NovelToon NovelToon
Nekat Ngelamar Gus Tamvan

Nekat Ngelamar Gus Tamvan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: syah_naz

dengan gemetar... Alya berucap, "apakah kamu mau menjadi imam ku?? " akhirnya kata kata itu pun keluar dari lisan Alya yg sejak tadi hanya berdiam membisu.

"hahhh!!! apa!!... kamu ngelamar saya? "ucap afnan kaget
sambil menunjuk jari telunjuknya ke mukanya sendiri.
dengan bibir yg ber gemetar, Alya menjawab" i ii-iya, saya ngelamar kamu, tapi terserah padamu, mau atau tidaknya dgn aku... aku melakukan ini juga terpaksa, nggak ada pilihan.... maaf kalo membuat mu sedikit syokk dgn hal ini"ucap Alya yg akhirnya tidak rerbata bata lagi.
dgn memberanikan diri, afnan menatap mata indah milik Alya, lalu menunduk kembali... karna ketidak kuasa annya memandang mata indah itu...
afnan terdiam sejenak, lalu berkata "tolong lepaskan masker mu, aku mau memandang wajahmu sekali saja"

apakah Alya akan melepaskan masker nya? apakah afnan akan menerima lamaran Alya? tanpa berlama-lama... langsung baca aja kelanjutan cerita nya🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syah_naz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

detektif bobrok

Alya melangkah hati-hati, matanya menatap ke depan, tapi pikirannya tetap kacau.

Ia menyeberangi jalan dengan langkah ragu, perasaan cemas semakin menggelayuti dirinya. Tiba-tiba, suara klakson mobil yang keras mengagetkannya, membuat detak jantungnya meningkat pesat.

Titt tittt....

Mobil itu melaju kencang, melintasi keramaian tanpa memperhatikan keadaan sekitar.

Alya hanya bisa terdiam, tubuhnya terpaku di tengah jalan, tak tahu harus berbuat apa. Namun, dalam sekejap, seseorang berlari dan menarik tubuhnya ke sisi jalan.

"Woyyy! Kalo bawa mobil di keramaian pelan-pelan!!!" teriak Shaka dengan emosi, matanya tajam memandang pengendara yang tidak bertanggung jawab itu.

Alya yang masih terkejut hanya bisa terdiam, nafasnya tersengal.

Rasa takut yang mencekam tubuhnya mulai mereda, berkat keberadaan Shaka. "M-Makasih ya, Kak..." ucap Alya dengan suara bergetar, namun kalimatnya terhenti begitu dia melihat wajah Shaka.

"Bang Shaka?!" Suara Alya melengking, tak percaya. Wajahnya yang semula pucat kini berubah kaget.

Shaka menatapnya dengan senyuman tipis, "Heh, iya. Lain kali, hati-hati kalo nyebrang." Suaranya terdengar lembut, meski ada sedikit ketegangan di baliknya.

"Hehe, iya bang, maaf..." jawab Alya dengan senyum yang canggung, merasa seperti anak kecil di samping Shaka yang jauh lebih tinggi dan besar. Jika mereka berdiri berdampingan, Alya merasa dirinya sangat kecil, seperti botol yakult yang dipegang tangan besar Shaka.

"Hahaha... bocil-bocil," Shaka tertawa ringan, sambil mengacak-acak kerudung Alya, membuatnya merasa sedikit kesal namun tak bisa menahan senyum.

"Aduh bang, nanti rusak kerudungnya," Alya cemberut, merapikan kerudung yang diacak-acak Shaka.

"Iya, maaf... ngomong-ngomong, Alya mau kemana? Kok ada di sini?" tanya Shaka, penasaran.

Alya tersenyum ceria, mencoba menyembunyikan keraguan yang ada di dalam hatinya. "Alya mau beli pakaian di sini, katanya bagus menurut teman-teman."

"Ayok, abang temenin," Shaka langsung mengajaknya, tanpa memberi kesempatan Alya untuk menolak.

Mereka pun masuk ke toko pakaian tersebut. Setelah beberapa saat, mereka keluar, dan Alya merasa sangat lelah. "Heh, lelah banget, Alya. Ngantuk banget." Ucapnya sambil menguap, tubuhnya merasa lemas.

"Lah, kok ngantuk sih? Habis shopping ngantuk?" tanya Shaka heran, melihat ekspresi lelah Alya.

"Yaudah, Alya tidur di kantor abang aja dulu. Nanti sore atau malam, abang antar Alya ke kosan. Oke?" Shaka menawarkan, dan Alya hanya bisa mengangguk lemas.

"Hemm, oke deh." jawab Alya, pura-pura menguap agar Shaka tak curiga.

Dengan langkah pelan, mereka berjalan ke gedung PT. Citra Permata yang menjulang tinggi. "Wahh... besar sekali tempatnya!" Alya berkata tanpa sadar, ekspresinya penuh kekaguman.

"Awas lalat nanti masuk mulutmu," Shaka terkekeh melihat tingkah Alya yang terkesima.

Sesekali, beberapa orang di kantor menyapa mereka dengan ramah, sementara yang lainnya hanya berbisik-bisik tentang kedatangan Alya. Pakaian hitam yang dikenakan Alya menambah perhatian orang-orang yang melihatnya.

Mereka menaiki lift hingga sampai di lantai 7. "Nah, ini kantor abang. Gimana, Alya, suka?" tanya Shaka sambil tersenyum, memandang Alya yang tampak terkagum-kagum.

"Widiih, Masya Allah, gede banget, bang!" ucap Alya, matanya berbinar-binar, merasa takjub dengan kemewahan yang ada di sekitarnya.

"Hilang ngantuknya ya?" Shaka melihat reaksi Alya yang penuh kekaguman, terkekeh kecil.

"Masih ngantuk, bang. Capek." Alya menjawab dengan cemberut, pura-pura lelah.

"Yaudah, tidur aja. Di situ ada kamar tidur buat Alya. Kalau abang capek, biasanya abang tidur di kantor." Shaka memberi penawaran, dan Alya hanya bisa mengangguk.

"Oke, Alya tidur ya, bang. Assalamu'alaikum." Alya berkata pelan, menutup pintu kamar.

Shaka memandangi pintu yang tertutup dengan rasa sedikit kebingungan. "Hah, kok bisa-bisanya masih pakai salam di dalam ruangan gini?" gumamnya. merasa kagum dgn sosok Alya, dimana pun dia tidak lupa dgn salam.

"Alya... Alya..." suara nama Alya terngiang-ngiang di benak Shaka. rasa yang selama ini dia simpan semakin mengusik dirinya.

1
nana_eth
suka bangettt sama part yang ini, soalnya ada poin yang bisa diambil
Rudi Rudi
aku sukaaa bgt cerita kok, yaa kadang aku ketawa" sendiri 😍😭
Rudi Rudi
semangat kk buat novelnya/Smile//Drool/
DZX_ _ _@2456
ahhhhhhh
baper
Edgar
Mengurangi stress dengan membaca cerita ini, sukses thor!
Trà sữa Lemon Little Angel
Mantap banget ceritanya, thor! Bener-bener bikin gue terhanyut!
Kieran
Makin seru aja, gak kerasa udah baca sampai akhir!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!