Ayumi adalah gadis yatim piatu blasteran Jepang-Indonesia. Ayumi memiliki dua kakak laki-laki yang tidak beruntung dalam membangun mahligai rumah tangga. Kakaknya yang pertama bernama Tommy harus menjadi duda keren kehilangan istrinya yang seorang pramugari bernama Dena karena kecelakaan pesawat. Dari pernikahan mereka berdua, dikarunai anak perempuan bernama Hana. Sedangkan kakaknya yang nomor dua bernama Kenzi bercerai dengan istrinya karena kepergok selingkuh dengan rekan kerjanya.
Ayumi yang sejak usia 15 tahun tinggal bersama kedua kakaknya setelah orang tuanya meninggal karena covid berusaha mencarikan jodoh untuk kedua kakaknya. Agar dirinya bisa hidup bebas tanpa harus mengurus rumah tangga dan keponakannya yang masih berumur 4 tahun.
Disini lah cerita dimulai. Suka duka Ayumi mencarikan jodoh untuk kedua kakaknya mengalami banyak sekali rintangan. Bagaimana kisahnya yuk silahkan diikuti ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewica Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 Sama-sama Legowo
"Nia aku...?
Rania tersenyum dan menatap wajah Tommy yang bikin hati Rania bergetar.
Sumpah cakep...tapi sayang gak ada getaran cinta.
Rania menghela nafas panjang dan dia tahu bahwa hubungan ini gak akan berhasil. Karena hati Tommy jelas sudah ada seseorang yang dia cintai entah dia sadar atau tidak.
"Mas Tommy, kita gak akan berhasil menjalani hubungan ini ke arah lebih serius. Karena Rania merasa mas Tommy masih terjebak di kenangan cinta masa lalu bersama dengan mendiang istri dan juga ada seseorang yang sebetulnya sudah ada dihati mas Tommy." ujar Rania dengan tatapan sendu.
Tommy diam tidak menjawab perkataan Rania. Dia sendiri tidak yakin dengan perasaannya dengan Mila. Tapi dia juga masih sering merindukan Rena. Dia masih berada di tengah-tengah antara masa lalu dan masa depan.
Selama ini dia enjoy dengan kesendiriannya. Sampai akhirnya Hana mulai masuk sekolah dia iri melihat teman-temannya memiliki orang tua lengkap. Walaupun Hana tidak pernah rewel, tapi terlihat jelas dia iri melihat teman-temannya dijemput oleh mamanya sepulang sekolah.Dan selama ini dua wanita yang menjemput Hana adalah Ayumi dan Mila yang juga menjemput keponakannya. Terkadang Hana menanyakan kepada papanya kenapa dirinya tidak segera memberikan mama baru.
"Maafkan saya Nia. Ini bukan karena kamu tapi masalahnya ada di diri saya. Ada atau tidak wanita yang menyukai saya, saya masih belum siap menjalin hubungan dengan seorang wanita. " ujar Tommy.
Rania tersenyum dan membayangkan dirinya sendiri bagaimana dia juga masih trauma berdekatan dengan laki-laki lain.
"Aku saja yang ditinggal tunangan selingkuh sakit hati banget belum bisa move on. Apalagi kamu mas, ditinggal meninggal oleh istri tersayang." Rania nge bathin.
"Memang gak mudah mas untuk move on. Hati saya juga pernah tersakiti. Butuh waktu lama untuk membuka hati untuk orang lain." tukas Rania berusaha bijak.
"Maaf ya Rania, hubungan kita jadi gak bisa lanjut ke jenjang lebih serius." ujar Tommy.
"Gak pa pa mas." jawab Rania santai.
Kecewa itu pasti, tapi Rania santuy aja, tidak ada rasa sakit hati karena dirinya juga tidak merasakan hal yang sama dengan Tommy. Mereka tidak menunjukkan rasa ketertarikan satu sama lagi.
"Eh gak nyangka ketemu kalian disini..." tiba-tiba suara yang dia sudah sangat hapal ditelinga datang bersama pemilik suara bernama Carla.
