NovelToon NovelToon
Pangeran Pertama Tidak Mau Menjadi Kaisar

Pangeran Pertama Tidak Mau Menjadi Kaisar

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Epik Petualangan / Perperangan / Penyelamat
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Razux Tian

Dilahirkan sebagai salah satu tokoh yang ditakdirkan mati muda dan hanya namanya yang muncul dalam prologue sebuah novel, Axillion memutuskan untuk mengubah hidupnya.

Dunia ini memiliki sihir?—oh, luar biasa.

Dunia ini luas dan indah?—bagus sekali.

Dunia ini punya Gate dan monster?—wah, berbahaya juga.

Dia adalah Pangeran Pertama Kekaisaran terbesar di dunia ini?—Ini masalahnya!! Dia tidak ingin menghabiskan hidupnya menjadi seorang Kaisar yang bertangung jawab akan hidup semua orang, menghadapi para rubah. licik dalam politik berbahaya serta tidak bisa ke mana-mana.

Axillion hanya ingin menjadi seorang Pangeran yang hidup santai, mewah dan bebas. Tapi, kenapa itu begitu sulit??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Razux Tian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 16

Pedang.

Lucius sangat menyukai pedang. Dia pertama kali mengayunkan pedang saat berusia tiga tahun. Meskipun pedang tersebut bukanlah pedang asli, melainkan pedang kayu hadiah dari Kakeknya, di bawah sinar matahari, dia merasa seluruh dunia ada dalam genggaman tangannya.

Terlahir sebagai anak satu-satunya dari Count Eldmald, Lucius adalah sang pewaris gelar. Keluarga Eldmald sendiri adalah keluarga Knight yang terkenal dengan ilmu pedang keluarga mereka, dan Lucius sendiri terlihat jelas memiliki bakat dan talenta luar biasa dalam ilmu pedang sejak kecil.

"Kau adalah putra ayah yang luar biasa, Lucius."

"Ibu bangga padamu, Lucius."

"Kau adalah cucu kebanggaanku, Lucius. Kau akan menjadi pedang terkuat di Kekaisaran kelak."

Lucius kecil adalah sosok yang selalu tersenyum bahagia. Dia memiliki ayah, ibu dan Kakek yang sangat menyayangi dan mendukungnya. Dia tahu masa depannya akan sangat cerah, karena dia percaya dengan bakat dan talenta luar biasa yang dirinya miliki. Namun, kebahagiaannya tidak berlangsung lama.

Pada saat Lucius berusia lima tahun, kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan. Hanya Kakeknya seorang saja yang saat itu juga berada di tempat kejadian selamat, tapi luka parah yang didapatkannya membuat dia koma.

Kekosongan posisi Count Eldmald kemudian diisi oleh sepupu dari ayahnya, dan Lucius kecil yang tidak memiliki kekuatan hanya dapat berdiam diri melihat semua warisannya direbut di depan mata.

Semua menghilang. Keluarganya, rumahnya—kebahagiaannya. Tapi, hidup tetap harus berlanjut. Lucius yang masih kecil dipaksa dewasa sebelum waktunya. Dia tahu, dia tidak boleh larut terus dalam kesedihan dam keputusasaan. Tidak apa-apa, dia masih punya—pedang.

"Kau adalah putra ayah yang luar biasa, Lucius."

"Ibu bangga padamu, Lucius."

"Kau adalah cucu kebanggaanku, Lucius. Kau akan menjadi pedang terkuat di Kekaisaran kelak."

Saat dia mengayunkan pedang, Lucius akan mendengar ucapan Ayah, Ibu dan Kakeknya. Betapa dia luar biasa, kuat dan membanggakan—betapa dia dicintai. Dia tidak sendirian, mereka yang mencintainya akan selalu bersamanya selama dia bisa mengayunkan pedang.

Untuk membuktikan ucapan orang yang dicintai dan mencintainya tidak salah. Untuk harapan mereka yang telah tiada kepada dirinya, Lucius bersumpah—dia akan menjadi sosok yang luar biasa, kuat dan membanggakan. Dia akan mengayunkan pedangnya terus, dia akan menjadi pedang terkuat Kekaisaran, menjadi seorang—SwordMaster.

