NovelToon NovelToon
Wanita Tahanan Tuan Muda

Wanita Tahanan Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa / Fantasi Wanita / Bad Boy
Popularitas:16k
Nilai: 5
Nama Author: Candylight_

Menjadi perempuan yang selalu mengerti kesibukan pasangan, tidak banyak menuntut, mandiri, nyatanya tidak menjamin akan membuat laki-laki setia. Justru, laki-laki malah mencari perempuan lain yang dianggap lebih membutuhkan kehadirannya.

Eleanor Louisine —pemilik usaha dalam bidang fashion —owner Best4U.co —harus menerima kenyataan pahit bahwa kekasihnya sudah berselingkuh dengan sahabatnya.

Dalam keadaan kacau setelah mengetahui kekasihnya selingkuh, Eleanor pergi ke bar dan bertemu dengan Arkana Xavier —laki-laki berandalan yang sedang menikmati masa mudanya.

Paginya, Eleanor mendapati dirinya terbangun di dalam kamar bersama Arkana. Ia yang belum tahu siapa Arkana berpikir Arkana gigolo. Namun, ternyata Arkana adalah tuan muda kaya raya.

Dan gara-gara malam itu, Eleanor berakhir menjadi wanita tahanan sang tuan muda —Arkana Xavier.

Bagaimana kisahnya? ikuti terus ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Candylight_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Arka menarik Eleanor masuk ke dalam rumah tanpa menunggu jawaban. Tidak peduli kemana Eleanor akan pergi, Arka tidak akan membiarkannya. Bahkan, jika perlu Arka akan menjadikan Eleanor tahanan di rumahnya. Persis seperti yang digosipkan pelayan selama ini.

"Pelan-pelan, Arka. Kamu tidak lupa kan aku sedang hamil?" kata Eleanor kewalahan mengikuti langkah lebar Arka.

Akhirnya, Arka menghentikan langkahnya. Eleanor yang terlalu fokus mengikuti langkah lebar Arka tidak sadar Arka berhenti dan otomatis menabrak punggung laki-laki itu.

"Haish, aku meminta kamu pelan-pelan, bukan tiba-tiba berhenti!" kesalnya.

Ketika Eleanor akan kembali membuka mulutnya, Arka membalikkan badan dan membuat Eleanor menahan semua kata-kata yang ingin dikeluarkan dari mulutnya.

"Kenapa tatapan Arka serem banget sih? apa Arka pikir gue mau ketemu Kai? tadi juga Arka kelihatan marah tahu gue mau keluar, padahal gue keluar karena khawatir sama dia," gumamnya dalam hati.

"Eh?" Eleanor tersentak tubuhnya tiba-tiba diangkat, Arka menggendongnya ala bridal tanpa mengatakan apa-apa.

Cukup lama Eleanor memandangi wajah Arka, wajah suaminya ini tetap tampan meskipun banyak luka di wajahnya.

"Pegangan," suruh Arka tanpa menatap Eleanor, lalu laki-laki itu melanjutkan langkahnya menuju kamar mereka.

"Iya, mas," Eleanor melingkarkan tangannya di leher Arka dan menyandarkan kepalanya di dada bidang laki-laki itu.

Langkah Arka kembali terhenti mendengar panggilan baru Eleanor untuknya. Wajahnya yang dipenuhi emosi seketika berubah dengan wajah bingung karenanya.

"Kamu bilang apa tadi?" tanya Arka menunduk menatap Eleanor.

Eleanor menatap Arka bingung. Perasaan tadi Ia bicara dengan sangat jelas, kenapa Arka menanyakan itu?

"Tadi aku bilang iya."

"Bukan yang itu. Kamu panggil aku apa?"

"Oh, aku panggil kamu mas."

"Mas?" Arka tanpa sadar menarik sedikit sudut bibirnya. Ia senang dipanggil mas oleh Eleanor. Panggilan itu seperti menunjukkan jika ada tempat istimewa di hati Eleanor untuknya.

