NovelToon NovelToon
Ayah, Aku Anakmu

Ayah, Aku Anakmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Keluarga / Cinta Murni / Romansa / Trauma masa lalu / Pelakor jahat
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma Banilla

"Ayah, kenapa Ayah merahasiakan ini semua padaku Yah?" Tanya Alesha yang harus menelan pil pahit saat mengetahui kebenaran tentang dirinya, kebenaran bahwa Ia adalah anak hasil dari pemerkosaan yang di alami oleh ibunya.

"Nak, kamu anak Ayah, apapun yang terjadi, kamu tetap anak Ayah." Ucap Pak Damar dengan air mata yang mulai membasahi pipinya.

"Tidak Yah, aku benci Ayah. Aku benci pada diriku sendiri yah." Ucap Alesha sembari memukuli tubuhnya sendiri.

"Jangan lakukan itu Nak, kamu Anak Ayah, sampai kapanpun kamu anak Ayah." Ucap Damar sembari memegangi tangan Alesha agar tak memukuli tubuhnya lagi.

Melihat anak yang begitu Ia sayangi seperti ini membuat hati Damar begitu hancur.

"Atau jangan jangan Ibu terkena gangguan jiwa karena aku Yah, karena Ibu hamil anak dari para bajing*n itu Yah." Tebaknya karena semua orang bilang Ibunya gila semenjak melahirkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma Banilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merindukan

..."Oh ya pah, Damar juga ingin mengembalikan uang Papah, Damar hanya memakai uang itu lima juta Pah, sisanya Damar kembalikan sama Papah, itu terlalu banyak untuk kami Pah." Ucap Damar memberikan sebuah tas yang di dalamnya berisi uang sembilan puluh lima juta rupiah....

...***...

Pak Adhi terdiam dengan wajah penuh kekecewaan, sakit hati sudah pasti saat putra satu satunya tidak mau menerima pemberiannya.

"Damar, itu uang Shasa dan anak yang ada di kandungan Ajeng, kenapa kamu mengembalikan uang itu pada Papah, itu sudah menjadi hak anak kalian. Papah tidak memberikan uang itu untuk kalian, tapi Papah memberikan uang itu untuk Shasa dan calon cucu Papah yang sebentar lagi akan lahir, gunakan uang itu untuk keperluan Shasa dan anak ini." Ucap Pak Adhi lalu mengusap perut menantunya.

"Tapi Pah..."

"Please Damar, Terima uang itu untuk cucu Papah, selama ini Papah belum memberikan apapun pada kedua cucu Papah, bahkan kalian sama sekali tidak memberikan kesempatan Papah untuk bisa bermain dengan mereka, Papah sangat ingin bisa bermain dengan mereka Damar, papah sangat ingin membawa mereka jalan jalan, Papah ingin menggendong mereka. Sungguh Damar, Papah merasa jadi orang yang paling tidak beruntung karena tidak bisa dekat dengan cucu Papah, padahal itu adalah hal yang paling membahagiakan bagi seorang kakek." Ujar Pak Adhi.

"Kali ini saja Damar, Terima uang itu untuk kedua cucu Papah, dan segera lah kembali, Papah akan menunggu kedatangan kalian." Sambungnya bangkit dan hendak pergi.

"Tunggu Pah." Pekik Ajeng menghentikan langkah Pak Adhi.

Ajeng bangkit dan langsung menghambur kepelukan Pak Adhi. Pak Adhi yang baru saja membalikan badannya segera mendekap sang menantu yang berlari kearahnya.

"Maafkan kami Pah, kami tidak bermaksud menyakiti hati Papah." Ucap Ajeng sembari berusaha menahan air matanya agar tak jatuh.

Sungguh Ajeng sangat merindukan pelukan dari seorang ayah, Ajeng berharap ayah mertuanya bisa menjadi pengganti ayahnya yang telah tiada. Ajeng sangat ingin berbakti pada kedua mertuanya seperti dulu Ia berbakti pada kedua orang tuanya, namun keadaannya tak semudah yang di bayangkan Ajeng, jangankan untuk berbakti, bertemu pun sangat sulit karena mertuanya tak pernah menerimanya.

