Ditengah hutan yg paling misterius, ada sebuah gubuk kecil, di sana Han Ma d besarkan oleh kakeknya.
Setelah tau bahwa orang yg membesarkan nya ternyata bukan kakek kandungnya, Han Ma turun gunung untuk mencari jati dirinya.
Akankah Han Ma mampu mencari jati diri nya, ikuti kisah Han Ma si Dewa Gila.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon macheyroe El sani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. Menjadi Murid
Dengan rasa penasaran yang tinggi Han Ma langsung terjun ke dalam lubang hitam tersebut,
Bertepatan dengan Han Ma masuk ke lubang hitam misterius, lubang tersebut langsung menutup,
Di dataran, di mana Han Ma membuat formasi pelindung kura-kura, yang mengurung Patrick Hua Bei, tetua Hua Cuan, dan tetua Hua Mo,
Formasi pelindung yang Han Ma buat tiba-tiba retak dan pecah,
Traannnnkkk,,!
Suara formasi pelindung kura-kura pecah, dengan wajah binggung Patrick Hua bei dan kedua tetua merasakan jika daya tarik energi sebelum nya sudah menghilang,
Bahkan mereka tidak lagi di serang oleh kekuatan petir,
"ada apa ini, mengapa formasi pelindung nya pecah," tanya Patrick Hua Bei dengan wajah binggung
"daya tarik energi Qi juga menghilang," kata tetua Hua Cuan dengan wajah binggung
"bahkan kita tidak lagi di serang oleh kekuatan petir" kata tetua Mo, dengan mengerutkan keningnya tetua mo langsung melotot kan matanya, seketika tetua Mo langsung teriak,
"tidaaakk,,,,,,, tuan muda,,,,,,," teriak tetua Mo langsung berlari menuju ke arah hutan klan Hua,
Mendengar teriakkan tetua Mo, seketika Patrick Hua Bei dan tetua Cuan langsung sadar dari lamunan mereka,
"jangan,,, jangan" kata mereka serempak dan saling pandang dengan mata melotot, seketika mereka juga melesat mengejar tetua kedua yang lebih dulu masuk ke dalam hutan, tempat dimana asal serangan petir sebelum nya,
"bahkan tidak meninggalkan jejak apapun" guman tetua Mo dengan cemas, kemudian tetua mo mencari ke arah lain dengan panik,
Beberapa saat kemudian Patrick Hua Bei dan tetua Cuan juga sampai di lokasi Han Ma menghilang sebelum nya, sama seperti tetua Mo, mereka pun berpencar mencari Han Ma,
Kembali ke Han Ma,
Saat ini Han Ma merasa di ruangan yang gelap dan penuh dengan riak-riak petir, seketika Han Ma di serang dengan kekuatan petir yang lebih dahsyat dari sebelumnya, bahkan energi Qi Han Ma sudah terkuras habis, karena sebelumnya Han Ma memaksakan diri nya,
Dengan cepat Han Ma duduk mengambil sikap lotus, dan mencoba menyerap energi petir yang menyerang nya,
Duarr..!
Duarr..!
Duarr..!
Serangan demi serangan petir menyambar Han Ma, seketika tubuh Han Ma mengeluarkan cahaya putih dan gelap bersamaan, melindungi tubuh Han Ma, dan menyerap energi petir tersebut melalui meridian nya, dan masuk ke dantian Han Ma, di lautan spiritual nya, energi petir tersebut langsung di tarik ke oleh kristal yin dan yang nya, dan mulai menunjukkan reaksi-reaksi getaran di kristal yin dan yang,
Bahkan getaran tersebut mengguncang lautan spiritual Han Ma,
Beberapa saat kemudian Han Ma merasakan cahaya yang begitu terang masuk ke matanya yang terpejam,
Merasakan itu Han Ma mencoba membuka matanya, seketika di buka, ia melihat Cahaya yang begitu terang menusuk mata nya, dan Han Ma langsung memejamkan matanya lagi,
Kemudian Han Ma merasa terjun bebas, seketika Han Ma membuka matanya, ia sudah ada di udara, dengan mengeluarkan kekuatan nya Han Ma mencoba untuk menyetabilkan tubuh nya di udara dengan terbang, tapi itu semua sia-sia, karena sebelumnya energi Han Ma sudah terkuras habis
"ah sial" guman Han Ma dengan wajah pasrah nya ia membiarkan tubuhnya jatuh ke bawah
Bbboooommmm......
