Lin Yu Wan seorang Perwira muda Putri dari Dua jendral terhebat di Ketentaraan di Negara Cina. Harus mati terpaksa di tangan saudara sepupu yang juga saudara angkat yang ingin menguasai harta peninggalan kedua orang tua Lin Yu Wan . Juga penghianatan sang kekasih yang ternyata juga kekasih dari Sang sepupu . Dia nekat terjun kedalam jurang yang dalam demi mempertahankan benda peninggalan kedua orang tuanya yang tidak di ketahui oleh orang lain maupun sang sepupu itu sendiri . Namun keajaiban datang. Dia bukannya masuk ke alam kematian, tapi Roh nya masuk kedalam Novel yang pernah dia baca beberapa hari yang lalu tanpa dia sengaja . Roh Lin Yu Wan masuk Kedalam tubuh Wanita muda yang bersifat Arogan, Sombong dan bodoh. yang merupakan pemeran Antagonis di dalam Novel itu .Wanita yang di benci oleh Keluarga , Teman dan kerabat yang mengenal gadis itu. Yaitu gadis yang bernama Li Yu Wan. Nama yang hampir sama dengan namanya. Bagaimana kisah Lin Yu Wan selanjutnya, kita baca sama-sama yuk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RENCANA LI MAI .
Setelah melihat kepergian Pria itu, Yu Wan segera menutup Jendela. Dia tak menyangka Kalau Pria bertopeng yang telah menolak pengobatan yang akan dia lakukan , tiba- tiba masuk kedalam kamarnya . San pingsan lagi. Dari Mana Dia tahu tempat tinggalnya . Dia yang tadinya merasakan mendapat tekanan Dari Pria itu saat Pria itu sadarkan diri , Kini Dia merasakan dadanya lega setelah melihat dia pergi .
"Fuuuh....kenapa aura Pria itu membuatku sesak nafas...Dan kenapa dia bisa datang ke kamarku Ini... ? apakah Dia memang tahu tempatku...atau Dia datang ke Sini tanpa sengaja...Bisa juga sich... bukankah Namaku memang sudah banyak yang tahu, Dan Dia tanpa sengaja datang kemari. Pasti yang dia Cari si tabib tangan Ajaib...tapi Sial nya kini dia tahu wajahku... " ucap Yu Wan dengan waja kesal.
Akhirnya dengan wajah cemberut, Yu Wan melangkah ke pembaringan. Dan Dia memutuskan untuk tidur Karena Kelelahan Mengeluarkan tenaga dalamnya tadi. Dia tak perduli dengan apapun yang Ada di sekitar nya. rasa Kantuk dan lelah Membawa gadis itu segera terlelap di atas pembaringannya.
Sedangkan Putra Mahkota yang baru keluar dari kamar Yu Wan, Dia masih menatap kamar itu dengan tatapan Tajam namun terlihat Senyuman di bibirnya.
"Kau telah melihat tubuhku. Dan itu harus Kau bertanggung jawabkan . Kau harus Menjadi milikku selamanya. tak akan Ku biarkan Kau menjauh dariku...gadis nakal.. lihat saja nanti. Kau akan Menjadi miliku. hanya kamu...Hanya kamu yang bisa hidup bersamaku. tidak Ada yang lain..." ucap Putra mahkota perlahan. Senyumnya semakin lebar. Andai ada yang melihat, Pasti mereka akan jatuh hati. Wajah itu terlihat semakin menawan. Beberapa saat Kemudian Dia segera melompat ke atas atap. namun Dia berhenti sejenak menatap kearah Pohon tinggi yang berada di belakang rumah ini . Lalu Dia menatap kedua pengawalnya yang Ada di atas atap juga. Tak terlalu jauh dari tempat Dia berdiri . tak lama Terlihat Dia pergi dari tempat itu secara cepat.
Setelah melihat Putra Mahkota keluar dari kamar Wanita itu dan terdiam cukup Kama, Kedua pengawal nya heran. Namun mereka tak berani bicara. Tak berapa lama barulah Putra Mahkota melompat keatas Atap lalu pergi dengan cepat . Mereka segera mengejar Putra Mahkota.
