NovelToon NovelToon
ANAK BUAH KESAYANGAN

ANAK BUAH KESAYANGAN

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintamanis / Balas Dendam
Popularitas:457.3k
Nilai: 5
Nama Author: poppy susan

Gerry Putera Tanuwijaya seorang pengusaha sukses dan kaya harus menelan pil pahit saat perusahaannya dinyatakan bangkrut akibat ulah Om dan Tantenya yang ingin menguasai kekayaan Gerry. Bahkan Gerry mengalami kecelakaan wajahnya hancur dan harus menjalani operasi plastik.

Rubi Caesa Gilbert wanita cantik nan sexi, dia merupakan seorang pengusaha muda yang sukses. Kehidupannya tidak tenang saat Kakak dan Mama tirinya berusaha untuk membunuh Rubi.

Pertemuan yang tidak disengaja antara Rubi dan Gerry, membuat mereka terikat satu sama lain. Rubi membutuhkan bodyguard untuk melindungi dirinya sementara Gerry membutuhkan uang untuk menjalani hidupnya.

Akankah tumbuh cinta diantara mereka? sedangkan Rubi saat ini menutup rapat hatinya untuk seorang pria dan tidak percaya lagi dengan yang namanya cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

💰

💰

💰

💰

💰

Gerry dengan cepat melangkahkan kakinya menuju restoran yang berada tepat di depan rumah sakit. Gerry tidak mau berlama-lama, setelah pesanannya selesai, Gerry langsung kembali menuju ruangan tempat dimana istrinya dirawat.

Gerry merasa perasaannya tidak enak, hingga sampai di lobi Gerry melihat kerumunan orang sedang mengkerubuni beberapa orang. Gerry merasa penasaran, dia pun memutuskan untuk menghampiri kerumunan itu.

"Maaf ini ada apa ya?" tanya Gerry.

"Itu Mas, seorang suster menemukan orang-orang berjas terkunci di kamar mandi."

"Apa?"

Gerry kemudian masuk ke dalam kerumunan itu dan betapa terkejutnya Gerry saat melihat lima orang yang ternyata merupakan pengawal Rubby dan saat ini mereka belum sadarkan diri akibat obat bius yang disuntikkan.

"Kalau mereka disini, berarti yang tadi menjaga Rubby---"

Gerry melempar kantong yang berisi makanan itu dan langsung berlari menuju ruangan rawat Rubby.

"Sial, gue kecolongan. Ya Alloh lindungi istri dan anakku," gumam Gerry yang terus berlari.

Akhirnya Gerry sampai di depan ruangan rawat Rubby, dengan tangan yang bergetar Rubby membuka handle pintu itu.

"Sayang, kamu ada dimana?"

Gerry berkeliling ruangan itu sampai Gerry membuka kamar mandi, tapi Gerry tidak menemukan keberadaan istrinya.

"Ah sial."

Gerry memukul dinding dan dengan cepat menghubungi Kiting. Dengan susah payah Kiting mengangkat telpon dari Gerry.

"Hallo Ger."

"Ting, bahaya Rubby diculik."

"Apa? Ger, sekarang gue menuju rumah karena tadi Shifu menghubungi gue kalau rumah diserang Ger."

"Kurang ajar."

Gerry memutuskan sambungan trlponnya dan segera berlari untuk pulang. Di lobi Gerry melihat kelima pengawalnya itu sudah sadar.

"Kalian kenapa sampai bisa kecolongan seperti ini," bentak Gerry membuat semua orang melihat bingung ke arah mereka.

"Maaf Tuan, tadi kejadiannya cepat sekali mereka mendatangi kami dengan orang yang sangat banyak, kami tidak bisa melawan mereka."

"Dasar tidak berguna, cepat ikut semuanya soalnya rumah di serang."

"Baik Tuan."

Gerry dan kelima pengawalnya menuju rumah, selama dalam perjalanan Gerry tidak henti-hentinya meminta pertolongan supaya istri dan anaknya baik-baik saja.

Sementara itu, Kiting sudah sampai di rumah betapa terkejutnya Kiting saat melihat semua pengawal yang begitu banyaknya terkapar berserakkan dimana-mana.

Kiting segera berlari masuk ke dalam rumah, dan di dalam rumah terlihat berantakan bahkan Kiting melihat Maya sudah tewas terkena tembakan.

"Kurang ajar."

Kiting terus berlari mencari setiap orang dan mungkin saja masih ada orang yang masih hidup.

"Shifu..Pak Rinto..." teriak Kiting.

Lantas Kiting berlari ke atas menuju kamar Papa Robby dan ternyata kamarnya kosong, dissat Kiting hendak keluar, sudut mata Kiting menangkap pergerakkan dibawah tempat tidur.

