NovelToon NovelToon
Kau Campakkan Aku, Kunikahi Abangmu

Kau Campakkan Aku, Kunikahi Abangmu

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dikelilingi wanita cantik / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Si Mujur
Popularitas:31.8k
Nilai: 5
Nama Author: Layli Dinata

Hubungan Inara dan Artha harus kandas karena perselingkuhan Artha. Padahal mereka sudah mau menikah.

Malu pernikahan batal, Inara terpaksa menyetujui perjanjian dengan Argha, kakak Artha demi untuk membalas Artha dan tidak mempermalukan orang tuanya.

Inara kalah dengan perasaannya. Ia jatuh cinta pada suaminya yang misterius. Hanya saja, dendam Argha membuat Inara merasa rendah diri. Dan godaan Artha selalu datang pada mereka.

Akankah Argha dan Inara bisa bersatu, atau masa lalu Argha akan terus membuat jarak di antara mereka dan memilih berpisah demi kebaikan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Layli Dinata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 30 Cemburu?

Berteman dengan Artha. Inara tersenyum geli. Tadi, pria itu menawarinya sebuah pertemanan. Konyol memang. Bukankah niatnya untuk balas dendam? Eh, tidak sepenuhnya. Tepatnya, Inara tak mau pernikahannya batal dan kedua orang tuanya menahan malu.

“Inara. Untukmu.”

Lamunan Inara buyar. Ia mengangkat wajah, saat Artha menyodorkan es krim untuknya. Pria itu membawa dua bungkus  es krim. Hanya saja,  ia masih mencerna tentang kejadian ini.

“Es krim?”

Artha manggut-manggut. Ia membantu Inara membukakan bungkus es krim tersebut. Lalu menyodorkannya lagi pada Inara. Setelah gadis itu menerimanya, Artha memakan esnya sendiri. “Gak hanya anak kecil yang boleh makan es krim. Kita, sebagai orang dewasa, juga perlu loh.”

Inara terkekeh. Kepalanya manggut-manggut. Setuju dengan ucapan Artha. “Ya. Es krim selalu bikin aku tenang. Entahlah … senang aja aku kalau makan es krim. Kamu tahu aja.”

“Jelas. Aku bahkan tahu, es krim favorit kamu, es krim vanilla dengan topping saus strawberry. Apa Kak Argha tahu itu?”

Inara menjilat bibir bawahnya yang penuh es krim. Ia tersenyum tipis. Bahkan, Argha tak pernah menanyakan ini. Ia menggeleng lemah. “Kami baru saling mengenal satu sama lain. Tapi, Mas Argha pria yang hangat. Dia sangat perhatian dan pengertian.”

Artha mengangguk, wajahnya tampak murung. Meski memaksakan diri untuk tersenyum, tetap saja masih terlihat sedih. Tepatnya kecewa.

“Oh, ya. Besok akan ada acara di rumah sakit, peresmian gedung baru. Sepertinya Mama lupa ngasih tahu kamu, deh. Em, apa kamu mau datang? Bukannya besok Kak Argha harus pergi menemui klien tentang deal kontraknya?”

Inara ragu. Jujur, ia tidak enak jika harus pergi bersama Artha. Meski mereka sudah tidak mempermasalahkan masa lalu. Tetap saja ia tidak ingin gegabah.

Melihat keragu-raguan Inara, Artha tahu, jika Argha lah yang membebani prempuan itu. Ia mengusap pelan punggung tangan Inara. “Jangan khawatir, kalau pun kamu mau pergi, kita akan pergi bersama-sama dengan mama.”

Inara mengangguk. “Tetap, aku harus meminta izin suamiku.”

Artha mengedikkan bahu. Inara memang perempuan baik yang tahu akan batasan. Sungguh, ia menyesal karena telah menghianatinya hanya demi napsu sesaat.

“Apa yang telah aku perbuat di masa lalu, mungkin ini adalah hukumannya, Nara. Wanita baik, tetap akan menikah dengan pria baik juga.” Terlihat kesedihan di mata Artha.

Inara tersenyum kecil. “Berubahlah dengan baik, maka kamu akan mendapatkan perempuan yang baik juga, Mas Artha.”

Mereka saling melempar senyuman. Kemudian, keduanya sama-sama menghabiskan es krimnya.

Argha merasa sangat lelah. Ia baru saja melepas sepatunya, berniat untuk mencari istrinya dan meminta maaf karena waktu yang tertunda untuk kencan.