Suara tubuh Han Ma menghantam tanah di bawah, seketika membentuk lubang yang seukuran tubuh nya,
Han Ma merasakan tubuhnya remuk semua, dengan memejamkan matanya Han Ma mulai menyerap energi Qi di sekitar nya, untuk memulihkan kekuatan nya,
tiga jam kemudian,
Han Ma merasakan energi nya sudah pulih, kemudian Han Ma duduk bersila, dan ia memadatkan energi Qi nya hingga benar-benar padat, kemudian Han Ma mengisi nya kembali, berulangkali Han Ma melakukan nya, Han Ma menggunakan kultivasi dari kitab dewa gila,
Sore pun tiba, Han Ma menyudahi kultivasi nya, saat berdiri Han Ma, meregangkan otot-otot nya yang kaku,
Krak..!
Krak..!
Krak..!
Suara tulang Han Ma saat ia meregangkan otot-otot nya,
Kemudian Han Ma melihat sekitar ia melihat di sekelilingnya sebuah hutan bambu, bambu tersebut tidak berwarna hijau atau kuning melainkan berwarna hitam, dan tempat itu terasa asing bagi Han Ma,
"hahahahahahahaha, akhir nya setelah sekian lama aku menunggu" seketika suara tawa menggema di tempat Han Ma berada, mendengar itu Han Ma langsung memasang sikap waspada,
"salam tetua maaf bila saya menganggu tetua" kata Han Ma sopan, sambil melihat sekeliling nya, tapi ia tidak menemukan siapa-siapa, dan tidak bisa merasakan siapapun,
"selamat datang anak muda, aku menunggu mu di tengah-tengah hutan bambu hitam ini, kemarilah" kata suara tersebut yang masih menggema,
"hahahahahahahaha" tawa suara tersebut yang terus menggema,
"boleh kah aku mengetahui, di mana aku tetua" kata Han Ma, seketika suara tawa itu berhenti dan berkata,
"jika kamu ingin tahu, kemarilah, temui aku di sebuah batu yang besar, di tengah-tengah hutan bambu ini" kata suara tersebut, mendengar itu dengan rasa penasaran nya Han Memasang sikap waspada, berjalan menuju ketengah-Tengah hutan bambu hitam,
Setelah sampai di tempat yang di maksud, Han Ma melihat sebuah batu hitam yang amat besar, mungkin besar nya menyamai kapal,
"tetua, saya sudah sampai di tempat yang tetua maksud," kata Han Ma sopan, seketika siluet angin melewati Han Ma
"saya tahu, hahahahahaha" kata dan tawa seseorang
Seketika di dapan Han Ma muncul seseorang laki-laki paruh baya, dengan mengunakan jubah berwarna putih, jenggot bewarna putih, bahkan rambutnya juga bewarna putih, meskipun begitu, wajahnya nampak bertenaga, dan tidak terlihat kerutan di wajah nya.
"salam tetua saya Han Ma" sapa Han Ma, ia merasa jika orang tua di depan nya sangat kuat, dan ia tidak boleh gegabah, bisa-bisa nyawa nya melayang,
Orang tua tersebut hanya diam, ia memegang jenggot nya yang panjang berwarna putih, memperhatikan Han Ma dari ujung rambut sampai ujung kaki, bahkan ia mengelilingi Han Ma,
"hhhmmmmmm,,,,,, tidak buruk," kata orang tua tersebut, mendengar itu Han Ma mengerutkan keningnya,
"memiliki tiga akar roh elemen, akan tetapi dua elemen tidak menggunakan inti elemen, penguasa'an dalam mempelajari kitab dewa gila baru 40%, penguasa'an Aray di tingkat master 🌟 1, kultivasi di tingkat master 🌟 4 akhir, kekuatan fisik lumayan, usia tulang baru 17 tahun," kata orang tua tersebut seperti sedang meneliti Han Ma,
Mendengar itu Han Ma menjadi terkejut, karena orang tua di depan nya mengetahui semua keahliannya, yang membuat Han Ma lebih terkejut orang tua tersebut menyebutkan ia baru 40% dalam penguasaan nya terhadap kitab dewa gila,
"mohon maaf tetua, apa maksud....!" kata Han Ma terhenti lantaran melihat orang tua di depan nya mengangkat tangan nya,
"aku tahu maksud mu, tapi sebelum itu, perkenalan nama ku Shen Tian, dan selamat datang di dunia ciptaan ku, hahahahahaha" kata dan tawa Shen Tian,
"apakah kamu mau menjadi murid ku" tanya Shen Tian,
Han Ma terlihat berfikir sebelum menjawab pertanyaan orang tua di depan nya,
Melihat Han Ma masih berfikir, dengan santai Shen Tian mengangkat tangannya dengan mengepal kemudian di arahkan ke udara,
"pukulan matahari" guman Shen Tian agak keras, ia sengaja agak mengeraskan sedikit suaranya supaya Han Ma tertarik,
sssuuuuuuuuttttt..... seketika siluet Cahya dengan cepat melesat ke langit,
Bbboooommmm.......
