Disha sudah lama mencoba untuk menarik perhatian seorang Ryan Alister, tapi usahanya selalu gagal dan tanpa Disha ketahui ternyata Ryan sudah lama mengawasinya. Hingga akhirnya sebuah jebakan Disha persiapkan agar ia bisa mendekati Ryan, tapi ternyata jebakan itulah yang membawa Disha terjebak pada seorang Ryan Alister.
Bagaimana kisah keduanya? apakah masalah keduanya akan terselesaikan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lucu Kenapa?
Saat ini Disha berada di rumah Meysa, setelah mendapat pesan dari Ryan tadi. Disha memutuskan untuk menceritakan semuanya pada sang sahabat dan karena itu ia saat ini berada di rumah Meysa yang jaraknya tak jauh dari kantornya.
"Anak lo mana?" tanya Disha.
"Tenang anak gue udah tidur sama suster, lo mau cerita apa emang?" tanya Meysa.
"Suami lo mana?" tanya Disha.
"Ngapain lo nanya suami gue? lo ke sini mau ketemu gue apa suami gue?" tanya Meysa.
"Ish, gue gak mau ada yang ganggu obrolan kita, biasanya kan Mas Dimas resek suka ganggu kita kalau ngobrol," ucap Disha.
"Tenang aja suami gue lagi kerja kok, jadi gak bakal ada yang ganggu kita. Sekarang lo cepet cerita ke gue," ucap Meysa.
"Jadi gini, Ryan Alister ngajak gue nikah," ucap Disha.
Tentu saja perkataan Disha mengejutkan Meysa, "Lo kalau bercanda lucu juga ya, hahahaha," ucap Meysa.
"Gue gak bercanda," ucap Disha serius.
Meysa pun menghentikan tawanya lalu kenatap tajam kearah sahabatnya itu, "Kok bisa?" tanya Meysa.
"Ya bisa, buktinya Ryan ngajak gue nikah," ucap Disha.
"Ish, maksud gue kok bisa Ryan ngajak lo nikah. Kayaknya dia kenal lo aja gak deh," ucap Meysa.
"Jadi ceritanya tuh panjang," ucap Disha.
"Gue siap dengerin," ucap Meysa.
Setelah itu, Disha pun menceritakan kejadian saat di bar hingga saat Ryan datang ke kontrakannya, "Ini beneran? lo gak lagi ngibulin gue kan?" tanya Meysa yang masih tidak percaya.
"Gak gue gak bohong, lagian buat apa juga gue bohong," ucap Disha.
"Ya kan lo itu ngebet banget pengen deketin Ryan Alister, siapa tau karena lo udah gak sabar makanya lo bohongin gue," ucap Meysa.
"Gak ya, gue gak segila itu. Kalau gak percaya nih gue tunjukkin pesannya Ryan," ucap Disha dan menunjukkan pesan yang Ryan kirimkan tadi padanya.
Meysa benar-benar tudak menyangka jika sahabatnya ini akan segera menikah, "Akhirnya sahabat gue mau nikah," ucap Meysa.
"Gue belum mau nikah," ucap Disha.
"Bukannya ini yang lo inginkan, dimana lo bisa dekat dengan Ryan Alister. Terus kenapa sekarang lo malah gak mau nikah?" tanya Meysa.
"Gue cuma mau deket sama Ryan Alister, tapi bukan berarti gue mau nikah sama dia. Gue gak mau nikah untuk saat ini," ucap Disha.
"Lo gak akan rugi loh nikah sama Ryan, lo tau kan gimana suksesnya Kein grup," ucap Meysa.
"Taoi, gue masih belum kepikiran buat nikah, intinya gue cuma mau deket sama Ryan sebagai teman bukan nikah," ucap Disha.
"Kalau gitu lo salah," ucap Meysa.
"Kok gue yang salah?" tanya Disha.
"Ya, lo ngasih jebakan di bar, kan akhirnya Ryan tertarik sama lo. Harusnya lo cobain saran gue buat nabrakin diri ke mobilnya Ryan, kan gampang. Lo gak bakal diajak nikah, palingan lo di bawa ke rumah sakit," ucap Meysa.
"Tau ah, gue pusing banget sekarang," ucap Disha.
"Tapi, lucu ya," ucap Meysa.
"Lucu kenapa?" tanya Disha.
"Padahal lo yang jebak Ryan, tapi justru lo yang kena jebakan lo sendiri," ucap Meysa.
"Gue harus gimana ini?" tanya Disha.
"Ya gak gimana-gimana. Mendingan lo terima aja ajakan nikahnya Ryan," ucap Meysa.
