NovelToon NovelToon
Shadows Of The Wanderer

Shadows Of The Wanderer

Status: sedang berlangsung
Genre:Epik Petualangan / Perperangan / Penyelamat
Popularitas:790
Nilai: 5
Nama Author: Radit Radit fajar

seorang anak laki-laki bernama Mathias yang dikurung dalam sebuah rumah selama 10 tahun sejak umur 5 tahun sampai 15 tahun tanpa melihat dunia luar dan orang lain selain kakeknya yang memberinya makan setiap hari. Saat sudah berumur 15 tahun dan Mathias sudah bisa keluar dari rumahnya ia berencana berpetualang di dunia ini menjadi pengembara untuk berpetualang mencari sisi dunia terindah.

didunianya menyimpan banyak kekuatan, dan hal-hal lain yang belum pernah dijumpai Mathias, Mathias akan menjelajahi berbagai tempat unik dengan cerita setiap tempat masing-masing, akankah Mathias bisa mencapai tujuannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Radit Radit fajar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 26 (Zephanor)

Kami tiba ke lorong untuk ke ruangan rapat, pintu ruangannya tidak kelihatan, dihalangi tembok. Tapi ada lubang di pinggir lorong, ini bukan lubang oksigen karena aku tidak merasakan ada angin keluar dari sana, berarti ini cara agar tembok didepan kami terbuka.

"Gleemo, coba masuk ke dalam lubang ini dalam bentuk ularmu." aku berkata.

Gleemo mengangguk, masuk ke dalam lubangnya dalam bentuk ularnya. Ternyata lubangnya lumayan dalam, setelah satu menit, Gleemo kembali, tembok didepan kami bergeser ke bawah, memberikan jalan. Terlihat pintu ruangan itu, tapi disampingnya ada lorong yang mengelilingi ruangan itu dalam bentuk lingkaran, ruangan juga memiliki kaca transparan untuk melihat ke lorong itu, entah untuk apa lorong itu dibuat, mungkin saja untuk tim pengawas. kamu masuk ke dalam ruangannya, ada meja bundar di tengah ruangan dengan dua belas kursi dipinggirnya. Ada juga beberapa lemari kecil disini untuk menyimpan catatan penting. Kami mulai mengecek, ada beberapa catatan dengan judul tapi belum kami buka, ada tanggal penulisannya yang tidak jauh dari tanggal sekarang, ini membuat kami mendapatkan banyak informasi yang bisa kami gunakan untuk nanti mengetahui tentang rencana kelompok ini. Aku menemukan sebuah catatan berjudul "bom seluruhnya" dan ini baru dimuat tiga hari yang lalu dan catatannya masih terus diperbarui per hari, sepertinya ini rencana utama mereka. Tapi aku tidak akan membuang waktu untuk membaca ini dulu, karena saat nanti kami tiba di rumah Eldrin, saat kondisi santai adalah saat paling tepat untuk membacanya karena sepertinya isi catatan ini panjang. Ruangan rapat yang terdiri dari satu meja bundar berwarna coklat tua, dua belas kursi berwarna hitam, serta di bagian pinggir ruangan dikelilingi lemari kecil, di bagian pinggir juga ada satu papan putih yang lumayan lebar, disana juga lengkap memiliki spidol dan penghapusnya, papannya benar-benar bersih tanpa meninggalkan jejak apapun sisa rapat, putih sempurna. Lima menit berlalu kami terus menyelidiki lemari atau catatan disini, tapi tiba-tiba... Para pasukan kelompok Exambo mengelilingi lorong di ruangan, mengepung kami, ditengah mereka ada Morto!

"berani juga kalian kesini, aku sudah mengetahui tentang kedatangan kalian sejak si jaket merah itu kesini, mungkin kau tidak menyadari, kalau di platfrom drone untuk turun dari ruangan pakaian itu memiliki kamera. Para anggotaku juga terus mengawasi kalian semenjak kalian kesini..."

Kami berkumpul di satu titik, berwaspada, kalimat Morto yang bersuara serak itu terdengar, meski aku yakin dia tidka akan bisa mendengar suara kami, karena begitulah sistem ruangan rapat ini, yang diluar bisa didengar yang didalam, tapi yang didalam tidak bisa didengar oleh yang diluar.

