Premarital Agreement

❤️ Happy Reading ❤️

Cklek

''Ivana apa kamu sudah sele...sai.'' kata Geva yang baru masuk kedalam kamarnya.

Dirinya yang selesai bersiap, memilih untuk pergi keruang kerja memeriksa beberapa pekerjaan yang di kirimkan sang asisten kedalam email-nya sambil menunggu Ivana selesai.

''Mas...kenapa? aku jelek ya?'' tanya Ivana yang melihat Geva terdiam dengan menatap ke arahnya.

''Cantik...sempurna.'' kata Geva yang masih sebegitu terpana dan tentu saja membuat Ivana tersipu.

Gaun berwarna merah maron yang begitu kontras dengan kulit Ivana yang putih, rambut hitam legam tergerai dengan sedikit di cerli serta di beri jepit rambut mahal di salah satu sisinya, stiletto heels yang di pakai membuat kakinya terlihat semakin jenjang, di tambah dengan riasan yang tipis serta terlihat natural semakin menambah kadar kecantikan wanita yang sudah menyandang status sebagai istri untuknya itu.

''Jadi, bisakah kita keluar sekarang?'' tanya Ivana.

''Oh tentu.'' sahut Geva. ''Mari nyonya muda Marcio...'' kata Geva dengan mengulurkan tangannya.

Tap

Tap

Tap

''Wah mantu mama cantik sekali.'' kata mama Cecil yang memang sudah menunggu kedatangan Geva dan Ivana.

''Terimakasih ma atas pujiannya, tapi tetap saja masih cantikan mama.'' kata Ivana.

''Ah kamu bisa saja bikin hati mama senang sayang.'' kata mama Cecil.

''Anaknya gak di puji juga nih ma...cuma menantunya aja.'' kata Geva.

''Oh ya ampun, kamu ini mama cuma muji istri kamu...kamu iri gitu.'' kata mama Cecil. ''Baiklah...baiklah...putra mama juga terlihat sangat tampan.'' puji mama Cecil pada akhirnya.

''Sudah...sudah ayo lebih baik kita berangkat, gak enak kalau datangnya terlambat.'' sela papa Geri mengajak anak dan istrinya.

❤️

Acara yang di buat keluarga Prawira bisa di bilang cukup meriah.

Terbukti dengan banyaknya tamu undangan yang hadir di sana, apalagi ini adalah dalam rangka perayaan kelahiran cucu pertama keluarga tersebut.

Kelahiran anak dari Arin Prawira, yang merupakan putri pertama dari keluarga tersebut.

Sebenarnya Arin sendiri tinggal di luar Kuala Lumpur bersama suaminya yang merupakan pengusaha di negri Jiran tersebut, tapi atas permintaan dari keluarga besarnya dia akhirnya melahirkan di sini.

Dua mobil dari keluarga Marcio telah tiba di pelataran Mension.

''Sudah siap?'' tanya Geva.

''Huft...huft...'' Ivana berusaha mengatur nafasnya dengan menghirup dan menghembuskannya secara perlahan juga teratur. ''Ayo.'' kata Ivana setelah bisa menguasai dirinya.

❤️

Baru saja masuk ke dalam tempat acara, kehadiran keluarga Marcio langsung menjadi pusat perhatian seluruh tamu undangan yang hadir, mereka begitu mengagumi ketampanan dan kecantikan mereka.

Bisik-bisik tentang kedatangan keluarga pengusaha paling berpengaruh itu langsung sampai di telinga sang punya rumah.

Tuan Prawira pun langsung datang menghampiri secara langsung sebagai bentuk rasa hormatnya.

''Tuan Marcio.'' sambut tuan Prawira sambil menjulurkan tangannya.

''Tuan Prawira.'' sahut papa Geri yang menyambut uluran tangan tuan Prawira.

''Apa kabar tuan?'' tanyanya.

''Tentu saja baik, kalau tidak mana mungkin saya bisa hadir.'' jawab papa Geri.

Tuan Prawira langsung memangil sang istri yang memang berada tak jauh darinya.

''Ma, perkenalkan ini tuan Marcio dan juga istrinya.'' kata tuan Prawira pada istrinya.

Betapa terkejutnya nyonya Prawira begitu melihat sosok tuan Marcio yang pernah di jumpainya bersama mantan calon menantunya.

Tak berselang lama kedua anak serta menantu tuan Prawira pun datang mendekat.

Papa Geri yang sepak terjangnya sudah tak di ragukan lagi di dunia bisnis membaut Thomas serta mertua Arin ikut bergabung.

Lucy yang melihat papa Geri sama kagetnya dengan ibu mertuanya.