Dengan hati-hati Kiting melangkah, bahkan saat ini Kiting sudah mengeluarkan pistolnya sebagai jaga-jaga. Kiting mengarahkan pistol itu tapi ternyata disana ada Pak Rinto yang sudah bersimbah darah.

"Pak Rinto."

Kiting memangku kepala Pak Rinto, dadanya terkena tembakkan.

"Mm---mas Ki----ting."

"Pak Rinto harus segera ke rumah sakit."

Pak Rinto menggenggam tangan Kiting dengan sangat erat dan menggelengkan kepalanya.

"To--long se--la--mat--kan Tu--an Rob--by dan No--na Rub--by."

Cengkraman tangan Pak Rinto melemah dan akhirnya terkulai lemas bersamaan dengan matanya tertutup.

"Innalillahi."

Kiting terduduk lemas di lantai dan tanpa terasa airmatanya menetes juga. Kiting sudah menganggap Pak Rinto seperti Ayahnya sendiri, Pak Rinto begitu sangat baik dan perhatian kepada setiap orang di rumah ini.

"Kiting..."

"Gerry.."

"Astaga...Papa Robby juga tidak ada?" tanya Gerry.

Kiting menggelengkan kepalanya lemah, sekarang keduanya terduduk di lantai.

"Kalian geledah semua ruangan yang ada di rumah ini," seru Gerry.

"Baik Tuan."

Kelima orang itu segera memeriksa setiap ruangan yang ada di rumah itu. Disebuah kamar maid, pengawal menemukan Celline yang terikat diatas kursi dengan wajahnya yang sedikit lebam.

Pengawal itu segera membuka ikatan Celline.

"Raga dan Tuan Gerry ada dimana?" tanya Celline.

"Mereka ada diatas di kamar Tuan besar."

Celline segera berlari tapi di saat Celline hendak menaiki tangga, Celline melihat Kiting dan Gerry menuruni anak tangga.

"Raga...Tuan Gerry," gumam Celline.

Kiting menatap tajam ke arah Celline...

"Celline, kenapa dia tidak apa-apa? bukankah ini aneh, disaat semua orang tewas hanya dia satu-satunya orang yang keadaannya baik-baik saja dan hanya luka lebam di pipinya," batin Kiting.

"Celline, duduk kita harus bicara," seru Gerry.

"Baik Tuan."

Saat ini Gerry, Kiting, dan Celline duduk bertiga di ruang tamu dengan para pengawal yang berjaga-jaga diluar.

Pandangan Kiting tidak lepas dari Celline, membuat Celline menundukkan kepalanya karena merasa takut.

"Apa yang sebenarnya sudah terjadi?" tanya Gerry dingin.

"Saya juga tidak tahu Tuan, tadi saya dan Maya sedang menyiapkan makan malam saat Tuan membawa Nona Rubby ke rumah sakit, tapi belum lama Tuan pergi, tiba-tiba beberapa mobil masuk dan langsung menembak semua orang dengan membabi buta dan mereka pun membawa Tuan besar," jelas Celline dengan menundukkan kepalanya.

"Dimana Shifu Shen-shen?" Gerry kembali bertanya.

"Tadi yang saya tahu Tuan Shen-shen sempat menghalangi semua orang itu untuk membawa Tuan besar tapi karena orang-orang itu sangat banyak, akhirnya Tuan Shen-shen juga kalah dan setelah itu saya tidak tahu lagi Tuan Shen-shen kemana."

"Ini sangat aneh, disaat semua orang tewas bahkan Maya yang lo bilang sedang bersama lo, dia ikut tewas tapi kenapa lo baik-baik saja bahkan gue lihat tidak ada luka serius di tubuh lo?" tanya Kiting dengan tatapannya yang sangat tajam.

Seketika Celline mendongakkan kepalanya dan menatap ke arah Kiting, bahkan saat ini untuk menelan ludah pun terasa sangat sulit untuk Celline.

"Jawab..." teriak Kiting dan membuat Celline kaget dan tanpa terasa meneteskan airmatanya.

"Apa lo mengharapkan gue mati?" seru Celline dengan bibir bergetar.

"Bukannya gue mengharapkan lo mati, tapi secara logika gue merasa aneh saja disaat semua orang tewas kenapa cuma lo satu-satunya orang yang tersisa dan dalam keadaan yang sangat baik," bentak Kiting.

Seketika Gerry menatap tajam ke arah Celline..

"Awas saja, kalau sampai gue tahu lo yang merencanakan semua ini, gue ga bakalan segan-segan buat bunuh lo," bentak Kiting dengan mata yang sudah memerah.

"Pengawal, ikat dia dan kurung dia di kamar jangan sampai dia melarikan diri," seru Gerry.

