NovelToon NovelToon
Alexa

Alexa

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Terlarang / Angst / Cinta Karena Taruhan
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: MomoCancer

Warning ❗

Mengandung kata-kata mutiara (sebaliknya).

Bacalah dengan bijak, tidak suka pun tak apa bisa skip ya🤗


Alexa gadis berusia 20 tahun, anak broken home. 3 tahun lamanya ia tinggal sendiri disalah satu rumah mewah setelah kedua orang tuanya cerai, dan melanjutkan kehidupan mereka bersama pasangannya masing-masing.

Kurangnya kasih sayang dari kedua orang tua. Menjadi Alexa tidak membatasi dirinya didunia malam. Kerap kali ia selalu menghabiskan malam bersama teman-temannya dan pulang larut malam dalam keadaan mabuk.

Pada suatu hari ia bertemu seseorang disebuah club malam dan berkenalan dengan seorang pemuda.

Satu malam yang panjang, mengubah kehidupan Alexa pada saat itu.

Next untuk mulai baca👇👇👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MomoCancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Jauh didalam lamunan Alexa memang sakit hati atas perlakuan Anwar dan Alena mereka seolah menganggap kehadiran nya sebagai aib keluarga. Bahkan mereka tak sedikitpun menginginkan dirinya, mereka hanya membutuhkan Alexa sebagai seseorang yang berguna bagi keluarga barunya.

Alexa mencoba menahan tangisnya ketika ia berada dipelukan Evan.

Setelah melupakan sesaat kesedihan yang membuat dirinya tidak merasa berharga.

Alexa dan Evan menonton film dikamarnya bersama, ditemani popcorn yang dibuatkan oleh Evan juga sebotol minuman cola. Menambah suasana bagai di bioskop, tidak ada satu orang pun mengganggu kemesraan mereka malam ini.

Bahkan sangat leluasa mereka habiskan waktu dengan nuansa hiburan.

Alexa bersandar di tubuhnya yang tegap dan kokoh. Bahkan Evan bisa mencium aroma shampo yang digunakan Alexa, begitu sangat memanjakan Indera penciumannya.

Acara film komedi, membuat gelak tawa diantara mereka bergema. Sesekali mereka saling usil melempari popcorn, saling menyuapi, juga di temani sensa gurau yang selalu menjadi puncak kebahagiaan mereka.

Evan menggigit satu biskuit dan ia tawarkan untuk Alexa namun Alexa menolak, ia kembali menonton acara filmnya sedangkan Evan masih berusaha untuk mendapatkan perhatian khusus dari Alexa.

Sesekali Evan memainkan rambut panjangnya yang ikal, indah terurai dan menyingkap nya hingga ia bisa menelusup di area leher jenjang nya.

"Evan geli tahu ih .."protes Alexa menggeliat geli.

Pria itu tidak menghiraukan Alexa ia semakin menenggelamkan wajahnya di lehernya hingga, ada sesuatu yang ia rasakan seperti sengatan listrik menjalar ditubuhnya.

"Van .."Lirih Alexa.

Satu tangan Evan berusaha untuk mematikan televisi namun ternyata ia salah berganti Chanel sehingga acara itu berpindah ke salah satu film berdrama romantis, menayangkan beberapa adegan panas.

Alexa dan Evan terperanjat melihat adegan dewasa didalam film, kemudian mereka saling bertukar pandangan sesaat sebelum Evan menyambarnya kembali membawa Alexa kedalam surgawi dunia.

Mereka saling bertautan, seperti tidak ada habisnya untuk mereka saling merindukan satu sama lainnya.

Evan memporak-porandakan isi dibalik bibirnya Alexa yang manis. Keduanya saling bertukar saliva begitu hangat hingga sesuatu tengah mengerang di acara film membuat mereka seakan menjadi salah satu pemainnya.

Satu tangan Evan dengan lincah menyentuh gundukan kembar Alexa dan bermain disana dengan benda kecil berwarna kecoklatan.

Nafasnya tersengal-sengal Alexa mencoba menahan diri namun irama sentuhan tangan Evan telah membawanya sehingga, tubuhnya meminta lebih.

Satu persatu pakaiannya ia lepaskan hingga membuat Alexa polos setengah badan saja. Kini pria itu menenggelamkan wajahnya diantar kedua gundukan kembar miliknya, meninggalkan jejak kepemilikan nya diantar benda itu.

Alexa mengerang, dan mencengkram kuat lengan Evan merasakan lumatan Evan yang sedari tadi terus memainkan gundukan kembar miliknya hingga tercetak dengan jelas tanda kepemilikan nya.

Evan mencoba meraih bagian terlarang itu, sehingga membuat tubuh wanita itu semakin bergetar hebat, tubuhnya panas bergejolak.

Evan menatap nya sesaat, wajahnya bersemu merah. Ia melepaskan satu persatu pakaian yang tersisa hingga mereka berdua polos tanpa sehelai benang pun.

Permainan semakin memanas, Evan nyaris tak percaya ia bisa membuat Alexa tak berdaya, bahkan sebelum ia melakukan nya Evan pun bertanya pada Alexa.

"Bolehkah?"

Alexa pun mengangguk perlahan, nafasnya terengah, dan semakin tersengal-sengal ketika Evan mulai menyentuh bagian terlarang nya.

