NovelToon NovelToon
Queenzy Aurora Wolker

Queenzy Aurora Wolker

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: aili

Queenzy Aurora Wolker gadis yang memiliki wajah yang cantik itu sangat menggilai seorang Damian Putra Throdhor Putra.Pewaris utama Keluarga Throdhor yang memiki kekayaan.nomer satu di dunia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aili, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13

Lama damian di dalam mobil membiarkan Aurora melajukan motornya menjauh dari area cub sampai seseorang membuka pintu mobil nya.

"Boss!"

Rafa duduk di tempat Aurora tadi berada.

"Dimana Aurora?"

"Keluar!!" Titah damian menatap tajam Rafa yang mendengus segera keluar dari mobil. Kepala nya masuk di jendela mau mengatakan hal penting.

"Boss!! Tadi Tiara meminta bantuan ku untuk menyampaikan ini padamu. Dia minta bantuan untuk olimpiade bulan depan. Apa boleh aku memberikan kontak mu padanya?"

"Tidak!! Jika kau mau berikan Saja kontak mu!" Setelah mengatakan hal itu Damian langsung menghidupkan mesin mobil nya. Rafa sudah tidak bisa menawar lagi dan akhirnya menjauhkan diri dari body mobil damian yang akan siap meluncur.

"Pikiran kan lagi boss! Masalahnya Tiara sangat butuh bantuan mu"

Damian mengabaikan Rafa. Tidak pernah terlintas dibenaknya ingin menjadi mentor seseorang. Damian terlalu sibuk untuk membimbing murid pintar seperti Tiara. Damian sangat yakin gadis itu mempunyai tujuan terselubung dengan cara meminta bantuan nya.

***

Aurora melajukan motornya ke arah apartemen nya. Ia tidak mungkin pergi ke rumah Tuan Hendra Paman nya karena pria itu pasti tidak akan Sudi untuk menampung nya lagi.

Namun Aurora sudah tidak tahan lagi dengan rasa sakit yang ada di semua tubuhnya pun kini berhenti di tepi jalan yang cukup sunyi dan sangat minim akan penerangan. Jalan yang memang tidak banyak kendaraan yang lewat itu alasan yang membuat Aurora sengaja mencari jalan pintas agar lebih cepat sampai.

"Siall! Rasanya semua tubuh ku benar-benar remuk"umpat Aurora Sembari meraba bagian punggung nya yang teramat nyeri.

Sejenak ia duduk diam di atas motor. Merenggang kan tulang punggung dan pergelangan nya sampai Aurora merasa sudah lebih baik dari sebelumnya. Barulah ia menyalakan mesin motor nya.

Namun ketika mau melajukan motornya. Tiba-tiba ada segerombolan motor yang lewat, bahkan mereka berhenti itu membuat Aurora waspada.

"Namamu Aurora?" Tanya salah satunya yang Tampa membuka helmnya.

"Yah. Kenapa?" Aurora bertanya Sembari memegang kuat kemudi motor.

Enam lelaki itu saling pandang. Masing-masing dari mereka membonceng yang Aurora lihat diantara remangan lampu jalan dan rembulan. Tengah memegang senjata tajam.

Mereka berniat membunuh ku?

"Turun dari motor mu!"

"Kenapa? Motor ku tidak di jual"jawab Aurora datar

"Ck! Benar saja. Kau memang sombong!" Desis lelaki itu melajukan motornya yang mau menabrak Aurora.

Detik berikutnya Aurora sadar dan sigap memutar pedal gas motor nya dan melajukan dengan cepat untuk menjauhi ke enam lelaki itu yang mengejarnya.

Terjadilah aksi kejar-kejaran yang segit. Mereka tampak terlatih menguasai jalanan bahkan dengan sengaja membuat serangan yang akurat.

Aurora sesekali melihat ke spion. Enam motor itu dilihat lihat masih bersemangat memacu ke arah nya. Hingga Aurora membelokkan motor nya ke arah jalan menuju ke hutan yang tak begitu jauh.

