"Apa kamu menikah lagi mas di belakang ku ?"
"Iya mahira aku minta maaf karena ada suatu kejadian yang harus aku menikahi wanita itu"
"Kamu tega banget mas khianatin aku. Pernikahan kita itu baru 3 bulan tapi kenapa kamu menikah lagi. Aku kecewa sama kamu mas" Ucap Mahira
" Lalu siapa wanita yang kau nikahi itu ?"
Radit dan Mahira adalah sepasang suami istri yang baru menikah 3 bulan. Namun saat radit ada pekerjaan diluar kota dia malah Menikah Lagi. Dan wanita yang dinikahi oleh radit itu adalah mantan pacar di masa lalunya. bagaimana selanjutnya apakah mahira akan bertahan atau bercerai ?
yuk kita membaca kelanjutannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bysintia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 Mobil Yang Sama
" Yaudah ambil aja baju nya, bagus tau." Ucap Zavier.
" Iya deh."
" Kita belanja apa lagi?" Tanya Zavier.
" Emm gendongan sama perlengkapan mandi, Habis itu udah mau pulang."
" Oh yasudah, Ayo kita cari." Zavier dan Mahira pun beranjak pergi untuk mencari perlengkapan tersebut.
Setelah 1 jam memilih. Akhir nya sesi belanja pun telah selesai. Zavier pun membayar semua belanjaan Mahira. Mereka berdua pun menuju parkiran Mobil.
Di perjalanan pulang hari ini Mahira sangat senang, karena di temani belanja dengan Zavier. Rasa sakit dan kecewa yang di rasakan seakan menghilang dengan hadir nya Zavier, dan Mahira juga tidak berlarut dengan keadaan itu.
" Mas Zavier, makasih ya untuk hari ini, kamu sudah nemenin aku dan membayar belanjaan aku juga. Jadi gaenak sama kamu Mas. padahal aku kan punya uang juga."
" Gapapa Mahira, anggap aja itu hadiah dari aku buat anak anak kamu." Ucap Zavier dengan tulus.
" Semoga yang kamu beri sama aku, di ganti yang lebih lagi ya Mas. dan rezeki kamu semakin lancar."
" Amiin, makasih juga do'anya." Senyum Manis Zavier berikan.
" Sekarang kamu di rumah sendirian ?"
" Iya Mas."
" Suami kamu gak datang ?"
" Tergantung mau nya dia Mas, kan sekarang ada istri baru nya. Lagian aku juga sudah ngelarang dia tinggal di rumah ku. Rasanya sudah muak banget.
Paling kalau ke rumah ya cuman sekedar jenguk aku. pokok nya aku ga mau dia nginep di rumah ku."
" Oh seperti itu, Kamu mau ada rencana pisah sama dia habis melahirkan nanti ?" Tanya Zavier dengan hati hati.
" Pengen nya sih gitu Mas, cuman Dia nya gak mau pisah sama aku. meskipun aku ngegugat dia. kalau dia nya gak mau. ya mau gimana lagi." Ucap Mahira dengan lesu.
" Yaudah gapapa, untuk saat ini kamu bersabar dulu saja ya, kalau ada apa apa cerita aja sama saya, saya siap menjadi pendengar kamu.
Untuk sekarang kamu fokus untuk melahirkan, jangan memikirkan yang lain dulu Oke!"
" Baik Mas."
*******
Setelah Radit berpamitan kepada Arini, Radit pun langsung pergi menuju Rumah Mahira. Di perjalanan Radit mencoba menghubungi Mahira.
Namun panggilan nya tidak diangkat.
" Mahira lagi apa ya, ko gak diangkat sih telfon nya." Gumam Radit.
Lalu Radit pun menambah kecepatan mobil nya agar cepat sampai di rumah Mahira.
Setelah sampai Radit pun langsung memasukkan mobil nya ke dalam halaman rumah Mahira.
Radit pun turun dari mobil dan melangkah menuju pintu dan mengetuk pintu tersebut.
Tok tok tok..
" Mahira.." Panggil Radit.
" Di kunci pintu nya." Ucap Radit saat membuka pintu rumah Mahira, namun terkunci.
" Ke mana Mahira ya." Lalu Radit pun langsung mengambil kunci cadangan rumah Mahira dan membuka nya.
Setelah Masuk, suasana di dalam rumah begitu sepi. tidak ada penghuninya.