"Kemarin-kemarin aja lo nyuruh gue berhenti deketin Ryan, kenapa sekarang malah lo setuju kalau gue nikah sama Ryan?" tanya Disha.
"Ya, kan kemarin-kemarin gue pikir lo gak bakal bisa deketin Ryan, tapi ya kalau sekarang dia ngajak lo nikah ya gue sih gak masalah," ucap Meysa.
"Jadi, gue harus terima ajakan Ryan nikah?" tanya Disha.
"Iya, apalagi umur lo yang mau kepala tiga, jadi kayaknya ini salah satu solusi yang bagus," ucap Meysa.
"Tapi, kalau gue gak bahagia sama pernikahan gue gimana?" tanya Disha.
"Ya lo porotin hartanya Ryan, setelah itu lo gugat cerai kan gampang," ucap Meysa.
"Enak banget mulut kalau ngomong ya," ucap Disha.
Setelah mengobrol panjang, akhirnya Disha pun pulang ke kontrakannya, namun kali ini Tata dan Jason sudah ada di depan kontrakannya.
"Akhirnya lo datang juga, gue butuh penjelasan tau," ucap Tata.
"Gue capek banget, besok aja ya," ucap Disha.
"Ck, bukan temen gue lo. Ayo sayang kita pulang aja," ucap Tata dan menarik Jason.
Didalam kamar, Disha pun langsung mengistirahatkan rubuh dan otaknya yang terlalu bekerja keras hari ini.
Sedangkan, Ryan tengah sibuk di markas. "Apa ang kau lakukan kali ini?" yanya Ryan pada Baron yang sudah ada di hadapannya.
"Maafkan saya Tuan, saya tidak tau kalau ternyata saya di tipu. Kalau kau di tipu, kenapa harus bawa-bawa namaku, aku tidak mempermasalahkan kau mau memberontak dan memusuhiku, tapi jangan pernah sangkut pautkan aku dalam permasalahan kelompokmu!" bentak Ryan.
Bagaimana Ryan tidak marah, saat ia berada di mansion tiba-tiba salah satu investor membatalkan investasi pada persenjataan yang akan di kirim beberapa minggu lagi, dia mengatakan jika Baron sudah menghubunginya dan menawarkan produk yang lebih bagus untuk di investasi. Namun, ternyata Baron juga menjual nama Ryan untuk menarik para investor hingga akhirnya banyak investor yang datang padanya karena jaminan untung lebih besar.
Saat Baron akan mengirimkan persenjataan tersebut tiba-tiba perusahaan yang ia percaya menipunya dan membawa semua uang investor. Karena tidak kunjung di kirimkan, akhirnya investor mulai mencari-cari Baron dan karena tidak ada respon dari Baron, para investor pun menghubungi Ryan.
Semua investor percaya jika Baron masih menjadi anak buah Ryan karena itu mereka mau bekerjasama dengan Baron, Ryan memang pilih dalam menentukan investor untuk dunia gelap nya karena akan sangat berbahaya jika ia salah memilih investor.
"Kau itu masih belum bisa mengatur bagaimana kelompokmu hatus bergerak, tapi sudah sok," ucap Ryan.
"Terus aku harus bagaimana ini?" tanya Baron.
"Kau hatus tanggungjawab, mereka gak dapat untung dan mereka pasti gak akan terima kan. Ganti uang mereka," ucap Ryan.
"Tapi...," ucap Baron ragu.
"Itu resiko yang harus kau ambil, ingat ya jangan sampai kau sangkut pautkan namaku lagi. Kalau sampai hal seperti ini terjadi lagi, akan ku pastikan patah lehermu," ucap Ryan.
"Tuan, maafkan saya. Saya butuh uang, apa Tuan bersedia meminjamkan saya uang," ucap Baron yang menbuat Ryan tertawa mendengarnya.
"Sebelumnya kau sangat ingin membunuhku dan sekarang kau meminjam uang padaku, urat malumu dimana?" tanya Ryan.
"Saya tidak peduli lagi, saya butuh uang untuk melunasi semuanya," ucap Baron.
"Sayangnya aku tudak ingin meminjamkan uang sepeserpun padamu, aku akan melepaskanmu dan setelah ini kau silahkan mencari pinjaman kemanapun yang kau bisa ya," ucap Ryan lalu meminta pada anak buahnya untuk melepaskan Baron ke hutan yang mengelilingi markas utama.
.
.
.
Tbc...
Terimakasih atas dukungannya semuanya😍
Jangan lupa dukung author dengan like, komentar, mau kasih hadiah juga gapapa, vote juga gapapa kok🤭 sama juga jangan lupa buat kasih author ⭐ di kolom komentar ya supaya author tambah semangat nulisnya.