Sebenarnya saat melihat Putra Mahkota pingsan tadi , mereka ingin segera menolong Namun saat Mereka melihat kalau Wanita itu memeluk lalu menyeret tubuh sang Junjungan dengan susah payah keatas ranjang . Mereka pun mengurungkan niat mereka . Sebenarnya mereka ingin membantu, tapi seperti nya Tuan mereka ingin Menyembunyikan Siapa dia Sebenarnya dari sang tabib . Dan hasil nya , mereka membiarkan saja Yu Wan melakukan pekerjaannya. Mereka hanya menjaga Wanita dan sang tuan dari luar.
Dan sekarang mereka melihat sang Tuan keluar dari kamar itu dengan wajah Cerah. Mereka tidak tahu apa yang terjadi hingga di dalam sana , hingga membuat sang tuan mereka terlihat bahagia. apakah Karena penyakit tuan mereka telah di sembuhkan..?
Aah sudahlah... Yqng penting sekarang ini Yang Mulia sehat - sehat saja. Biasanya tuan mereka akan bangun setelah tiga hari dalam perawatan Tabib Su Heng . Dan kini yang bisa Mereka lakukan hanyalah mengikuti sang tuan Pergi dari tempat itu.
Namum Yang tidak di ketahui oleh kedua pengawal Putra Mahkota Adalah... saat mereka pergi, tanpa mereka sadari, sejak tadi Ada dua pasang mata yang mengawasi mereka. Mereka Adalah dua pengawal Yu Wan. yaitu Dira dan Sanli .
Tadi saat mereka sedang berjaga di atas Pohon , tiba- tiba mereka melihat tiga bayangan yang datang dan berada di atas rumah mereka. Satu bayangan yang terdepan langsung menuju ke kamar sang Nona. Tentu saja Sanli kaget . Namun saat Sanli akan bergerak kearah mereka, Dira memegang tangannya.
"Ada apa...? Mereka akan menyerangku Nona Yu Wan..." ucap Sanli dengan wajah cemas. .
"Lihat dulu Siapa yang datang itu,..lihat dengan jelas..." ucap Dira dingin.
Seketika Sanli terdiam dan menajamkan penglihatannya, Dia melihat kalau mereka menuju kamar Nona Yu Wan. dan saat Sanli mempertajam penglihatannya Oria yang menuju arah kamar sang Nina, Adalah Pria bertopeng Emas. Tentu saja Dia kaget bukan main . Karena Yang Dia tahu, Oria bertopeng emas Adalah pendekar tak terkalahkan. Dan Dia terkenal dengan sikap dingin dan Kejam nya . Rumor itu sudah banyak yang Tahu . Dan Dia Memiliki pengawal atau teman dua orang . Keduanya selalu memakai penutu wajah sampai sebatas mata kebawah. Dan Memang benar, Di belakang Pria bertopeng Emas terlihat Dua pengawal. tapi Mereka tidak memakai penutup wajah. Namun saat Sanli menatap kedua Pria yang Ada di belakang Pria bertopeng , Dia kaget bukan main . Wajah Sanli menegang seketika .
"Kenapa dua jendral Kerajaan Sangguan Barat ini bersama Pria bertopeng..!?"seru Sanli keheranan .
"Apakah Kau tidak bisa menebak Siapa Pria bertopeng itu...?" ucap Dora dingin.
" Pria bertopeng dan Dua jendral..? Tunggu... Ya Tuhan Dir.. a...apakah ..apakah Pria itu.." Sanli tak dapat meneruskan ucapannya . Asia kaget Melihat Putra Mahkota berada do tempat mereka.
"Dira..apa kah itu benar- benar Putra Mahkota...?" Tanya Sanli tak percaya .
"Kalau Sudah tahu Diamlah , Dan jangan banyak bicara..." ucap Dira Dingin.
"Jadi..." ucapan Sanli berhenti saat Dira menaruh telunjuknya di bibirnya . Walaupun banyak pertanyaan yang ingin dia tanyakan.
