Demi menutupi skandal adik dan tunangannya, Haira terpaksa menerima pertukaran pengantin. Dia menikah dengan pria yang akan dijodohkan dengan adiknya, yaitu Aiden yang merupakan orang biasa.
Bagaimana jika Haira mengetahui bahwa Aiden adalah CEO Alexan Group yang terkenal tajir melintir?
Dan apa yang melatarbelakangi penyamaran Aiden menjadi orang biasa?
Yuk kita simak kisahnya.
Follow instagram @yenitawati24 untuk mendapatkan informasi terupdate.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenita wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Duri Dalam Pernikahan
Seminggu kemudian.
Haira dan Aiden sedang sarapan bersama.
"Sayang, bisakah kau mengambil cuti untuk seminggu?" tanya Aiden.
"Hah? Kenapa?" tanya Haira heran.
"Ayo, kita bulan madu!" sebuah ucapan yang kini membuat Haira tersedak.
"Pelan-pelan." Aiden mengambilkan air minum untuknya.
"Bulan madu?" tanya Haira yang masih terkejut.
"Ya, kita ambil cuti selama seminggu dan kita nikmati bulan madu di luar kota," ujar Aiden.
"Aku tidak masalah, tapi bagaimana denganmu sayang? Berapa banyak cuti yang kau punya?" tanya Haira.
"Seminggu mungkin," sahut Aiden asal. 'Itu perusahaanku, mau cuti selamanya pun itu terserah ku' Batinnya.
"Benarkah? Sebanyak itu?" tanya Haira yang masih heran.
"Ya, bahkan dulu aku sering bekerja dihari libur atau bahkan di hari besar. Makanya jatah cuti ku berlimpah," jelas Aiden.
"Oh, begitu. Ya sudah, atur saja. Kebetulan aku baru selesai PMS," ucap Haira dengan enteng.
Aiden cekikikan mendengar keterbukaan Haira.
"Aku ingin kita segera memiliki anak. Apa kau keberatan?" tanya Aiden.
"Tidak, kalau sekarang belum berat. Mungkin di kehamilan ke tujuh bulan baru berat," sahut Haira.
"Ayolah, aku serius." Aiden berdecak kesal karena omongan penting nya di anggap main-main.
Haira terdiam dan menatap Aiden dengan lekat. Dia membelai pipi Aiden dan berkata, "Aku mau."
Seketika rasa kesal Aiden pun berubah menjadi senyuman kebahagiaan. Semula dia pikir Haira akan menolak karena dia ingin fokus pada karir. Ternyata Haira malah bersedia dan tentu itu sebuah hadiah yang luar biasa untuk Aiden. Karena penerus Alexander akan lahir dari rahim Haira. Tentunya dengan izin Allah.
"Terima kasih sayang, aku akan segera memesan tiket. Kita akan berangkat lusa pagi. Sebaiknya hari ini kita mengajukan cuti satu minggu ke kantor," jelas Aiden.
Haira mengangguk dan tersenyum. Selesai dengan sarapan, mereka pun pergi ke kantor dan tentunya dengan sepeda motor Aiden.
Pemandangan tampak berbeda sekarang. Karena sejak mereka saling menyatakan cinta, bangku sepeda motor terasa muat banyak karena Haira tidak membiarkan angin memisahkan jarak tubuhnya dengan Aiden. Bahkan dari rumah sampai kantor, kepala Haira terus saja menempel di punggung Aiden dengan tangan Haira yang melingkar dipinggang nya.
Sesampainya di kantor, Haira langsung masuk dan Aiden pergi ke Alexan Group.
Wajah Aiden tampak berseri-seri karena besok lusa dia akan berangkat bulan madu bersama istri tercintanya, yaitu Haira.
"Kenapa kau tersenyum sejak tadi? Sudah gila kah?" tanya Salsa.
'Kira-kira apa yang akan dia lakukan ketika suatu saat nanti dia tau bahwa aku adalah Alexander? Mungkin dia akan menenggak racun tikus' Batin Aiden. Jelas sekali jika Salsa tau bahwa orang yang selama ini dia katai dan ejek adalah pewaris tunggal Alexan Group, maka kemungkinan jiwa nya akan terbang ke langit.
"Hei, aku sedang bertanya." Salsa menjentikkan jarinya ke depan wajah Aiden.
'Benar-benar cari mati kau salsa' Batin Aiden.
"Tersenyum lah selagi tersenyum belum dilarang. Dan diamlah, karena aku ingin bekerja," ucap Aiden.
"Ya, baiklah, terserah," ucap Salsa yang kemudian mengalihkan pandangan ke komputer nya.
Sementara itu...
Resya dan Ziko sedang sarapan di rumah mereka. Ziko melihat wajah Resya yang terlihat suntuk.
"Ada apa? Pagi-pagi sudah memasang wajah begitu, bikin selera makan hilang saja," gerutu Ziko.