Sayup terdengar sebuah kekehan. Senyum Argha mengembang, ia merasa lega, Inara tak murung.

Kalau didengar dari suaranya, Inara sedang berada di taman samping. Ia meletakkan tas tempat ia menyimpan stick golf  di dekat rak sepatu.

“Tolong ya, Bi,” titah Argha saat pelayan mendekat. Wanita setengah baya itu menjawab dengan anggukan.

Argha berjalan gontai menuju taman samping rumah. Namun, senyum lebarnya mengendur saat ia melihat sang istri tengah bercanda dengan Artha sambil memakan es krim.

Rasa panas dalam dada Argha menyeruak, membuat wajahnya merah padam dengan rahang mengeras. Sebelah tangannya mengepal dengan kuat.

Argha menghela napas. Ia tak ingin terpancing. Dan akan membalas Artha dengan cara elegan.

“Sayang,” panggil Argha mendekat. Ia mencoba tersenyum meski hatinya merasa dongkol.

Wajah Inara berubah kikuk, ia membalas senyuman Argha, lalu bangkit menyambut suaminya.

Tetapi tidak pada Artha yang diam sambil menatap es krimnya yang hampir habis.

“Kamu sudah pulang, Mas?” tanya Inara dengan kikuk.

“Sudah. Aku cepat pulang, karena merindukanmu,” jawab Argha. Ekor matanya melirik Artha yang diam saja. “Peluk, dong. Tak melihatmu beberapa saat, membuat energiku seakan terkuras.”

Ragu-ragu Inara memeluk Argha, pria itu memeluknya sangat erat. Artha sendiri memalingkan wajahnya karena merasa hatinya panas. Argha menyeringai. Namun, ia tak suka miliknya berdekatan dengan adiknya itu.

Argha melerai pelukannya. “Apa yang kamu lakuin beberapa jam ini?” tanyanya dengan memegang kedua pundak Inara.

“Merangkai bunga dengan mama, tapi mama dapat telepon dari rumah sakit, katanya ada pasien yang sekarat. Terus, Mas Artha yang menggantikannya.”

Argha melirik Artha dengan tatapan tidak suka, lantas, menatap istrinya dengan senyuman. “Kita ke kamar?”

Inara mengangguk. Ia menoleh pada Artha yang tersenyum lembut padanya. Kemudian, ia memeluk lengan Argha menuju kamar mereka.

Sampai di lantai atas, saat Artha tak melihat mereka, wajah Argha berubah menjadi datar. Argha merasakan ketidaknyamanan dalam dirinya.

“Mas aku—“

“Kenapa kamu sedekat itu dengan Artha?”

“Heuh?” pelukan Inara mengendur, ia menatap wajah suaminya tak percaya. Tadi, Argha tampak semringah dan menatapnya penuh kerinduan, namun sekarang ia bisa melihat sisi lain seorang Argha.

“Kami—“

“Nara, sudah aku bilang, jauhi Artha. Dia bukan pria baik-baik. Bisa jadi kamu ….”

“Mas, dia adikmu,” jawab Inara dengan tenang. “Ya, aku dekat sama dia, maksudku kami mengobrol karena dia adikmu. Aku sudah mutusin untuk tidak mengenang masa lalu. Begitu juga dia. Dalam satu rumah, masa kita harus diam-diaman?”

Argha menyugar rambutnya dengan kasar. Kepalanya menggeleng lemah. Istrinya itu memang mudah sekali berubah-ubah. “Kemarin kamu merengek meminta cepetan pindah, karena tidak nyaman dengan Artha, tapi sekarang berubah lagi. Bagus ya.”

Mulut Inara terkatup rapat. Ia menatap suaminya dengan kecewa. Serendah itukah penilaian Argha kepadanya. Bahkan, ia juga tak bisa menjelaskan ini. Percuma saja.

“Aku mau mandi.” Argha pergi begitu saja.

Inara duduk di tepi ranjang. Entahlah, ia tak tahu dengan pemikiran suaminya itu. Bisa-bisanya Argha berbuat baik padanya di depan Artha, dan mengomel di belakang. Inara masih berusaha untuk berpikir dengan positif.

Bukankah mereka pengantin baru? Dan kenapa perselisihan cepat sekali datangnya.

