Bela tidak menyangka masa mudanya kini hancur karena ketahuan Hamidun sama guru dan kedua orang tua, membuat Bela harus terima kenyataan jika Bela harus diasingkan dikampung halaman kakek nya supaya keluarga tidak malu dengan kenyataan pahit yang dialami Bela, mampu kah Bela membesarkan anaknya seorang diri atau justru pacarnya datang untuk ajak nikah dan membuat Bela tidak merasakan hidup diasingkan dari lingkungannya lagi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8
Bastian kaget bangun tidur disiram sama orang yang jaga gubuknya, membuat Bastian banting ember yang ada disampingnya dengan kesal karena seenaknya masih pagi siram Bastian yang lagi tidur.
"Kurang kerjaan sekali sih Lo, jangan karena sudah dewasa gue tidak bisa lawan iya!" bentak Bastian kesal karena diperlakukan tidak baik.
"Suruh siapa masih tidur, sana siram padi nya ini sudah jam sembilan pagi dasar pemalas kamu, jika tidak siram padi dan sapu luar kamu tidak dapat sarapan dan makan siang biarin saja minum air putih seharian jika malas kerja hari ini!" bentak Pengawas gubuk.
"Dasar sial, baik gue ganti baju dulu cuman kasih makan pakai kecap saja belagu cih!" protes Bastian kesal karena diperlakukan dengan tidak baik sama orang didepannya.
Bastian langsung jalan keluar dari gubuk, Bastian kaget harus mandi di kali bukan di kamar mandi pada umumnya awalnya nolak karena yang jagain Bastian paksa Bastian harus tetep mandi akhirnya nurut tetep mau mandi walaupun jijik melihat tempatnya.
**
Bela pertama kalinya setrika baju setelah seminggu tidak pernah disetrika karena malas dan tidak pernah setrika baju di rumah, karena selama ini ART dirumahnya yang selalu setrika baju.
"Huh bikin capek saja harus setrika baju sebanyak ini, sudah harus cuci baju sendiri juga cuciin baju kakek dan nenek yang banyak setiap hari sudah lelah ini ditambah harus setrika juga huh!" protes Bela melihat tumpukan baju didalam keranjang, yang sengaja dibelikan sama Belva untuk simpan baju bersih yang sudah dicuci sama Bela.
**
Belva bahagia sekali karena Boby diam-diam pasang cctv membuat Belva bisa melihat langsung apa saja yang dilakukan Bela, selain itu bisa melepas rindu melihat Vidio kegiatan Bela setiap harinya.
"Terimakasih sayang tahu saja apa yang bikin Bunda bahagia." ucap Bela bahagia karena bisa melihat Bela walaupun dari Vidio cctv.
"Sama-sama sayang supaya kita bisa pantau kondisi Bela, Emak, dan Bapak di sana juga. Walaupun kita jarang telefon mereka tapi kita bisa lihat sendiri kondisi Bela bikin lebih tenang kan dari pada Vidio call saja kan." ucap Boby terus melihat layar monitor cctv yang koneksi di laptop nya.
Boby mengerti anaknya terpaksa harus beberes rumah, masak, cuci baju, dan setrika baju. Selama ini Boby dan Belva tidak pernah minta Bela melakukan semua pekerjaan itu karena Boby selalu pakai jasa ART untuk meringankan pekerjaan rumah yang selalu Belva kerjakan sendiri selama Bela sekolah.
**
Bastian lempar piring dan gelas yang diberikan pengawasnya yang disimpan dimeja, Bastian tidak sudi makan tidak ada lauk sama sekali dan merasa dihina karena dikasih makan sederhana.
"Terserah kalo kamu tidak mau makan, kita sudah jalankan pekerjaan kita dengan baik dan setelah ini kamu harus lanjut kerja lagi." ucap Bodyguard nya Boby tidak peduli jika Bastian tidak mau makan.
"Gue tidak sudi makan sampah seperti itu, pergi sana kalian ini masih jam istirahat gue malas melihat kalian semua disini!" bentak Bastian kesal karena lagi-lagi dikasih makan berlauk kecap saja makan enak dimakan.
pengawas Bastian cuman pergi beberapa langkah saja, tidak benar pergi sesuai keinginannya Bastian karena bisa-bisa Bastian kabur dan akan sulit mencarinya nanti bikin repot saja nantinya.
Lanjut thor....
Lajut thor..
Semangat terus
Lanjutkan Autor....
Semangat author....
Lajutkan,aku tunggu setiap hari
Lanjut thor....
Lanjutkan thor
Aku suka cerita novelnya