NovelToon NovelToon
Is This A Perfect Marriage?

Is This A Perfect Marriage?

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Konflik etika / Selingkuh
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Byerlyan

Adelia Kirani seorang mahasiswi cantik terpaksa menikahi Azzam Prasetyo mantan kekasihnya, karena sebuah jebakan.
Mereka putus karena Azzam terlalu mengekang dan berani bermain api di belakangnya.
Akankah pernikahan mereka berjalan dengan lancar?
Bagaimana cara Adel bertahan dengan sikap Azzam yang tidak pernah Ia ketahui?

Yuk simak terus kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Byerlyan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Azzam menghempaskan tubuhnya ke sofa. Dia baru saja selesai rapat, entah kenapa rapat kali ini berjalan sedikit alot menurutnya. di liriknya jam menunjukkan pukul dua belas siang. Waktunya makan siang!

Melirik ponselnya dalam keadaan mati tergeletak di atas meja, Azzam bertanya tanya mengapa istrinya tak mengabarinya. Pusing memikirkan semuanya, Azzam menyandarkan punggungnya, seraya memijit pelipisnya pelan.

Selang beberapa detik, ponselnya bergetar. Menandakan telepon masuk, meraih ponsel itu. Tertera nama Sela di layar, tanpa pikir panjang Azzam mengangkat teleponnya.

"Azzam Azzam! Adel jatuh pingsan. Sekarang kita sedang menuju ke rumah sakit Husada" ucap Sela di seberang sana.

Azzam panik, tanpa menjawab segera mematikan sambungannya dan berlari meraih kunci mobil. Saat keluar dia berpapasan dengan Rama, tangannya dengan reflek menarik jas yang dikenakan oleh Rama.

"Eh eh,,, woy mau kemana" seru Rama jalannya terseok seok mengikuti langkah lebar Azzam.

Sesampainya mereka diparkiran, Azzam menyerahkan kunci mobilnya pada Rama. "Nyetir, ke rumah sakit. Adel pingsan!" titah Azzam, dia takut ketika mengemudi dengan pikiran kalut nyawanya yang terancam.

Selama perjalanan tak henti hentinya Azzam mengumpat. Jalanan tampak padat dan macet karena ini jam makan siang. Bahkan, Rama pun menyetir ugal ugalan di jalanan yang ramai.

Akhirnya, mereka sampai di parkiran rumah sakit. Azzam keluar mobil dan berlari menuju IGD. Rama menyusul di belakangnya. Di sana kedua mertuanya dan juga Sela tengah duduk diam seraya menunduk.

"Bagaimana Adel" ketara sekali dalam nada bicaranya Azzam sangat panik.

Ibu mendongak menatap menantunya, "Belum ada kabar, masih di tangani. Kamu tenang ya."

"Bagaimana aku bisa tenang bu, istriku.... Anakku, astaga. Bagaimana bisa semua terjadi, tadi pagi dia terlihat baik baik saja."

Mereka tak menjawab apapun, Ibu melirik sekilas suaminya yang menunduk menautkan kedua tangannya sedang berdoa. Ibu menyuruh Azzam duduk, kemudian Ibu dan Ayah saling menatap tajam sayangnya Ayah segera memalingkan ke arah lain. Raut wajahnya memancarkan rasa bersalah yang amat besar.

Hingga satu jam mereka berlima menunggu, dokter yang menangani Adel keluar. Membuat Azzam bangkit dari duduknya.

"Bagaimana keadaan istri saya dokter?"

Dokter wanita itu menatap seluruh orang, ia tersenyum tipis. "Syukurlah, Ibu dan janinnya tidak apa apa. Ibu Adel hanya syok, tolong jaga pikirannya ya Pak. Jangan diberi beban mental apapun, biarkan sang Ibu menikmati masa masa kehamilannya dengan nyaman."

Akhirnya Azzam dapat bernapas lega, "Hari ini boleh langsung pulang?"

"Boleh, hanya saja harus bed rest selama beberapa hari. Kalau tidak ada yang di tanyakan saya permisi dulu."

"Terimakasih."

Hanya Azzam, Ibu dan Ayah yang masuk ke dalam ruangan. Sedangkan Sela dan Rama, mereka berdua di suruh Ibu untuk pulang.

"Sayang" panggil Azzam melihat istrinya diam melamun di ranjang rumah sakit.

Mata Adel langsung memandang Ayahnya penuh kebencian. "Aku tidak mau melihat Ayah, usir dia Azzam."

Azzam bingung harus menanggapi Adel. Dia menatap dalam Ayah mertuanya, sebenarnya apa yang telah terjadi.

"Adel,,, nak" ucap Ayah lirih.

"Aku tidak mau Azzam" Adel mencengkram kemeja Azzam hingga kusut, dia menyembunyikan wajahnya di dada bidang itu.

Melihat putrinya histeris seperti ini, hati Ayah teramat sangat sakit. Apalagi dia menjadi alasannya. Dia akan berbicara lagi tapi ketika Azzam menatapnya tajam, mau tidak mau Ayah harus keluar ruangan. Setelah Ayah pergi hanya ada suara isak tangis Adel, Ibu tak henti hentinya mengelus rambut Adel.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Little Sister
mampir di novelku jg kak
Little Sister
lanjut lg kak, episode selanjutnya
byerlyan: Update besok ya kak
Thank you!
total 1 replies
I'm your.hero
semua anak ttp jd anak kecil dihadapan orang tuanya
I'm your.hero
kayaknya emaknya adel bener² definisi emak² di Indonesia, klo liat jam dilebihin/Sob//Sob/
seftiningseh@gmail.com
wah novel ini tuh menurut aku bagus bgt
dan tak membosankan kan sama sekali
oh ya jangan lupa dukungan nya di novel ku judul nya
istri kecil tuan mafia dan juga
dia imam ku Jagan lupa mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!