Tepat dihari pernikahannya Ivana malah kabur melarikan diri, niat hati ingin memberitahukan hal tersebut pada kedua orangtuanya. Calantha justru dipaksa untuk menggantikan posisi Ivana sebagai mempelai pengantin wanitanya.
Rowan, pria sejuta pesona yang terpaksa menikahi Cala hanya untuk balas dendam karena Ivana telah menabrak istrinya hingga meninggal dunia.
Tapi bagaimana jadinya jika ternyata pernikahan yang berkedok balas dendam yang dilakukan oleh Rowan itu justru mengungkap satu persatu rahasia keluarga yang selama ini ditutup rapat-rapat?
Simak kelanjutan ceritanya...
⚠️jangan lupa buat terus kasih dukungan dengan like, komen dan vote🌹⚠️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 24
Rowan menekuk sebelah kakinya, men-sejajarkan tubuhnya dengan Cala. Diraihnya dagu istrinya itu lalu ia dongakkan agar menatapnya.
"Dengar Cala, kau boleh meminta apapun dari ku tapi tidak dengan perceraian. Karena aku tidak akan mengabulkannya sampai kapanpun, jadi ingat baik-baik apa yang aku ucapkan ini". Ucap Rowan tegas, ia lalu menjauhkan tangan nya dari dagu Cala. Setelah itu, Rowan berdiri dari posisi berlututnya kemudian berbalik badan melangkahkan kakinya keluar dari kamar.
Sepeninggalan Rowan pergi, tangis Cala langsung pecah begitu saja. Ia menangis terisak-isak meratapi nasib nya yang tak pernah merasakan bahagia. Jika Cala boleh memilih, ia lebih baik tidak dilahirkan didunia ini dan tidak akan memilih untuk diadopsi oleh keluarga papa Hestu yang akhirnya membuat dirinya tersiksa, bahkan yang ia kira menggantikan Ivana menjadi istri Rowan akan bisa menyelamatkan dirinya dari siksaan Mama Sarah, justru malah membuatnya semakin jatuh terperosok didalam sangkar emas yang didalam nya bagaikan hidup dineraka.
Terlalu lama menangis, membuat Cala tanpa sadar tertidur dengan posisi duduk dilantas dan kepalanya ia sandarkan ditepian ranjang. Rowan masuk kedalam kamar karena ingin mengambil laptopnya yang ia letakkan diatas nakas, tak sengaja melihat istrinya itu tertidur dengan posisi kurang nyaman seperti itu hanya bisa menghela nafas panjang.
Ia berjalan mendekati Cala, lalu dibopongya tubuh ramping perempuan itu kemudian ia baringkan dengan hati-hati diatas ranjang. Tak lupa, Rowan juga menarik selimut untuk menutupi tubuh Cala hingga sebatas pinggang, kemudian ia mendudukkan dirinya ditepian ranjang.
Tangannya terangkat lalu diraih tangan Cala dan digenggamnya dengan lembut.
"Kenapa kamu keras kepala sekali,hm.. Aku sedang berusaha meyakinkan diriku sendiri jika rasa ini bukan hanya sekedar obsesi balas dendam. Maafkan aku Cala, aku sudah menyakiti mu. Tetaplah disampingku, karena sampai kapan pun aku tidak akan pernah melepaskan mu pergi". Lirihnya berucap
Cup...
Dikecupnya dengan lembut punggung tangan Cala, sebelum akhirnya ia beranjak dari duduknya dan meraih laptop diatas nakas samping ranjang. Setelah itu, ia kembali melangkahkan kakinya keluar dari kamar membiarkan Cala beristirahat.
.
.
"Tuan.. " Ardi masuk kedalam Villa dan langsung mencari keberadaan Rowan yang tengah duduk disofa ruang tamu sambil memangku laptop.
Ardi bergegas menghampirinya lalu duduk dihadapan Rowan, "tuan .."panggilnya lagi
"hmmm.. " sahut Rowan tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop.
"Saya sudah menjalankan perintah anda, menarik semua investasi diperusahaan Barrack", ucap Ardi memberitahu
"Bagus, lalu bagaimana dengan investor yang lain ?". Tanya Rowan dan pandangan matanya masih terfokus pada layar laptop.
"Saya akan membeberkan scandal istri tuan Barrack tentang prostit*si ilegal yang ia jalankan dan juga perselingkuhannya dengan rival bisnis tuan Barrack, dengan begitu saya yakin semua para investor yang bekerjasama dengannya akan langsung menarik semua investasi nya karena tidak ingin ikut terjerat dalam kasus itu". Ardi mengungkapkan rencana nya pada Rowan
Mendengar rencana itu, Rowan tersenyum menyeringai. Ia langsung menutup laptopnya dan menaruhnya diatas meja.
"Lakukan saja Ar, setelah semua rencana itu berhasil seret dan bawa puri nya yang jalang itu kehadapanku". Ujar Rowan
Ardi mengangguk, "baik tuan".
