NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Tawanan Tuan Muda

Menjadi Istri Tawanan Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Paksa
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Anggraini 27

*"Ah ... ampun, Kak. U-udah! Naya ngakuh, Naya salah."*


Masa remaja yang seharusnya dilalui dengan ceria dan bahagia, mungkin tidak akan pernah dialami dengan gadis yang bernama Hanaya Humairah. Gadis cantik yang lemah lembut itu, harus terpaksa menikah dengan Tuan muda dingin nan kejam.

Demi menyelamatkan ibunya dari tuduhan penyebab kematian mama dari sang tuan muda, ia rela mengorbankan kebahagiaannya.

Akankah Gadis itu bisa menjalani hari-harinya yang penuh penderitaan.
Dan akankah ada pelangi yang turun setelah Badai di kehidupannya.

Penasaran ...?
Yuk ikuti kisahnya ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggraini 27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 29

"Bik!" potong Naya memanggil bik Nanik, yang langsung mendatangi pembantunya itu.

"Eh ... iya, Non," sahut bik Nanik yang langsung menoleh ke arah Naya.

"Ikut Naya bentar yuk, Bik." Naya pun langsung menarik tangan pembantunya itu, yang menjauh dari teman-temannya Malik.

"Eh, loh! Kok mau pergi?" seru Andra ketika baru menyadari kedatangan  Naya, yang ingin langsung pergi bersama pembantunya.

"Maaf, permisi!" balas Naya sopan yang langsung pergi dari hadapan mereka dan mengajak bibiknya.

"Eh, kok ...."

"Udah, kuy lah! Masalah tu cewek, bisa kita tanyakan lagi sama tu Malik," potong Riski, yang memengang pundak temannya, mengajak pergi,  dan segera menemuai Malik di dalam kamarnya.

"Hmm, Kuy lah," pasrah Andra.

***

"Baiklah, Malik. Tolong jangan terlalu banyak bergerak dan beraktivitas, ya! Kalo bisa, banyak untuk istirahat dan meminta bantuan dengan seseorang untuk membantu Anda. Agar proses pemulihan lukanya berjalan dengan cepat," ungkap Dokter Firman yang sedang mengemas alat medisnya.

"Hm ... baiklah, Dok," balas Malik.

"Ya sudah, kalau begitu. Saya ijin pamit pergi dulu, ya?" tutur Dokter Firman tersenyum ramah, yang sudah menjinjing tas hitamnya.

"Baiklah, Dok. Terima kasih," ungkap Malik.  Dibalas dengan senyuman dan anggukan dokter itu.

Tak berapa lama, saat Dokter Firman ingin membuka pintu. Kedua teman Malik pun sudah sampai di ambang pintu. "Permisi, Dok." Dokter Firman mengangguk dan tesenyum kecil kearah kedua teman malik, dan kinilah mereka yang gantian memasuki kamar Malik.

***

"Non, non ... ada apa ini, Non? Kok bibik di ajak ke sini?" tanya bik Nanik yang bingung. Pasalnya tak mengerti, kenapa dia di ajak ke belakang dapur.

"Eh, iya maaf, Bik. Naya cuma mau ingatin, Bibik. Tolong jangan beritahu siapa-siapa ya, Bik. Tentang status kami kepada orang lain. Termaksud mereka, temen sekolah kak Malik tadi," terang Naya.

"Eh, iya Non. Maaf ya! Hampir aja tadi bibik keceplosan," tutur bik Nanik yang merasa tak enak.

"Iya, Bik. Gapapa! Lain kali jangan beritahu siapa pun ya, Bik," ucap Naya mengingatkan kembali, dengan senyum khasnya.

"Baik, Non. Kalau begitu, bibik ijin buat minuman untuk temen-temennya den Malik dulu ya, Non," ungkap Bik Nanik meminta ijin.

"Yaudah, Bik. Silakan."

"Eh ... iya, Bik. Sekalian buatkan untuk Dokter yang meriksa kak Malik ya, Bik!" lanjut Naya.

"Siap, Non."

"Eh, tapi tunggu dulu, Non. Bukanya itu Dokter yang meriksa den Malik, ya? Kok udah mau keluar? Berarti sudah siap kan, Non?" sambung bik Nanik yang bertanya. Memberitahu Naya, saat Dokter itu ingin berjalan ke pintu utama.

"Bener, Bik. Kalo begitu buat dua aja ya, Bik. Saya mau datangi Dokter itu dulu. Untuk menayakan keadaan Kak Malik," tutur Naya yang ingin melangkah ke arah Dokter itu akan pergi.

"Baik, Non."

Sesampai di hadapan sang dokter. "Maaf, Dokter. Sudah mau pergi," sapa Naya sopan, yang menghampiri Dokter tersebut.

