Aprita Narumi Pramaisyuri adalah gadis tunggal yang hidupnya sebatang kara semenjak ayah satu-satunya meninggal karena sebuah ledakan. sementara ibunya meninggalkan dia sejak ia lahir demi laki-laki lain.
kini dia hidup bersama paman dari keluarga ayahnya.
Pamannya sendiri sudah dianggap seperti ayah sendiri, namun siapa sangka justru pamannyalah yang tau semua penyebab kehidupannya hancur, termasuk kematian ayahnya. namun dia rahasiakan semuanya demi kebaikan Aprita,
hingga waktu dan usia Aprita sudah cukup untuk menerima semua kenyataan itu.
dalam perjalanan hidupnya mencari jati diri dan penyebab kematian ayahnya, Aprita bertemu dengan sosok Reyn. laki-laki yang secara kebetulan selalu menolongnya disaat dia menghadapi kesulitan. kehadiran Reyn membuat warna baru di hidup Aprita, hingga Aprita berhasil menemukan sosok penyebab kematian ayahnya.
siapakah sosok itu sebenarnya? dan bagaimana kisah cinta Aprita dengan Reyn ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Willsky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hambatan Pra Nikah I
Hari dimana Reyn akan menjemput Aprita. kini Reyn selalu menjemput Aprita pulang kerja karena dirinya tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk dengannya.
Dari lantai enam, Aprita melihat dari kaca keluar gedung kantornya bahwa Reyn sudah menunggunya didalam mobil. Hana ikutan mengintip dari balik gorden.
" Semenjak kalian resmi pacaran, si Reyn jadi sering jemput kamu ya. beruntungnya kamu Aprita, punya pacar setampan dan sebaik Reyn." celetuk Hana.
" Haha, kamu belum tau saja sifat asli dia seperti apa. Iya, dia memang baik tapi terkadang dia pemaksa." ucap Aprita.
Aprita sudah menceritakan hubungannya dengan Reyn kepada Hana. Sehingga Hana sudah tidak kaget lagi melihat Reyn yang setiap hari menjemput Aprita. akan tetapi hanya hana dan beberapa rekan kerja yang dekat dengan Aprita saja yang tahu tentang hubungannya.
Tiba-tiba Hana berteriak heboh.
" Aaahkk, Aprita kamu harus lihat itu. Si Reyn ... dia dicium." ucap Hana terlihat panik.
" Hah? dicium? dicium sama siapa?" tanya Aprita yang masih merapikan mejanya.
" Itu lihat cepetan !!!" ucap Hana.
Aprita segera melihat ke kaca dan benar ternyata Reyn sedang dicium pipinya dan dipeluk oleh seorang wanita dibawah sana. setelah diperhatikan ternyata wanita itu adalah anak direktur perusahaan tempat dia bekerja.
" Itu kan Bu Selly? Kok dia lancang banget cium pacar kamu Prita?" ucap Bella teman akrab Aprita juga.
" Eh iya Aprita, OMG!!! Aduh gimana sih itu Bu Selly, apa dia belum tahu kalau itu pacar kamu?" ucap Tika, salah satu teman akrabnya juga.
Lalu orang-orang segera berkerumunan melihat kejadian dibawah itu, mereka asik memotret dan merekam kejadian itu. Banyak yang memuji aksi dari Selly, tapi ada juga yang tidak suka dengan sikapnya itu. Namun, lebih banyak orang membicarakan kalau Selly dan Reyn sangat serasi dan cocok jika menjadi sepasang kekasih.
Aprita hanya diam dan memandanginya saja, memang banyak rekan kerja yang belum tahu tentang hubungan mereka. Karena rencananya Aprita ingin mengumumkan hubungannya sekaligus membagikan undangan pernikahannya.
" Aprita ! Kenapa kamu cuma diem aja. Tuh orang-orang pada ngomongin loh, emang kamu terima digituin padahal kamu pacarnya loh !" ucap Bella.