"Iya, tidak apa-apa kan aku panggil kamu mas?"

"Tentu saja," Arka kemudian kembali menatap ke depan dan melanjutkan langkahnya. Arka tentu tidak akan keberatan mendapat panggilan manis dari istrinya.

"Tentu saja apa? boleh atau tidak?" tanya Eleanor merasa jawaban Arka ambigu.

"Boleh, kamu mau panggil aku sayang juga boleh," Arka menatap Eleanor sebentar lalu tersenyum. Wajah marahnya sudah benar-benar menghilang sekarang.

"Tapi jangan harap karena panggilan itu aku mengizinkan kamu keluar dari rumah," tegasnya.

"Iya, aku juga tidak berniat keluar dari rumah. Kan suami yang aku khawatirkan sudah ada di rumah sekarang."

Arka kembali menatap Eleanor sebentar. Tatapannya seakan meminta penjelasan apa maksud istrinya itu.

"Aku keluar rumah untuk memastikan kamu baik-baik saja," ucap Eleanor mengerti tatapan Arka padanya.

"Memang aku kenapa?"

"Kamu tidak lihat keadaan kamu sekarang? aku sudah menduga kamu dan Kai akan berujung saling pukul."

"Kami laki-laki, wajar. Kamu tidak perlu khawatir soal itu, lagipula aku jago berkelahi."

"Jago berkelahi tapi tetap terluka seperti ini?" ledek Eleanor menyentuh lebam di wajah Arka.

"Kamu tidak tahu luka Kai separah apa."

"Memang separah apa?"

"Yang jelas lebih parah dari aku."

"Oh ya?" Eleanor memicing tidak percaya.

"Ya... tapi jangan harap kamu bisa mengobati lukanya," Arka menatap Eleanor memberikan peringatan.

"Siapa juga yang mau repot-repot mengobati Kai?"

"Kamu," tepat saat itu mereka tiba di depan kamar.

"Kamu tahu Kai menyuruhku menceraikanmu, lalu berharap setelah itu kalian bersama!"

Eleanor menghela nafas. Hanya orang bodoh yang masih berharap balikan dengan mantan disaat sudah terikat pernikahan. Dan Eleanor bukan orang bodoh itu.

"Apa kamu punya riwayat diselingkuhi? atau dulu kekasihmu meninggalkanmu demi laki-laki lain?"

Arka tidak menjawab. Ia membawa tubuh Eleanor masuk ke dalam kamar, lalu menurunkan tubuh mungil istrinya itu diatas sofa yang ada di dalam kamar mereka.

"Tunggu disini, aku akan mengambil kotak obat."

Arka yang terluka, Arka juga yang ingin mengambil kotak obat. Mandiri sekali memang.

Saat Arka berbalik dan berniat pergi mencari kotak obat, Eleanor mengatakan sesuatu yang membuat langkah laki-laki itu terhenti, "kamu belum menjawab pertanyaanku!"

Arka memutar badan dan kembali menghadap Eleanor, "tidak pernah, dan aku tidak ingin hal itu terjadi padaku."

"Kalau begitu kamu tidak perlu khawatir, wanita di depan kamu ini wanita yang setia mencintai laki-lakinya meskipun tidak mendapat balasan yang sama."

"Tapi sainganku laki-laki yang kamu cintai dan dia sebenarnya juga sangat mencintaimu."

"Tapi aku mencintaimu sekarang," ucapan Eleanor kali ini berhasil membuat Arka bungkam.

Benarkah? benarkah istrinya mencintainya?

"Kamu tidak perlu bersaing dengan siapapun, bahkan Kai sekalipun sudah tereliminasi dari hati ini," terangnya.

Mereka cukup lama terdiam setelahnya, sampai akhirnya...

"Kenapa muka kamu seperti itu?" tanya Eleanor melihat ada sesuatu dari wajah Arka.

