Bagaimana jika dendam yang kita simpan sangat lama jatuh pada orang yang salah
dan bagaimana jika upaya pembalasan dendam yang sudah di susun dengan seapik mungkin malah berbalim menyerang kita dengan bertubi-tubi, mengikis tubuh kita, dari kulit sampai ketulang dan begitu teramat menyiksa sampai mendarah daging
"Kamu jatuh hati pada orang salah"
Kata itu lebih menyakitkan dari sasaran dendam yang salah alamat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nerissa ningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyibukkan diri
Danica masuk kerja dengan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya. Hari ini penampilan Danica begitu berbeda dan itu cukup membuat orang-orang terkejut dengan penampilan Danica hari ini
"kamu enggak mandi hari ini apa Danica " tanya Safiya ketika melihat penampilan Danica yang menurutnya begitu aneh hari ini
Danica mencium aroma tubuhnya "aku mandi kok dan perasaan aku gak bau badan " balas Danica dengan cepat
"kamu emang gak bau Danica tapi lihat penampilan kamu" Safiya menunjuk ke arah penampilan Danica "kaya beruang kutub yang baru keluar hibernasi tahu enggak " seru Safiya dengan lantang
Danica memegang rambutnya yang di cepol asal dan dirinya yang hanya memakai pakaian tidur dengan di tutupi sweater berwarna abu-abu miliknya, wajah Danica saja tidak di poles sama sekali dan hanya memakai kacamata berlensa tebal yang belum bisa menutupi wajah bengkaknya yang habis menangis seharian kemarin
"biarin saja, lagi malas ngapa-ngapain juga " Danica tidak mau ambil pusing dan lebih memilih melanjutkan pekerjaannya
"Danica... " panggil Dody
"iya " balas Danica
"ini.. ...astaga " Dody begitu terkejut melihat penampilan Danica yang aneh "itu kamu habis hibernasi apa Danica kok penampilannya begitu " tanya Dody dengan heboh
"iya " Danica malas saja menjelaskan alasannya berpenampilan seperti itu
Biarpun merasa aneh tapi Dody malas menanggapi penampilan Danica lebih lanjut dan memilih untuk melakukan niatan awalnya "ini ada tawaran pekerjaan buat tim satu dan tim dua, kamu pelajari dan jika tertarik kita buat proposalnya karena itu bisa kita dapatkan jika menang seleksi " Dody menyerahkan beberapa berkas terkait pekerjaan yang akan mereka perjuangkan
"bukanya pekerjaan kita masih banyak ya tuan" tanya Ema
"emang masih banyak, cuma kalau kita dapat ini kan lumayan dapat komisi tambahan yang besar buat akhir tahun " balas Dody dengan semangat kala mengingat dirinya akan mendapat bonus tambahan jika mendapatkan projek itu
Danica membaca detail berkas kerja yang akan mereka usahakan untuk di dapat " ayo kita dapatkan pekerjaan ini" seru Danica dengan semangat kala melihat siapa yang akan jadi mitra bisnis mereka
"cih kalau masalah uang aja kamu semangat Danica " cibir Safiya akan Danica yang ia kira langsung semangat karena mendengar kata bonus akhir tahun
"tapi itu di Makasar proyeknya, jadi kamu pikirin dulu soalnya saya gak mungkin tinggal di sana selama pengerjaan proyek" sebenarnya alasan Dody bertanya pada Danica ya karena ada ketentuan untuk mengawasi proyek secara langsung selama proses pengerjaan
"gak masalah tuan, cuma 5 sampai 6 bulan ini jadi gak masalah tuan" balas Danica dengan senyum lebarnya
"ini beneran kan Danica " Dody ingin benar-benar memastikan pada Danica
"iya, tidak masalah" balas Danica meyakinkan
"oke kalau begitu kita kerjakan segera karena proses seleksinya adalah dua minggu lagi dari sekarang " ucap Dody
Dan semenjak hari itu Danica benar-benar menyibukkan diri untuk mendapatkan pekerjaan itu, mengabaikan Al maupun Lionel yang terus ingin mengajak Danica bicara dengan alasan kesibukan demi mendapatkan proyek baru agar bisa mendapatkan bonus akhir tahun
Ya bonus akhir tahun yang Danica gunakan menjadi tameng untuk menghindari keduanya yang malah makin tidak tenang karena Danica terlihat sekali menghindari keduanya
