Sequel dari Anak Genius : Daddy We're Back.
Sebaiknya membaca terlebih dahulu kisah Anak Genius : daddy We're Back agar tidak bingung dengan para tokohnya.
Rusuk Sang Billionaire mengisahkan tentang perjalanan cinta seorang Kiano Dewananda yang mewarisi 100 % gen daddy Arya hingga sulit menemukan jodohnya.
Jangan lupa dukungannya setiap partnya, ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PART 30
Maksud hati ingin menikmati kesendirinnya memikirkan kejadian semalam yang serba tiba-tiba namun tampaknya hari ini semua gagal total, pertama kedua sahabatnya yang mencarinya dan kedua kemunculan Amanda yang cukup yang tak tahu malu. Chelsea kembali menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan kasar.
"Kamu sakit hati pada Sebastian ?" tanya Arnold
"Sakit hati sih, enggak. Hanya kecewa saja tapi aku bersyukur karena bukan diriku yang diperlakukan seperti itu. "
"Bener, lagian Tuhan memberikan ganti yang lebih baik." timpal Diana.
"Bergeser ke Stu***ck, yuk. " ajak Chelsea berjalan lebih dulu tak ingin membahas dosen datar itu lebih lanjut.
"Woiiiiii ,,, tungguin. Ada kita lho disini. " setengah berteriak Diana dan Arnold menyusul Chelsea.
Ketiganya saling berangkulan dengan posisi Aarnold di tengah merangkul bahu kedua gadis cantik itu sambil berjalan tanpa memperdulikan sekelilingnya. Sepintas terlihat Arnold bagaikan om-om senang yang berkencan dengan dua gadis sekaligus.
"Mas, bukannya itu calon kakak ipar ?" bisik Kalista pelan sambil menunjuk dengan dagu ke arah Chelsea dan kedua sahabatnya.
"Sepertinya mereka sedang bersenang-senang dan melupakan kalau sebentar lagi akan menjadi seorang istri Kiano Dewananda. " lanjut Kalista sengaja memprovokasi kakaknya.
"Ck, biasa aja. Mereka sahabatan, di kampus juga mereka selalu bertiga. " elak Kiano berusaha mengontrol sesuatu yang tidak biasa di dalam hatinya. Sebuah rasa kesal dan tak terima melihat Chelsea dirangkul oleh pria.
"Yeeee ,,, asal mas tahu ya, gak ada namanya persahabatan yang tulus antara pria dan wanita. Emang mas suka calon istri dirangkul-rangkul sama pria lain ?" balas Kalista tersenyum licik.
Wajah Kiano memerah menatap Chelsea dan ketiga sahabatnya semakin menjauh, dalam hati ia membenarkan ucapan Kalista. Kenapa Chelsea tenang-tenang saja dirangkul seperti itu ? memangnya dia gak merasa aneh bersentuhan dengan pria ? Kiano bermonolog dalam hati mengingat dirinya yang alergi jika berdekatan dengan wanita yang bukan dari keluarganya.
"Mas, teleponkan Sea dong, mommy bingung milih perhiasannya takut Chelsea gak suka dengan pilihan mommy. " ucapan Queen menjadi angin segar bagi Kiano, ia segera berjalan kearah menghilangnya Chelsea dan kedua sahabatnya.
Kalista yang melihat Kiano keluar mencari Chelsea kembali memamerkan senyumnya, ia sangat ingin mengenal Chelsea lebih dekat lagi. Sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, ia sangat mengagumi calon kakak iparnya itu.
Diana, Chelsea dan Arnold baru saja memesan kopi ketika sebuah suara berat yang sangat mereka kenal mengalihkan perhatian ketiganya.
"Sea, ikut aku . "
"Pak Kiano ???!!" kompak ketiganya ketika melihat sosok tinggi sedang berdiri di depan mereka.
"Boleh kan pinjam Sea sebentar ?"
"Tentu boleh pak, lama-lama juga gak apa-apa kok. " balas Diana
"Tapi pak ,,,"
"Udahlah Sea, pergi aja. " Arnold mendorong Chelsea agar segera berdiri dan mengikuti dosen yang ditakuti karena tegas dan disiplin serta tak segan-segan memberikan nilai E pada mahasiswa.
Dengan berat hati Chelsea meninggalkan kedua sahabatnya mengekori Kiano kemana melangkahkan kakinya. Merasa Chelsea tak berjalan disisinya, Kiano berdecak kesal dan menghentikan langkahnya.
"Kenapa berjalan dibelakang seperti seorang ajukan ?!" kesal Kiano menarik tangan Chelsea agar berjalan berdampingan dengannya.
"Kita mau kemana sih pak ,,,"
"Menemui mommy. "
"Tante di sini juga ?"