"Berhenti!! Kau tidak akan bisa lari dari kami kemana pun!"

Dua di antara mereka berusaha menyamakan laju motor dengan Aurora. Empat lainnya masih mengejar di belakang hingga Aurora berada di tengah-tengah dua motor asing itu.

"Siall! Tubuh ku semakin sakit tapi aku tidak boleh berhenti disini walaupun harus melawan rasa sakit itu"batin Aurora menyusun rencana

Saat mereka mengayunkan sebuah pisau dengan memanfaatkan posisi motor yang berdempetan, Aurora segera mengerem mendadak sampai mundur ke belakang hingga yang terkenal sabetan pisau itu adalah teman nya sendiri yang ada di sampingnya.

"Siall!!"

Mereka mengumpati aurora. Empat motor di belakang melaju mau melakukan hal yang sama hingga gadis itu terkepung.

Ia mau maju ada dua orang lawan dan jika ia mundur pun juga ada dua orang stand- by di belakang.

"Berhenti lah!! Kau tidak akan bisa lagi kabur!"

Aurora pun mengabaikan mereka dan tak memperdulikan nya.Situasi jalanan yang ada di dekat hutan pun me lenggang karena ia belum sampai ke jalan utama.

"Kau tuli..haa?"

"Tabraaak sebelum sampai ke jalan depan"

Saat mereka lengah saling bertukar pikiran, Aurora langsung memutar arah motor menyelinap di sela tips lawan yang ada di dekatnya hingga mereka terkejut saat motor Aurora berhasil memutar arah dan melaju kencang untuk kembali ke jalan awal.

"Sial! Cepat kejar gadis sialan itu!"

"Jangan sampai lolos. Uang sudah kita terima dari boss"

Mereka memutar arah untuk mengejar Aurora dengan kecepatan brutal. Mereka memang tau kalau Aurora sangat lihai mengendarai motor besar ini bukit nya.

Dalam sekejap gadis itu menghilang bahkan suara motornya sudah tak terdengar.

"Kemana dia??"

"Cari sampai ketemu!! Pasti dia masih ada di sekitar sini!"

Mereka berpencar mencari keberadaan Aurora. Ada yang turun untuk menyusur jalanan dan ada yang melajukan motornya untuk mengecek apa Aurora memang sudah keluar dari jalan ini.

Tanpa mereka sadari. Aurora sedang bersembunyi di dalam gedung tua yang sudah sangat terbengkalai yang ada di sekitar jalan tadi. Motor nya ia sembunyikan di balik semak-semak runggut yang berada di samping gedung tua itu berharap mereka tidak akan pernah menyisir tempat ini.

"Shitt! Nasibku memang tidak ada yang baik!"umpat Aurora melihat jika ada enam pria yang berkeliaran untuk menyisir jalan dengan penerangan senter ponselnya masing-masing.

Mereka memakai senjata tajam. Jika saja kondisi tubuh nya sehat seperti sedia kalau Maka tidak mungkin Aurora bersembunyi. Tapi tubuhnya masih terluka itu membuat ia tidak mudah untuk melawan enam pria yang memiliki tenaga lebih darinya.

"Apa kau menemukan sesuatu?"

"Tidak ada! Tapi menurutku dia masih berada di sekitar sini. Memang caranya mengendarai motor dia memang hebat tapi kau lihat saja tadi, dia tidak bisa bergerak dengan bebas seperti nya tubuh nya sedang terluka.

"Benar saja. Bahkan saat berbelok tadi dia nyaris menabrak ku"

Aurora berkeringat dingin. Tampak nya mereka adalah orang-orang sewaan yang diminta untuk membunuhnya. Terlepas dari siapa pun orang itu Aurora tidak mau tau sekarang. Yang penting ia masih bisa selamat.

"Aku harus pergi dari sini"gumam Aurora saat melihat langkah mereka kian mendekat ke gedung tua itu tempat persembunyian nya.