"Danica " panggil Dody
"iya kak" Danica menjawab santai karena sekarang mereka tidak berada di kantor dan sedang ada di rumah Dody untuk menemui nenek Marisa, nenek dari Dody
"kamu terlihat niat sekali ingin mendapatkan pekerjaan ini, coba cerita sama kakak ada masalah apa" Dody sebenarnya penasaran sejak beberapa waktu lalu tapi Danica selalu mengalihkan pembicaraan dengan alasa sedang fokus dengan pembuatan proposal
Dan menurutnya kali ini Danica tidak bisa beralasan lagi karena proposal mereka sudah selesai dan tinggal esok hari untuk melakukan presentasi
"aku ingin kasih hadiah mahal untuk mommy ku kan kan bulan Desember aku akan kembali ke Swedia " balas Danica
"kakak tahu bukan hanya itu alasan kamu Danica" Dody terus mendesak Danica untuk menceritakan alsan sebenarnya
Danica memaksakan senyumnya "sungguh tidak masalah kak, aku hanya ingin mencoba suasana baru saja, rasanya sedikit sesak di sini " ucap Danica dengan lirih
"apa ini ada hubungannya dengan Lionel dan Al yang terus mencoba menemui kamu selalu menghindari mereka " tanya Dody
"aku mohon jangan tanyakan apapun kak, bersikap biasa saja, aku tidak suka membahas hal ini " pinta Danica
Dody hanya bisa menghela nafas panjang "ya sudah Danica kakak tidak akan bertanya lagi, tapi yakinlah kalau kamu itu punya kakak sebagai kakakmu jadi jangan takut untuk berlindung pada kakak biarpun lawan kamu orang besar seperti mereka berdua " ucap Dody
"iya kak, terima kasih " ucap Danica
***
Proses seleksi untuk mendapatkan pekerjaan di Makasar ternyata bukan hanya di ikuti oleh perusahaan tempat Danica bekerja tetap ada juga beberapa perusahaan lain yang ikut serta dalam kontes itu
Namun dengan kemampuan Danica dan Dody tender itu tetap di menangkan oleh tim Danica dan Dody sehingga dua hari lagi Danica akan berangkat ke Makasar untuk survei lokasi dan mulai proses pengaturan managemen hotel dan juga pengerjaan promosi hotel untuk mendapatkan hasil yang maksimal
Lionel yang sudah tidak tahan menemui Danica setelah dua minggu di abaikan memilih nekat untuk mendatangi meja kerja Danica menggunakan statusnya sebagai pimpinan perusahaan
"kamu berangkat ke Makasarnya sama saya saja Danica, saya akan mengantar kamu ke sana " ucap Lionel
"tiidak perlu tuan, saya bisa berangkat sendiri tidak perlu merepotkan orang yang sibuk seperti anda " balas Danica dengan dingin
"ini perintah Danica bukan tawaran" ucap Lionel dengan tegas
"baiklah kalau begitu " akhirnya Danica pasrah saja dengan perintah Lionel yang tidak bisa di langgar sama sekali
Safiya dan Ema sibuk berbisik "itu mereka kenapa, bukannya dulu hubungan mereka baik-baik saja ya " Safiya cukup penasaran dengan sikap Danica pada Lionel dua minggu belakangan ini
"aku juga gak tahu Safiya, Danica begitu sejak Danica menggantikan tuan Dody untuk presentasi di Shine Group" balas Ema
"Shine Group " Safiya menoleh ke arah Ema untuk memastikan pendengarannya tidak salah
"iya, kamu gak tahu ini soalnya kamu lagi di tugasin buat urus promosi di perusahaan C " balas Ema
"oh begitu " Safiya akan bertanya hal ini pada kakaknya saja mungkin kakaknya bisa tahu ada masalah apa sebenarnya mengenai Danica, karena selama dua minggu ini Danica benar-benar berubah dan jadi dingin
***
Lionel menunggu kedatangan Danica di lobi apartemen Danica dengan perasaan cemas, satu detik berlalu teras bagai satu jam ia menunggu Danica yang tak kunjung sampai di apartemen padahal jam pulang kantor sudah sejak 30 menit lalu
"ah itu dia " akhirnya Lionel bisa melihat Danica yang baru saja memasuki lobi dan berjalan dengan lesu menuju lift
Dengan gerakan cepat Lionel masuk ke dalam pintu lift yang hampir tertutup untuk mengejar Danica yang selalu menghindarinya sejak kejadian di Shine Group tempo hari
"kita harus bicara Danica" ucap Lionel membuat Danica begitu terkejut
"tuan Lionel " kaget Danica akan kehadiran Lionel di depannya saat ini