NovelToon NovelToon
Mimpi Buruk Clara

Mimpi Buruk Clara

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Teen School/College / Keluarga / Persahabatan / Cinta Murni
Popularitas:439
Nilai: 5
Nama Author: Grace caroline

"Aku pikir kamu sahabatku, rumah keduaku, dan orang yang paling aku percayai di dunia ini...tapi ternyata aku salah, Ra. Kamu jahat sama aku!" bentak Sarah, matanya berkaca-kaca.

"Please, maafin aku Sar, aku khilaf, aku nyesel. Tolong maafin aku," ucap Clara, suaranya bergetar.

Tangan Clara terulur, ingin meraih tangan Sarah, namun langsung ditepis kasar.

"Terlambat. Maafmu udah nggak berarti lagi, Ra. Sekalipun kamu sujud di bawah kakiku, semuanya nggak akan berubah. Kamu udah nusuk aku dari belakang!" teriak Sarah, wajahnya memerah menahan amarah.

"Kamu jahat!" desis Sarah, suaranya bergetar.

"Maafin aku, Sar," bisik Clara, suaranya teredam.

***

Mereka adalah segalanya satu sama lain—persahabatan telah terjalin erat sejak memasuki bangku kuliah. Namun, badai masalah mulai menghampiri, mengguncang fondasi hubungan yang tampak tak tergoyahkan itu. Ketika pengkhianatan dan rasa bersalah melibatkan keduanya, mampukah Clara dan Sarah mempertahankan ikatan yang pernah begitu kuat?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Grace caroline, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 13. Kayak Anak Kecil

Taman Anggrek Melati. Ya, Grace lewat depan taman itu menuju ke rumah temannya. Seharusnya ia tidak lewat sini karena ini jalan memutar, lebih jauh. Tapi karena ia gabut ya akhirnya ia memilih lewat jalan ini.

Ia mengendarai mobil Ferrari merah pemberian sang papa sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke tujuh belas.

"Akulah yang tercantik, terseksi, dan... ouhhhh..." Ia menyanyikan lagu ciptaannya sendiri. Entah bakat atau bukan, suaranya agak fals, seperti kaleng terseret di aspal.

Tapi tingkat kepedeannya setinggi langit dan seluas lautan.

Grace menoleh ke taman di luar melalui kaca mobil sebelah kiri. Sekilas saja, tapi kemudian ia mengerutkan kening dan menghentikan mobilnya. Di antara rimbunnya pepohonan, samar-samar ia melihat Clara dan Sarah.

Rasa penasaran mengusik Grace. Ia membuka kaca mobil dan mengintip keluar. Di pojok taman, dekat pohon besar, ia melihat Clara dan Sarah berpelukan erat. Keakraban mereka terasa hangat, bahkan dari kejauhan.

Seketika, rasa cemburu menggerogoti hati Grace. Tangannya mengepal erat, tulang-tulang jari terasa memutih. Tatapannya seperti elang yang mengintai mangsa, terpaku pada kemesraan Clara dan Sarah.

"Nggak lama lagi kemesraan itu akan segera berakhir. I will never let it happen, liat aja apa yang akan aku lakukan nanti," gumam Grace, tersenyum miring penuh arti ke arah Clara dan Sarah. Lalu, ia pun menyalakan mesin mobil dan melaju menuju rumah temannya.

Sementara itu Clara melepaskan pelukan Sarah, menyeka air matanya, lalu tersenyum tipis, menatap sahabatnya itu.

"Aku seneng banget punya sahabat kayak kamu Sar," kata Clara, intens nan dalam menatap Sarah.

"Aku jadi ada tempat cerita, curhat kalo aku lagi sedih dan kamu adalah rumah keduaku. Andai aja kita saudara ya, pasti hidupku akan jauh lebih bahagia. Aku punya saudara sebaik kamu dan seperhatian kamu." Sarah menggenggam tangan Clara, tersenyum manis—senyum terindah di mata Clara.

Lalu Sarah mengangguk. "Aku juga pengen gitu, Ra. Andai kita saudara. Ehm, tapi kamu jangan sedih terus ya, kamu bilang aku sahabat kamu, rumah kedua kamu, jadinya kamu punya aku Ra, kamu nggak sendirian.

Kalo ada masalah, lebih baiknya kamu tenangin diri atau cerita ke aku, aku pasti akan bantu kamu. Atau kalo nggak kita bisa selesaikan bersama. Oke, Ra?" tanyanya meminta persetujuan Clara, lalu memeluknya erat.

