NovelToon NovelToon
Kau Lupa Anak Istri

Kau Lupa Anak Istri

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Komedi / Tamat / Suami Tak Berguna
Popularitas:568.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: Buna Seta

Kartika Sari, di tinggal suaminya sejak pernikahannya yang baru berjalan enam bulan. Terlebih, saat itu Kartika baru mengandung tiga bulan.

Alasan ekonomi yang membuat Kartika merelakan suaminya pergi. Namun, tidak disangka bagi Kartika bahwa suaminya tidak pernah memberi kabar.

Hari berganti bulan, bahkan tahun. Angga tak kunjung pulang.

Kartika harus membesarkan anaknya seorang diri, walaupun dalam keadaan sulit. Hingga Jenita berumur enam tahun Kartika mencari Angga suaminya di rantau orang. Namun kenyataannya suaminya telah menikah lagi.

Akan kah Kartika mempertahankan rumah tangganya? atau justeru sebaliknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna Seta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Selesai Jeni dan Anisa bermain, Rangga mengajak makan siang bersama. Saat ini mereka masih berada di restoran.

"Selesai ini mau kemana lagi?" tanya Rangga menoleh Jeni yang sedang minum, sudah selesai makan.

"Terserah Bunda?" Jeni menoleh Kartika.

"Saran Bunda, sebaiknya kita pulang saja, beristirahat, biar besok Senin sekolah nggak capek." Kartika menyahut.

"Iya Bun"

Mereka keluar dari restoran, lalu pulang setelah membeli oleh-oleh.

******

Keesokan harinya, seperti yang sudah di rencanakan Kartika berniat jualan. Ia bangun jam tiga pagi membuat gorengan dan Bakpau.

Langkah awal Kartika membuat adonan Bakpau ia diamkan dulu hingga mengembang. Selagi menunggu adonan mengembang. Kartika membuat lompia basah, ia isi dengan daging cincang, yang sudah ia buat sore hari. Paginya tinggal menambahkan sayuran.

Dengan telaten ia isi satu persatu kemudian di goreng.

Yang kedua batter balen sosis, kentangnya sudah ia rebus sore, saat ini tinggal ******* dan memberi isian. Dua kue sudah matang ia goreng hingga berwarna coklat kekuningan menggoda selera.

Yang terakhir Kartika membuka serbet penutup adonan Bakpao tampak sudah mengembang dua kali lipat.

Sebelum melanjutkan tugasnya Kartika berhenti sejenak, mengerjakan shalat subuh dulu.

Selesai subuh ia mengisi Bakpau dengan farean rasa. Coklat, kacang hijau, yang rasa manis. Sedangkan yang rasa asin Kartika membuat isian ayam.

Satu persatu dagangan sarapan pagi matang. Kartika menyusun didalam box plastik transparan tahan panas.

"Alhamdulillah... selelsai..." Kartika begumam.

"Ya Allah... kamu bangun jam berapa Tik, semua sudah matang?" Arumi yang baru bangun geleng-geleng melihat semangat adiknya.

"Jam tiga Mbak, aku mandi dulu ya"

"Iya, biar aku yang membangunkan anak-anak."

"Terimakasih Mbak" Kartika ambil handuk yang tersampir di jemuran yang terletak di dekat kamar mandi dapur.

"Bunda... Bunda, mau jualan lagi ya?" tanya Jenita yang sudah memakai seragam sekolah lengkap.

"Betul, doakan ya nak, mudah-mudahan dagangan Bunda laris" mencium pipi Jeni dengan sayang.

"Aamiin... coba kita sudah bertemu Ayah Bun, Jeni ingin Bunda dirumah saja seperti bude Rumi, Pakde yang mencari uang." Jeni sedih melihat bundanya kerja keras.

"Sudaah... pagi-pagi nggak boleh sedih, harus semangat dong." Kartika berjongkok di depanya memegang kedua pundak Jeni.

"Bagi Bunda, ada Ayah pun tetap akan mencari uang, nggak semua Ibu rumah tangga itu ingin diam dirumah loh, tergantung suaminya mengizinkan atau tidak untuk bekerja di luar." tutur Kartika, sebenarnya Jeni belum sepantasnya di ajak bicara masalah ini. Tetapi bagi Kartika agar membuat Jeni tumbuh dewasa.

