CINTA DI LUAR NASKAH

CINTA DI LUAR NASKAH

Hanya Seorang Figuran

"Jangan menyentuhku!"

"Awh!"

Pemuda dengan rahang tegas itu sedikit terkejut melihat wanita yang berusaha menyentuhnya terjatuh. Ekspresi terkejut di wajah teramat tampan itu dengan cepat menghilang, berganti menjadi raut datar yang memancarkan aura seorang dominan. Tangannya bergerak mengambil dompet di saku, mengeluarkan seluruh lembaran di dalamnya.

"Perempuan murahan!"

Lembaran dolar yang tidak terhitung jumlahnya dilempar ke wajah cantik wanita yang terduduk di lantai. Tatapan sedingin kutub utara dari pria yang berhasil meraih julukan Pria Paling Seksi di Dunia itu turut mencemooh.

"Padahal kau menikmati tubuhku!!!" pekik wanita bersurai pirang panjang yang seluruh wajahnya memerah, malu dan terhina.

"Kau pikir sebanyak apa wanita yang tubuhnya kunikmati?" Senyuman bengis yang ditampilkan pria itu membuat sang wanita menatap nanar, tatapannya penuh luka.

"OKE, CUT!!!"

Teriakan dari pria di balik kamera membuat wanita yang sebelumnya duduk di lantai langsung berdiri, meringis saat menyadari bahwa kakinya terkilir.

'Duh, kakiku yang malang. Hari pertama syuting sudah begini.'

“Anda baik-baik saja?"

Wanita itu menoleh, menatap wajah tampan yang merupakan bintang utama dalam film yang tengah mereka garap.

'Sudah sok tampan, sekarang sok baik pula!' rutuknya dalam hati.

"Tidak apa-apa," ucap wanita itu seraya tersenyum sopan, membungkuk pelan sebelum membalik badan, berniat segera pergi.

“Anda benar-benar luar biasa," ujar pemuda beriris biru, menghentikan wanita yang terlihat sangat jelas mengabaikannya. "Dengan bakat seperti itu, bukankah Anda bisa mendapatkan peran utama?"

'Itu bukan urusanmu!' Alexa berteriak dalam hati, jengkel saat situasinya tidak memperbolehkan wanita itu bertindak sesuka hati.

"Peran utama tidak didapat hanya karena seseorang memilik bakat, Tuan Raymond." Alexa kembali memasang senyum, sebuah senyum yang sama sekali tidak sampai di binarnya.

Raymond mengangkat alis mendengar jawaban wanita di hadapannya, entah kenapa terdengar seperti sindirian untuknya.

“Anda benar. Selain bakat, keberuntungan dan koneksi juga sangat penting di dunia ini. Meski begitu, seseorang yang bekerja keras bisa mengalahkan segalanya." Raymond tersenyum lembut, caranya menatap dengan hangat membuat orang-orang di sekitar lansung terpana.

"Ah, dia benar-benar malaikat."

Bisikan itu membuat Alexa mengerutkan kening. Semua orang menganggap pemuda di hadapan Alexa saat ini adalah titisan malaikat dari surga.

'Tidakkah mereka melihat tanduk di kepalanya itu?' Alexa membatin kesal, sedikit kecewa dengan mata orang-orang yang tersihir senyum palsu Raymond.

"Terima kasih sudah mengatakan sesuatu yang menghibur, Tuan Raymond. Saya tidak tahu kalau Anda memiliki waktu senggang untuk memberi motivasi pada orang lain." Alexa kembali mengangguk sopan sebelum berbalik, bergegas keluar dari ruangan yang merupakan salah satu set di lokasi syuting.

“Alexa!

Panggilan itu membuat wanita bersurai panjang kembali menghentikan langkah, padahal ia hampir mencapai pintu untuk keluar dari gedung dan pulang. Wanita itu segera tersenyum cerah saat melihat salah satu staff menghampiri.

"Syutingnya sudah selesai, aku boleh langsung pulang, kan?" tanya wanita yang dipanggil Alexa, netra coklat madunya berbinar.

Kekehan wanita yang menghentikan langkah Alexa terdengar, tangannya terulur untuk mengusak gemas kepala Alexa. "Sutradara ingin bertemu denganmu dulu," ucapnya.

Sutradara? Duh, Alexa sedikit merengut, perasaannya mendadak tidak enak. Wanita itu melirik pada seorang pria paruh baya yang berada tidak jauh dari mereka, membalas tatap dengan raut serius yang membuat wanita itu semakin menciut.