"Aku tahu kamu sedang membohongi dirimu sendiri. Sudahlah, aku mau ambil kotak obat dulu. Nanti tolong obati lukaku," ucap Arka lalu pergi dari hadapan Eleanor.

-

-

Luka Arka sudah selesai diobati oleh Eleanor. Saat mereka akan pergi ke ruang makan untuk makan malam, terdengar suara dari kamar tuan dan nyonya Xavier yang membuat langkah mereka seketika terhenti.

"Sepertinya kamu akan memiliki adik," ucap Eleanor menyenggol lengan Arka.

Suara yang mereka dengar adalah suara pasangan yang sedang memadu kasih. Usia tidak menjadi penghalang bagi tuan dan nyonya Xavier bercinta layaknya pasangan-pasangan muda.

"Mereka sering melakukannya, tapi aku masih jadi anak tunggal sampai sekarang," ucap Arka santai.

Eleanor hampir tersedak ludah mendengar yang Arka katakan. Tuan dan nyonya Xavier sering melakukannya, tapi kenapa nyonya Xavier protes melihat tanda merah di leher Eleanor? apa nyonya Xavier sensian karena nyonya Xavier juga menginginkannya?

Tak!

Eleanor meringis Arka tiba-tiba menyentil keningnya.

"Yak! Kenapa kamu menyentil keningku?!" protes Eleanor kesal.

Arka membekap mulut Eleanor dengan tangannya karena teriakan Eleanor bisa mengganggu pasangan yang sedang memadu kasih di dalam sana.

"Jangan berisik, berhenti di tengah jalan saat belum mencapai kepuasan itu tidak enak," bisik Arka di telinga Eleanor.

Eleanor menyingkirkan tangan Arka. Tidak suka mulutnya dibekap seperti itu. Dan apa tadi? tidak enak berhenti di tengah jalan saat belum mencapai kepuasan? apa yang Arka bicarakan sebenarnya?

"Astaga, tidak bisakah kamu tenang? sudah aku katakan jangan berisik!" Arka kembali membekap mulut Eleanor saat Eleanor akan kembali bicara.

"Aku belum mengatakan apa-apa, sialan!" Eleanor hanya bisa mengatakan itu dalam hati saking kesalnya terhadap Arka.

Belum juga Eleanor bicara, tapi Arka sudah mengatakan berisik. Apa kabar dengan nyonya Xavier yang berisik setiap saat?

"Oh ya, bukankah kamu ingin memanggilku mas? kenapa sekarang tidak? kenapa hanya sekali memanggilku mas?" tanya Arka saat mereka tiba di ruang makan.

Eleanor tidak mengerti, kenapa pembahasan mereka malah kesana sekarang?!

1
Syaira Liana
ayo kak up lagi
Nikma: Permisi kakak Author ..

Halo kak reader, kalau berkenan boleh mampir novel aku juga ya 'Kesayangan Tuan Sempurna' ..
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
Syaira Liana
ikhhh mama satu itu, kapan bisa nerima ele😭
Nur Adam
lnjut
Syaira Liana
lucunya pasutri ini 🥰 makasih kak udah up lagi
Syaira Liana
suami istri yang lucu🥰🥰
Syaira Liana
kakak ayo lanjutt lagi
aca
lanjut donk seru
aca
el ne agak2 bego sumpah lemah menye2
aca
benci bgt ma cwek kayak cantika moga aja g sahabatan lagi soalnya dia munafik
aca
bodoh uda putus aja persahabatan toxic
Nur Adam
lnjut
Syaira Liana
arka jangan marahhh
Nur Adam
lnjur
Syaira Liana
ele kenapa
Syaira Liana
astagah arka
Syaira Liana
makasih kak udah update lagi
Syaira Liana
bucin sekali arka ini
Syaira Liana
kai bahagia juga ya
Syaira Liana
siapa yang meluk🫣
Rara Nawahyuandmiujieks: pasti kai
total 1 replies
Syaira Liana
seruuuuu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!