" Seperti nya Mahira pergi, tapi kenapa dia gak ngabarin sih."
Tiba tiba suara mobil pun berhenti di depan rumah Mahira, Dan Radit pun langsung melihat nya.
" Itu kan Mahira, Sama siapa dia ?"
" Ko sama laki laki sih, duduk nya di depan juga."
Radit pun berpikir dengan siapa Mahira pergi. Namun Radit juga tidak mengenali pria tersebut. Tapi dia merasa mengenal Mobil nya.
" Perasaan Mobil nya sama kaya dulu yang pernah nganter Mahira ke sini juga deh, tapi dia bilang naik taksi online." Gumam Radit.
Setelah turun dari Mobil, Mahira pun langsung masuk ke dalam rumah nya, tanpa mengucapkan kata.
" Mahira habis dari mana kamu ?" Tanya Radit dengan suara dingin.
" Belanja." Jawab Mahira singkat.
" Belanja apa selingkuh."
Mendengar itu Mahira merasa Radit sedang curiga. namun dia tetap tenang, tidak ingin terbawa emosi.
" Selingkuh? kamu bilang aku selingkuh, gak salah tuh. makanya jadi orang tuh jangan asal nuduh." Lalu Mahira pun berlalu pergi menuju kamar nya.
" Mahira tunggu, aku mau bicara sama kamu!" Ujar Radit dengan suara tegas dan mengikuti Mahira.
Di dalam kamar Mahira langsung merebahkan badannya.
" Jawab dengan jujur, siapa laki laki itu. seperti nya aku sudah melihat 2x mobil itu, mobil dan plat nomer yang sama."
" Udah lah Mas, dia bukan siapa siapa. dia cuman teman aku."
" Teman, kamu bilang teman. teman sampai rela nganterin kamu belanja sebanyak ini." Ucap Radit yang mulai sedikit emosi.
" Emang nya kenapa sih Mas, Kamu gitu banget. kamu pikir aku tuh hewan apa harus tinggal di dalam mulu. aku tuh manusia butuh keluar dan bersosialisasi." Ucap Mahira dengan emosi dan bangkit untuk duduk.
" Jaga ucapan mu. aku tidak menganggap mu serendah itu Mahira. aku cuma ingin kamu bilang sama aku kamu mau pergi atau apa. jadi aku juga bisa menemani kamu. tapi kamu gak pernah ngabarin aku, bahkan sekarang kamu ngelarang aku buat tidur di sini.
bagaimana aku tidak curiga Mahira."
" Terus mau kamu gimana Mas, aku harus nurut gitu sama kamu. kamu tuh egois tau gak! aku minta kamu ceraikan Arini, tapi kamu gak mau!"
" Mahira.."
" Cukup Mas.." sergah Mahira.
" Aku sudah cape dengan semua ini, dan selama keputusan kamu untuk tidak menceraikan Arini aku diam tidak banyak menuntut. Kurang apa aku ini Mas. sekarang aku sedang mengandung. tidak boleh stres." Ucap Mahira dengan menggebu gebu.
" Mahira aku itu masih suami kamu, aku juga ingin di butuhkan sama kamu. apalagi kondisi kamu sedang Hamil besar seperti ini. makanya aku ingin tinggal di sini sama Kamu."
" Sudah lah lebih baik kamu pergi dari sini, aku cape mau istirahat." Bentak Mahira.
" Tidak, aku ingin tinggal di sini sama Kamu. Agar laki laki itu tidak datang kesini lagi tanpa sepengetahuanku!" Ucap Radit dengan tegas.
Mahira yang sedang terduduk pun, di dekat oleh Radit, lalu memeluk dan menc*um bibir Mahira dengan lembut.
" Mas jangan.."
Radit pun mengabaikan perkataan Mahira. Radit langsung menidurkan Mahira di kasur. Lalu membuka semua pakaian Mahira. setelah ke dua nya polos. Radit pun langsung melakukan nya dengan sedikit memaksa Mahira.
Sedangkan Mahira terus memberontak, namun tenaga nya tetap kalah oleh Radit, apalagi sekarang posisi Mahira sedang mengandung kemungkinan tenaga nya sudah tidak kuat lagi.
Mahira hanya mengeluarkan Air mata, melihat Radit melakukan nya dengan sedikit memaksa. sebenar nya tidak papa, karena Radit masih berstatus suami nya. Namun hati Mahira sudah sakit dan kecewa dengan Radit.