"Baik Tuan."

Pengawal itu pun membawa Celline ke sebuah kamar dan menguncinya di kamar itu.

"Raga, Tuan Gerry, tolong percaya sama saya, saya tidak bersekongkol dengan siapapun," teriak Celline dengan menggedor pintu kamar itu.

"Ting, sekarang kita siap-siap malam ini juga kita harus menyelamatkan mereka semua, apalagi gue ga bisa tenang kalau Rubby belum ketemu, gue bakalan merasa sangat bersalah kalau sampai terjadi sesuatu kepada istri dan anak gue," seru Gerry.

"Tunggu Ger, kita harus menghubungi orang-orang di Australia, kita tidak akan menang kalau cuma segini, lo bisa lihat kan orang kita yang segitu banyaknya bisa tumbang semuanya dalam hitungan menit, apalagi sekarang kita cuma tersisa puluhan saja anak buah bagaimana bisa mengalahkan mereka yang ada kita mengantarkan nyawa kita," sahut Kiting.

"Benar juga lo Ting, tapi gue ga tenang Ting takut Juan melakukan hal yang nekad kepada Rubby."

"Lo tenang saja, gue yakin Juan ga bakalan semudah itu menyakiti Bos cantik."

Akhirnya Gerry menghubungi orang-orang Rubby yang ada di Australia, yang otomatis orang-orang disana lebih banyak dan lebih terlatih.

"Kemungkinan mereka sampai besok sore Ting."

"Ok, kita jadi punya waktu untuk menyusun rencana."

Gerry dan Kiting duduk merenung di ruang tamu itu dengan pemikiran masing-masing.

"Sayang, kamu yang sabar ya aku pasti bisa menyelamatkan kalian," batin Gerry dengan tatapannya lurus ke depan.

"Apa lo benar-benar orang baik atau justru lo pengkhianat Celline, kenapa hati gue mengatakan kalau lo yang sudah membocorkan keadaan di rumah ini? siapa sebenarnya lo? dan apa tujuan lo hadir dalam hidup gue dan secara tidak langsung sudah membuat gue jatuh cinta sama lo," batin Kiting.

Gerry dan Kiting, mereka berdua tidak bisa tidur malam ini. Pikiran mereka melayang entah kemana, mereka tidak bisa tenang sebelum orang-orang yang mereka sayangi bisa pulang dengan selamat.

💰

💰

💰

💰

💰

Hayo loh, siapa Celline sebenarnya? apa dia sudah berkata dengan jujur apa itu hanya akal-akalannya saja, bagaimana nasib semuanya akankah berakhir bahagia atau malah sebaliknya berakhir dengan tragis?

Yuk guys, dukungannya yang kenceng dong di detik-detik menuju END hanya tinggal beberapa bab saja🙏🙏

Jangan lupa

like

gift

vote n

komen

TERIMA KASIH

LOVE YOU

1
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
ya ampun tragis amat idupmu ger
Bunda Puput
Luar biasa
lily
baru ini ad bos yg sampe ngompres bodyguard
lily
bentar amat bahagia nya Gery di bab ini
Patrick Khan
..sumpah nangis q😭😭😭
Patrick Khan
.gantiiii kesini😊
Kang Nyimak
Cerita nya Sangat realistis
Mantap
LanLan
..
Gusmeiniar decy
Luar biasa
arfan
up
sweetie belle
cape deh, krg suka endingnya gt..da matian2 sembuhin babeny ms gk bz seh seengakny bikin btahan hidup brp thn dl gt, mn kalahin musuhny cm krn gt aja 🤦‍♀️🤦‍♀️ hrsny kasi obat yg sama dgn yg mrk kasi ke babeny donk, apalg kiting ngeyel bgt seh da bx2 dkasi tau jgn pcaya org smw gr2 dia kan ckckkck
sweetie belle: #peacee thor, gk blg ceritanya jelek..justru mau lanjut ke cerita anak2 mrk n biar nyambung br bc deh karya ini, soalny awal bc yg "cinta sang milyader" tus ko bc sequelnya kan byk nemplok cerita dr sana sini ✌✌✌
total 1 replies
sweetie belle
pasti mata2, ini kting da dkasi tau ati2 jg sok2an kepo ckckc
Dewi Fuzi
celine akan menyesalinya
Dewi Fuzi
semuanya bego beli makan kan bisa nyuruh orang online jg bisa bodoh d pelihara
Dessy Yanta
ok
rain03
💗💗💗💗💗
MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"
yahh tdk sesuai hrapanq thor 🤭🤭🤭
MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"
rubby yg dgoda aq yg baper thor 🤭🤭🤭
MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"
eemm coo cweettt 🤭🤭🤭
Dewi Purwanti
baguss
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!