Pengantin Pengganti

 Saat malam hari, Laras yang terbiasa skincare malam pun duduk di depan kaca hias, milik Aska. Dia mengoles cream malam nya, sambil bersenandung kecil. Tentu saja hal itu tak luput dari Aksa yang duduk di pojokan sambil mengamati laptop nya. dia tak perduli dengan kehadiran laki laki itu disana. Karena memang seperti ini lah pernikahan kontrak yang dia jalani. Anggap saja suaminya itu patung Pancoran. Heh!

 "Ckck... Apa mulut mu tak bisa diam." ucap nya yang kesal karena fokus nya terganggu.

 "Eh... Maaf ya tuan, saya berisik ya?"ucap nya dengan polos.

"Pake nanya lagi, kalau kau ingin berisik sebaik nya keluar jangan disini!" ucap nya dengan nada datar membuat Laras mencibir bibirnya dengan cemberut.

"Cuman nyanyi aja serba salah di mata dia." ucap nya dalam hati mengutuk suaminya itu.

"Hehe... Maaf tuan, kan saya memang terbiasa seperti ini. saya janji ga akan berisik lagi deh." ucap nya tersenyum manis membuat Aksa terpana seketika. Tapi kemudian dia tersadar dari lamunannya, dan menggelengkan kepalanya.

"Ckck... Jangan mengganggu ku, sebaiknya jaga sikap mu dan sifat mu yang kampungan itu!" ucap nya dengan nada tegas dan bibir yang setajam pisau.

"Deg..."

"Apa Kampungan, dasar om om tua, pantes ditinggal calon nya." ucap nya dalam hati. Tentu saja dia tak berani mengejek pria tersebut. karena beliau begitu menakutkan baginya.

"Iya om.. Eh maksudnya tuan." ucap nya cengengesan. sambil mengerucutkan bibirnya.

 Laras tak mengetahui bahwa susana hati Aksa begitu buruk. Aksa terlalu banyak pikiran sehingga tak fokus dalam bekerja tadi. Sehingga niat nya bersantai dirumah, malah terganggu dengan istri nya itu. Entah apa yang membuat perempuan seperti Laras bisa menjadi istrinya. padahal kriteria dia itu wanita kalem yang anggun dan berkelas seperti monica. Tapi sayang, angan nya terhempas saat calon nya kabur entah kemana. Kakek nya juga tak bisa dibantah ucapan nya. untung saja kakek nenek nya sedang berada di luar negeri saat ini. Jadi nya dia tak perlu pura pura romantis di depan mereka.

~Sementara saat ini tepat nya di Negara spanyol. Monica terlihat santai sambil menikmati bir di depannya. dengan penuh suka cita. Bahkan senyum nya tak pernah luntur. disebelah nya ada seorang pria gagah yang ikut duduk menikmati bir, sambil sesekali mengecup bibir sang kekasih.

 "Kau sungguh hebat honey...Ah... kau membuat ku kagum akan kecerdikan mu, dan juga semangat mu dalam mengelabuhi seorang pembisnis nomor satu seperti aksara." ucap Dev sambil terkekeh kecil melihat wajah kekasih nya yang begitu menawan

"tentu saja, siapa yang akan menolak orang seperti ku. Tak ada sayang, aku berhasil menipu nya, dan mengambil uang nya." kekeh Monica sambil bergelayut manja di tubuh sang kekasih.

Saat ini tempat pelarian nya yaitu spanyol. Dia memang meninggalkan Aksa karena memang tak mencintai pria itu. Menurut nya pria seperti Aksa sangat lah membosankan. Maka demi melancarkan aksi nya, dia berpacaran dengan orang seperti Aksa untuk memperlancar karir nya di dunia modeling.

 "Kamu tau sayang, aku sempat deg deg an saat itu. tubuh ku disenggol oleh seorang gadis, saat aku kabur dari ruangan pengantin." kekeh nya saat mengingat kejadian beberapa hari itu sebelum melancarkan niat nya kabur bersama Dev.

"Wow.. untung tak ketahuan, kamu tau kan, orang seperti Aksa itu berbahaya honey. kita harus terus bersembunyi saat ini. Lagi pula kamu berhasil mengambil blcak card milik nya kan. Aku bangga kepada mu."

"Tentu saja, pria kaku itu mudah dibodohi. Aku bosen berpacaran dengan nya. Jangankan melihat rupa nya seperti apa, aku menyentuh nya saja dia tak mau." ucap Monica yang kesal saat mengingat masa masa pacaran bersama Aksa.

Flashback...

 "Sayang, kamu sedang apa?" tanya Monica dengan tatapan lembut nya berjalan menghampiri sang kekasih.

"Kamu sudah sampai, diantar supir kan?"

"Iya sayang, kamu jangan khawatir. Btw kamu seksi juga ya sayang." ucap nya yang mengelus dada milik Aksa yang begitu gagah dan berotot.

"Monica, Jangan menyentuh ku sembarangan!" ucap Aksa yang tegas dan tak suka melihat kekasih nya seperti ini

"Why honey, kita udah udah pacaran hampir satu tahun, kenapa aku ga boleh megang nya?"

"Aku takut tak kuat menahan diri Monica, percaya lah ini demi menjaga harga diri mu. Jadi jangan bertindak melewati batasan!"

"Baiklah baiklah sayang, maaf kan aku. Habis nya kamu menggoda sekali. Boleh aku melihat wajah mu seperti apa?"

"Kenapa? Apa kamu sudah penasaran dengan rupa ku?"

"Iya, aku penasaran seperti apa kekasih ku ini. Boleh aku melihat nya honey?" ucap Monica dengan suara manja nya.

"Tidak sekarang Monic, nanti akan ada waktunya kau melihat wajah ku seperti apa." ucap Aksa dengan menolak secara halus permintaan sang kekasih.

lagi dan lagi monica harus menelan kecewa penolakan Aksa kepadanya. Itu membuatnya menggerutu kesal. Tapi dia tahan, demi uang Tentunya. sebab Aksa tipe cowo yang royal dan memberikan berapa pun maunya Monica.