Satu persatu jari jemari nya ia turun kan mengobrak-abrik pertahanan itu, ia pun menenggelamkan kepalanya di sana, bahkan Alexa membiarkan pria itu bermain sesuka hatinya ditempat itu hingga sesuatu menyemburkan cairan nikmat.

Warnanya begitu cantik, meskipun sudah mencapai pelepasan nya Evan masih asyik bermain ditempat terlarang milik Alexa.

"Van, .."Keluhnya.

Evan segera bangkit dari sana, dan memulai permainan nya.

Dadanya naik turun Alexa tak bisa menahan perasaan ia mengerang nikmat, mencengkram kuat jari jemari Evan.

Pria itu melakukan nya dengan tempo sedang ia tahu meski pun Alexa pernah melakukan itu namun sesungguhnya dia bukan lah seorang yang berpengalaman dalam hal berhubungan.

"Apa kamu tidak akan menyesal?" bisik Evan membangkitkan gairah Alexa dengan sedikit menggigitnya.

"Tidak. Jika pun aku harus menyesal, aku tidak akan pernah menyesal karena memberikan hak ini sama kamu, aku senang hati memberikan nya."ucapnya Alexa.

".. Sebagian hidupku sudah hancur Van, apa yang harus aku sesal kan saat ini. Biarkan semuanya mengalir, aku sudah tidak memperdulikan nya lagi tentang kehormatan ku.." dalam hati.

Evan tersenyum senang, ia semakin percaya diri dan lebih kuat mengguncang tubuhnya didalam kenikmatan dunia.

Semuanya mengalir begitu saja, mereka sudah tak memperdulikan lagi Antara benar dan salah.

Mereka hanya tahu jika diantara mereka terjalin cinta yang sejati.

Ditengah pelepasan Evan dan Alexa sama-sama mengerang nikmat. pria itu menjatuhkan tubuhnya disamping Alexa tubuhnya lemas setelah ia klimaks.

Evan pun membawa tubuh wanita itu kedekapannya dan membaluti nya dengan selimut.

"I love you, Lex. I love you so much" bisik Evan menciumi tengkuknya.

Alexa bergeming, gadis itu hanya bisa merasakan hembusan nafas yang masih tersengal-sengal dari Evan.

Ia termenung seusai melakukan hal terlarang itu, sekilas tentang dirinya dan Evan membuat nya seketika cemas.

Mereka sudah menjalin hubungan terlalu jauh dan kali ini, inilah yang paling jauh baginya memberikan seluruh hidupnya, juga tubuhnya kepada kakak tirinya sendiri.

Bukan hal mudah untuk Alexa menahannya, namun akhirnya ia kalah oleh perasaannya sendiri. Dan terjadilah sesuatu yang tidak diharapkan namun, tidak sepenuhnya salah Evan karena ia juga menginginkan nya.

"I love you too, Van ." Alexa membalikkan tubuhnya dan mendekap erat tubuh Evan sehingga mereka saling berhadapan dan bertatapan penuh makna.

"Kamu tidak menyesal?"tanya lagi Evan ragu-ragu.

Alexa menggeleng seraya meraih bibirnya, dan menautkan nya kepada pria yang kini tengah berada dihadapannya.

Ditengah malam yang panjang mereka pun habiskan malam berdua dengan penuh kasih dan sayang.

Tak perduli dengan apapun yang akan terjadi maupun tanggapan orang mengenai mereka. Yang terlintas hanyalah Hidup mereka dan hanya mereka yang menjalankan nya bukan pihak ke tiga maupun lainnya.

Setelah malam begitu panjang bagi mereka akhirnya tertidur dalam keadaan masih belum berbusana dan saling berpelukan, seolah-olah mereka sepasang pengantin baru yang masih saling membutuhkan hingga pagi menyongsong mereka baru merasakan rasa kantuk yang luar biasa.

....

...

Tepat pukul 7 pagi Evan terbangun tanpa Alexa disampingnya, pria itu celingukan mencari keberadaan kekasihnya. Sebelum ia beranjak pergi pria itu mengenakan pakaian nya terlebih dahulu yang ia lemparkan ke sembarang arah.

"Lex! Alexa!"

Panggil Evan, tidak mendapatkan jawaban dari wanitanya.

Sarapan sudah tersaji begitu rapi di atas meja, bahkan Alexa sudah menyiapkan kopi untuk Evan juga sarapan nya.

"Alexa pergi kerja" bergumam.

Pria itu duduk dan menikmati secangkir kopi yang sudah dibuatkan oleh Alexa pagi ini. Sesaat saja terasa begitu hening, pria itu kembali mengingat kejadian semalam bersama Alexa mereka sudah melangkah terlalu jauh.

Evan sendiri tidak bisa melupakan kejadian yang menurutnya begitu indah tercipta. Bahkan kali ini Evan benar-benar menginginkan Alexa seutuhnya.

Sejenak pria itu tengadah menatap langit-langit pelafon mengingat wajah merona Alexa yang masih belum hilang dari pandangan nya.

"Alexa," bergumam.

1
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
semangat up nya✌🙏
Neneng
ceritanya bagus
Momo🦀: makasih kak🙏 semoga menghibur ya🤗
total 1 replies
Hani
Aku mampir Thor, salam dari Terpaksa Menikahi
Hani: sama sama. semangat ya Thor
Momo🦀: siap kak, makasih dah mau mampir 🙏
total 2 replies
Mufha Musyarrofah
kasihan Alexa kena tipu rayuan si david
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!