Sebelumnya, Li Chang Su merupakan tentara wanita yang berbakat. Setelah mendapatkan gelang naga perak dari kakek misterius, dia terpaksa pindah dimensi ke zaman kuno. Dia ditakdirkan untuk menjadi istri raja perang yang terkenal berdarah dingin. Masalahnya, zaman kuno ini dipenuhi dengan binatang mutasi.
Setelah menikah, keduanya berpetualang untuk mencari penyebab dari merajalelanya binatang mutasi. Karena itu, keduanya memiliki kedekatan yang pasti, cinta tumbuh di hati Li Chang Su. Raja Perang yang berdarah dingin itu ternyata mampu patuh di depan istrinya. Memanjakannya di antara pertarungan binatang mutasi.
Bisakah gelombang binatang mutasi ini diatasi? Bagaimana kisah cinta keduanya yang ditakdirkan gelang naga perak berjalan? Akankah semua misteri terungkap?
Jangan lupa ... Ikuti kisah keduanya dalam novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa Jey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Semuanya Terekspos Diam-diam
LI CHANG SU membiarkan He Ze kembali ke ruang artefak. Dia melompat dari satu pohon ke pohon lain sambil menghindari beberapa mata penjaga gelap di tempat tersebut. Jika bukan karena mata dewa, ia tidak mungkin mengtahui keberadaan mereka.
Setelah pergi, beberapa penjaga gelap yang awalnya memperhatikan gadis itu pun kebingungan. Mereka memeriksa penginapan. Sosok itu sudah tidak ada di sana. Pelayan berkata jika gadis itu sudah pergi. Pada akhirnya, mereka semua kehilangannya.
Jika Li Chang Su tahu, mungkin tidak akan merasa asing dengan pria-pria berpakaian hitam seperti penjaga gelap itu. Masih orang-orang Mu Xianzhai. Karena Li Chang Su telah pergi diam-diam, mereka tanpa daya kembali ke istana untuk melaporkan hal ini.
Di ruang belajar, Mu Xianzhai sudah kembali dari istana kekaisaran. Keningnya berkerut, membaca beberapa laporan bahan pangan yang menipis. Ketika tadi dia melihat Ye Tianli, perasaannya cukup aneh. Pria itu seakan-akan memperhatikan apa yang salah pada dirinya.
Dua penjaga gelap tiba-tiba ada di ruangan, berlutut dengan hormat dengan kepala tertunduk, "Melaporkan pada Raja," salah satu dari keduanya bicara.
"Mmm," Mu Xianzhai mengangguk, masih sibuk. Tapi telinganya siap untuk mendengarkan.
"Ye Tianli bertemu orang berjubah hitam itu lagi dan merawatnya."
"Merawat?" Tatapan Mu Xianzhai teralih.
"Tampaknya orang berjubah itu sakit," salah satu dari keduanya tanpa sadar berkeringat dingin.
"Laki-laki atau perempuan?"
"Hah?" Penjaga gelap itu bodoh ketika mendengar pertanyaan Mu Xianzhai.
"Orang berjubah itu ...."
"Ah ... Ohh ... Dia seorang gadis dengan hewan peliharaan kecil berbulu putih."
Tangan yang memegang gulungan laporan itu pun gemetar sedikit, sebelum akhirnya kaku. Gadis dengan hewan peliharaan berbulu putih? Mungkinkah itu Li Chang Su? Bagaimana gadis itu mengenal Ye Tianli? Para penjaga gelap juga melaporkan bahwa malam nanti, Ye Tianli akan pergi ke pelelangan.
Setelah melaporkan semuanya, Mu Xianzhai menarik semua orangnya untuk menghentikan penyelidikan. Kali ini dia yakin jika orang berjubah hitam itu adalah Li Chang Su. Dan kemungkinan besar Ye Tianli sendiri tahu tentang masalah ini. Jadi tidak ada gunanya untuk membiarkan penjaga gelap berkeliaran diam-diam.
Memikirkan tentang pelelangan nanti malam, dia harus pergi. Ye Tianli kemungkinan besar mengajak Li Chang Su ke sana.
"Yang Mulia ... Yang Mulia, tolong ... Tolong ...."
Seorang pelayan datang dengan tergesa-gesa dan berlutut saat melihat Mu Xianzhai. Wajahnya pucat. Meski tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, dua penjaga pribadinya tidak menghentikan pelayan kecil itu.
