Negeri Para Penyihir

Sore hari nya salju berhenti turun, tapi ketebalannya pada tanah tidak berkurang, setidaknya semua orang bisa berada di luar ruangan tanpa harus di guyur hujan salju.

Bumi mengikuti Alpha ke perpustakaan, katanya dia ingin meminjam buku. Keduanya teman sekelas jadi lebih mudah untuk mengajak Bumi daripada harus datang ke kamar Ivander ataupun Zavion.

" Kau sudah memutuskan untuk masuk organisasi apa?" Tanya Alpha, dia sedang memilih-milih buku di bagian umum, beberapa kali mendesah lelah tak menemukan buku yang dicari.

Bumi sedang mengamati beberapa buku yang cukup menurut perhatian, ingatan kembali pada malam sebelumnya-organisasi Silentium sudah merekrut nya tetapi itu organisasi rahasia yang tidak diketahui siapapun. Haruskah dia memilih satu organisasi lagi.

"Aku belum memikirkan nya," jawab Bumi setelah berpikir cukup lama.

" kenapa tidak coba masuk ke organisasi Curatio?"

"Curatio?"

"organisasi yang mengelola obat-obatan, ya, semacam organisasi pengobatan. Banyak manfaat nya, salah satu nya kau bisa keluar akademi pada akhir bulan untuk mencari tanaman obat." Alpha mulai menjelaskan,

" kau anggota nya?" Tanya Bumi.

" Ya,"Alpha mengambil buku pengantar sihir, sampulnya sudah sangat usang, di mata Bumi buku itu tidak menarik sama sekali.

" katanya dalam buku ini tersimpan sebuah misteri. Jika kita bisa memecahkannya, kita akan mendapatkan ilmu sihir paling hebat." kata Alpha dengan wajah berseri-seri.

"Benarkah?" Bumi tidak yakin, buku itu terlihat seperti sebuah buku lama yang hendak di buang. Berapa kali pun melihat, buku itu tidak nampak menarik sama sekali.

" Ya, kau akan tahu setelah kita membaca dan mencari misteri nya, sungguh."

Bumi mengangguk acuh tak acuh, tidak terlalu tertarik. Dia mengambil asal buku yang paling dekat, membawa nya ke meja penjaga perpustakaan untuk meminjam selama beberapa hari

Setelah mencatat nama dan buku yang di pinjam, Bumi dan Alpha kembali ke kamar asrama.

"Brengsek! seharusnya kau berdiskusi denganku dan yang lainnya sebelum mendaftar, bodoh!"

"Hei, aku tidak bodoh. Misi ini akan menguntungkan kita,"

"aku tahu, tapi kita murid baru yang belum genap satu bulan disini."

"Aku sudah memikirkannya. kita bisa mengatasinya, buktinya selama di lembah es kita bisa selamat dan membunuh iblis merah."

Baru saja keluar dari perpustakaan, Bumi melihat dua orang yang dia kenal sedang berdebat tak begitu jauh darinya.

" Ada apa? kenapa kalian saling melotot?" tanya Alpha berjalan mendekat.

" Baguslah kalian ada disini jadi aku bisa langsung mengatakan nya." Trixy yang sejak tadi memasang wajah marah sedikit melunak melihat Bumi dan Alpha. Tapi hanya sebentar, setelah itu dia kembali emosi, " Zavion dengan seenaknya mendaftarkan kita berlima untuk misi penangkapan Donovan."

Alis bumi terangkat sebelah, berkata bingung, "Bukannya tadi malam guru Bryan berhasil meringkus nya?"

" Dia kabur. Ketika guru Ambara kembali ke penjara bawah tanah, dia sudah tidak ada di sana. Beberapa saat lalu pihak akademi mengumumkan sebuah misi pencarian dan penangkapan Donovan." Zavion dengan cepat menjelaskan.

"dan kau ingin ikut misi,"tebak Alpha tepat sasaran.

Sementara Bumi hanya menyimak, membiarkan ketiga temannya itu menjelaskan lebih detail tentang apa yang terjadi.

" jika berhasil membawa Donovan kembali ke akademi, kita akan mendapatkan sihir tingkat tinggi yang di kembangkan langsung oleh kepala akademi." Zavion menambahkan keuntungan yang mereka dapatkan jika berhasil membawa Donovan kembali.

"kau bisa ikut tanpa melibatkan kami!"Teriak Trixy kesal, dia mengepalkan tangan menyiapkan sihir untuk menyerang Zavion.

"Tenanglah Trixy. Aku pastikan kau tidak akan menyesal, kita bisa merencanakan semuanya dengan matang sehingga kita berhasil dengan mudah."Zavion membujuk Trixy, tersenyum lembut dan melontarkan beberapa rayuan yang membuat gadis itu semakin emosi.

" Bagiamana kalau gagal?" Dibandingkan dengan keuntungan, Bumi lebih ingin tahu konsekuensi apa yang mereka dapatkan jika gagal.

" kalau gagal tidak masalah karena banyak yang mendaftar," jawab Zavion tidak yakin, dia menggaruk pangkal hidung nya canggung.

Bumi memicing curiga, semasa tinggal di desa Laskar merah dia sering membaca tentang pendekar kultivasi, disana di katakan kalau gagal menyelesaikan misi yang di keluarkan sekte akan ada konsekuensinya. Apa di dunia penyihir berbeda?

"Tenang saja, tidak ada kerugian mengikuti misi ini."Kata Zavion kembali mencoba meyakinkan ketiga nya.

" Awas saja kalau kau membohongi ku! Akan ku bunuh kau dan mayatnya aku lemparkan ke dalam kabut hitam di bawah jembatan!" Ancam Trixy melotot galak kemudian pergi sambil menghentakkan kakinya kesal.

" kau cukup keren berani mencari masalah dengan gadis pemarah itu," ujar Bumi menahan tawa, Zavion nampak tertekan tapi tetap memaksakan senyum.

"kalau aku jadi kau tidak akan berani mengusik singa ganas," Alpha terkekeh sambil menepuk prihatin bahu Zavion.

Ketiganya meninggalkan area perpustakaan, kembali ke kamar asrama dengan Zavion yang berjalan di tengah dengan wajah tertekan.

Bumi curiga ada orang dalam akademi yang berkerjasama dengan bangsa Iblis. Tidak mungkin Donovan bisa kabur jika tidak ada yang menolong nya. Tapi kenapa dia berkerjasama dengan bangsa Iblis? apa yang dia dapatkan?

Jika masalah ini tidak lekas di selesaikan, akan ada lebih banyak iblis yang datang ke Terra. Jangan-jangan sebenarnya mereka memang ingin berperang dengan para penyihir.

Tidak butuh waktu lama mereka sudah sampai di kamar asrama. Zavion pergi ke kamar Ivander untuk menjelaskan tentang misi yang mau tidak mau harus di kerjakan karena sudah terlanjur mendaftar.

...***...