NovelToon NovelToon
Pewaris Asli

Pewaris Asli

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Perjodohan / Balas Dendam / Chicklit
Popularitas:250.4k
Nilai: 5
Nama Author: Annadrie

Naiki, seorang gadis cantik, cerdas, tegas, dan berani, namun berhati dingin. Ia dan Rhean kakaknya, menderita suatu gangguan mental akibat kekejaman ayah kandung mereka dimasa lalu. Penyiksaan fisik dan batin mereka dapatkan. Ketika penderitaan mereka berakhir, kebersamaan dengan ibu mereka pun ikut berakhir.

Dua puluh tahun kemudian Naiki kembali. Dengan status dan kemampuan bertarungnya yang luar biasa, Naiki ingin merebut kembali perusahaan ibunya yang dirampas paksa. Tidak ada kata ampun di kamusnya. Semua orang jahat, harus merasakan penderitaan yang pernah ia rasakan.

Namun, saat ia akan memulai misinya, ia dijodohkan dengan seorang pria tampan pemilik perusahaan besar yang tidak sengaja ditolongnya.

"Kau tenang saja, aku akan meminta kakek untuk menjadikanku milikmu secepatnya."

Kalimat pria itu seakan menghipnotis Naiki dan membuat hatinya meleleh. Apakah misinya akan berjalan sesuai rencana walaupun ia sudah menikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annadrie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29 Godaan

Darel telah selesai berpakaian dan kembali ke sofa mencari Naiki. Namun, istri dinginnya itu sudah pergi entah ke mana. Ia lalu berjalan keluar, mencari Naiki di setiap sudut rumah. Darel beralih ke dapur, berharap akan menemukan istrinya di sana.

Ternyata benar, ada Naiki di sana, bersama tiga orang pelayan yang sedang menyiapkan makan malam. Pelayan-pelayan tersebut akan segera kembali ke kediaman besar Gerandra setelah menyelesaikan tugasnya.

Darel terus menatap Naiki dari kejauhan. Tampak Naiki sedang mengobrol dengan ketiga pelayan itu sambil melahap es krim cup di tangannya. Darel tersenyum melihat Naiki. Ia tidak menyangka istrinya yang terkenal dingin itu ternyata dapat bersikap hangat kepada para pelayan.

Merasa diperhatikan, Naiki lalu menoleh ke arah Darel. Ia lalu melambaikan tangan memanggil Darel.

"Apa kau mau es krim?" Tawar Naiki pada Darel yang berjalan semakin mendekat ke tempat Naiki duduk.

Para pelayan yang melihat kedatangan Darel langsung menunduk dan memberi salam.

"Selamat sore Tuan." Sapa ketiga pelayan itu kompak.

"Sore juga. Kalian sedang mengobrol apa?" Tanya Darel seraya menarik tangan Naiki yang ingin menyuap es krim ke mulutnya dan mengalihkan suapan tersebut ke mulutnya. Naiki hanya menghela nafas melihat kelakuan suaminya itu.

"Mereka bertanya apakah ada makanan yang tidak bisa aku makan, apakah aku ada alergi, dan makanan seperti apa yang aku sukai." Sahut Naiki sambil terus menyendok es krimnya. Darel mengangguk-angguk mengerti.

"Jadi, apa yang kau sukai?" Tanya Darel penasaran.

"Aku bukan pemilih dalam hal makan. Aku bisa makan apa saja. Tidak usah dipikirkan." Jawab Naiki cuek.

"Oh, kalau begitu kau juga pasti menyukai roti sobek yang tadi." Seloroh Darel sembari merebut sendok dari tangan Naiki.

Mata Naiki membulat. Mulutnya sedikit terbuka. "Dasar mesum." Umpat Naiki dengan mulut komat-kamit tanpa suara.

Darel tidak peduli, ia terus saja melahap es krim yang Naiki makan tadi hingga habis. Ketiga pelayan yang berada tidak jauh dari mereka pun diam-diam tersenyum melihat tingkah Darel dan Naiki saat itu.

Waktu terus berlalu, hari sudah beranjak malam. Darel dan Naiki pun sudah selesai menyantap makan malamnya. Para pelayan juga sudah kembali ke kediaman besar Gerandra. Karena di kediaman besar itulah mereka tinggal.