Akhirnya Dira dan Sanli tetap menatap kearah tiga tamu tak di undang tersebut dengan wajah tegang. Cahaya rembulan yang terang membuat Mereka bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi di dalam kamar Yu Wan. Dia melihat kalau Pria bertopeng masuk kedalam kamar Yu Wan. Mereka juga melihat kalau Pria bertopeng jatuh dalam pelukan Yu Wan.
Melihat Yu Wan seperti nya kesusahan Membawa Putra Mahkota yang pingsan ke atas ranjang , Sanli ingin Turun dan membantu Yu Wan. Kembali Dira memegang lengannya. terlihat kepala Dira menggeleng memberi tanda pada Sanli untuk diam dan kembali duduk. Dengan perasaan cemas Sanli kembali duduk seperti yang di perintahkan Dira . dan ternyata kedua Pengawal Putra Mahkota masih berjaga tak jauh dari kamar Nona Yu Wan.
Sanli Kini tahu kalau Pria bertopeng emas itu Adalah Putra Mahkota Kerajaan ini . Sejak dulu Dia sering bertemu pengan Pria bertopeng dalam menumpas kejahatan. Dan Dia siring bersama mereka dalam pertempuran memberantas para penjahat . Tapi baru kali ini Dia tahu kalau Pria Bertopeng adalah Putra Mahkota Kerajaan ini. Itupun karena Kedua Pengawal nya tidak memakai penutup wajah .
Cukup lama Putra Mahkota berada di kamar Yu Wan . Dan saat Putra Mahkota keluar, Mereka baru merasa lega. Dan setelah mereka berdua melihat Putra Mahkota Pergi bersama kedua pengawal nya, Barulah Dira dan Sanli keluar dari persembunyian mereka. Namun mereka Sedikit takut, Saat Putra Mahkota tiba- tiba berdiri di atas atap sambil menatap kearah tempat mereka berada . Untunglah Pria dingin itu cepat- cepat pergi.
"Untuk Apa mereka datang kemari Dir... dan kenapa Putra Mahkota tadi pingsan... Apakah dia sakit...?" tanya Sanli.
"Aku juga tidak tahu...Dan kita tidak perlu tahu apa yang terjadi tadi . yang kita tahu kalau Setiap orang kesini pasti akan berobat. iya kan San....!" ucap Dira dengan tenang . "Benar juga Kau Dir... Kita tidak tahu apa..Eh tapi tunggu dulu Dira... sejak Kapan Kau tahu kalau Oria bertopeng Adalah Putra Mahkota..?" tanya Dira lagi.
"Beberapa minggu yang lalu, Saat Aku dan Nona Yu Wan kembali dari Hutan Darah .Kami bertemu dengan mereka . Mereka Sedang terjebak dalam pertempuran . Di sanalah aku baru tahu kalau Pria bertopeng itu adalah Putra Mahkota . Karena saat itu Jendral Hans tidak memakai penutup wajah..." ucap Dira menjelaskan .
"Apakah Nina Tahu Siapa Pria bertopeng itu..?' tanya Sanli lagi .
"Tidak..Nona tidak tahu Siapa Dia..." ucap Dira .
"Kau tidak memberitahu Dia...?" tanya Sanli
"Biar Putra Mahkota Sendiri yang memberitahu..." jawab Dira.
"Kenapa...?" tanya Sanli lagi.
"Kita tidak boleh ikut four urusan mereka San..." jawab Dira datar .
"Ya sudahlah Mari kita Istirahat dulu. seperti nya sebentar lagi pagi tiba... " ucap Sanli.
Mereka pun segera melompat turun dari atas atap . dan langsung masuk Ke kamar mereka tanpa terdengar orang lain.
Sekarang Mereka semua sudah punya kamar sendiri- sendiri. hanya Lila dan Ibunya yang tidur berdua. Sebenarnya masih Ada dua kamar lagi yang masih kosong , Namun Lila tidak mau tidur sendiri. Dan akhirnya salah satu Kamar untuk sementara menjadi gudang.