"Tidak apa apa Nak, Papah bisa mengerti, Damar melakukan ini karena tidak ingin kejadian yang menimpa Jihan juga terjadi sama kamu Nak. Papah sadar Damar begitu mencintai kamu, cinta kalian tidak akan terpisahkan, untuk itu Papah juga akan berusaha melindungi menantu dan cucu cucu Papah." Ucap Pak Adhi mengusap kepala menantunya penuh sayang membuat air mata Ajeng lolos begitu saja.

Damar berdiri di belakang Ajeng, mengusap lembut punggung sang istri yang kini menjadi mudah menangis karena perubahan hormon kehamilannya. Damar juga memahami Ajeng begitu merindukan sosok kedua orang tuanya, Ajeng selalu berharap mertuanya bisa menggantikan kedua orang tuanya yang telah lebih dulu berpulang, Bahkan Ajeng sering bertanya padanya kapan dia bisa berbakti pada kedua mertuanya.

"Maafkan Papah Damar, dulu Papah menjadi orang yang paling kejam hanya demi memisahkan kamu dari wanita yang kamu cintai, Papah menyesal Damar, Papah sadar ternyata bukan hanya harta yang lebih penting, melainkan kebahagiaan kamu itu jauh lebih penting, karena kebahagiaan kamu adalah kebahagiaan Papah juga." Sambungnya mengusap pundak putranya tanpa melepas pelukan Ajeng.

Entah kenapa Pak Adhi kini begitu menyayangi Ajeng, memeluk Ajeng membuatnya seakan sedang memeluk putrinya, seorang putri yang sejak dulu sangat diinginkannya namun tak kunjung ia dapatkan karena setelah melahirkan Damar, istrinya mengalami pendarahan hebat dan hanya ada satu tindakan yang bisa menyelamatkan nyawanya yaitu pengangkatan rahim, sehingga istrinya tak bisa hamil lagi.

Tanpa mereka sadari seseorang tengah memperhatikan mereka dari kejauhan dengan tatapan penuh kebencian.

"Brengsek, sialan kamu Ajeng, kamu membuatku menderita sementara kamu baik baik saja bahkan terlihat sangat bahagia, Awas kamu Ajeng, aku akan membalasnya." Gerutu wanita yang tak lain adalah Kayla.

Hukuman penjara tak membuatnya jera, malah semakin menyimpan dendam untuk Ajeng, padahal Ajeng sama sekali tidak pernah berbuat salah padanya, namun di mata Kayla, Ajeng adalah wanita yang sudah membuat hidupnya menderita, mungkin karena adanya Ajeng dia tak bisa mendapatkan Damar laki-laki yang sejak dulu Ia cintai, namun selalu bertepuk sebelah tangan.

***

"Assalamualaikum Tante." Salam Kayla saat masuk ke ruang rawat Bu Tania sembari membawa buah-buahan dan juga makanan kesukaan Bu Tania.

"Wa'alaikumsalam." Jawab Bu Tania dengan wajah yang nampak bahagia saat melihat wanita yang ia harapkan menjadi menantunya datang mengunjunginya.

"Ya ampun Kayla, kenapa repot repot bawa makanan segala, kamu cukup datang saja Tante udah seneng banget loh." Ucap Bu Tania saat melihat Kayla datang dengan membawa banyak makanan untuk dirinya.

"Ngga repot kok tante, Kayla seneng bisa bawa makanan untuk tante, Kayla tau makanan di rumah sakit itu pasti ngga enak tante, makanya Kayla bawain makanan kesukaan tante, ini aku masak sendiri loh Tan." Jawab Kayla segera menaruh semua makanan di atas nakas yang ada di samping ranjang.

"Oh ya, wahh tante jadi ngga sabar pengen cicipi masakan kamu." Ucap Bu Tania.

"Tante mau makan sekarang?" Tanya Kayla.

"Boleh, kebetulan tante sudah sangat lapar, tadi hanya makan sedikit soalnya ngga enak makanannya." Jawab Bu Tania.

"Kalau gitu Kayla siapin dulu ya Tan makanannya." Ucap Kayla yang segera mengambil kotak makanan yang Ia bawa.

Perlahan Kayla menyuapkan makanan kedalam mulut Bu Tania, Wajah Bu Tania seketika begitu bahagia saat makanan itu masuk ke dalam mulutnya.

"Hmmmm, enak banget Kay, kamu pinter masak juga ternyata, Ya ampun." Ucapnya dengan senyum yang terus mengembang.

"Terimakasih tante, kebetulan mamah sering mengajari Kayla masak, jadi masak itu sudah menjadi hobi Kayla." Ucap Kayla berbohong.