Naiki lebih memilih duduk di gazebo dekat kolam renang. Salah satu kebiasaan Naiki setelah makan malam, ia akan duduk menikmati udara di luar rumah. Darel lalu mengikuti istrinya.

"Apa kau mau mendengar ceritaku hari ini, Rel?" Tanya Naiki tiba-tiba. Darel terpana. Entah ada angin apa Naiki mau berbagi cerita dengannya.

"Katakanlah." Sahut Darel sambil mengusap puncak kepala Naiki. Salah satu hobinya sekarang.

"Hari ini aku meretas ponsel dan komputer seseorang. Menurutmu, apakah aku kelewatan?" Naiki memandang wajah Darel dengan serius. Darel menggeleng.

"Kenapa tidak?" Tanya Naiki lagi.

"Karena peretasnya adalah istriku. Dia bukan orang jahat dan aku percaya padanya. Aku akan terus mendukung apa pun yang ia lakukan." Jawab Darel yakin.

Naiki terpana mendengar jawaban dari mulut Darel. Namun beberapa detik kemudian, ia memutar kedua bola matanya.

"Hhhmmm...manis sekali mulutmu Tuan Muda Gerandra." Ledeknya kemudian.

Darel terkekeh mendengar perkataan Naiki. Mereka lalu melanjutkan obrolan mengenai data apa saja yang Naiki dapat, dan siapa orang yang sudah diretasnya. Darel sempat tidak percaya bahwa istrinya dapat melakukan hal itu dengan sangat bersih. Naiki benar-benar wanita luar biasa di benaknya saat ini.

"Selanjutnya, apa yang akan kau lakukan?" Tanya Darel penasaran.

"Oh ya, aku akan mengajukan beberapa persyaratan kepada Brata apabila dia menginginkan Caraka Corp berinvestasi di perusahaannya." Ucap Naiki.

"Apa akhirnya kau akan mengakuisisi perusahaannya?" Tanya Darel lagi.

"Itu perusahaan Mamaku, Darel. Kemungkinan besar aku akan menggiring mereka ke arah sana. Karena tidak mungkin aku menghancurkan satu-satunya peninggalan Mamaku, kan? Aku hanya ingin semua kembali seperti semula. Bukan berarti aku serakah." Sahut Naiki.

Tangan Darel terulur dan menepuk-nepuk pundak Naiki pelan. "Aku mengerti. Kau bisa meminta bantuanku jika kau mau."

Naiki tersenyum mendengar perkataan Darel. Dia berpikir mungkin suatu hari tawaran Darel akan berguna untuknya. Naiki merasa ia akan sangat membutuhkan bantuan Darel di lain waktu nanti. Terlebih saat mengingat betapa berbahayanya Brata dan Steffanie.

"Terima kasih, Darel." Ucap Naiki.

"Sayang. Terima kasih Sayang, begitu harusnya." Goda Darel. Naiki mengerucutkan bibirnya lalu pergi meninggalkan Darel menuju ke kamar.

Setibanya di kamar, Naiki meraih ponselnya yang ia taruh di sofa sejak sore hari. Dilihatnya beberapa panggilan tak terjawab. Salah satunya dari Kakek Caraka. Naiki tersenyum melihat catatan panggilan itu. Ia lalu bergegas melakukan panggilan video pada kakeknya.

"Halo Kakek." Ucap Naiki bersemangat, setelah video call-nya tersambung.

"Halo cucu Kakek yang cantik. Apa kau baik-baik saja?" Tanya Kakek Caraka di seberang.

"Nai baik-baik saja, Kek. Bagaimana dengan Kakek, Kakak, dan Kakak Ipar?" Tanya Naiki balik.

"Kami baik-baik saja. Tidak usah khawatir. Kapan kalian menginap di sini? Kakek rindu."

Naiki tertawa mendengar perkataan Kakek Caraka, karena baru dua malam saja Naiki tidak tidur di kediamannya, tapi Kakek Caraka sudah mengatakan rindu.

"Mana cucu mantu Kakek?" Tanya Kakek Caraka lagi.

Bertepatan dengan itu, Darel pun muncul. Ternyata ia segera menyusul Naiki ketika Naiki pergi meninggalkannya di gazebo.