Aurora mundur. Dia tidak begitu melihat apapun di sekitar nya Karena di dalam gedung tua itu memanglah gelap tidak ada penerangan sama sekali. Aurora tidak sengaja menginjak botol plastik bekas itu dan menimbulkan suara.

Krett!!

"Fucckk!!"batin Aurora saat ia menginjak botol plastik bekas .

"Di sana!"

Enam lelaki itu berlari ke arah gedung tua dan mengarahkan senter ponselnya ke arah sana dan mulai menggenggam erat pisau yang ada ditangan nya.Langkah mereka semakin mendekat ke arah pintu gedung tua itu untuk memastikan jika memang Aurora ada di balik pintu itu.

"Kau tidak akan pernah bisa lari dari kematian"

"Keluar!!"

Mereka mengikis jarak dengan waspada karena sadar Aurora bukan lah gadis rumah Han yang hanya bisa mengadu dan mengadu. Aurora Sangatlah ganas dan liar.

Tidak mendapatkan respon dari Aurora, enam lelaki itu segera mendekati daun pintu yang sudah lapuk untuk segera membuka nya. masuk dengan bersamaan dengan mengacungkan senjata mereka.

Namun dahi mereka mengernyit saat tidak menemukan apapun didalam gedung itu.

"Dia ada di sekeliling tempat ini. cepat cari sebelum dia menjauh"

Mereka bergegas menyisir semua area yang ada di dalam gedung tua itu. Di area semak semak yang paling lebat mereka menemukan motor Aurora berbada di samping gedung tua. Dan itu telah menjadi bukti.

"Sialan gadis ini!. Dia benar benar sangat lincah"

"Bawa motor nya. Setidaknya malam ini kita tidak pulang dengan tangan kosong!"

"Jangan lupa kita tunggu di jalan keluar. Dia pasti akan berjalan sendirian setelah ini karena motornya ada pada kita"

Mereka mendorong motor Aurora menjauh Sembari tergelak senang karena motor milik aurora itu sangat berharga.

Sementara di sisi lain. Aurora berusaha memberontak dari dekapan seseorang yang tiba-tiba menutup mulutnya dan dia di seret paksa bersembunyi di balik pohon yang ada di belakang gedung tua itu.Dia sangat marah saat motor kesayangan nya dibawa pergi bahkan Aurora sempat tidak peduli lagi akan mati di sini demi mau mengambil motor nya kembali.

"Lemmmpasmm!!"

Tangan kekar lelaki itu amat kokoh. Aurora berniat memberontak sampai tiba-tiba masker nya lepas dan aroma parfum sosok tersebut menyeruak ke sela hidungnya.

DEGG

Aurora menenggang saat mengenali aroma parfum mahal maskulin ini. Ia segera berbalik menatap remang wajah tegas seorang dari bayang-bayang daun tertimpa cahaya rembulan.

"Damian!"

Lelaki itu tidak menjawab.ia terlihat melempar tatapan ke sekitar seolah memastikan jika tidak ada orang lain selain mereka berdua.

1
Nuzul'ea
damian ini cuek tapi perhatian,yaa walaupun aurora gak tau
بنتى بنتى
next
N Kim
terima kasih😊
Dewi hartika
next thor terus, berinspirasi selalu, semangat.
Nuzul'ea
kak semangat terus up nya aku tunggu,ceritamu kerenn/Ok//Good//Good//Good/
Dewi hartika
hem udahlah tinggalkan damian itu, karna tak menghargai perjuanganmu, lebih baik jalani hidup dengan kebahagiaan, dari pada kecewa dan rasa sakit, next thorr.
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Sribundanya Gifran
lanjut
Aisyah Azzahra
Saya sangat menyukai cara penulis menggambarkan suasana.
N Kim
terima kasih sudah mau membaca ceritaku/Smile/
Tsumugi Kotobuki
Ceritanya asik banget thor, jangan lupa update terus ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!