SwordMaster.

Jika tingkat tertinggi seorang Mage adalah Archmage, maka, tingkat tertinggi seorang Knight adalah SwordMaster. Sang ahli pedang, gelar kehormatan yang hanya diberikan kepada mereka yang terkuat. Panutan dan sekaligus tujuan terakhir dari semua Knight yang ada di dunia ini.

Namun, mimpi Lucius hancur saat dia berusia delapan tahun. Saat dia berusaha menggunakan aura untuk pertama kalinya, kesakitan luar biasa menyelimuti dirinya. Rasa sakit tidak terbayang yang tidak pernah dirasakan membuatnya tidak sadarkan diri, dan saat dia sadar, dia divonis menderita Mana Clog.

Mana Clog adalah sejenis kelainan yang dialami beberapa orang. Mereka yang mengalami kelainan ini tidak akan pernah bisa menggunakan Mana. Rasa sakit luar biasa akan dirasakan pada seluruh tubuh jika mereka mencoba menggunakan mana. Namun, yang paling penting, kelainan ini tidak memiliki obat ataupun cara penyembuhannya.

Lucius sekali lagi merasa seluruh dunianya runtuh. Tidak peduli betapa berbakat dan luar biasa talenta yang dimilikinya, dia yang tidak bisa menggunakan Aura tidak akan pernah bisa mengalahkan mereka yang bisa menggunakan Aura. Jangankan menjadi seorang SwordMaster, menjadi seorang Knight saja tidak akan mudah. Dia tidak akan pernah menjadi pedang terkuat Kekaisaran, karena dia adalah sebilah pedang yang—cacat.

Tidak berhenti di situ, tidak lama setelah dia divonis menderita Mana Clog, Kakeknya yang telah koma sekian lama meninggal dunia. Kesialan demi kesialan, Lucius yang benar-benar kehilangan segalanya tidak mengerti kenapa ini semua bisa terjadi pada dirinya. Namun, dalam keadaan yang menyedihkan itu, dia tidak pernah berhenti mengayunkan pedang.

Pedang.

Lucius menyukai pedang—tidak. Lebih daripada menyukai, dia mencintai pedang. Karena meski dalam keadaannya sekarang, saat dia mengayunkan pedang, dia bisa melupakan segalanya. Dia masih memiliki keluarga yang mencintai, mendukung dan mempercayainya—dia masih memiliki mimpinya. Tidak apa-apa jika dia tidak bisa menggunakan aura. Dia akan mencoba cara lain untuk menjadi seorang Knight dan kemudian SwordMaster. Dirinya harus perpikir positif, untuk mimpinya, untuk harapan dan cinta keluarganya, untuk—hidupnya yang masih akan berjalan.

Berlatih dan terus mengayunkan pedang. Membentuk pondasi dan menambah pengetahuan. Melatih ketangkasan dan juga fleksibel badan, melatih kekuatan dan juga membentuk otot—Lucius melakukan segala yang dia bisa untuk mengapai mimpinya.

Usaha demi usaha, walau selalu dihina dan ditertawakan, Lucius tidak pernah menyerah. Lalu, saat berusia dua puluh satu tahun, teman baik mendiang Kakeknya yang merupakan salah satu Captain dari Blue Royal Knight memasukkannya ke dalam kesatuan Blue Royal Knight. Tidak tahu iba atau apa, Lucius menerima uluran tangan itu tanpa berpikir panjang.

Bergabungnya Lucius tentu membuat para Knight yang lain mencemooh dan menatapnya sebelah mata. Dia tidak pernah dianggap sebagai seorang Knight dan dicap sebagai orang tidak berguna yang masuk karena koneksi. Tapi, Lucius tidak mempedulikannya, dirinya sudah biasa dihina dan ditertawakan. Jika ini bisa membawanya selangkah lebih dekat dengan mimpinya, dia rela menanggungnya.

"Perhatian semuanya! Berbaris!!"

