Pernikahan paksa seorang gadis muda yang harus membayar hutang keluarganya dengan seorang pria dewasa yang tak pernah dikenalnya sebelumnya.
memiliki suami yang kaya raya namun tak menjadikan bahagia karena tak selayaknya rumah tangga pada umumnya.
Zeva Ramona di nikahi oleh Dewangga sudiro pria matang yang berusia hampir kepala empat dan belum menikah, membuat keluarganya khawatir dan mencarikannya jodoh
memaksa dewangga untuk setuju dengan pilihan orang tuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kontrak Disetujui
"senang berbisnis dengan anda nyonya" ucap pak pongki dengan senyum penuh kebahagian mendapatkan tebusan yang lebih daripada hutang yang seharusnya
"bawa kesini kesayanganku!" titah pak pongki pada anak buahnya
Zeva senang melihat bu anggun datang menyelamatkannya
Flashback on
"saya mau ketoilet dulu, kalau ngga percaya jaga aja didepan pintu, atau saya berak disini" ucap zeva mencari cara meminta bantuan
"hentikan mobilnya, biarkan dia ke kamar mandi" pak pongki tahu sebenarnya apa yang akan dilakukan oleh zeva dan sengaja membiarkannya
Zeva menghubungi bu anggun dan menyetujui pernikahan dengan anaknya jika bisa melepaskannya dari pria tua yang membawanya
Bu anggun pun setuju dan meminta zeva mengirimkan alamat yang bisa diikuti oleh bu anggun
Setelahnya zeva keluar kamar mandi dan penuh harapan besar agar bu anggun menolongnya. Tak ada lagi yang bisa dimintai bantuan olehnya dan tak mau terus merepotkan melisa
Flasback off
"jangan sentuh calon menantu saya, urusan kita sudah selesai dan jangan berani mengganggu keluarga saya! Saya harap kalian paham" ucap bu anggun
"tenang saja nyonya, siapa yang berani menggangu keluarga anda, silahkan bawa calon menantu anda" ucap pak pongki sambil mengipaskan selembar cek yang berisi banyak uang
Bu anggun membawa zeva setelah urusannya selesai
"tanda tangani ini" bu anggun memberikan sebuah kertas dengan beberapa tulisan yang zeva baca
"sudah!" zeva dengan cepat membaca yang ada dalam kertas tersebut dan tak ada yang memberatkan baginya jadi tak perlu lama
"hm, baiklah!" bu anggun menyimpan kontrak kembali ke dalam amplop coklat dan mengambil ponselnya
"pindahkan ke rumah sakit terbaik, dan carikan sekolah dasar yang bagus dan aman, satu lagi amankan yang menganggu" ucap bu anggun dengan tegas dan penuh wibawa
Zeva sampai terkagum pada calon mertuanya yang begitu berani melawan beberapa preman, serta sangat terlihat bukan orang sembarangan
"sementara kamu tinggal di rumah yang nantinya akan ditempati ibu serta adikmu, sampai kamu dan anak saya menikah" ucap bu anggun memberitahukan pada zeva
"baik tante terima kasih banyak sudah membantu " ucap zeva
"kita ke bank, untuk melunasi hutangmu dan juga membuat rekening baru untukmu" bu anggun ingin menyelesaikan kewajibannya dan akan menagih kewajiban zeva nanti
"anak saya sudah setuju untuk menikah, dia punya beberapa persyaratan" ucap bu anggun
"apa saja tante?"
"pertama kalian tak tidur dalam satu kamar, kedua tak boleh saling ikut campur urusan masing-masing, tiga semua kebutuhanmu apapun itu akan ditanggung. Dan terakhir kalian tak perlu berinteraksi di rumah" bu anggun menyampaikan permintaan anaknya
"setuju tante, saya setuju" ucap zeva
Setelah kontraknya selesai zeva tak akan membawa apapun baik perasaan maunpun anak karena calon suaminya tak akan menyentuhnya.
Zeva senang dan sedih menjadi satu. Masa mudanya kebebasannya dapat dibeli namun zeva senang keluarganya akan keluar dari masalah besar berkat keputusan yang diambilnya
"kenapa melamun? Panggil saya mama mulai saat ini" ucap bu anggun.
"iya bu, em tante! Maaf iya ma" ucap zeva sedikit kaku dan canggung
"besok kamu akan fitting baju bersama supir, pilihlah yang paling kamu suka, untuk cincin saya sudah pesan nanti akan diambil oleh anak saya. Dan kalian akan menikah satu minggu dari sekarang, sampai ibumu sembuh!" bu anggun sudah mengatur semua persiapan untuk pernikahan anak tunggalnya yang dibesarkannya seorang diri sejak suaminya meninggal
Hal itu yang membuat bu anggun seperti tampak galak dan tegas, itu semua dia lakukan agar tak ada yang merendahkan sebagai wanita, yang ditinggal oleh suaminya
Sebelumnya menjadi ratu yang hanya duduk disinggasana, tapi semenjak suaminya meninggal harus melanjutkan perusahaan yang cukup besar.
Banyak meninggalkan dewa yang hanya dipercayakan pada asistennya. Membuat bu anggun tak begitu mengikuti perkembangan sang anak yang saat itu sudah memasuki usia remaja
semoga sukaaa ya sama karya baru author
selamat membaca!