"...aku yakin kalau kalian juga sebenarnya sudah menyadari keanehan dari kelompok ini semenjak kalian masuk karena tidak ada yang terlihat mencurigai kalian, dan ternyata kalian masih berani masuk selama ini hah? Apa kalian meremehkan kekuatan pasukan kami? Tetapi tenanglah, rencanaku berjalan lancar, malam ini akan menjadi bencana besar bagi penduduk Zephanor di permukaan. Dan kalian, para pasukan kecil yang mencoba menghalangi kami juga akan habis disini, segera... Sesuai dengan rencanaku... Semuanya tembak!" Morto berseru di bagian akhir kalimatnya.

Dalam sekejap beberapa senjata bazoka, yang sepertinya tingkat tinggi karena ini berbeda dengan yang menahan Hulkar semalam, bazoka mereka semuanya terarah ke langit-langit ruangan rapat ini, lalu... BOOM! BOOM! BOOM! Beberapa peluru menembak langit-langitnya, meledak meruntuhkan langit-langit ruangan, kaca-kaca di bagian pinggir juga pecah.

"baiklah semuanya... Tugas kita selesai, ayo kembali, jangan lupa runtuhkan juga bagian lorong menuju ruangan ini, aku memang sudah merencanakan penghancuran ruangan ini sejak kemarin."

Para pasukan itu pergi, meninggalkan ruangan ini yang hancur, lantas... BOOM! BOOM! BOOM! Mereka juga menembaki lorong satu-satunya keluar masuk ke ruangan ini. Sebelum reruntuhan langit-langit ruangan tadi menimpaku, aku menahan reruntuhan ruangan yang hendak menimpaku dan Jasper, Gleemo menahan reruntuhan yang hendak menimpa Eldrin. Keadaan sangat berdebu saat itu, membuat para kelompok Exambo tadi mungkin mengira kami sudah mati, tapi ini juga bisa menjadi keuntungan karena sekarang kami tidak terlalu diketahui oleh kelompok Exambo, tapi kami juga tetap harus berhati-hati, mengingat penyerangan ini terjadi dan sudah direncanakan, mungkin mereka memiliki rencana lainnya yang lebih berbahaya. Gleemo melempar reruntuhan yang hendak menimpa Eldrin ke jauh saat kelompok Exambo tadi sudah pergi, aku juga melakukan hal yang sama menggunakan telekinesisku.

"uhuk! Uhuk! terimakasih Gleemo." Eldrin berkata, Gleemo mengangguk.

"tapi sekarang, bagaimana kita bisa keluar?" Jasper bertanya.

"tenang saja..." aku berkata, mengacungkan tanganku ke tanah yang ada di atas kami.

"kinecrack!" seketika tanah di atas kami pecah membentuk lurus ke permukaan tanah, aku menyingkirkan pecahan tanah itu sebelum jatuh jauh dari kami, lubang ke permukaan terbentuk.

"kinecrack? Kau yang menamai teknik itu ya Mathias? Teknik yang kau gunakan untuk melawan Wirak saat di Thyrax ya? Traki pernah menceritakannya padaku dan Gleemo." Jasper berkata.

"hehe.. Iya, itu benar."

Aku mengambangkan salah satu reruntuhan yang lumayan besar sebagai platfrom kami, setelah itu kami naik ke permukaan tanah. Aku menjatuhkan kembali platfrom itu kebawah saat kami semua sudah di permukaan tanah, mungkin sekarang sekitaran jam sayu siang. Kami melepaskan pakai kelompok Exambo ini, melemparkannya kedalam ruangan yang tadi roboh, tidak ada gunanya kami memakai pakaian itu lagi, karena semua informasi yang kami inginkan sudah ada, tinggal membaca catatan-catatan yang kami ambil saja. Kami pulang ke rumah Eldrin, Jasper yang memasak makanan, dia memang jago dalam memasak, saat ini dia membuat sandwitch untuk kami. Rasanya enak setelah sekian lama berada di tempat bawah tanah tadi, membuat seluruh tubuh kami merasa pegal. Setelah selesai, Jasper memutuskan untuk mengotak-atik senjatanya, sekarang dengan beberapa catatan dan hal kimia yang dia ambil, dia memodifikasinya dengan itu. Aku memutuskan membongkar ranselku setelah itu, sedangkan Eldrin memutuskan menyirami kebunnya, Gleemo ikut denganku melihat-lihat catatan yang aku ambil. Catatan "bom seluruhnya" aku dan Gleemo akan mulai membacanya.

1
Michael Jayden apriliano
coba add Gambar untuk Teks yang tertarik
Radit Radit fajar: nanti kutambahin terus gambarnya.
Radit Radit fajar: udah ngab👌
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!