''Ma, itu bukannya sugar daddynya si wanita kampungan itu.'' bisik Lucy.

''He'em, mama gak nyangka kalau dia bisa jadi peliharaan pengusaha besar.'' sahut mama Rita yang juga dengan berbisik. ''Tapi yang ada di pikiran mama saat ini...perbuatan kita tempo hari berpengaruh gak sama bisnisnya papa kamu.'' kata mama Rita.

Saat mama Rita dan Lucy sedang berbisik-bisik...tampaklah Ivana yang baru saja masuk, tapi hanya sendiri karena Geva harus keluar sebentar untuk menerima telpon penting dari relasi bisnisnya.

''Wow...ada keberanian apa kamu datang kesini.'' kata Lucy yang langsung menghardik Ivana.

''Siapa kamu sehingga bisa hadir di acara keluarga saya? karena seingat saya...keluarga saya tidak pernah mengundang kamu.'' kata mama Rita.

''Cih, tak tau malu...dasar tamu tak di undang.'' cibir Meri ibu dari Lucy.

''Atau jangan-jangan...'' kata Lucy yang tak lanjutkan ucapannya. ''Dasar pelakor...bisa-bisa datang kesini mengikuti saat sang istri sah ada.'' lanjut Lucy.

''Maksud kamu Lucy?'' tanya mama Mery. ''Bukannya dia sudah me...'' kata mama Meri lagi.

''Iya ma...dia ini wanita simpanan, sugar baby.'' potong Lucy sebelum mamanya selesai berbicara.

Mama Meri semakin tak mengerti dengan perkataan sang putri, karena setaunya Ivana itu sudah menikah.

Tapi melihat sosok nyonya besar Marcio saat ini membuat mama Mega tak mengenalinya...karena hanya bertemu sekali dan dengan penampilan yang berbeda.

Memang pertemuannya dengan Ivana tempo hari belum bi ceritakan pada anak putri begitu pula sebaliknya, Lucy yang bertemu Ivana pun belum cerita ke mamanya.

''Nyonya Marcio...saya sarankan agar anda menjaga baik-baik suami anda, apalagi tuan Marcio ini pengusaha besar.'' kata mama Rita. ''Takutnya nanti ada para j****g yang menggoda.'' sambungnya lagi menyindir Ivana.

''Apa maksud anda nyonya, tapi saya ucapkan terimakasih atas sarannya.'' kata mama Cecil.

''Heh...kamu...j****g, keluar dari sini karena kehadiran kamu sama sekali tak di terima.'' usir mama Rita.

''Sudah ma...malu.'' kata tuan Prawira karena saat ini mereka menjadi pusat perhatian dari para tamu.

''J****g...siapa yang anda berdua sebut dari tadi nyonya?'' tanya mama Cecil yang pura-pura tak tau, padahal sedari tadi dirinya dan sang suami sudah menahan amarahnya.

''Dia.'' tunjuk mama Rita pada Ivana.

''Turunkan telunjuk tangan anda nyonya dan hati-hatilah berbicara.'' kata mama Cecil. ''Sayang...sini.'' panggil mama Cecil pada Ivana yang membuat semua orang di sana bingung serta bertanya-tanya. ''Perkenalkan nyonya...wanita muda yang ada di samping saya saat ini adalah Ivana Federica Marcio...istri dari putra sulung keluarga Marcio, menantu kami.'' kata mama Cecil yang memperkenalkan Ivana dan membungkam mulut nyinyir mereka dengan cara yang elegan.

''Tidak mungkin...bukannya dia ini sugar baby dari tuan Marcio.'' kata Lucy. ''Saya dan mama Rita melihat sendiri mereka jalan berdua di GA mall.'' sambungnya yang membuat papa Geri terkekeh.

''Apakah anda sedang menuduh saya nona?'' tanya papa Geri dengan senyum mengejeknya. ''Apakah anda punya bukti yang meyakinkan kalau kami adalah pasang sugar daddy dan sugar baby?'' tanyanya lagi. ''Anda harus punya bukti yang valid dulu nona sebelum menuduh...seperti bukti saat kami sedang bermesraan atau bercumbu misalnya.'' tambahnya.

''Ini maksudnya apa pa?'' tanya mama Cecil.

''Kejadian tempo hari di mall yang papa ceritakan ke mama waktu membeli kado untuk ulang tahun mama.'' jawab papa Geri.

''Kalau dia memang menantu keluarga Marcio mana buktinya? suaminya aja gak ada.'' kata Lucy yang masih belum percaya dan mengira ini semua akal-akalan keluarga Marcio untuk menutupi aib keluarga mereka.