"Ini namanya jodoh bisa bertemu dengan kalian disini." ujar bu Esti bibi Rania dengan senyum smirk.
Hana yang mendengar suara orang yang tidak dia sukai seketika menghentikan aktivitasnya menonton youtube.
"Boleh ya kita duduk disini." ujar bu Esti tanpa dipersilahkan duduk disebelah Rania dan Carla duduk disebelah Tommy dengan mengacuhkan Hana.
Tentu saja Tommy tersinggung, sekali dua kali dia menghadapi orang seperti mereka berdua akan dia biarkan. Tapi ketiga kalinya dia anggap orang yang tidak punya adab.
"Geser sedikit ya Hana." titah Carla yang senang sekali bisa duduk disebelah Tommy. Sedangkan Hana yang posisinya duduk mepet ke tembok.
Rania memutar bola matanya dengan malas melihat Carla membawa beberapa paper bag dan menaruhnya dimeja kosong sebelahnya.
Tentu saja aksinya menjadi tontonan para pengunjung restoran.
Mall di Surabaya itu buanyak, kenapa juga harus ketemu duo mak lampir di mall sini. Mana mereka nemu pula restoran yang menurut Rania lokasinya agak masuk kedalam.
"Makanya Carla coba kalo kamu nolak mama makan di restoran langganan kita disini, kita gak bakal ketemu mas Tommy." tukas bu Esti tersenyum kepada Tommy dan mengabaikan keberadaan Rania.
"Iya mama untung Carla gak menolak." jawab Carla lalu dia berusaha mendekatkan dirinya dengan Tommy.
"Eh kalian udah selesai makan ya, aduh kita telat ya datangnya. Carla sih kelamaan milih lotion." ujar bu Esti lalu memanggil salah satu pelayan restoran untuk minta buku menu.
"Habisnya lotion yang seperti punya Carla kan habis stoknya mam. Ganti baru otomatis harus cari yang benar-benar cocok sama kulit Carla." sahutnya sambil tersenyum kepada Tommy.
"Kulit badak aja gaya pake lotion biasanya juga pake minyak kelapa." gumam Rania dalam hati.
lalu datang pelayan membawakan buku menu yang diminta oleh bu Esti.
"Carla kamu pesan apa? " tanya bu Esti kepada Carla.
Bu Esti dan Carla melirik makanan yang dipesan oleh Tommy dan Rania. Lalu mereka memesan menu yang sama dengan Tommy dan Carla.
Sebetulnya mereka tidak pernah ke restoran ini. Karena kebetulan tadi mampir ke toilet yang melewati restoran ini, bu Esti yang matanya jeli melihat keberadaan Tommy dan Rania. Tentu saja kesempatan buat mereka makan siang dengan harapan Tommy membayar pesanan makanan mereka.
"Saya pesan menu yang sama dengan mereka berdua. Setuju kan Carla? " tanya bu Esti sambil kakinya menyenggol kaki Carla.
"Iya oke mam." jawab Carla yang kedua bola matanya gak konsen melihat buku menu karena dia gugup sebenarnya duduk disebelah Tommy yang ganteng paripurna.
"Baik, termasuk minumannya ya? " tanya pelayan tersebut.
"Iya." jawab mereka kompak.
"Baik mohon ditunggu." kata pelayan restoran tersebut.
"Yakin pesan nasi goreng petai seperti punyaku? " ujar Rania berbohong.
Ee...krik...krik...krik...
"Iya nasi goreng petai sini kan enak ya mam." ujar Carla mengedipkan matanya kepada mamanya.
"Iya nanti Carla yang makan nasi goreng petai, dia suka sekali petai." jawab bu Esti yang membuat Carla cengok
Padahal dia paling anti makan petai yang membuat mulut bau.
"Papa...ikimashou. [...ayo kita pergi.]" pinta Hana pelan dengan menggunakan bahasa Jepang.
Tommy yang merasa putrinya tidak nyaman menganggukkan kepalanya dan mengajak Rania pergi. Apalagi mereka sudah selesai makan.