"Memangnya wajahku ini sampah, sehingga kau bisa tidak selera makan," sahut Resya dengan kesal.
"Karena itu jangan memasang wajah seperti itu jika kau tidak ingin disebut sampah," balas Ziko.
Resya berdiri dengan emosi dan mencampakkan piring miliknya beserta isinya ke lantai. "Kau yang membuat ku seperti ini!!" teriaknya.
"Apa maksudmu?" tanya Ziko yang juga berdiri dengan tampang tak kalah emosi.
"Apa maksudku? Maksudku adalah ini!!!" Resya mencampakkan sebuah kwitansi pembayaran hotel atas nama Ziko untuk dua orang dan juga satu tablet pil kuat yang sudah dimakan dua. Resya tau betul jika Ziko tidak pernah memakai itu saat berhubungan suami istri dengannya.
"Darimana kau dapat ini?"
"Itu tidak penting!! Tega sekali kau menghianatiku. Siapa pel*cur itu? Siapa???" teriak Resya. Kini suasana ruang makan menjadi tegang dan panas.
Ziko mengusap wajahnya dengan kasar. Dia sangat ceroboh meletakkan barang bukti itu ke dalam kantong jasnya sehingga Resya mengetahuinya.
"Jelaskan padaku, Ziko!!!!" teriak Resya.
"Ya, aku memang tidur dengan seorang wanita di hotel saat aku dinas ke luar kota," ucap Ziko.
Hati Resya hancur mendengarnya. Bisa-bisanya Ziko memberi tahu kebenaran nya tanpa memikirkan perasaannya terlebih dahulu.
"Sekarang aku mau kau tinggalkan wanita itu!!" Resya menatap tajam penuh amarah. Kini air matanya telah jatuh berlinang.
"Tidak. Aku tidak bisa meninggalkan dirinya," tolak Ziko.
"Kenapa??!"
"Karena aku sudah menikah siri dengan nya," sahut Ziko.
Jderrrr
Bagai tersambar petir saat Resya mendengarnya.
"Apa??? Kita baru beberapa bulan menikah dan kau sudah menikahi wanita lain??" Resya terlihat tidak percaya dengan apa yang dia dengar.
"Memangnya kenapa? Aku kaya, semua kebutuhanmu sudah aku penuhi. Bahkan kau leluasa memakai semua uangku untuk membeli barang-barang brandedmu. Apa lagi yang kurang?" Ziko membela diri.
"Apa yang kurang? Kesetiaan mu lah yang berkurang!! Kau sudah menghianati pernikahan kita, apa kau sadar?" Resya menarik baju Ziko dan mendorongnya berkali-kali sambil terus menangis.
"Lepaskan!" Ziko menepis tangan Resya dengan kasar.
"Suka atau tidak, aku sudah menikah dengannya. Jika kau keberatan, kita bisa berpisah sekarang dan kau akan menjadi bahan ejekan Haira dan Aiden serta menjadi buah bibir disekitarmu. Kau tau kan seberapa hebat diriku. Memutar balikkan fakta sangatlah mudah untukku. Apalagi perusahaan orang tuamu akan kehilangan kerja samanya dengan perusahaan ku dan akan berpengaruh buruk ke depannya untuk perusahaan kalian." Ziko menyunggihkan senyuman.
Resya terdiam. Dia kembali mendudukkan dirinya dan menangis meratapi nasibnya kini.
"Dengar, aku tidak pernah puas dengan satu wanita. Dan sebenarnya aku menjalin cinta denganmu karena aku tidak puas dengan Haira yang tidak pernah bisa aku sentuh. Dan sekarang aku sudah bosan denganmu," ucap Ziko dengan enteng.
Resya menatapnya dengan mata berkaca-kaca. "Jika dari awal aku tau kau seperti ini, aku tidak akan sudi menjadi istrimu!"
"Sudahlah, memangnya kau siapa? Bahkan aku mendapatkan mu dalam keadaan tidak perawan. Kurang baik apa aku padamu. Jika munafik jangan tanggung-tanggung. Kau itu termasuk beruntung karena aku mau menikahi mu dan memberimu uang. Sekarang aku minta, kau diam di rumah dan nikmati semua uangku. Bukan kah yang kau butuhkan hanya harta sehingga kau tega menghianati kakakmu?" Ziko merapikan kemejanya.
"Sudah ya, jangan tunggu aku. Malam ini aku akan pulang ke rumah istri keduaku."
Ziko tersenyum pada Resya lalu meninggalkan nya di ruang makan. Dia pun pergi ke kantor. Rencananya saat pulang dia akan ke rumah Giska, wanita berusia sembilan belas tahun yang merupakan istri siri nya.
Resya pergi ke kamar dan menghancurkan semua barang-barang di kamarnya dan berteriak frustasi. Pria yang selama ini dia banggakan, ternyata tak lebih dari seorang lelaki hidung belang.