Jadi cewe yang kuat, mandiri, bisa ngerjain kerjaan cowok, itulah yang Chelsea jalani semasa muda nya. Dan kini saat dia bercerai, kembali ia jalani hari harinya dengan tanpa masalah. Sampai suatu hari, sang mantan kembali dan mengajaknya untuk rujuk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon herlia ia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#30. Bucin
Keesokan paginya, Chelsea seperti biasa dengan rutinitas paginya setelah bangun tidur yaitu memasak dan membersihkan rumah. Ia terbiasa dengan hal itu dari mulai masih di panti asuhan. Bagaimana keadaan panti ya? sudah lama ia tak mengunjungi ibu panti dan saudara saudara senasib.
Waktu menunjukkan pukul 6, dan dia selesai dengan beres beresnya.
"momy... you wake up earlier" sapa Alexa sambil mengucek matanya.
"No, I'm not. Kamu yang bangun kesiangan" ucap Chelsea menoel hidung mancung Alexa.
"Sana mandi dulu, bau. Handuk sama sikat gigi baru ada di kamar mandi" lanjut Chelsea sambil membalikan tubuh Alexa dan mendorongnya ke arah kamar mandi, lalu menepuk pantatnya.
Alexa bergabung di meja makan setelah menyelesaikan ritual mandi nya. Sudah ada sang dady yang membawakannya berbagai menu sarapan.
"Morning dad..."
"Ekhem" deheman keras menghentikan aksi kecup bibir khas ayah anak itu, lalu Alexa mengalihkan arah kecupannya ke pipi Brian.
"Dady, kenapa bawa makanan sebanyak ini? dady mau Lexa jadi gendut?"
Brian terkekeh dengan keluhan anak semata wayangnya.
"Ya engga dong honey, dady cuma memberikan pilihan menu sarapan yang kamu suka."
"Iya Lexa emang suka semua menu ini, tapi satu satu dong dad, nanti kalo Lexa kekenyangan yang ada malah tidur lagi" masih bersungut.
"Ya maksud dady kamu pilih salah satu, jangan semuanya dimakan"
"Pemborosan" celetuk Chelsea mendelik kearah Brian yang kemudian salah tingkah.
"Betul kata momy dad.
P E M B O R O S A N. Kalo Lexa pilih salah satu, trus dady sama momy juga pilih masing masing satu, sisanya kemanain? Dady sanggup abisin? kan ga boleh buang buang makanan dad"
"Seharusnya ga perlu bawa makanan, aku lebih suka bikin sendiri buat sarapan, lebih sehat." Chelsea berkata sambil tangannya membuka satu per satu bungkusan makanan yang Brian bawa, dan diakhiri dengan mengecup singkat bibir Brian.
"Ya ampun momy bucin" lirih Alexa yang menutup longgar mulutnya dengan sebelah tangan. Brian tak siap dengan serangan mendadak itu. Dan Chelsea? dia pun ikut terkejut dengan tingkahnya sendiri, kenapa dia reflek melakukannya bila berada dekat dengan Brian? dan herannya, dia seperti kecanduan.
"Beeeeeb..... bebeb Celsiii..." teriakan komar menggema, disusul dengan kemunculan sosoknya yang tak diharapkan. Chelsea mendengus sebal.
"Apaan sih bang masih pagi juga tereak tereak dirumah orang"
"Loh ko udah ada yang duluin gue ternyata.?" heran komar dengan keberadaan ayah dan anak itu di pagi hari yang harusnya milik dia dan wanita idamannya.
"Gue mo ngajak lo sarapan diluar tadinya, dah lama ga ngebubur mang soleh. Tapi keknya ni makanan sebanyak ini sayang juga kan kalo ga dimakan, mubazir ntar, gue ikut makan juga yak" tanpa menunggu izin dia langsung menarik salah satu menu yang ada didepannya yaitu kupat tahu petis.
"yeee kebiasaan lo mah main comot aja, belom juga dikasih ijin sama yang punya" Chelsea gemas mencubit pinggang Komar.
"aw.. aw.. sakit beb. Elu mah gitu, bilang aja sayang sama gue, pake nyubit nyubit segala, mana panas lagi, duuuuh....."
sambil mengusap usap pinggang bekas cubitannya dengan mulut yang dipenuhi makanan.
"ngebajak mobil apa lagi lo sekarang?" tangan Chelsea bertengger di bahu Komar yang sibuk dengan makanannya. Dan hal itu tak luput dari pengawasan Brian dan Alexa yang menatap tak suka dengan interaksi mereka.