Yu Wan yang tidur lelap , ternyata saat menjelang pagi ,Dia tetap terbangun juga. Setelah Cuci muka, Dia segera keluar dari kamarnya. terlihat Ibu Aau Hang sudah bangun. .l
"Pagi Bi....." Sapa Yu Wan .
"Lagi Nona Yu Wan...Kik sura bangun...? mau olah raga Ya..." jawab Ibu Wu Hang .
"Iya Bi...aku tunggal dulu Bi..." ucap Yu Wan .
"Silahkan Nona..." jawab Ibu Wu Hang dengan penuh perasaan kagum. Dia benar- benar kagum pada Yu Wan.
"Wanita berhati baik, Cantik wajah nya, Cantik pula hatinya. baik hati, anggun dan Cerdas. betapa bahagia nya Oria yang kelak menjadi Suami nya..." ucap Ibu Wu Hang dengan penuh kekaguman .
Sedangkan Yu Wan Sendiri kini berjalan ke halaman belakang. dan tak lama terlihat dia sudah berlari keliling Halaman belakang yang cukup Luas. Setelah berlari lebih dari seratus putaran, Terlihat dia Sudah melakukan olahraga jaman Modern. terlihat Yu Wan sedang melakukan Push up . Set up lebih dari seratus Kali gerakan. terlihat kedua pengawal nya datang Mendekat . mereka sejak tadi sudah melihat gerakan yang di lakukan Yu Wan. Melihat kedatangan mereka, Yu Wan segera memanggil mereka untuk melakukan olah raga seperti dia . Tentu saja mereka segera melakukan latihan seperti yang di ajarkan Yu San. Mereka sudah beberapa hari yang Lalu diajarkan Yu Wan olahraga itu sebelum belati beladiri dan ilmu pedang . Baru saja mereka berlari , Wu Hang juga datang. Diapun segera berlari di belakang mereka berdua . Karena Wu Hang masih tahap pemula, maka kekuatan nya jauh dari kedua Pengawal Yu Wan maupun Yu Wan sendiri . dan latihan pun berlajut dengan latihan gerakan beladiri dan ilmu Pedang . Setelah lebih dari tiga jam berlatih , mereka menyudahi latihan mereka. .
Seperti biasa , setelah makan pagi mereka mulai Membuka toko. Sejak hidup bersama Yu Wan, Mereka yang Biasanya makan tidak teratur , tapi Sekarang tidak lagi , mereka makan teratur bersama Yu Wan. gadis Cantik itu mengharuskan mereka makan bersama Setiap pagi sebelum membuka toko.
Dan hari ini seperti biasa Yu Wan sudah berada di dalam ruang periksa milik nya. dan Di depan nya seorang wanita tua yang ternyata berasal dari keluarga bangsawan ibu kota datang berobat. Saat Nenek itu berjalan memasuki ruangan bersama dua Pria muda yang mendukung Dia. Yu Wan sudah tahu Kalau Wanita Tua ini terkena Asam lambung yang tergolong cukup parah. melihat itu, Yu Wan langsing membantu sang Nenek untuk tidur di ranjang yang sudah di siapkan.
"Tabib... perutku sangat sakit...Tolong bantu aku untuk mengurangi penyakitnya..."ucapnya lemah.
"Baik...aku akan memberi pil untuk menyembuhkan Penyakit Nenek. Sejak kapan Nenek merasakan sakit perut...?" tanya Yu Wan Lembut.
"Sebenarnya sudah seminggu yang Lalu Nak.. tapi aku masih mampu menahanya. tapi sejak kemarin Sore, aku sudah tidak tahan lagi... Sakitnya terlaku parah..." ucapnya dengan wajah kesakitan . Sambil Berbicara Yu Wan mengambil pil dan Air Dimensi di dalam kotak obat.
"Minum ini dulu Nek.. agar perut Nenek tidak sakit lagi..." ucap Yu Wan sambil memberikan pil untuk di minum.
"Kalau memang terlalu sakit, Kenapa Nenek tidak memanggil saja..?" ucap Yu Wan lembut.
