Vania gadis cantik pekerja keras yang harus mengalami kecelakaan hingga membuatnya terluka parah.Saat dia koma di rumah sakit hal yang ajaib terjadi. Jiwanya berpindah ke seorang gadis lugu dan mempunyai tubuh yang gemuk.
Beby nama gadis itu. Hidupnya penuh dengan kemalangan. Sering di tindas ibu tiri dan adik tirinya. Bahkan tunangannya pun tak memperlakukan dia dengan baik.
Mampukah Vania yang masuk ke tubuh Beby merubah nasip buruknya. Dan kembali ke tubuh aslinya. Akankah Beby bisa mendapatkan cinta tunangan yang ia cintai itu.
Yuk baca ceritanya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uswatun Kh@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
WeChat Barra
Jessica menuruni tangga untuk mengikuti Beby, ia ingin memberikan bukti pada Barra jika Beby tengah dekat dengan lelaki lain. Barra pasti akan memutuskan Beby dan lebih memilihnya. Itu yang terlintas di fikirannya saat ini.
Saat Beby dan Nana memasuki mobil Jessica segera pergi menuju mobilnya.
"Mau kemana kamu, kenapa kamu sembunyi-sembunyi seperti itu. " Ujar Evelyn .
"Jangan keras-keras Ma, aku lagi ngikutin kak Beby dia pasti mau ketemu lelaki itu. "
"Laki-laki siapa maksut kamu, mana ada cowok yang mau ngedeketin cewek gendut kayak dia. "Ucap Evelyn penasaran.
"Ada Ma, dia Personal Trainer di Gym. Mereka kenal di sana. Aku mau cari bukti kedekatan mereka dan akan aku berikan ke kak Barra saat dia pulang nanti." Ungkap Jessica sambil berkacak pinggang.
"Pasti seru kak Barra akan marah besar dan memutuskan pertunangan mereka. Mama kan tau kalo kak Barra sangat tidak suka jika di duakan. "
"Bagus kalo begitu. Mama akan mendukung kamu. Kirimkan fotonya ke Mama nanti akan Mama kasih ke ayah kamu biar ayah kamu murka sama Beby, dasar wanita tak tau diri itu.Sesekali dia harus di beri pelajaran biar kapok. "
******
Beby yang tengah berada di dalam mobil tiba-tiba mendapatkan pesan WeChat dari Barra. Dengan muka datar Beby membuka isi WeChat.
"Hai Ndut bagaimana kabarmu. Sudah kurusan atau makin besar " Ucap Barra dengan Emoji ketawa.
"Ngeselin banget sih ini orang. Sudah lama gak ada kabar sekarang malah ngetawain aku. Awas aja kamu ya. " Beby ngedumel dengan raut wajah sebal.
"Tidak usah bertanya jika hanya ingin mengejekku. Setelah sekian lama gak ada kabar sama sekali sekalinya muncul hanya itu yang kamu tanyakan. "
"Yah kenapa ?Apa kamu kecewa aku gak ada kabar. "
"Siapa juga yang kecewa, aku malah senang gak ada manusia nyebelin seperti kamu di sini. Rasanya hidupku tenang dan damai. "
" Ah yang bener, Kamu pasti sangat merindukan aku. Aku tau tak ada wanita yang tidak merindukan lelaki tampan sepertiku. "
"Terserah kamu mau bicara apa, sudah dulu ada hal penting yang harus aku lakukan. " Beby segera mengakhiri percakapan mereka.
Beby segera turun dari mobil setelah mobil berhenti tepat di depan toko buku. Terlihat sudah banyak orang yang datang untuk meminta tanda tangan dari Stand Lee. Beby segera membeli buku dan mengantri seperti yang lainnya. Ia sungguh tidak sabar bertemu dengan penulis favoritnya.
******
Sementara itu Barra yang tengah duduk di kursi kantor di buat heran dengan sikap Beby. Padahal dulu kalo dia lagi di luar kota Beby selalu berbasa-basi menanyakan kabarnya. Walaupun Barra sudah mengabaikan semua pesan darinya namun Beby tak pernah bosan .
Kali ini selama 2 bulan lebih Beby tak sekalipun mengirim WeChat padanya. Ia sengaja tak menghubungi duluan walau sebenarnya ia sangat penasaran.Dan akhirnya ia mengirim pesan terlebih dahulu. Barra di buat kesal Beby sekarang yang mengabaikannya. Ia mengetuk-ngetuk layar ponsel dengan jarinya.
Segera ia menghubungi asistennya untuk menanyakan keberadaan Beby. Ia memberitahu Barra jika Beby tengah berada di toko buku. Barra sedikit lega mendengar penjelasan Alex.
"Aku tidak sabar untuk pulang. Pasti seru jika mengerjainya lagi. Kalo lagi cemburu wajahnya itu sangat lucu apa lagi pipinya " Tanpa sadar Barra menaikan kedua sudut bibirnya.
"Kenapa 6 bulan terasa sangat lama, padahal dulu biarpun setahun aku sangat betah dan suka tinggal di sini. Kenapa semua perempuan di sini sangat membosankan. "Gerutu Barra sambil meletakkan kepalanya di atas meja.
Ia terlihat bosan dan murung. Bahkan ia tak pernah keluar dari kamar hotel. Ia keluar jika ada meeting atau hanya sekedar mencari makan. Bahkan ia tak pernah lagi pergi ke Club malam entah apa yang membuatnya berubah seperti itu bahkan Barra pun tak mengerti mengapa dia seperti itu.
.
.
.
DUKUNG AUTHOR DENGAN LIKE, KOMENT DAN VOTE.