" Aku harus gimana? Itu sudah terjadi, orang-orang juga sudah terlanjur menggosip." ucap Aprita datar.
Sebenarnya dia cemburu dan sakit hati. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Apalagi Selly adalah wanita yang nyaris sempurna, memang benar yang dikatakan orang-orang bahwa jika dilihat lebih baik lagi mereka berdua adalah pasangan yang cocok. Reyn yang tampan dan gagah, Selly yang cantik dan anggun.
" Aprita ! Kamu harus membuat perhitungan ke Bu Selly, karena dia sudah lancang sekali sama pacarmu." ucap Tika.
" Rasanya percuma Tik, Bu Selly itu anak direktur, sedangkan aku hanya karyawannya. Kalah telak aku." ucap Aprita lemah.
" Gaes ... Aku denger dari orang-orang katanya Bu Selly itu mantannya si pacarnya Aprita. emang bener Prita?" tanya Hana sembari berlarian kecil karena dia tadi sedang menguping dikerumunan orang-orang itu.
Aprita terkejut akan hal itu.
" Itu ... Aku tidak tahu. Reyn tidak pernah cerita apapun soal mantannya." jawab Aprita.
" Wah ini nggak bisa dibiarin, kamu harus menegur Bu Selly, Prita. Jelaskan pada dia kalau Reyn itu sekarang sudah jadi pacar kamu. supaya nggak direbut sama Bu Selly." ucap Hana lagi.
Aprita hanya menghela nafasnya, dia lalu meminta tolong Hana supaya mengantarnya pulang dan tidak jadi pulang bersama Reyn karena kejadian ini.
***
Selly sedang memeluk Reyn. tapi Reyn mencoba melepaskannya.
" Lepaskan aku. Selly, apa kamu tidak punya rasa malu, ini dikantor. bagaimana jika ada karyawan lain yang melihat ini." ucap Reyn marah.
" Tidak apa-apa. biarkan mereka melihatnya. Em Reyn ... I miss you so much." ucap Selly yang masih memeluk Reyn.
" Selly lepaskan aku! tolong jangan lancang. sekarang kita bukan siapa-siapa lagi, dan aku sudah punya pacar!" ucap Reyn tegas.
" Oh, pacarmu bekerja disini? siapa namanya?" tanya Selly.
" Bukan urusanmu." ucap Reyn dengan nada marah.
Selly mencoba merangkulnya.
" Selly apa kamu gila! cepat lepaskan aku! jangan mencoba membuat masalah denganku!" ucap Reyn marah.
" Ya, aku mau membuat masalah denganmu lagi, jika kamu mencoba melepaskan diri, bodyguardku akan menghajarmu habis-habisan." ucap Selly.
" Kamu memang sudah gila ! untuk apa kamu melakukan ini? apa kamu belum cukup puas menyakitiku, mengkhianatiku?" ucap Reyn.
" Hm, bukan begitu Reyn. Ya aku tau aku salah, aku minta maaf. tapi aku masih mencintaimu Reyn, aku masih sangat mengharapkanmu. Aku mau mengajakmu balikan !" ucap Selly dengan wajah memelas.
" Balikan? Haha ... jangan berharap Selly. perasaan cintaku ke kamu sudah habis bersamaan dengan rasa sakitku. Kamu tahu aku menjadi orang gila karena sikapmu itu. tapi sekarang, aku sudah jauh lebih baik bersama calon istriku. Oh ya, sebentar lagi kami akan menikah. jangan coba-coba merusak hubunganku dengannya, mengerti !" gertak Reyn.
Aprita keluar dari kantor dengan wajah masam dan tidak melirik ke arah Reyn sedetikpun. Aprita hanya berjalan lurus mengikuti langkah Hana menuju parkiran. Reyn melihatnya dan ingin mengejarnya, namun Selly menahannya.
" Selly, lepaskan aku. apa kamu tidak malu dilihatin banyak orang, apa kata orang-orang nanti ? pasti gosip miring akan terjadi lagi." ucap Reyn sudah tidak sabar.