"Kami melihat toko Tabib Yu Wan selalu penuh. Antrian sangat panjang... kami tidak enak kalau harus Memanggil Nona untuk datang kerumah kamu. ..."ucap salah satu Pria yang Membawa sang Nenek datang ke Mari.
"Bukankah aku bisa datang saat Pasien tinggal Sedikit .." ucap Yu San. Yu Wan memang selalu Mengajak mereka para pasiennya berbicara .
"Apakah kami bisa memanggil Nona untuk datang ke tempat kami...?" tanya sang Nenek. Yang tak menyadari kalau Kini dia tak lagi merasakan perutnya sakit.
" Boleh nek... tapi saya bisa datang saat malan hari setelah Pasien habis .." ucap Yu Wan. Terlihat wajah Tua itu tersenyum gembira.
" Nak...apakah Kau sudah memiliki jodoh.. ?" tanya Sang Nenek sambil tersenyum.
" Kenapa Nek..?" tanya Tu Wan sambil tersenyum menatap sang Nenek . Dia tahu maksud wanita itu. Pasti Dia ingin menjodohkan salah satu Cucu atau Putranya para dirinya . Sebab sudah banyak para orang tua yang berobat pada Yu Wan menawarkan perjodohan pada Yu Wan. dan dengan perkataan halus dan lembut agar tidak menyinggung mereka, Dia menolak permintaan mereka.
" Belum Nek...Karena Yu Wan masih ingin menyembuhkan banyak orang..." ucap Yu Wan lembut.
"Tidak masalah, lihat itu...kedua Cucu Nenek wajah nya tampan kan ?. Mereka juga seorang Belajar...Kau bisa memilih satu di antara mereka..." ucap Sang Nenek dengan wajah gembira .
"Nenek... " ucap Mereka. terlihat wajah mereka yang putih berwarna merah .
"Kenapa...? kalian pasti gembira Kalau salah satu dari kalian berkenan di hati Nona Yu Wan..iya kan..?." ucap Sang Nenek . Terlihat mereka tertunduk malu. Melihat itu Yu wan bingung, mau tertawa atau menangis. Kalau di todong Seperti ini , Dia harus berkata apa. akhirnya dia berkata dengan halus
"Tapi maaf sekali Nek.. kalau saat ini , Yu Wan masih ingin membantu banyak orang untuk melihat dan menyembuhkan Penyakit mereka..." ucap Yu Wan lembut .
"Oo ya Nek... apakah perut Nenek sudah tidak sakit lagi...!" tanya Yu Wan mengalihkan pembicaraan mereka. mengalihkan masalah yang sedang Mereka bahas. terlihat Wanita itu baru sadar akan penyakitnya.
"Benar Nak...Rasa sakit yang tadi kurasakan, sekarang sudah sembuh . dan Ternyata benar kata mereka , kalau Kau ini memang wanita yang di katakan Tabib ajaib...lihat ini , sekarang aku benar- benar Merasa sudah sembuh..." ucapnya bahagia.
"Kalau begitu maaf Ya nek...kita tidak bisa berbincang terlalu lama. Sebab pasien yang lain sudah menunggu..." ucap Yu Wan dengan nada halus dan lembut.
" Oo..maaf nak... kalau begitu Nenek pulang dulu. kita akan Berbicara kalau Ada waktu luang..." ucap Wanita itu.
"Iya Nek... dan ini resep yang harus Nenek beli di bawah...rebus dan minum pagi dan sire sebelum makan.... "ucap Yu Wan.
"Baik...trimakasih nak..." uca sang Nenek.
Mereka pun segera turun kebawah. dan segera di gantikan oleh pasien yang lain.