Tommy beranjak dari duduknya hendak membayar makanan yang mereka pesan di kasir.
"Gila kamu Nia, makan sama cowok ganteng pilih menu nasi goreng petai." omel Carla yang menyesal pesan menu yang sama dengan Rania.
"Lah suka-suka aku dong. Katanya sudah pernah ke restoran sini, kan pastinya tahu menu makanan disini apa aja." jawab Rania santai.
"Trus Tommy tadi pesan apa? " tanya bu Esti.
"ketoprak..." jawab Rania asal.
"Aduh mana kenyang makan ketoprak. " keluhnya.
Ganti Rania yang tersenyum smirk. Mana ada bambang menu ketoprak di restoran Chinese food halal ini...
"Ayo Hana, Rania, kita pergi " ujar Tommy setelah kembali dari kasir sambil mengambil tas punggung Hana dan tas plastik berisi boneka baru Hana.
Rania menurut dan ikut beranjak dari duduknya lalu menggandeng Hana. "Ayo Hana kita pulang." ujar Rania.
"Loh kok pergi, kita kan baru datang? " tukas bu Esti kecewa.
"Kita juga belum ngobrol-ngobrol mas Tommy." sahut Carla yang kicauannya tidak dihiraukan oleh Tommy.
"Permisi...Kami pulang dulu, Hana ada les musik setelah ini." ujar Tommy yang langsung pergi meninggalkan restoran.
"Mas Tommy...gimana sih?! " teriak Carla sambil menghentakkan kakinya.
"Ya udah biarin aja Carla, yang penting kita makan dibayari sama Tommy." ujar bu Esti yang tidak perduli mereka pergi karena perutnya sudah keroncongan.
Carla pun hanya bisa mencebik kesal dengan kepergian mereka bertiga.
"Gagal lagi deh mepetin dia." dengus Carla kesal.
"Maaf ya mas, kelakuan mereka." ucap Rania yang tak enak hati dengan Tommy.
"Gak pa pa Nia, semoga kita tidak bertemu mereka lagi." ujar Tommy tersenyum.
"Mas maaf, mereka sepertinya sengaja duduk di meja kita dan pesan makanan yang sama dengan kita. Pasti tagihannya dijadikan satu, nanti saya ganti ya." ucap Rania.
"Siapa bilang saya bayari makan mereka ?!" timpal Tommy tersenyum sambil menatap wajah Rania yang bingung.
"Jadi tadi gak dibayari pesanan mereka? " tanya Rania.
Tommy menggelengkan kepalanya dan tersenyum smirk.
Rania tertawa, dia tidak bisa membayangkan bagaimana wajah mereka berdua ketika meninggalkan restoran.
Tommy, Rania dan Hana memutuskan meninggalkan mall untuk pulang kerumah. Karena duo mak lampir itu, mood mereka jadi malas untuk lanjut jalan-jalan ke mall.
Sementara itu bu Esti dan Carla yang sudah selesai makan siang dengan puas. Mereka sempat misuh-misuh dibohongi oleh Rania ternyata menu makanan yang datang tidak sesuai perkataan Rania.
"Yuk kita pulang." ajak bu Esti yang santai tanpa beban.
Carla menganggukkan kepalanya dan membawa beberapa paper bag dan mereka berdua beranjak dari duduknya hendak keluar restoran.
"Eh kak mau kemana? " panggil kasir restoran tersebut.
"Ya mau pulang dong, emang mau kemana? " jawab Carla dengan nada ketus.
"Bayar dulu kak." tegur kasir restoran.
"Hah?! " bu Esti dan Carla terkejut.
"Tadi kan udah dibayar sama pria tampan yang mirip Kim Tae Hyung ." jawab Carla sambil mengerjapkan matanya.
Kim Tae Hyung dari planet mars!
"Bapak tadi hanya bayar makanan yang dia pesan bukan bayar makanan yang kalian berdua pesan." ucap kasir restoran tersebut.
"Apa...?! " kaget lah mereka berdua.