Bagaimana jika kamu sedang mengendarai kendaraan tiba-tiba saja pandangan mu menggelap dan membuka mata kembali sudah di zaman yang jauh berbeda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Citra Khalifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12
Di gild pemburu boksun ternyata kembali bertemu dengan Sandika disana, ia pun menyapa Sandika.
"Senang bertemu kembali dengan anda nona, bagaimana keadaan anda?" tanya boksun sambil tersenyum.
"Keadaan ku baik... Bagaimana pekerjaan mu di desa? Apa lancar?" tanya sandika.
"Pekerjaan ku berjalan dengan lancar nona" ucap boksun.
"Oya boksun, kira kira nanti satu Minggu lagi aku dan kelompok ku akan berburu dan menghalau gerombolon serigala yang mulai mendekati kota, apa kamu berminat untuk bergabung dengan kelompok ku?" ucap Sandika menawari boksun.
"Kau akan menggantikan salah satu orang dari kelompok kami yang tak bisa bergabung, tenang saja tugas mu tak berat kok, hanya menjaga dan membawa perbekalan kita selama berburu dan menghalau segerombolan serigala saja, sedangkan jika upah kita akan membagi nya. Belum lagi jika nanti kita mendapatkan beberapa serigala dan menjualnya pasti hasil dari penjualan serigala juga akan menambah pundi pundi keuangan kita juga, bagaiman? Apa kamu mau bergabung?" lanjut Sandika.
"Aku ikut" ucap boksun, pancaran mata nya menyiratkan keantusiasan.
"sepertinya ini waktu yang pas untuk aku menyaksikan bagaimana para pemburu itu bertarung ketika berburu serigala, aku tak akan menyia nyiakan kesempatan ini"gumam boksun dalam hati.
Tapi karena waktu berburu serigala masih agak lama dan boksun pun masih penasaran dengan Kwek kwek, ia pun memutuskan sambil menunggu akan berburu Kwek Kwek sendiri.
Ia masih penasaran dengan hewan itu, apa lagi kalau boksun mengingat jika unggas itu bernilai mahal untuk ukuran hewan buruan.
Padahal tadi ketika bertemu Sandika, ia sudah di peringati oleh Sandika kalau sekarang sekarang ini jangan berburu sendiri, melihat banyak nya pergerakan hewan hewan buas yang berkeliaran dan banyak terlihat gerombolan hewan hewan itu pun tak segan segan menyerang pemburu dan warga yang mereka lihat.
Untuk saat ini tak ada pemburu yang mau menawari boksun untuk bergabung dengan kelompok mereka karena mereka melihat kemampuan boksun yang masih biasa saja.
Karena di mata para pemburu boksun di katagorikan sebagai pemburu pekerja, yang dapat melakukan misi misi yang sederhana saja atau mudah yang tak memerlukan tenaga yang besar.
Sebenarnya boksun dapat saja berburu hewan kecil lainnya karena masih banyak hewan kecil selain Kwek Kwek yang bisa ia buru.
Namun harga hewan kecil itu tak sebanding dengan tenaga yang dikeluarkan.
Walaupun boksun sudah di peringati tak boleh melakukan perburuan seorang diri tetapi ia nekat karena ia merasa sudah tak ada lagi pekerjaan yang bisa ia lakukan. Pekerjaan yang mudah sudah banyak yang mengambil nya.
Mereka yang mengambil pekerjaan misi yang mudah itu karena tak mau mengambil resiko yang besar karena berburu serigala.
Lily pun sama memperingati boksun untuk tak pergi berburu ke hutan sendiri karena itu sangat lah beresiko besar untuk diri nya tetapi boksun meyakinkan Lily bahwa ia akan baik baik saja dan jika nanti ia akan mendapati bahaya, ia akan menyelamatkan diri seperti lari atau memanjat pohon.
Untuk saat ini boksun tak punya pilihan lain selain berburu karena ia tak ingin kehidupan seperti sebelumnya, ia harus menghasilkan uang untuk menjamin kehidupan yang lebih baik kedepannya.