"Aku tidak akan dimarahi, kan? Aku juga tidak melihat manajerku, apa Anda tahu ia ke mana?" tanya Alexa pelan, bibirnya melengkung ke bawah, terlihat menggemaskan bagi wanita di hadapannya.

"Mana mungkin dimarahi! Sudah, temui sana! Kau akan tahu di mana manajermu nanti," ucap wanita itu sembari mengedipkan sebelah mata.

Alexa menghela, berjalan pelan menuju seseorang yang disebut legenda dalam dunia perfilman. Sutradara kondang yang namanya harum di penjuru dunia sebagai salah satu yang terbaik itu membuat Alexa tidak nyaman.

'Kudengar ia sering menemukan orang berbakat di jalan, mengolesnya dan menjadikannya bintang yang bersinar sangat terang. Seharusnya tadi aku melakukan beberapa kesalahan!'

Alexa menyesali sikapnya yang ceroboh. Ia ingin cepat pulang karena barang yang ditunggunya selama tiga bulan datang hari ini, jadi wanita itu memutuskan untuk menyelesaikan pekerjaannya dalam sekali pengambilan gambar.

"Permisi, Tuan, katanya Anda memanggil saya?" Alexa bertanya sopan. Suaranya pelan, tapi tidak terdengar lemah. Ekspresi wajahnya datar, namun tidak ketus. Caranya menatap terlihat tegas, tanpa menghilangkan kelembutan di binarnya.

‘Dia bukan wanita sembarangan,' batin pria paruh baya yang tiba-tiba jantungnya berdegup kencang. Sudah lama ia tidak melihat aura yang dipenuhi kecantikan dan keanggunan, belum lagi bakat akting menakjubkan yang dimiliki aktris di hadapannya.

"Ya, ada yang ingin kami bicarakan. Ikutlah denganku!"

Meski sangat malas, Alexa tetap melangkah mengikuti seseorang yang berjalan menuju sebuah ruangan. Wanita itu mengerjap saat menyadari bahwa mereka memasuki ruangan pribadi sang aktor utama.

Kenapa ke sini? Perasaannya semakin tidak enak.

Tidak ada staff lain di dalam ruangan, hanya ada empat orang yang salah satunya merupakan manajer Alexa. Wanita itu bertanya lewat tatapan, berharap diberi beberapa clue tentang apa yang sedang terjadi, tapi delikan tajam yang Alexa terima membuatnya menciut.

Tubuh wanita itu terasa kaku saat entah bagaimana pembagian tempat duduknya terasa tidak adil. Kenapa ia harus duduk di sebelah pria yang menyebabkan kakinya terkilir?

"Silakan duduk, Nona Alexa."

'Yah, bukan berarti aku sudi duduk di sebelahnya.'

Alexa menarik kursi, duduk setelah memberi salam sopan pada pria yang hanya mengangguk sekilas.

'Cih, sok keren!'

"Baiklah, aku akan menjelaskan kenapa memanggil kalian berdua ke sini. Mungkin Tuan Raymond sudah mendengar dari manajer, tapi saya yakin Nona Alexa belum."

'Bagaimana mau tahu kalau tidak diberi kesempatan bicara dengan manajer dulu!'

Alexa tersenyum kecil, menutupi perasaan gondok di dada. "Kalau saya boleh tahu, ada apa, ya? Apa saya melakukan kesalahan?"

"Tidak, Nona Alexa, Anda tidak melakukan kesalahan sama sekali. Saya pribadi sangat terkesan dengan akting Anda. Semuanya berjalan lancar dalam sekali take, itu benar-benar menakjubkan."

Pujian bertubi yang dilayangkan sang sutradara langsung diangguki oleh produser di sebelahnya.

"Syukurlah kalau begitu." Diam-diam Alexa merutuki dirinya yang terlalu bersemangat. Berdoa saja dua orang terkenal di hadapannya tidak merencanakan sesuatu yang menakutkan.

"Setelah saya dan produser berdiskusi, kami mengambil keputusan bahwa akan menambah adegan di mana Damian kembali ke ruangannya, menatap foto-foto di atas meja dan melemparnya ke kotak sampah."

Penjelasan sutradara di hadapannya membuat Alexa hampir menghela napas. Ia tahu maksud dan tujuannya tanpa mendengar lebih lanjut. Mereka pasti ingin membuat kamera menyorot foto-foto itu saat sang pemeran utama sedang melihatnya.

"Jadi, maksud Anda, saya dan Tuan Raymond akan melakukan pemotretan untuk foto-foto itu?"