Duarr......
Bunyi ledakan menggema di langit, bahkan efek getaran nya sampai ke dataran,
Han Ma takjub melihat pukulan tersebut, bahkan getaran nya sampai ia rasakan,
"benar-benar pukulan yang mengerikan, tapi....!" guman Han Ma dalam hati,
"apakah pukulan tersebut pukulan matahari tetua" tanya Han Ma,
"benar, dan perlu kamu ketahui anak muda, portal dimensi yang kamu masuki tadi akan muncul 100 tahun sekali di dunia luar, dengan menghisap energi Qi, untuk mempertahankan dunia ini, karena aku yang sekarang cuman kesadaran jiwa, aku sengaja membuat portal dengan serangan petir supaya kekuatan lain tidak bisa mendekati nya, bahkan dewa sekalipun tidak akan mampu mendekati pintu portalnya, dengan kata lain, hanya dengan tubuh tipe yin dan yang, yang mampu menahan serangan petir tersebut, dan hanya langkah kaki gila yang mampu melangkah di tekanan besar tersebut, hahahahahaha" kata Shen Tian kepada Han Ma,
"Dan juga kitab dewa gila mu itu, aku yang menciptakan nya, dengan kata lain kamu adalah murid ku, hahahahahaha" kata Shen Tian sambil tertawa,
Mendengar itu Han Ma langsung bersujud tiga kali dan berkata
"murid memberi hormat kepada guru" kata Han Ma sambil bersujud tiga kali,
Mendengar itu Shen Tian tertawa,
" hahahahahahahaha" tawa Shen Tian,
"bangunlah muridku, aku menerima sembah sujudmu," kata Shen Tian
"terima kasih guru" kata Han Ma
"siapa nama mu tadi gurumu ini tadi lupa" tanya gurunya Shen Tian,
"nama saya....!" jawab Han Ma terhenti lantaran melihat gurunya Shen Tian mengangkat tangannya,
"Han Ma" kata guru Shen Tian
"benar guru" jawab Han Ma,
"hahahahahahahaha" tawa gurunya menggema,
Mendengar itu Han Ma mengerutkan keningnya, dan berkata dalam hati,
"apakah guru gila" guman Han Ma dalam hati,
"benar gurumu ini memang di panggil dewa gila, hahahahahahaha" kata dan tawa Shen Tian, mendengar itu Han Ma terkejut mengerutkan keningnya,
Terkejut lantaran gurunya bisa membaca isi pikirannya, dan heran lantaran gurunya adalah dewa gila itu sendiri,
saat tertawa tanpa sengaja Shen Tian melihat gelang di tangan Han Ma,
"wow, gelang yang sangat bagus" kata Shen Tian guru nya Han Ma, kemudian dengan jari nya ia menembak kan energi nya ke arah empat gelang tersebut,
Seketika gelang tersebut langsung bersinar dan lenyap masuk kedalam gelang, kemudian Han Ma merasakan beban yang ia bawa semakin berat, beruntung sebelum masuk ke sini ia sudah menempa tubuhnya dengan tekanan dari portal,
Sehingga penambahan beban berat tersebut masih bisa Han Ma hadapi,
Semisal,
bla bla bla si kakek dan ternyata bla bla bla
Misal.
"Ma-er, waktunya untuk makan."
contohnya seperti ini:
Pada suatu hari.... Anniv pergi ke kota Jakarta...
ya ya seperti itu
buat author nya untuk berkarya.
dan jangan lupa mampir di karyaku pertama ku ya./Smile//Smile/