🍓🍓🍓🍓
Sedangkan di tempat lain tepatnya di Rumah Tabib Su Heng , Seorang wanita muda sedang marah besar Karena tujuannya untuk menghancurkan Toko atau membunuh tabib Wanita muda yang membuat Dia resah telah gagal. Dia baru mendengar berita itu hari ini. saat Dia baru pulang dari Kota lain. Yaitu tempat sang Nenek tinggal. Sebenarnya Dia pergi kesana untuk menghindari masalah jika tabib itu mati . Saat itu setelah Dia memberi tugas Pada Pelayannya untuk mencari Pembunuh bayaran, untuk menghabisi tabib wanita itu. Dia segera berangkat ke rumah sang Nenek. Dia dengan sengaja meminta ijin pada sang Ayah untuk Kerumah Neneknya , Kebetulan pada saat itu , Ada berita dari Rumah keluarga sang Ibu kalau Nenek sakit. kesempatan itu Dia gunakan untuk membunuh atau mencelakai tabib Wanita itu.
Setelah lebih dari satu minggu di sana, Dan Dia menduga kalau pembunuh bayaran itu telah lama membunuh Yu Wan, Akhirnya dia memilih kembali . Namun saat tadi Dia Melewati toko sang Tabib, Dan Dia masih melihat Antrian panjang di depan Toko obat itu. bukankah itu menunjukkan kalau Wanita itu masih hidup. Melihat semua ITU, Dia sangat marah. Ketika sampai Di rumah Dia segera masuk kedalam rumah tinggal nya setelah Menyapa Nenek Dan Ibunya. Dan ketika sampai di dalam Rumah Dia sudah tidak tahan menahan Kemarahan nya . Segera Dia memanggil sang Pelayan kepercayaannya.
PLAAAAK.
"Sialan.. Kenapa dia Masih hidup Ha...!" serunya marah. pelayan yang di tanpar terlihat ketakutan.
"Maaf Nona...Kami sudah berusaha..." ucap Pelayan itu.
"Siapa yang kalian bayar untuk membunuh wanita itu..? kenapa Dia masih hidup..?" Seru nya pada pelayan kepercayaannya .
"Pembunuh bayaran Wuya Nona..." ucap sang Pelayan .
"Pembunuh bayaran Wuya...? lalu kenapa aku masih melihat Toko wanita itu buka. dan banyak Antrian Masyarakat di sana...!" ucapan Wanita itu terdengar penuh kebencian . ternyata wanita itu adalah Putri tunggal dari Tabib istana Su Heng.
"Kami tidak tahu Nona... Sebab tiga hari setelah kami memberi tugas dan uang sudah kami berikan para mereka , Tiba- tiba mereka datang untuk mengembalikan uang itu pada kami. Malah mereka mengancam kami untuk tidak membuat masalah bagi Tabib Yu Wan..." ucap si pelayan dengan wajah takut .
"Ada apa dengan pembunuh bayaran itu... apakah Mereka tidak butuh uang...Apakah mereka orang - orang Bodoh . Hingga mengembalikan uang yang sudah mereka terima. Dan berani - berani nya mereka mengancam Kita...brengsek... !"seru Wanita itu dengan marah. Dia Putri Tabib Su Heng yang Bernama Su Li Mai. gadis itu Merasa sangat marah dan Benci pada tabib yang di puja- puja oleh Masyarakat ibu kota sampai di Desa- Desa yang jauh dari Ibu kota. Di tempat sang Nenek pun Nama Tabib yang bernama Yu Wan itu juga terdengar. sampai sang Nenek menanyakan pada Dia , Siapa tabib Yu Wan itu. Dan Sang Nenek juga berkata agar Dia lebih rajin lagi Belajar agar bisa seperti Wanita itu
"Sial..gara- gara wanita itu, aku Mendapatkan ceramah dari Nenek...Hey..tunggu dulu... .. Mungkin kalian salah menyuruh orang, Mungkin mereka bukan Pembunuh bayaran Wuya..." ucap Nona Li Mai dengan tatapan Tajam pada sang Membantu.
"Tidak Nona... salah satu pengawal Ayah Nona pernah berhubungan dengan mereka. dan Dia yang Membawa Saya menemui mereka..." ucap Pelayan tadi.
"Tidak...aku tak percaya ini ...panggil pengawal itu kemari..." ucap Nona Li Mai dengan wajah masih marah.
"Baik Nona..." jawab sang Pelayan sambil beranjak meninggalkan kamar sang Nona.