"Aku di sini, Kek." Celetuk Darel yang tiba-tiba nimbrung di belakang Naiki.

"Kau memang selalu tampan, seperti Kakek." Ucap Kakek Caraka dan tertawa. Darel pun tertawa mendengarnya.

"Kakek, di mata Nai kakek lebih tampan daripada Darel." Celetuk Naiki. Darel dan kakek Caraka pun semakin tertawa mendengarnya.

"Ya sudah, Kakek tidak mau mengganggu kalian lagi. Biar cicit Kakek cepat on the way. Selamat malam cucu-cucu Kakek." Ucap Kakek Caraka kemudian mematikan panggilan videonya.

Darel dan Naiki saling tatap saat mendengar kalimat terakhir Kakek Caraka. Darel lalu tersenyum nakal dan berniat menggoda istrinya kembali. Ia lalu menaikturunkan alisnya.

"Apakah Nyonya Gerandra mau makanan penutup?" Goda Darel sambil mengangkat kaosnya sedikit ke atas. Memperlihatkan lekukan otot perutnya yang atletis.

Tubuh Darel memang tidak nampak kekar seperti artis-artis hollywood. Namun siapa menyangka ternyata di balik bajunya, ia memiliki otot-otot yang atletis di tubuhnya. Buah dari kerja keras yang tidak hanya setahun atau dua tahun dilakukannya.

Naiki ternganga melihat kelakuan suaminya. Ia tidak menyangka, seorang Darel Adelard Gerandra yang terkenal dingin dan kejam ternyata dapat berperilaku seperti itu.

"Hhh...Aku tidak hanya akan memakannya. Aku akan mengoyak-oyaknya lalu mengeluarkan isinya." Ucap Naiki dengan mata yang memicing. Darel pun tertawa.

"Hahaha...Aku tunggu di sana." Sahut Darel sembari berjalan menuju ranjang.

*************

Jangan lupa dukung Author terus yaa... Terima kasih buat yang sudah baca. 🥰

1
Aseyrah Butik
Luar biasa
Adlina Utami Bratasurya
Kecewa
Adlina Utami Bratasurya
Buruk
Centaur Archer
Kecewa
Elfriana Nasa Anarwan
baru baca dan aq tertarik😘
Annadrie: makasih yaa... 💙💙💙💙🥰🥰
total 1 replies
Vanda Saderyana
bagus ceritanya,kok sedikit yg like.....
Vanda Saderyana
keren ceritanya.....
Annadrie: makasih yaa... udah baca 💙💙💙
total 1 replies
Annadrie
pura pura hiatus 🤣🤣🤣
bocah ababil
ke mana aja kak otor? aku kangen lho 😂
Nafa Irha
kereeeeen 😁
Annadrie: makasih yaa... 💙💙💙💙💙🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
akufanskamu
ngadi ngadi nih kak otor. kenapa tamat sih? tambah 100 chp lagi dong
Annadrie: hahah...aku lanjut di bonchap aja yaa...
total 1 replies
Maryani
lhaaaaa, kok dah tamat
Annadrie: sisanya aku jadiin bonchap aja kak. biar gk keburu deadline🤭
total 1 replies
kuroko
banyakin bonchap nya yaa thor
Annadrie: iyaaa iyaaa...
total 1 replies
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
si brata ini tokoh antagonis yg jauh lebih kejam dari tokoh2 antagonis di mafia🤭🤭
Mr.Iz
satu tumbang
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
wah..berarti emng di awal RATU IBLISNYA si nenek stepeni🤔🤔
kuroko
srius hampir tamat?
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
stepeni ending nya masukin ke kandang buaya/kandang macan aja...biar seru😈😈😈
Annadrie: hahahaha 😂😂😂😂😂
total 1 replies
Annadrie
hai Guys... bagi yg trlanjur baca, tapi baru batas kalimat "Mereka disambut oleh Mike dan diantar menuju ruang penyekapan Steffanie." tolong dibaca ulang yaa.. karena ada masalah jaringan. jadi ada bagian yang terpotong. Makasih yaa 💙💙💙💙💙
bocah ababil: ok kaaakk...
total 1 replies
Mr.Iz
first
Annadrie: 😄😄😄😄😄😄
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!