Mu Xianzhai menyipitkan matanya ke arah dua penjaga pribadi. Bukankah dia sudah berkata untuk tidak ada yang mengganggunya? Dua penjaga itu gemetar dan berkeringat dingin di punggungnya. Diam-diam memiliki alasan yang pasti untuk membiarkan pelayan ini datang.
Selama ini, tidak ada satupun pelayan yang berani datang ke tempatnya untuk membuat masalah. Mu Xianzhai, melalui topengnya, memperhatikan pelayan itu secara seksama. Ada jejak kebingungan di wajah itu serta sedikit linglung. Tapi anehnya masih bisa datang dan berlutut.
Kuas yang dia pegang akhirnya patah. Membuat dua penjaga pribadinya merasakan sesuatu yang krisis. Dengan tatapan tajam menyapu pelayan, dia berkata dengan nada dingin pada keduanya.
"Penggal kepalanya dan buang!!"
Dua penjaga pribadi itu segera masuk dan menyeret pelayan yang berlutut.
"Tidak! Tidak ... Yang mulia, tolong ... Tolong ...! Tolong nona Rong. Ada pembunuh memasuki halaman nona Rong. Nona ku terluka. Tolonglah ...!"
Pelayan kecil itu menangis dan berteriak, memohon pada Mu Xianzhai. Tapi tatapan matanya terlihat kosong. Apapun yang dia katakan, sama sekali tidak memengaruhi suasana di sana.
Mu Xianzhai mencibir. Jangan berpikir dia tidak tahu apa maksud dari kejadian hari ini. Terhitung sejak semalam, Rongyu ini ada hubungannya dengan para pembunuh itu. Sekarang dia berpura-pura diserang pembunuh untuk membuktikan bahwa dia bukan pelakunya, tapi juga sasaran mereka.
Ini sangat menggelikan. Justru karena ini, malah membuat wanita itu terbuka sebagai salah satu dalangnya. Putra mahkota dan Jenderal Rong sungguh mampu.
Mayat-mayat para pembunuh itu telah dia kirim kembali ke rumah jenderal. Soalnya, putra mahkota tidak akan terang-terangan melakukan hal ini selain mengandalkan rumah jenderal.
Pelayan itu akhirnya dieksekusi ....
Di halaman Rongyu, suara benda pecah memenuhi ruangan. Semua orang di halaman mungkin miliknya semua. Mu Xianzhai tidak perlu repot-repot untuk memberinya pelayan istana. Tapi karena inilah dia sebenarnya bisa dicurigai.
Sejak mendapatkan laporan bahwa pembunuhan semalam gagal, dia gemetar karena marah. Ayahnya mengirim surat diam-diam. Dalam surat itu dijelaskan jika para pembunuh yang mati dikirim kembali ke rumah jenderal. Dengan kata lain, Mu Xianzhai tahu kondisi ini.
Pagi ini juga, dia menghipnosis pelayannya untuk datang dan berkata bahwa dia diserang pembunuh. Walau ini hanya rekayasa untuk membuat pria itu yakin, kenyataannya masih pahit. Mu Xianzhai bukan hanya tidak datang untuk memastikan keselamatannya, tapi juga membunuh pelayan samping.
Dan sekarang penjaga datang untuk menyampaikan pesan, jika Rongyu tidak mungkin mati begitu saja. Karena Jenderal Rong tidak akan membunuhnya tanpa alasan.
Kecuali nilai gunanya sudah hilang. Hal ini malah membuatnya semakin marah. Wajahnya yang memiliki bekas luka mengerikan sedikit retak, ada rasa sakit yang dalam.
Tapi dia tidak peduli. Salah satu hal yang membuatnya marah adalah Mu Xianzhai yang mengetahui semuanya secara diam-diam.
Wanita itu duduk tepian ranjang dengan lesu. Rambutnya tidak lagi rapi. Serta ada perban di antara lengan dan lehernya. Mu Xianzhai benar! Dia tidak bisa mati di sini hanya karena ayahnya mengirim pembunuh. Jika Keluarga Rong masih menginginkannya, dia tidak mati.
Kebencian ini bukan hanya karena wajah cacat atau ketidakpedulian Mu Xianzhai, tapi juga untuk anak-anak selir di rumah sang jenderal. Ayahnya berbohong padanya.