Tak berapa lama Si pelayan datang bersama salah satu pengawal sang Ayah. Pria Paruh baya yang dia tahu kalau pria itu memiliki Rumah agak jauh dari Rumahnya. Dia tahu itu Karena Setiap Sore atau Malam hari, Pria itu akan kembali Kerumahnya.
" Nona. ini Pengawal Du yang mengenal salah satu dari Kelompok Wuya ..." ucap Pelayan itu.
"Hamba Du menghadapi Nona Muda... apakah Nona Muda memanggil saya" ucap Pengawal Du .
"Kau yang mengenalkan Pelayan nini pada pembunuh bayaran Wuya.. ?" Tanya Li Mai dengan suara dingin.
"Benar Nona... " jawab Pengawal Do dengan wajah Sedikit takut.
"Lalu kenapa mereka menolak pekerjaan ini setelah mereka menyetujuinya !" tanya Li Mai dengan wajah marah dan kesal .
"Saya tidak tahu Nona ... mereka malah mengancam Kami agar kami tidak mengganggu Nona Yu Wan . Mereka berkata jangan sampai kami mencari masalah atau menyakiti tabib Yu Wan. kalau tidak, kita akan berhadapan dengan mereka.." ucap pengawal Du dengan wajah takut .
"Apaa...berani sekali mereka mengancam Kita...!" seru Li Mai dengan nada marah.
"Mereka memang tidak takut Pada siapapun Nona, Mereka hanya takut pada Putra Mahkota dan pasukannya...." ucap pengawal Du lagi . Seketika Li Mai terdiam saat mendengar Nama Putra Mahkota di sebutkan
"Kalau begitu , cari lagi pembunuh bayaran yang lebih tangguh lagi dari Kelompok Wuya .. Suruh mereka membunuh tabib wanita itu secepat mungkin.." ucap Li Mai dengan nada marah dan kesal . Mendengar ucapan sang Majikan, Terlihat mereka berdua saling bertatapan . Tak lama terdengar suara Pengawal Du
"Tapi Nona... pembunuh bayaran Wuya Adalah pembunuh bayaran yang sangat di takuti penduduk kota ini. Bukan saja di kota ini, tapi di banyak tempat Atau kota- kota lain Karena mereka merupakan pembunuh bayaran yang paling kuat . Dan Hamba mendengar Kalau mereka tergolong Kelompok bawah..." ucap Pengawal Du dengan wajah pucat . Bagaimana bisa mereka harus menyinggung Kelompok pembunuh bayaran Wuya .
"Cukup... aku tidak mau kalian banyak bicara. aku perintah kan Kalian untuk mencari pembunuh bayaran yang lain, Dan ingat...mereka harus lebih kuat Dari Pembunuh bayaran Wuya. kalian mengerti...;" seru Nona Li Mai dengan nada marah.
"Baik Nona..." ucap Pelayan Nini sedangkan pengawal Du kebingungan. Siapa lagi pembunuh bayaran yang bisa Dia Perintahkan untuk membunuh tabib Yu Wan. Sedang kan Pembunuh bayaran Wuya Adalah pembunuh bayaran Nomer Satu di kota Kerajaan Sangguan barat ini . Mereka berdua segera keluar dari ruang kamar Nona Li Mai dengan pikiran kalut . Sebab mereka takut bersinggungan dengan pembunuh bayaran Wuya. bukankah mereka sudah menekankan kalau Mereka tidak boleh melakukan apapun pada Tabib Yu Wan . Dan sekarang ini sang Nona tetap menginginkan membunuh tabib Yu Wan .
Udahan dulu ya...aku lanjut para Episode selanjutnya dan jangan lupa Like, Vote dan komennya aku tunggu
Bersambung .
kalau sudah ada perkelahian antar sekte atau perguruan aku suka itu
terus semangat thorr,,,,,💪💪👍👍😘😘
tp bagus kok ceritanya
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
jadi pusing bacanya thor
lanjut Thor
and typo nya pun sangat banyak🙈🙈🙈