Suara teriakan perintah yang terdengar secara tiba-tiba, segera membuat para Knight yang beristirahat berbaris rapi, tidak terkecuali Lucius. Mereka semua memasang wajah serius seorang Knight yang displin. Namun, jantung mereka berdetak cepat, dan mata mereka mencuri lihat sosok siapa yang datang.

Dari kejauhan, para Blue Royal Knight bisa melihat Ratu Ketiga Lilia yang berjalan mendekat. Kecantikannya yang luar biasa tidak terkikis sedikitpun oleh usianya. Namun, mata mereka semua kemudian jatuh pada sosok seorang pemuda yang berjalan di samping sang Ratu.

Berambut pirang panjang bagaikan emas dengan sepasang mata hijau. Badannya tinggi serta proposional, wajah cantik yang tidak kehilangan maskulin seorang laki-laki, dan meski mengenakan pakaian biasa, dia memancarkan aura dan wibawa seorang bangsawan sejati dengan darah paling murni—Pangeran Pertama; Axillion Vie Astra Alexandria.

"Semuanya! Berikan hormat!!"

Suara perintah dari sang komandan terdengar begitu Axillion dan Lilia berdiri tepat di depan para Blue Royal Knight. Serentak, mereka semua memberikan salam hormat mereka kepada Sang Ratu Ketiga dan Pangeran Pertama Kekaisaran Agung Alexandria.

Para Blue Royal Knight berusaha keras menyembunyikan perasaan gembira dengan wajah tenang dan datar mereka. Pangeran Axillion yang begitu ingin ditemui semua orang di Benua Avelon ini kini benar-benar ada di depan mereka, lalu, yang paling penting, beliau akan memilih beberapa orang diantara mereka menjadi pengawalnya—bagaimana mereka bisa mereka begitu beruntung?

Lucius yang berdiri paling belakang menatap Axillion kemudian menurunkan pandangan matanya. Pada hari bersejarah di mana Gate Kosong ditutup oleh manusia untuk pertama kalinya, dia juga berada di sana. Dengan matanya sendiri, dia melihat Pangeran Axillion menggunakan sihir-sihir luar biasa mengalahkan para monster dan menutup Gate Kosong sendirian. Pangeran Axillion adalah sosok yang pasti akan tertulis dalam sejarah dunia ini sepanjang masa, karena itu—dia tidak berani menatapnya.

Pangeran Pertama adalah seorang Archmage. Seperti SwordMaster yang menjadi tujuan akhir seorang Knight, Archmage adalah tujuan akhir dari seorang Mage. Jadi, melihat Axillion, Lucius mau tidak mau merasa—malu.

Di usia begitu muda, Pangeran Axillion telah mencapai apa yang menjadi mimpi para Mage, sedangkan dirinya—dia masih berkutat di tempat tanpa dapat melangkah. Menjadi pedang terkuat Kekaisaran?—Lucius sadar, dia masihlah sebilah pedang cacat yang tidak akan pernah sempurna selamanya.

Tersenyum tipis, Lucius menutup mata. Kenapa dia berpikir seperti itu? Pikiran negatif tidak seharusnya dia miliki jika ingin terus melangkah maju. Menarik napas, dia kembali membuka matanya, dan sedetik kemudian, dia tertegun karena melihat sepasang mata hijau yang menatapnya dekat.

Mengangkat wajahnya yang tertunduk tanpa dapat menyembunyikan perasaaan terkejut, Lucius melihat Axillion berdiri tepat di depannya. Sejak kapan Pangeran Pertama telah berdiri di depannya?—dia hanya dapat menatap bingung Axillion yang kemudian tersenyum dan berkata, "Sungguh sangat menarik."

...****************...

1
Raja Semut
dri berapa bab yg saya baca kenapa tidak pernh di jelaskan asal muasal kekuatan dari sang MC?
Razux Tian: Terima kasih untuk komentnya😀

Aku tidak bisa me jelaskan asal muasal kekuatan MC karena semuanya akan terjawab seiring dengan jalan cerita😄

Sekali lagi, terima kasih telah membaca novel ini🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!