"Untung tante Tania tidak curiga kalau makanan ini aku beli di restoran tadi. Mana mungkin aku masak, boro boro masak, masuk dapur aja aku ngga pernah." Batin Kayla.

Kayla terus menyuapi Bu Tania dengan penuh senyuman, namun Bu Tania tak menyadari kalau Kayla sama sekali tidak ikhlas melakukannya, Kayla bersikap baik hanya demi mendapatkan dukungan dari Bu Tania untuk mendapatkan Damar.

Hingga makanan itu habis, Kayla lalu mengambilkan air minum dan mendekatkan nya di mulut Bu Tania. Tak heran jika Mamah Damar begitu menyukai Kayla karena sikap Kayla saat bersamanya sangat lembut, membuat Bu Tania menjadikan Kayla calon menantu idamannya.

Tanpa Bu Tania sadari itu hanya akal akalan Kayla untuk mendapatkan hatinya agar mau mendukungnya merebut Damar dari Ajeng, dan setelah dia berhasil mendapatkan Damar maka dia akan menyingkirkan kedua orang tua Damar karena Kayla berpikir mereka hanya akan membuatnya repot.

"Kalau bukan demi Damar, ogah banget aku ngurusin si tua lumpuh ini. sabar Kayla sabar, semua ini akan segera berakhir dan kamu lah yang akan mendapatkan Damar." Batin Kayla.

"Oh ya Tan, tadi aku lihat Ajeng dan Damar sedang bicara dengan Om Adhi. Mereka begitu dekat Tan." Adu Kayla.

"Apa Om Adhi sudah menerima Ajeng menjadi menantunya Tan?" Tanyanya kemudian.

"Tidak mungkin Kay, Om Adhi itu sangat mendukung tante untuk menjadikan kamu menantu kami dan menyingkirkan Ajeng dari kehidupan Damar." Jawab Bu Tania.

"Atau mungkin ini salah satu cara Om Adhi agar Damar mau menetap di rumah terlebih dahulu, jadi kita akan lebih mudah untuk bisa memisahkan mereka." Sambungnya begitu yakin, karena suaminya selalu selangkah lebih maju saat merencanakan sesuatu, sama halnya waktu memisahkan Damar dari Jihan.

"Semoga saja seperti itu ya Tan." Sahut Kayla.

"Iya harus seperti itu Kay, tante selalu berharap kamu yang menjadi istri Damar, tante pasti sangat bahagia memiliki menantu seperti kamu, udah baik, kaya, berpendidikan, pinter masak lagi." Ucap Bu Tania penuh pujian untuk Kayla.

"Tante terkadang heran sama Damar, apa sih kelebihan Ajeng di banding kamu, kamu jauh lebih baik dari Ajeng, tapi Damar malah memilih wanita miskin dan tidak berpendidikan seperti Ajeng." Sambungnya membuat Kayla tersenyum penuh kemenangan karena berhasil membuat mamah Damar berpihak padanya.

1
Yukeu Nadhira
laporkan saja si Tania biar rasa klo perlu juga si damar membenci ibu nya
Arwondo Arni
semoga Ajeng dan anak nya selamat dan Kayla juga ibunya damar dpt karmanya.
Arwondo Arni
jgn sampai niat jahat ibunya damar dan pelakor berhasil Thor kasihan istri damar dan anaknya
Arwondo Arni
jangan sampai trauma lagi semoga rencana jahat Kayla terbongkar kasihan istri damar dan anaknya
Arwondo Arni
jgn sampai rencana Kayla berhasil kasihan Ajeng menderita terus. semoga mata mertua Ajeng terbuka dgn kelakuan Kayla. Kel kecil Ajeng hidup bahagia juga rukun dgn Kel kevin
Arwondo Arni
semoga niat jahat Kayla tdk akan pernah berhasil
Arwondo Arni
semoga ibunya damar sadar bahwa Ajeng yg terbaik buat damat
Arwondo Arni
damar Lola org udah tau kesalahan ya ngak sadar dipanggil istrinya malah mikirin yg lain
Arwondo Arni
tes DNA mudah2an sasha benih suaminya bukan org yg perkosa
Anonymous
Sosuit pak Damar, suami yg baik bijk pnuh cinta dan kasih sayg👍👍👍❤️❤️❤️
Anindya Nur Rahma
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!