"Eh ... iya, Mbak. Ada apa, ya?" tanya Dokter itu, saat melihat Naya di hadapanya.

"Panggil Naya aja, Dok."

"Oke, ada apa, Naya?" tanya Dokter itu sekali lagi.

"Em ... gini, Dok. Saya cuma mau tanya, bagaimana keadaan Kak Malik?" tanya Naya harap, dengan jawaban yang membuat dia tenang.

"Alhamdulillah. Keadaan Malik baik, tapi dia masih perlu banyak istirahat ya, dan jangan terlalu memaksakan diri, untuk melakukan sesuatu yang berlebihan. Nanti bisa berakibat fatal dengan luka jahitannya," terang Dokter itu.

"Oh ... baiklah, Dok. Saya mengerti," balas Naya ramah.

"Hm, baguslah kalau begitu. Saya harap anda bisa membatu Malik, untuk menjaga kesehatannya, ya?"

"Pasti, Dok," sahut Naya mantap.

"Ya sudah, kalau begitu. Saya permisi dulu."

Naya pun mempersilakan dan mengantar Dokter itu keluar.

"Terima kasih ya, Dok." Naya tersenyum ramah setelah mengantarkan dokter tersebut menuju mobilnya berada.

"Sama-sama, kalau gitu saya pergi dulu." Setelah mendapatkan anggukan Naya yang ramah. Dokter itu pun pergi.

***

Di dalam kamar Malik.

"Kalian lagi! Ngapain datang ke sini?" tanya Malik yang melihat dua temannya itu, berjalan menuju Malik berada.

"Gitu banget sih tanya lnya. Ya, kita ke sini mau jenguk lo lah, jadi mau ngapain lagi," sahut Andra memutar bola matanya jengah. Yang sudah duduk santai, di pinggir ranjang sebelah Malik.

"Iya ni, gak senang banget kalo kita di sini. Apa lo takut ketauan, kalo kita jumpa sama cewek cantik yang waktu itu, hem ...," sambung Riski, yang juga sudah duduk di sebelah Andra. Sambil menaik turunkan alis nya.

'Damn it, jadi maksud mereka. Mereka udah ketemu gitu, sama Naya?'

"Hei, kok malah melamun!" seru Andra, yang melambaikan tangannya di depan wajah Malik.

Plak!

Malik malah menepis tangan Andra.

"Apaan sih, Lo! Siapa juga yang melamun," kelit Malik.

"Ya elo lah! Masa kita, dan gak mungkin juga Naya, 'kan?" cetus Andra.

Seketika langsung membuat Malik membulatkan matanya sempurna.

"Nah, nah, nah ... ada yang ketauan,  'kan? Buktinya ada yang shok gitu, saat dengar nama dia," sambung Riski menggoda.

Malik pun langsung menetralkan lagi, ekspresi di wajahnya.

"Apa maksud, Kalian! Gue gak ngerti," ucap Malik dingin.

"Yaelah, gak usah pura-pura gak tau, deh! Yang jelas, tadi kita udah jumpa sama tu cewek cantik, yang loh bilang sepupu, Elo. Ya gak, Ndra?" Kini Riski melirik Andra, untuk meyakinkan si Malik.

"Yups, benar banget, dan kami juga udah tau, namanya Naya, 'kan?" tanya Andra kepada Malik.

"Jadi, sebenarnya itu. Kalian kesini mau jenguk gue, apa mau cari tau tentang cewek itu, hah!" sungut Malik.

"Ya, dua-duanya juga boleh," balas Andra, menyengir. Dan disambut tosan oleh Riski.

"Bangsat, lo pada!" Malik pun melempar bantal ke arah dua temannya.

Tapi malah disambut gelak tawa dari mereka.

'Liat aja, Nay. Lo memang mesti diberi pelajaran. Biar mengerti tentang gue ucapkan,' batin Malik yang pandangannya lurus ke depan.

Bersambung ...

1
partini
best
partini
semangat 💪 Thor i vote
partini
up lagi Thor bagus ceritanya
Anggraini 27: Terima kasih menyukai cerita Naya. Sebentar lagi up ya/Smile/
total 1 replies
Nuriati Mulian Ani26
keten
muna
lanjut trss thor
muna
lanjut
Anggraini 27: sudah up ya.
terima kasih sudah menjadi pembaca setia Naya dan Malik😍
total 1 replies
muna
kok gak up sih thoor
Tóc tém^^~
Mantap banget nih ceritanya, bikin ketagihan!
Anggraini 27: Terima kasih/Smile/
ikutin terus ceritanya ya/Kiss/
total 1 replies
Nami/Namiko
Bikin gelisah, tapi enak banget rasanya. Tungguin terus karyanya ya thor.
Anggraini 27: Terima kasih /Smile/
ikutin terus ceritanya, ya/Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!