Hening sejenak, tak ada lagi pembicaraan diantara keduanya hingga suara dering dari ponsel Rowan mengalihkan atensi keduanya.
Rowan segera mengambil ponselnya yang ia simpan didalam saku celana. Alisnya sontak terangkat sebelah saat melihat siapa yang mendialnya, tanpa pikir panjang Rowan langsung menggeser tombol hijau dilayar ponselnya dan segera menempelkan benda pipih itu ditelinga kirinya.
"Ya Dan? "
".... "
"Aku di Villa yang ada di kota S"
".... "
"Oke, aku akan kembali nanti malam".
Setelah mengatakan itu, Rowan langsung mematikan sambungan teleponnya secara sepihak lalu menaruh ponsel diatas meja disamping laptop.
"Ar, siapkan tiket penerbangan ke kota J. kita harus kembali malam ini ". Titah Rowan
"baik tuan". kemudian Ardi pamit undur diri
.
Selepas Ardi pergi, Rowan juga beranjak dari duduknya dan bergegas melangkahkan kakinya naik kelantai atasb menuju kamarnya.
ceklek..
Rowan membuka pintu kamarnya dengan hati-hati takut Cala terbangun, tapi ternyata istri itu sudah bangun dan tengah bersandar diheadboard ranjang.
Mleihat kedatangan Rowan, Cala langsung memalingkan wajahnya enggan menatap lelaki iyu. Rowan yang melihat itu, hanya mengulas senyum tipis. Ia berjalan mendekati Cala dan duduk ditepian ranjang.
"Masih marah dengan ku, hm ? "tanya nya dengan lembut
Cala tak menjawab, ia justru beranjak dari ranjang tapi dengan cepat Rowan langsung mencekal pergelangan tangannya dan meminta Cala untuk duduk kembali.
"Cala, aku meminta maaf.. Aku benar-benar menyesal dengan perbuatan ku tapi ku mohon dengan mu, jangan lagi meminta berpisah dari ku. Berikan aku kesempatan untuk menebus semua kesalahan ku, hm.. " ucap Rowan terdengar lembut dan penuh penyesalan.
Cala menoleh menatap Rowan, mata nya bertubrukan dengan manik tajam milik Rowan yang menatapnya sendu. Entah apa yang harus Cala katakan, ia bingung dengan sikap lelaki itu.
"Maaf, aku ingin ke kamar mandi", ujar Cala melepaskan cekalan tangan Rowan dan segera menghindari lelaki itu.
Rowan tak lagi menahannya, ia membiarkan Cala berjalan masuk kedalam kamar mandi tapi sebelum itu ia berucap, "Ya, segera bersihkan dirimu. Nanti malam kita harus kembali ke kota J".
Cala tak menggubrisnya, ia segera masuk kedalam kamar mandi lalu menutup pintu nya dengan kasar, membuat Rowan berjingkat kaget.
Braakk !!!
Rowan yang melihat itu hanya bisa mendesahkan nafasnya kasar, mungkin memang Cala butuh waktu untuk sendiri. Sembari menunggu Cala membersihkan diri, Rowan bergegas melangkahkan kakinya menuju kamar sebelah untuk bersiap-siap.
.
.
Kini keduanya berada didalam mobil dan dalam perjalanan menuju bandara. Tak ada obrolan diantara kedua nya selama diperjalanan, Cala yang memalingkan wajahnya menatap luar jendela dan Rowan yang sibuk dengan ponselnya. Ardi yang melirik kedua nya dari kaca spion yang tergantung diatas kemudi, ia merasa canggung berada ditengah-tengah keterdiaman mereka.
Sampai akhirnya tak terasa, mobil yang Ardi kendarai tiba diparkiran bandara. Ia segera turun membukakan pintu mobil untuk Rowan. Setelah itu, saat Rowan hendak membukakan pintu untuk Cala. Istrinya itu sudah lebih dulu keluar dan berjalan menuju bagasi mobil. Rowan yang melihat itu mengerutkan dahinya bingung.
"Cala apa yang kamu lakukan?" ujar Rowan bertanya
"Mengambil koper mu dan koper ku". Jawab Cala dingin
Rowan menghela nafas pelan, "sudah biarkan Ardi yang membawa nya". Ucapnya
Cala seolah menulikan telinga nya, ia tetap menurunkan koper Rowan dan miliknya. Setelah itu, ia menutup kembali pintu bagasi. Kemudian, Cala berucap yang membuat Rowan seketika mati kutu dibuatnya.
"Bukan kah aku kau anggap sebagai pelayan dimansion mu ? status istri hanya untuk menutupi pernikahan balas dendam ini, apa kau melupakannya tuan Rowan? ".
Deg...
.
.
.
To be continue ...
hayo buna selesaikan teka-teki ny Rowan... jgn2 c Daniel ang detektif SDH tau cpa ayahnya Rowan....
pasti Rowan hanya anak sambung kan?
duh bakal da kejutan pa ge eaa wat Rowan..