Inara menyiapkan pakaian ganti untuk Argha. Ia tak mau disebut sebagai istri yang tak tahu diri. Selain itu, ia juga menyimpan jam tangan Argha ke tempatnya.

Inara mencoba untuk membuka gorden, hanya saja ia melihat Artha yang sedang menatapnya. Inara mencoba untuk tersenyum dan Artha membalasnya.

Klek

Inara berlonjak. Ia menoleh ke belakang. Argha tampak berjalan mengenakan pakaian yang telah ia siapkan, lantas perempuan cantik itu mendekati suaminya.

“Mas, apa kamu mau kopi atau minuman lain? Kamu sudah makan?”

“Gak usah. Aku sudah makan. Aku mau lanjutin kerjaan,” jawab Argha dengan dingin. Pria tinggi itu bergerak keluar kamar, menuju ruang kerjanya.

Inara merasakan nyeri di hatinya. Sikap Argha membuatnya takut. Benarkan suaminya itu cemburu? Inara menggelengkan kepala. Mencoba untuk tetap berpositif thinking.

Namun, pikiran mengenai acara peresmian itu kembali mengganggunya. Tidak, Inara tidak ingin membuat Argha bertambah marah. Ia akan menunggu emosi suaminya itu kembali mereda.

Inara memilih untuk membersihkan diri. Ia menutup pintu kamarnya.

 

 

1
Abah Wasnu
sudah taat kah,gimana kelanjutam nya
Layli Dinata: belum Kak. hehehehe. maaf kemarin lagi tidak rnak badan. sekarang otw Kak
total 1 replies
Abah Wasnu
bagus
Putri Azah
cerita yg bagus
Layli Dinata
selamat datang dan semoga terhibur
den
plish up donk Thor😂
Layli Dinata: setelah selesai dengan urusan pergombalan, siang ini siap up Akak
Layli Dinata: setelah selesai dengan urusan pergombalan, siang ini siap up Akak
total 2 replies
yo..h72🦂🐀🥀
Sama 2 tidak suka ibu sambung , sebelum tau cerita sebenar nya itu si kesamaan nya thor 😔😍😍
Layli Dinata: oh Yang Regan itu ya. hehehehe. masih ingat aja deh akak ini.
total 1 replies
yo..h72🦂🐀🥀
author ini kok cerita nya mirip cerita di aplikasi Oren , AQ Lupa judul nya klo ini Persi dewasa nya ,klo yg ono masih PDA sklh 🤔
Layli Dinata: iya. ingat. yang Regan. Agak mirip sih. Eh, iya juva sih. cuma itu cerita anak SMA ya Kak
yo..h72🦂🐀🥀: cerits author jg si 😁😍😍
total 3 replies
Putri
Lanjutin gakkk seru polllllll
Layli Dinata: kenapa kal? kena cut ya? hehehehe
Layli Dinata: kenapa kal? kena cut ya? hehehehe
total 2 replies
Ksatria_90
d tggu update ny thor 🤭🤭🤭
Layli Dinata: otw kak
total 1 replies
Arsaka
semangat thor
Layli Dinata: siap Akak
total 1 replies
Dedek Imutz
Luar biasa
Ksatria_90
hilal nya Artha udah nongol 😂😂
Layli Dinata: agak gesrek dikit tapi. hehehe
Layli Dinata: agak gesrek dikit tapi. hehehe
total 1 replies
Nur Hafidah
sabar ya inara,argha kan cemburu jadi sikapnya berubah
Layli Dinata: cemburunya kek bicah ya Kak. hehehe
total 1 replies
Nur Hafidah
semoga artha benar2 sudah berubah
Layli Dinata: asal gak ada udang di balik bakwan
total 1 replies
Nur Hafidah
sabar inara jangan nething dulu
Layli Dinata: udah takut duluan
total 1 replies
Nur Hafidah
lanjut
Layli Dinata: monggo akak
total 1 replies
Nur Hafidah
ada2 saja dramanya
Layli Dinata: cenat cenut atas bawah. hehehehe
Layli Dinata: cenat cenut atas bawah. hehehehe
total 2 replies
Norita MikeMima
lanjut
Layli Dinata: otw Kak
Layli Dinata: otw kak
total 2 replies
Nur Hafidah
inara harus berterimakasih pada argha
Layli Dinata: udah lolos dari buaya ya Kak
total 1 replies
yo..h72🦂🐀🥀
😍😍👍
Layli Dinata: tahnk you
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!