Setelah boksun sampai hutan kini ia pun mempersiapkan peralatan untuk membuat jebakan sederhana seperti tali yang di ikat ke batang pohon yang kokoh sedangkan ujung nya boksun buat ikatan bulat agar hewan yang melewati tali tersebut tersangkut dan terjebak di dalam nya.
Selesai pembuatan jebakan itu boksun yang berniat beristirahat di antara pepohonan yang tak jauh dari ia menaruh jebakan itu pun di kagetkan dengan suara pertarungan antara hewan.
Boksun yang mendengar pertarungan itu pun di buat ketakutan setengah mati karena suara nya begitu memekakan telinga.
Boksun yang sedang ketakutan itu pun seketika teringat akan pengumuman yang tertempel di papan pekerja di gild, bahwa siapa saja yang bisa memberikan informasi mengenai hewan buas yang terdapat di hutan dekat kota akan mendapatkan imbalan sesuai dengan informasi yang diberikan.
Walaupun boksun merasa takut akan tetapi mengingat ia akan mendapatkan imbalan dari gild, ia pun memberanikan diri untuk melihat secara diam diam. Boksun berharap informasi nya kali ini bisa mendatangkan pundi pundi uang.
Ternyata yang bertarung adalah serigala yang warna nya hitam legam dan besar serta di kening nya terdapat batu yang berwarna kuning keemasan, serigala itu bertarung dengan 2 macan tak kalah besar nya. salah satu dari mereka adalah hewan puncak rantai makanan.
Boksun yang melihat hewan ini pun merasa heran karena tak biasanya hewan hewan ini turun gunung dan berada di pinggiran hutan kota seperti ini.
Mereka biasa nya di temukan di tengah hutan atau di puncak gunung tertinggi, apa lagi ada dua jenis hewan yang tak seharusnya.
Suara Geraman dan tulang yang patah mewarnai perkelahian antara tiga hewan itu, boksun yang sedang menyaksikan nya pun di buat merinding serta lutut nya seketika menjadi lemas tak bertenaga. Dua raja hutan. Hewan hewan itu seolah sedang menunjukan kepada boksun siapa hewan yang paling terkuat disana.
walaupun macan hitam lebih banyak akan tetapi kekuatannya lebih rendah di bandingkan serigala berbatu keemasan itu, jadi lah pertarungan yang tak seimbang antara hewan hewan tersebut. Dan sudan bisa di pastikan jika serigala berbatu keemasan lah yang keluar sebagai pemenang diantara macan hitam besar.
Serigala berbatu keemasan pun tak luput dari luka pertarungan yang ia lakukan barusan, ia terluka cukup parah di bagian kaki karena salah satu macan hitam itu.
Serigala yang sudah memastikan kalau macan itu benar benar mati pun pergi dengan kaki yang tertatih Ratih, meninggalkan lawannya yang sudah tak berdaya.
"Boksun" suara Lily terdengar tiba tiba yang mampu mengagetkan boksun yang tengah memperhatikan hewan hewan itu.
"Eh... Lily... Kamu ngagetin aku aja" ucap boksun sedikit terjingkat.
"Maaf.... Apa kamu tak mau mengikuti serigala itu? Aku rasa ia akan ke sarang nya dan tak akan bertahan lama untuk hidup melihat luka yang ia alami, lihat lah batu yang terdapat di kening serigala itu... Itu baru berharga dan kau pasti tahu apa maksud aku kan" ungkap Lily.
"Itu yang di kening nya batu? Bukan mata? Aku kira mata" boksun pun merasa terkejut dengan ucapan Lily.
Lalu boksun beranjak dari persembunyiannya, ia pun mengikuti serigala itu dengan diam diam.
Benar apa tebakan Lily jika serigala itu kembali ke sarang nya yang terdapat di dinding tebing yang tertutup dengan tumbuhan merambat, sehingga orang orang yang lewat sekitar gua itu pun tak menyadari akan sarang serigala itu karena sangat tertutup rapih oleh tumbuhan rambat.
"Lily.... Apa aku juga harus mengikuti serigala itu hingga kedalam?".
"Jangan.... Tunggu saja hingga ia mati sendiri di dalam gua itu, kalau ia sudah mati baru lah kita masuk ke sana".