"Iya Bun" Jeni kemudian keluar dari kamar ingin sarapan sebelum berangkat.

Kartika menatap Jeni dari belakang. "Bunda akan ceritakan semuanya jika sudah waktunya nak." Kartika bergumam kemudian menyusul anaknya.

"Ini... cobain kue buatan aku Kak, Mbak." Kartika membawa sepiring kue meletakkan di atas meja.

"Oh rencana kamu mau jualan jadi?" tanya Aldi mengambil satu kue lalu menggigitnya.

"Jadi kak. Enak nggak kak, kue nya?" Kartika was-was menatap kakak Iparnya yang sedang mengunyah, khawatir kue dagangannya tidak enak.

"Enak-enak." jawab Aldi.

"Iya Tik, memang enak kok" sambung Arumi.

"Aku mau yang bulat-bulat ada matanya" ucap Jeni yang dimaksud batter balen.

"Ini, Bunda Ambilkan" Kartika menusuk satu dengan garpu kecil meletakkan kedalam cawan lalu memberikan kepada Jeni. "Kamu mau apa Nis?" Kartika menatap Anisa yang masih minum susu.

"Nisa mau Bakpau Tante..."

"Iya cantik." setelah sarapan pagi, semua hendak berangkat.

"Ma, Aku berangkat" kata Aldi selesai mengenakan kaos kaki dan sepatu lalu pamit istri dan anaknya.

"Iya Mas."

Arumi mengantar Aldi sampai halaman, dia juga sudah siap mengantar Anis dan Jenita. Sebenarnya bisa saja Aldi jika berangkat bekerja sekalian mengantarkan Anisa. Tetapi arahnya berlawanan.

Tin tin tiiiinn...

"Mobil siapa tuh?" tanya Kartika, yang sedang memasangkan tas sekolah kepundak Jeni.

"Rangga datang Tik, katanya mau mengantar Jeni sama Nisa sekolah."kata Rumi.

"Oh bagus Mbak, jadi Mbak nggak usah repot." Kartika menjawab.

"Sudah rapi... kalian berangkat, sudah dijemput Om ganteng tuh diluar" kata Arumi.

"Yes! kita dijemput" Jeni kegirangan mengadu kedua telapak tangannya dengan Anisa.

"Kalian nggak butuh Mama, yang biasa antar jemput" Arumi pura-pura sedih.

"Bukan begitu bude, bude kan jadi enak, nggak harus mengantar. Iya nggak kak Nisa." Jeni yang menyahut.

"Betul Ma" Anisa langsung ndusel di leher Mama nya.

"Ya sudah... kalian hati-hati nak" pungkas Kartika.

Kedua anak itupun bergegas ke depan. Arumi mengikutinya.

Sedangkan Kartika lekas masuk kedalam kamar, mengganti pakaian yang nyaman untuk jualan keliling. Kartika sudah terbiasa, memang sebaiknya menggunakan kaos yang berbahan adem, nyaman untuk berjalan kesana kemari.

Kartika membuka gorden, netra nya tertuju kepada sang pemilik mobil dipinggir jalan. Dialah Rangga seperti celingukan mungkin mencarinya, membiarkan anak-anak masuk kedalam mobil.

Kartika kasihan juga sebenarnya, melihat Rangga yang sedang kebingungan. Tanganya reflek dia angkat keatas rasanya ingin melambai. Namun ia urungkan bisa-bisa pria yang dicintainya itu besar kepala.

Kartika duduk di depan cermin mengikat rambutnya agar nyaman. Skelebat bayangan Rangga muncul di kaca. Kartika mengucek matanya, kedip-kedip kemudian menoleh ke belakang.

"Ya Allah... Kartika menggelengkan kepala. Kemudian kedapur.

"Mbak. Aku berangkat ya." ucapnya sudah menata box di atas sepeda.

"Semogo lancar ya Tik," Arumi yang sudah siap membawa senjata rumah yaitu sapu. Mengantar Kedepan.

"Aamiin..."

Dengan mengucap Basmala. Kartika menggoes sepeda. "Kue... kueee..." suara nyaring menggema menyusuri jalanan komplek di depan rumah-rumah warga.

"Neng... saya mau kue nya" wanita paruh baya mendorong pagar.

"Silahkan BU... dipilih kue nya."