"Anak-anak selir itu benar-benar menyebalkan. Aku khawatir ibu akan terintimidasi di sana," katanya.
"Nona, kamu harus tenang. Cepat atau lambat, nona pasti akan membalas mereka," pelayannya menenangkan.
Rongyu menghela napas panjang, "Kamu benar. Aku hanya perlu menunggu."
Ternyata selama ini, ayahnya memiliki beberapa selir di luar dan anak-anak lain. Terutama anak-anak perempuan yang lemah lembut seperti air. Saat bicara dengannya di hari pertama pertemuan, dia sudah marah.
Anak para selir selalu pura-pura lembut dan lemah di hadapan orang lain untuk memancing simpati. Dan hari itu Jenderal Rong tidak puas padanya.
Melihat salah satu putri selirnya menangis, Jenderal Rong meminta Rongyu untuk tidak impulsif. Kali ini, dia tidak tahu apa yang terjadi di rumah jenderal.
Mungkinkah putra mahkota tertarik pada anak-anak selir?
Jika dia mengetahui bahwa setelah dirinya menikah dengan putra mahkota dan selirnya masih dari rumah jenderal, ia merasa dikalahkan. Sejak kecil, Rongyu selalu diajarkan untuk berjuang keras di barak militer. Tangannya tidak terlalu lembut atau kasar, tapi cukup kuat.
Putra mahkota berkata jika dia menyukai wanita yang kuat dan tidak menangis hanya karena masalah sepele. Jadi dia merasa percaya diri.
Benar! Anak-anak selir itu selalu pura-pura polos dan lemah, putra mahkota tidak mungkin menyukainya. Memikirkan ini lagi, Rongyu ditenangkan sedikit.
Tidak lama lagi, putra mahkota akan datang menjemputnya. Dulu dia selalu ingin memasuki Istana Raja Perang, menjadi satu-satunya istri Mu Xianzhai.
Tapi pria itu terlalu kedinginan dan tidak peduli padanya. Padahal mereka berdua telah menjadi teman masa kecil, cukup akrab.
Sayang sekali, dia tidak tahan. Karena itu dia tergoda oleh putra mahkota. Dia telah bersama putra mahkota di hari-hari biasa beberapa kali, pergi ke penginapan untuk memadu kasih.
Hubungan keduanya sudah terlanjur jatuh ke jurang. Dia tidak lagi perawan, hanya mengandalkan putra mahkota untuk bertanggung jawab.
Waktu itu ketika dia menggunakan ramuan cinta kepada Mu Xianzhai, tujuan awalnya hanyalah mematuhi perintah ayahnya untuk menyerahkan pasukan ke tangan putra mahkota.
Sehingga Mu Xianzhai berpikir hanya untuk menghabiskan waktu seumur hidup bersama Rongyu. Tapi jauh di dalam hatinya, Rongyu menyukai Mu Xianzhai lebih dari apapun.
Dia berharap bahwa Mu Xianzhai selalu tulus padanya. Lalu singkirkan gadis yang ditakdirkan untuk gelang naga perak. Dia pun bisa menjadi satu-satunya di Istana Raja Perang.
Tapi ... Semuanya salah. Semuanya berakibat fatal. Gelang naga perak tidak suka dan menghukum keduanya dengan kejam. Baru saat itu Rongyu sadar jika tidak mungkin untuk hidup berdampingan dengan Mu Xianzhai.
Keputusannya setelah bangun dari koma, dia ingin lari ke pelukan putra mahkota dan membunuh Mu Xianzhai. Khawatir pria itu akan membalas dendam pada putra mahkota dan menyingkirkannya dari kandidat takhta.
Rongyu menyentuh wajahnya yang kasar karena bekas luka bakar. Hatinya dingin. Sampai sekarang, keberadaan gadis yang ditakdirkan itu belum juga ditemukan. Sangat benci!
"Nona ....," Pelayannya sedikit gemetar serta rasa takut di hatinya.
Rongyu memulihkan pandangannya yang tajam, lalu menjadi lembut seperti sebelumnya, "Mintalah seorang untuk mengetahui kabar rumah jenderal saat ini," katanya sopan.
Pelayan itu terkejut dan mengangguk berulang kali. Lalu pergi ke luar untuk menjalankan perintah.
terima kasih 💚
semoga selalu sehat dan semangat membuat karya baru 💕