"Bukan hanya pemotretan, Nona Alexa. Kami ingin menambah adegan--"

Terpopuler

Comments

Siti Nina

Siti Nina

Satu kata menarik ceritanya,,,👍

2024-12-25

1

lihat semua
Episodes
1 Hanya Seorang Figuran
2 Adegan Tambahan
3 Perebut Posisi
4 Bukan Pria Terseksi
5 Dunia yang Kotor
6 Improvisasi Dalam Akting
7 Sutradara Bilang, 'CUT'!
8 Hukuman Tengah Malam
9 Mimpi yang Mustahil
10 Paman Tampan
11 Sampai Jumpa, Paman!
12 Tetangga Baru
13 Taman Bermain Sang Putri
14 Ayo Berlibur!
15 Pangeran Gila
16 Topik Panas Sepanjang Tahun
17 Kejutan
18 Permata yang Hancur
19 Membuat Skandal
20 Kemarahan Alena
21 Skandal
22 Putri Waxton Grup
23 Rencana Bantahan
24 Pasangan Sempurna
25 Semakin Kacau
26 Menemui Si Gila
27 Lupa Tujuan
28 Memulai Kekacauan
29 Menemui Direktur
30 Skenario Dadakan
31 Hingga Badai Mereda
32 Tamu Pagi Hari
33 Hukuman Mengerikan
34 Sebuah Fakta
35 Aku Cemburu
36 Bertemu
37 Kacau
38 Obrolan Orang Dewasa
39 Dia Putriku!
40 Mimpi Buruk
41 Tamu Tak Diundang
42 Projek Baru
43 Pertemuan Rahasia
44 Gerimis
45 Bunga Anyelir
46 Pengunjung Tak Terduga
47 Mawar Kuning
48 Terima Kasih
49 Jangan Berpikir Rumit
50 Pesta yang Melelahkan
51 Bunga Meja
52 Apatis
53 Mantan Seorang Idola
54 Hari Pertama Syuting
55 Tatapan Penuh Cinta
56 Wanita Bernama Agnia
57 Syuting Pertama Selesai
58 Tanggung Jawab
59 Gagal Syuting
60 Dunia Hiburan
61 Perusak Suasana
62 Nona Larisha
63 Musuh atau Teman?
64 Tamu Dadakan
65 Salah Jadwal
66 Bertemu Keluarga
67 Tersesat
68 Gang Belakang
69 Di Balik Topeng
70 Sekarat
71 Perempuan Gila
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Hanya Seorang Figuran
2
Adegan Tambahan
3
Perebut Posisi
4
Bukan Pria Terseksi
5
Dunia yang Kotor
6
Improvisasi Dalam Akting
7
Sutradara Bilang, 'CUT'!
8
Hukuman Tengah Malam
9
Mimpi yang Mustahil
10
Paman Tampan
11
Sampai Jumpa, Paman!
12
Tetangga Baru
13
Taman Bermain Sang Putri
14
Ayo Berlibur!
15
Pangeran Gila
16
Topik Panas Sepanjang Tahun
17
Kejutan
18
Permata yang Hancur
19
Membuat Skandal
20
Kemarahan Alena
21
Skandal
22
Putri Waxton Grup
23
Rencana Bantahan
24
Pasangan Sempurna
25
Semakin Kacau
26
Menemui Si Gila
27
Lupa Tujuan
28
Memulai Kekacauan
29
Menemui Direktur
30
Skenario Dadakan
31
Hingga Badai Mereda
32
Tamu Pagi Hari
33
Hukuman Mengerikan
34
Sebuah Fakta
35
Aku Cemburu
36
Bertemu
37
Kacau
38
Obrolan Orang Dewasa
39
Dia Putriku!
40
Mimpi Buruk
41
Tamu Tak Diundang
42
Projek Baru
43
Pertemuan Rahasia
44
Gerimis
45
Bunga Anyelir
46
Pengunjung Tak Terduga
47
Mawar Kuning
48
Terima Kasih
49
Jangan Berpikir Rumit
50
Pesta yang Melelahkan
51
Bunga Meja
52
Apatis
53
Mantan Seorang Idola
54
Hari Pertama Syuting
55
Tatapan Penuh Cinta
56
Wanita Bernama Agnia
57
Syuting Pertama Selesai
58
Tanggung Jawab
59
Gagal Syuting
60
Dunia Hiburan
61
Perusak Suasana
62
Nona Larisha
63
Musuh atau Teman?
64
Tamu Dadakan
65
Salah Jadwal
66
Bertemu Keluarga
67
Tersesat
68
Gang Belakang
69
Di Balik Topeng
70
Sekarat
71
Perempuan Gila

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!