Ibu itu memilih kue. Ia membawa tempat dari rumah lalu ambil kue dengan jepitan satu persatu. "Berapa satunya Neng?"

"Karena isinya daging dengan ayam 3500 satu, Bu."

"Neng baru ya, jualan disini?"

"Iya Bu, baru pertama kali jualan" Kartika tersenyum ramah.

"Saya membeli 30 biji Neng." Ibu itu menyerahkan uang 105 ribu.

"Karena Ibu pembeli pertama, saya korting 5 ribu Bu." Kartika mengembalikan uang 5 ribu.

"Terimakasih ya Neng, mudah-mudahan laris." doa Ibu lalu masuk kedalam.

"Aamiin...Ya. Allah..."

Kartika kembali menggoes sepeda setelah menyimpan uang ditas kecil yang ia ikat dipinggang.

"Kue... kueee..." kira-kira sepuluh meter dari rumah ibu tadi, ada seorang nenek memberhentikan langkah Kartika.

"Berapa an, kue nya Mbak?" Nenek menelisik tampilan kue tampak bagus cara membentuknya.

"Tiga ribu lima ratus Nek"

"Boleh saya icipin satu? kalau enak saya membeli banyak."

"Oh silahkan Nek, mau icipin yang mana?" Kartika menggangguk hormat. Kemudian membuka penutup box.

"Yang ini ya" Nenek itu menggit Bakpao hangat. Diam seraya mengecap rasa.

"Bagaimana Nek?" Kartika deg degan.

"Enak Mbak" Nenek mengacungkan jempolnya. Saya borong semua deh." ujar Nenek yakin.

"Oh boleh Nek"

"Ada berapa lagi kuenya?" tanya Nenek.

"Tadi semua tiga ratus sepuluh biji, terus ada yang membeli 30 biji. Berarti masih sekitar 270 lebih Nek" terang Mawar.

"Baiklah, saya ambil tempat kedalam dulu ya." Nenek kemudian masuk kedalam tidak lama kembali lagi membawa baskom bersama ART nya.

"Ada acara apa Nek?" Kartika heran beli kue sampai hampir 300 biji.

"Mau ada arisan, nanti siang sih acaranya."

"Oh gitu ya Nek. Yang di bayar yang 270 saja Nek selebihnya buat tambahan."

"Terimakasih Mbak, nanti kue kamu, Nenek promosikan ke teman-teman arisan anak saya"

"Terimakasih Nek"

"Sudah Nek? perlu bantuan nggak?" seorang pemuda menghampiri Nenek.

"Kartika?" pemuda itu terperangah.

...HAPPY READING....

1
pecahan_misteri
apa sih Angga itu egois
Hajjah Hartini Effendi
Alhamdulillah ikut bahagia tour
Hajjah Hartini Effendi
Alhamdulillah semoga segera bersatu lagi mereka tour kasian jgn menderita trus Kartika dan Angga
Hajjah Hartini Effendi
Alhamdulillah
Hajjah Hartini Effendi
Alhamdulillah aman Linda adalah teman bunda nya jeni
Hajjah Hartini Effendi
persatukan mreka lagi tour Tika dan Angga,, kasian
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
bagus
Elok Pratiwi
tidak menarik .... tidak suka cerita dg karakter pemeran utama wanita nya lemah tidak punya pendirian
Hajjah Hartini Effendi
ternyata memang Angga suami Tika, tapi seperti nya Angga pura² tidak mengenal Tika

sedih banget, sabar y Tika
Misaza Sumiati
Diana yang nyulik
Misaza Sumiati
tinggalin aja Diana , tidak tegas rangga
Shaa Erahh
Luar biasa
Samaniah
kena pnyakit saraf kyknya🤣🤣🤣
Mama Gezkara
ayah kak othor
Mama Gezkara
kq bude kak... Tante dong
Martha Amelia Susanti
Bagus ceritanya, tapi ingin tahu cerita adiknya Jeni. sukses selalu ya Buna🙏🏼💐
Rajwaa Hafizhah
percuma lu nangis orang kek jin begitu udah jahat banget nyet
Tining Revi
ceritanya bagus dan ber urutan.
Dewi Kasinji
kalo itu bukan bukti cinta ngga ...tapi nafsu
Dewi Kasinji
enak banget ya si Angga ... ternyata si Kartika gampang banget luluhnya . si Angga kyk gak ada perjuangannya 😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!