanya dewa dengan nada serius.
"Emm belum mas, engga kepikiran juga buat pacaran" Jawab ayana.
"Kenapa ay? " Tanya dewa lagi.
"Lagi fokus kerja dulu mas, nyari uang yang banyak buat bahagiain ibu dikampung" Jelas ayana.
"Kalau menikah? "
"Emmm entah lah mas, lagian siapa sih yang mau sama perempuan kampung kaya saya mas" Ucap ayana menurunkan intonasi suaranya,kemudian ayana minum kembali untuk menangkan dirinya.
"Saya" Ucap dewa tegas namun tetap lembut.
Uhuk uhuk
ayana yang sedang minum tersedak mendengar perkataan dewa.
"Kenapa ay? " Tanya dewa khawatir.
"Emm gapapa mas, mas jangan bercanda deh, mana ada orang kaya mas mau sama saya"jawab ayana sambil tersenyum tipis dan merasa itu hanya candaan dewa saja.
" Saya serius ayana"ucap dewa meyakinkan.
"Emmm, lalu bagaimana dengan mba aya ,mas? " Tanya ayana penasaran.
"Jadi sebenarnya saya sama aya sudah lama putus ay"
"Ko bisa mas? Kalian kan terlihat sangat romantis? " Tanya ayana yang semakin penasaran.
"hubungan aku sama aya tidak direstui sama mamah saya ay,lebih parahnya lagi disaat saya berusaha membujuk mamah agar merestui kita,malahan Aya berkhianat ,dia berselingkuh dengan romi dibelakang saya ay"jelas dewa panjang lebar .
" Ohh begitu ceritanya mas, yang sabar yah mas"jawab ayana sambil menepuk nepuk pundak dewa.
"Iya ay, aku sudah melupakan semua itu ay, setelah sering bertemu kamu dan mengobrol denga kamu ay, saya merasa nyaman didekat kamu ay, maka dari itu saya tertarik dengan rencana mamah yang ingin menjodohkan kita ay" Ucap dewa dengan wajah yang sangat meyakinkan itu.
"Emm gimana yah mas, aku juga sebenarnya tertarik sama mas , cuma saya sadar diri mas level kita sangat jauh mas" Jawab ayana menunduk lesu.
Dewa yang melihat itu ,kemudian mengangkat wajah ayana dengan lembut dan menatapnya dengan tajam.
"Kamu tidak boleh seperti itu ay, emang saya pernah membeda bedakan status orang? Kan engga ay" Ucap dewa berusaha menenangkan ayana.
Kemudian dewa memegang dengan lembut kedua tangan ayana, ingin mencoba meyakinkan ayana.
"Saya benar benar ingin serius sama kamu ay, saya sudah fikirkan itu matang matang"jelas dewa.
" Hemm iya mas, nanti saya coba diskusikan sama ibu dikampung yah mas.
"Em, iya ayana semoga kamu bisa menerima saya yah"
"Iyah mas" Jawab ayana dengan senyuman termanis nya.
Hari sudah semakin malam, dewa dan ayana berencana pulang kembali ke hotel.
"Ayana, ayo kita pulang ke hotel, sepertinya sudah semakin larut, kasian kamu pasti cape dan ngantuk yah" Ucap lemah lembut.
Tidak seperti biasanya dewa yang dingin dan sangat cuek.Semenjak dia merasa nyaman dengan ayana, dewa mulai mencair luluh menjadi lemah lembut.
"Iyah, ayo mas" Jawab ayana.
Ayana dan dewa segera memasuki mobil dan kembali ke hotel.
Sesampainya diparkiran hotel. Mereka beriringan memasuki hotel, kemudian dewa dan ayana memasuki kamarnya masing masing.
"Terimakasih yah ay, sudah menemani saya, dan jangan lupa kabari ibu kamu tentang pernikahan kita" Ucap dewa senyum.
"Saya yang terimakasih mas, siapp mas pasti saya segera kabari ibu" Jawab ayana bersemangat.
"Dahh ay,sampai jumpa besok yah"Pamit dewa.
" Dahh mas, Iyah"jawab ayana sambil melambaikan tangannya.
Sesampainya dikamar hotel, ayana segera membersihkan badannya dan berencana langsung tidur karena dirinya sudah merasa sangat mengantuk.
Baru saja ayana membaringkan badannya dikasur, neya yang sedang tertidur tiba tiba bangun begitu saja.
"Ehh, ney kamu bangun? Aku berisik yah ney? " Tanya ayana merasa tidak enak , ayana fikir dia telah mengganggu temannya itu.
"Emm, engga ko ay, aku cuma kebelet pipis hehe" Jawab neya sambil ketawa kemudian berlari ke arah kamar mandi.
"Ada ada aja neya ini" Ucap ayana tertawa lucu.
Kemudian ayana pun segera memejamkan matanya, tidak butuh waktu lama ayana sudah tertidur dengan pulas.
Neya yang baru saja keluar dari kamar mandi geleng geleng dibuatnya.
"Udah pulas saja ini ayana, baru saja mau nanyain gimana makan malamnya sama tuan dewa " Ucap neya yang sedikit kesal. Karena dirinya sudah menunggu ayana yang tadinya mau menceritakan bagaimana pengalamannya makan malam dengan tuan dewa ,sampai sampai neya tertidur dibuatnya.
"Ahh, sudah lah lebih baik besok aku tanyain lagi, kasian juga ayana pasti dia kecapean"gumam neya.
Akhirnya neya pun menyusul ayana dan melanjutkan tidurnya