seorang perempuan dengan wajah yang tak begitu cantik terpaksa harus menikah dengan seorang laki laki populer dan kaya disekolah karna sebuah insiden
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aqilaarumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab17
Mereka pun menikmati makan malamnya dengan lahapnya sampai hanya suasana hening yang tercipta yang ada hanya suara piring dan sendok seakan beradu diatas meja makan.
Indah kemudian memanfaatkan situasi ini untuk menyampaikan akan kestujuanya untuk melanjutkan kuliahnya.
"Bunda... indah"
""ucap indahq terbatas batah seakan memecah keheningan yang ada.
" Kenapa nak"
"Setelah indah memikirkan semuanya,indah meputuskan indah akan melanjutkan kuliah indah"ucap indah datar namun jelas
Mendengar ucapan indah ditersenyum miring
"Hmmm sudah kuduga penolakan mu yang kemarin hanya alibi,hanya untuk menarik simpati dasar wanita jelek wanita menjijikan" ucap Dito dengan tajam hingga menusuk relung hati indah.
Indah yang mendengar kata kata tajam itu menunduk dengan mata berkaca kaca
Lydia dan bi asih menatap indah dengan
Ibah.
" Astagfirullah nak jaga kata kata kamu kamu jangan bicara kasar begitu sama istri kamu"
" Ah sudah ibu jangan belah dia terus"
" Indah bunda senang' jika kamu mau melanjutkan nkuliah kamu, bunda sudah siapkan semuanya ,jadi mulai besok kamu dan Dito bisa kuliah universitas yang sama diBima sakti "
"Makasih banyak bunda"
Sedangkan dito sudah enngang melanjutkan sarapanya ia pun berdiri dari teempat duduknya dan melangkah pergi.
Lydia dan biasih menggelengkan kepala nmelihat kelakuan Dito
Selesai sarapan indah dan bi asih membereskan meja makan
Disela sela indah mencuci piring indah teringat sahabatnya dia baru sadar kalau selama dua hari ini, setelah menikah dia belum mengabari sahabatnya tersebut
Dengan buru buru ia menyelesaikan cucian piring nya dan bergegas kekamar.
Sesampainya dikamar indah meraih handphone nya yang berada diatas nakas dan mengirim pesan melalui aplikasi WhatsApp
Aku sudah memutuskan untuk melanjutkan kuliahku,ibu mertuaku sudah mendaftarkan ku di universitas bina sakti satu kampus dengan Dito
" Bima sakti berarti kita kuliah disatu kampus yang sama dong,aku juga sudah mendaftar dikampus itu aku ambil jurusan manajemen"
"Oh iya kita satu kampus dong"
" Iya dong btw bagaimana pernikahan mu dengan Dito apakah dia memperlakukan mu dengan baik"
"Hmmmm Dito masih bersikap dingin padaku tapi ibu mertuaku baik sekali kepadaku"
Indah terpaksa berterus-terang karna mereka berjanji tidak akan ada rahasia diantara mereka berdua,mereka akan selalu terbuka satu sama lain soal apapun itu.
" Udah dulu ya aku mau kerumah ibu dan bapak aku mau nengokin mereka smpai jumpa besok "
Indah mengakhiri pesan singkat itu,dan memasukan handponenya kedalam sebuah tas selempang berwarna hitam miliknya,lalu mengantikan tas itu dibahu ya dan bergegas pergi.
" Bunda aku izin mau pamit kerumah ibu dan bapak , rencana aku disana sampai sore"
"Kamu udah ijin belum sama suami mu"
"Eh belum bunda"
"Kamu harus membiaskan diri nak kalau mau keluar rumah usahakan ijin sama suamimu,dito ada dihalaman belakang"
ucap Lydia meskipun dia taunputranya akan mencereikan indah tapi dia berharap perceraian itu tidak terjadi selain merasa iba Lydia sudah menyayangi indah seperti anaknya sendiri.
"Baik bunda"
Indah pun melangkahkan kakinya menuju halaman belakang
"Indah tunggu"
"Ada apa bunda"
Bunda Lydia lalu mengeluarkan uang lima lembar berwarna merah dari dalam dompetnya dan memberikannya kepada indah
" Ngak usah bunda indah punya uangko"
" Udah ambil aja buat ongkos"
" Beneran ngak usah Bunda,aku ada ongkos kok"
" Kamu jangan bmenolak rejeki nak ambillah ,bunda tau kamu pasti butuh.
Dengan sangat berat hati indah pun mengambil uang itu,karna mda mau mengecewakan Lydia yang terus saja memaksa.
" Makasih bunda,l"
Dihalaman belakang bterlihat ditonsedang asyik membaca sebuah buku, dengan secangkir kopi diatas meja sembari sesekali ia menyesap kopi tersebut.dito memang dikenal kutu buku bahkan saat disekolah pun pada jam istirahat ia sering menghabis kan waktunya di perpustakaan dibanding nokrong dengan teman teman sekelasnya.
Perlahan indah menghampiri Dito dengan perasaan takut karna sebenarnya ia sangat ingin menghindari laki laki itu
"Hmmmm aku ijin pamit kerumah orang tuaku rencana aku pulangnya agak sorean" ucap indah terbata bata namun jelas
Dito sama sekali tak memberi jawaban espresinya datar dan tetap fokus pada buku yang ia baca.
Dasar manusia arogan laki laki sombong es kutub Utara
Karna tidak ada jawaban dari Dito indah melangkah pergi setelah membalikkan badanya tiba tiba sebuah kata lolos dari bibir Dito
" Kenapa mesti sampai sore kenapa tidak selamanya saja kamu dirumah orang tuamu bukankah tempat mu memang disana bukan disini"
Kini giliran indah yang tak mengubris kata kata Dito tak sekalipun dia menoleh kearah laki laki itu dia diam seribu bahasa lalu melanjutkan langkahnya.
Melihat indah tak menanggapinya Dito menaikan alisnya dan menatap punggung indah yang pergi menjauhinya
Hmmm Dasar wanita jelekkk.
Yuk, mampir di ceritaku
Dosen Licik terobsesi padaku ᐛ