"Hmmm ,,,"
"Pak, bisa gak sih ngomong yang panjang-panjang sedikit. " ucap Chelsea kesal
"Gak ada cara ngomong yang seperti itu. "
Dari kejauhan Chelsea melihat calon mama mertuanya bersama Kalista, ia berjalan lebih cepat meninggalkan Kiano yang selalu saja membuatnya kesal. Sementara Kiano setengah berlari menyusul Chelsea karena tak tahan dengan seorang wanita yang mencoba menyentuhnya. Penyakitnya kumat lagi.
"Hai kak Sea ,,," sapa Kalista tersenyum ramah.
"Lho, adek disini juga ??"
"Iya nemenin mommy dan mas Kiano. "
"Lho mas, kamu kenapa ??" Queen buru-buru menghampiri putranya yang nampak tidak baik-baik saja.
"Sayang, tolong pegang dengan lembut tangannya. Jangan dilepas hingga warna kulitnya kembali normal dan rasa mualnya hilang." ucap Queen pada Chelsea yang nampak bingung dengan keadaan Kiano.
Akhirnya Chelsea melakukan perintah calon mama mertuanya walaupun ia tidak mengerti namun tetap dilakukannya sementara Queen masih sibuk memilih beberapa perhiasan untuk calon menantunya.
"Terima kasih, Sea." ucap Kiano tulus
"Bapak sudah enakan ?"
"Hmmmm ,,," balas Kiano seraya menanganggukan kepalanya.
"Tante, pak Kiano sudah baikan. " Chelsea memanggil Queen yang masih asyik dengan perhiasan yang berada di depannya.
"Panggil mommy dong, sayang." Ralat Queen dengan suara lembut.
"Ck, mommy giliran ngomong sama kakak ipar, suaranya lembut padahal kalau ngomong sama aku ngegas melulu. " ucap Kalista mengeluarkan unek-uneknya.
"Sayang, sini bantu mommy memilih perhiasan yang kamu suka. " Queen menarik lembut tangan Chelsea.
"Ista juga ya, mom, sebagai hadiah sebelum aku menikah. "
"Yang ada hadiah pernikahan dek, bukan sebelum menikah. " ucap Chelsea terkekeh mendengar kata-kata Kalista. Ia mengingat dirinya saat memoroti Seno.
"Kalian pilih aja, mommy tunggu. Oh ya dek, ingat lho janjinya untuk setuju menikah jika nak Seno dan keluarganya datang melamar."
"Beres mom, Ista wanita yang memegang janji kok. " balas Kalista enteng seenteng halus manis yang sering dinikmati oleh Amara.
Chelsea terdiam sejenak mendengar perbincangan anak dan mommy kemudian sebuah senyuman manis menghiasi bibir tipisnya, ia teringat saat kakak sepupunya itu menyuruhnya bernyanyi ketika pesta ulang tahun perusahaan Jewellery Desain.
"Kak Sea kenapa senyum-senyum sendiri, let's go kita manfaatkan kesempatan pilih perhiasan sebanyak-banyaknya mumpung mommy lagi berbaik hati." ucap Kalista pelan namun masih terdengar jelas ditelinga Queen dan Kiano.
"Kamu aja yang pilihkan, dek, aku gak ngerti soal perhiasan." tolak Chelsea halus, ia merasa tidak enak jika harus memilih perhiasan yang harganya sudah bisa ia tebak karena toko perhiasan ini juga merupakan langganan mamanya.
"Pilih aja mbak Sea, ini yang baru masuk kemarin, ibu Maria belum sempat melihatnya." jelas pelayan itu dengan lancar karena sudah mengenal Chelsea.
Chelsea pura-pura tidak mendengar ucapan pelayan itu dan memilih pura-pura sibuk mengamati setiap perhiasan terbaru yang sudah dikumpulkan oleh Queen. Sedangkan Kalista sudah sibuk menunjuk perhiasan yang ia sukai.
"Sudah ada yang kamu suka, nak ??" Queen menghampiri Chelsea dan Kalista.
"Aku bingung, tante ,,,"
"Biar aku aja yang pilihkan." Kiano ikutan berdiri dan merangkul dengan mesra pinggang Chelsea.
"Jangan suka mengambil kesempatan dalam kesempitan pak, gimana kalau ada warga kampus yang melihat bisa bahaya. " Chelsea berusaha melepaskan tangan Kiano yang berada dipinggangnya.
Tak ada tanggapan dari Kiano, matanya terus saja memperhatikan satu set perhiasan yang kira-kira cocok untuk dipakai oleh Chelsea. Hingga matanya tertuju pada sebuah perhiasan yang sederhana namun sangat elegan. Kiano segera menyuruh pelayan itu untuk membungkusnya.
Setelah itu mereka keluar dan melanjutkan berbelanja kebutuhan yang lainnya. Sementara itu pasangan Kiandra-Steven dan pasangan Keanu-Shanaz juga melakukan tugasnya. Berhubung pernikahan mereka tergolong singkat maka semua ikut terlibat memberi perintah agar pernikahan putra bungsu keluarga Arya terlaksana dengan sempurna.
🎶🎶🎶🎶
Berikan dukungan ya ,,,