Kehangatan pelukan Sarah seketika menenangkan Clara. Aroma parfum Sarah, meski sederhana dan tidak mahal, terasa sangat menenangkan baginya. Seperti berada di taman bunga yang harum semerbak. Clara menyukainya.

"Aku punya kamu, aku nggak sendirian. Aku...sayang banget sama kamu Sar. Sayang banget," bisik Clara tulus. Senyum Sarah merekah, hatinya berdesir hangat. Ia mengusap kepala Clara, lalu mencium puncaknya dengan lembut.

Clara tersentak. Ia mendongak, menatap Sarah dengan mata terbelalak. "Kenapa, Ra?" tanya Sarah lembut, melihat keterkejutan di wajah Clara.

"Kamu cium kepala aku?" tanya Clara.

Sarah terkekeh kecil. "Nggak boleh ya? yaudah deh maaf, lain kali nggak," katanya, ia mengira jika Clara tidak suka jika ia mencium kepalanya dan marah.

Tapi kemudian...

"Kamu cium pipiku aja aku nggak marah loh Sar. Kayak aku dulu yang cium pipi kamu, kamu boleh cium pipi aku. Asal jangan bibir aja, ntar dikiranya kita lesbay lagi," kata Clara, lalu tertawa, menganggap ucapannya lucu.

"Hahaha, kamu Ra, ish! Yakali kita gitu, nggak mungkin. Aku masih normal kali," balas Sarah, tertawa sembari menepuk pundak Clara.

"Hehe siapa tahu kamu mau serong," Clara mendongak, matanya berbinar. Bibirnya mengerucut lucu, "Aku sih oke-oke aja kalo kamu mau serong ke aku. Aku siap menerima cinta kamu," katanya manja.

Sarah tertawa, lalu mengacak-acak rambut Clara. "Aduh, kamu habis nangis langsung gil4 ya!" candanya.

Clara cemberut, bibirnya manyun. "Eehh enak aja, aku masih normal tau, huhh!" Rajuknya seperti anak kecil yang di rebut permennya. Ia melepaskan pelukan Sarah, memalingkan wajah, dan menyilangkan tangan di dada.

Melihat tingkah Clara yang menggemaskan, Sarah menggeleng sambil tersenyum lebar. "Lucu banget sih kamu kalo lagi ngambek, jadi gemesss. Sini peluk dulu," Sarah menarik Clara ke pelukannya. Clara sempat memberontak sebentar, masih dengan raut cemberutnya, tapi akhirnya ia luluh dan tersenyum malu-malu.

"Ututuu sayanggg, jangan ngambek ya, kamu makin cantik kalo nggak ngambek," goda Sarah dengan suara manja, seperti anak kecil. Lucu sekali, tangannya terangkat, lembut mengelus rambut Clara.

Clara hanya tersenyum malu-malu. Pipinya merona. Lalu, tiba-tiba ia melepas pelukan Sarah. Senyumnya merekah, matanya berbinar menatap Sarah.

"Aku nggak ngambek kok Sacan," kata Clara, suaranya pun ikut ia buat seperti anak kecil.

Sarah mengerutkan keningnya, bingung. "Sacan?" tanyanya.

Clara terkekeh. "Iya Sacan, Sarah cantik. Kan lucu ya kalo aku panggil kamu itu," jawabnya.

"Terus nanti kamu manggil aku Racan, Clara cantik. Kan gemes ya, cute, serasi kita," lanjutnya. Entah apa ekspresinya saat ini, senyum tidak, datar pun juga tidak. Clara sangat menggemaskan. Jika saja ia anak kecil, mungkin Sarah sudah....

"Ada-ada aja kamu, Ra," sahut Sarah, lalu tertawa. "Kalo seumpama kita lawan jenis terus pasangan bakal cocok. Kita sesama cewek Ra, aneh banget. Kamu ihh!" Ia masih tertawa, menurutnya ucapan Clara sangatlah lucu.

"Ehh, sesama cewek juga nggak papa kali Sar. Bebas, aku mah pede aja ngomong kayak gitu," celetuk Clara sambil terkekeh.

"Tapi, itu kurang cocok buat kamu. Panggilan Racan kurang bagus buat kamu," kata Sarah.

"Hmm? Kurang bagus?" tanya Clara, mengerutkan dahi bingung.