Reyn melihat Aprita mengacuhkan dirinya dan sudah berada didalam mobil Hana meninggalkan dirinya.
" Aaakh sial. Ini semua gara-gara wanita ini." gumam Reyn dalam hati.
" Aku minta maaf Reyn, tapi aku masih mencintaimu, pliss kita balikan lagi ya. Aku janji aku nggak akan mengkhianatimu lagi." ucap Selly meminta.
Reyn menepis tangan Selly dengan kasar hingga Selly terpental.
" Jangan pernah lagi kamu ganggu kehidupanku. mengerti ? Atau akan ku buat hidupmu hancur sepenuhnya?!" ucap Reyn tegas.
Reyn lalu meninggalkan Selly begitu saja. Wajahnya memerah karena rasa marah. Selly hanya terdiam menatap Reyn pergi meninggalkannya begitu saja. Bodyguardnya langsung menuntun Selly agar segera masuk kedalam mobilnya.
" Awas saja kamu, Reyn. Aku tidak akan menyerah begitu saja. kamu sendiri yang mengibarkan bendera peperangan." gumam Selly dalam hati.
Setelah itu Selly langsung masuk mobil dan pergi dari tempat itu. sudah banyak orang yang melihat dan merekam kejadian itu, justru membuat Selly tampak senang.
Sementara Reyn segera mengejar Aprita yang sudah berada didepan kontrakannya. setelah Hana pamit, Reyn lalu memarkirkan mobilnya dan menyapa Hana saat berpapasan.
Aprita langsung masuk tanpa melirik kearah Reyn sedikitpun.
Reyn hanya menghela nafas, dia tahu jika dirinya sudah membuat Aprita kesal dan marah. Jadi dia harus membujuk Aprita agar memaafkannya, lagi.
" Aprita ... maafkan aku." ucap Reyn.
Namun Aprita hanya diam.
Reyn lalu masuk kedalam kontrakannya dan menutup pintunya agar tidak ada yang melihatnya.
Reyn langsung memeluk Aprita dan mencium keningnya.
" Jadi, dia adalah mantanmu? yang kemarin aku tunjukkin foto saat kamu di club malam ? Jadi dia adalah Bu Selly ?" ucap Aprita datar.
Reyn hanya mengangguk.
" Apa Bu Selly mau ngajak balikan ke kamu? kelihatannya dia masih cinta sama kamu?" ucap Aprita dengan wajah cemberut.
" Tentu saja aku tidak mau. karena aku sudah punya kamu. Hatiku cuma untukmu seorang. kamu cemburu ya?" ucap Reyn sedikit menggodanya.
Aprita mengerutkan dahinya.
" Enggak, hanya kaget saja. jenapa kamu mau dicium dan dipeluk sama dia? kalau hatimu hanya untukku saja?" ucap Aprita.
" Aku tidak tahu kalau dia tiba-tiba mau menciumku dan memelukku." jawab Reyn.
" Bukannya kamu bisa membaca pikiran orang?" tanya Aprita sembari melepaskan pelukan Reyn karena kegerahan.
" Hm, iya aku memang bisa membaca pikiran orang, tapi bukan tindakan orang. Itu berbeda hal." jawab Reyn yang masih mau memeluk Aprita dengan erat.
" Harusnya kamu langsung melepaskan pelukan dia dan memberinya penjelasan. bukannya malah berlama-lama seperti tadi. sampai orang-orang mengira kalian adalah sepasang kekasih. " ucap Aprita semakin cemberut.
" Hey hey ... Iya aku salah, aku minta maaf. Jangan dengarkan omongan orang, biarkan saja. nanti juga mereka tahu kalau aku adalah milikmu." ucap Reyn meyakinkan.
Aprita terdiam dan lalu menerima pelukan dari Reyn. Kedua tangannya kini saling memeluknya dengan erat tanpa ingin melepaskan.