Sarah menyeringai jahil, matanya berkilat. "Ya, kamu nggak cocok sama panggilan itu. Kamu itu cocoknya di panggil Racun, Clara cungkring, hahaha," tawanya pecah, membuat Clara langsung cemberut.

Dengan cepat Clara mengangkat tangannya, mencubit kedua pipi Sarah dengan gemas, sementara Sarah berusaha melepaskan cubitan itu.

"Sekate-kate ya anda, main panggil Racun. Gini-gini aku seksi tau, bukan cungkring. kamu kali yang cungkring!" cibir Clara, masih mencubit pipi Sarah. Wajahnya cemberut.

"Eeegghh, sama aja kali Ra, seksi pun cungkring juga. Nggak ada bedanya....auuhhh sakit Ra, merah nih pipi akuu!!" Clara berhenti mencubit pipi Sarah, tertawa melihat wajah kesal sahabatnya itu. Sarah sendiri memegang pipinya yang memerah dan terasa panas.

"Beda, Sarah cantik. Kalo seksi itu bentukannya kayak gitar spanyol, melengkung-melengkung, meleleh air liur lihatnya, jalan dikit dah bikin mata ijo. Nah itu beda lagi kalo cungkring. Kamu tahu tiang lampu, kan?

Mirip banget tuh bentukannya. Lurus-lurus aja, gada lengkungannya, ngebosenin!" Clara berceloteh, membuat Sarah tertawa terbahak-bahak sampai menangis. Clara yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepala, bibirnya masih mengerucut lucu.

"Kamu ini, Ra, ngawur banget sih, kayak gitar spanyol lagi, hahahaha" Sarah masih tertawa, ia menunjuk-nunjuk Clara dengan jarinya.

Clara hanya tersenyum tipis, matanya berbinar-binar. "Ya, emang gitu. Seksi itu harus kayak gitar spanyol, melengkung-melengkung. Kalau cungkring ya kayak tiang lampu, lurus-lurus aja."

"Eeehh, tapi kamu kan emang cungkring, Ra," kata Sarah, masih tertawa.

Clara langsung cemberut, "Nggak, aku nggak cungkring, aku seksi!"

"Iya, iya, seksi," kata Sarah, masih tertawa. "Tapi, ya, kamu itu lucu banget, Ra. Kayak anak kecil."

Clara langsung tersipu malu, "Ih, kamu ngejek aku, ya?"

"Nggak kok, aku serius. Kamu itu lucu banget," kata Sarah, lalu memeluk Clara erat-erat. "Aku sayang banget sama kamu, Ra."

Clara membalas pelukan Sarah, "Aku juga sayang banget sama kamu, Sar," katanya, lalu tiba-tiba teringat sesuatu. "Eh, ngomong-ngomong, kalau seumpama kita punya anak nanti, kira-kira namanya apa ya?"

Sarah tertawa. "Anak? kok tiba-tiba jadi bahas anak sih? Kita belum nikah, Ra! pacar aja kita juga nggak ada."

"Iya, iya, tapi kan kita bisa berandai-andai. Misalnya, kalau anaknya perempuan, namanya 'Cinta' gimana? Kalau laki-laki, namanya 'Joko'! Biar unik," usul Clara, matanya berbinar-binar.

Sarah menggeleng sambil tertawa. "Joko? Nama anak zaman now kok jadul banget, Ra! Gimana kalau namanya 'Elon', biar kayak Elon Musk? Kaya raya dari kecil!"

Clara memikirkan sebentar, lalu mengangguk setuju. "Bagus juga ya, Elon. Atau... gimana kalau namanya 'Gak Punya Nama'? Biar anti mainstream!"

Sarah terbahak-bahak. "Gak Punya Nama? Nanti pas sekolah, gurunya bingung mau manggil siapa!"

"Iya juga ya," kata Clara, ikut tertawa. "Tapi, serius deh, aku pengen punya anak kembar. Satu namanya 'Gak Punya Nama', satunya lagi namanya 'Masih Dipikirkan'."

Sarah tertawa terpingkal-pingkal. "Kamu ini, Ra, ide-idenya selalu aja nyeleneh! Tapi, aku suka!" Ia memeluk Clara erat-erat.

Bersambung ...

1
Yokai-nya Rena
Nyess banget jadi Clara
◍•Grace Caroline•◍: Eh dah rilis ternyata 😍 makasih dah mampir kakk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!