seorang anak laki-laki bernama Mathias yang dikurung dalam sebuah rumah selama 10 tahun sejak umur 5 tahun sampai 15 tahun tanpa melihat dunia luar dan orang lain selain kakeknya yang memberinya makan setiap hari. Saat sudah berumur 15 tahun dan Mathias sudah bisa keluar dari rumahnya ia berencana berpetualang di dunia ini menjadi pengembara untuk berpetualang mencari sisi dunia terindah.
didunianya menyimpan banyak kekuatan, dan hal-hal lain yang belum pernah dijumpai Mathias, Mathias akan menjelajahi berbagai tempat unik dengan cerita setiap tempat masing-masing, akankah Mathias bisa mencapai tujuannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Radit Radit fajar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 29 (Zephanor)
Kami berangkat ke daerah bom masing-masing saat pukul 9 malam, gerimis mulai turun. Aku sudah menyusun rencana, aku akan meminjam baju zirah dari penjaga dulu lalu diam-diam menyusup ke istana, jika ada yang bertanya kenapa aku berjalan diluar area tugas, aku tinggal bilang kalau aku belum terlalu tahu tentang area tugasku. Lagipula istana juga pasti sepi karena sudah malam biasanya kebanyakan akan tidur untuk hari esok atau bekerja mengurus sesuatu di ruangan khusus.
Aku tiba di halaman depan istana, disini banyak penjaga, jadi aku lewat belakang saja, ingatlah "pahlawan selalu menggunakan jalan belakang" walau itu kalimatku sendiri. Saat di halaman belakang, benar saja, hanya satu orang dengan baju zirah, aku mendekatinya.
"boleh aku pinjam baju zirahmu?" aku bertanya.
"apa maksudmu? Ini pakaian yang tidak boleh dipakai sembarang ora-" aku mengangkat tanah dibawahnya ke udara, membuatnya terebang.
"hey! Turunkan aku!" dia berteriak.
"tapi berikan dulu baju zirah itu! Tenanglah aku tidak akan menggunakannya untuk keburukan!" aku balas berteriak.
"cih, baiklah! Tapi kau pertanggung jawabkan ucapanmu itu!" aku menurunkannya.
"iya, akanku pertanggung jawabkan."
Baiklah, aku memakainya, setidaknya aku tidak perlu membuat penjaga ini pingsan.
"dan juga jangan coba-coba memberitahu pihak kerajaan, tanggung jawabkan juga ucapan itu."
"baiklah..."
Setelah aku memakai baju zirahnya, aku langsung masuk ke dalam istana melalui jalan belakang. Kesalahanku disini adalah tidka membawa kertas untuk mencatat arah, tidak ada peta juga disini, jadi aku harus ke gudang istana hanya menggunakan ingatanku saja. Istana juga ternyata sepi di bagian lorong-lorongnya, jarang ada penjaga atau pelayan lewat. Arsitektur istana ini bagus juga rupanya, kadang aku bertemu dengan lukisan indah didinding, tapi ada juga lukisan yang seram jika dilihat. Lorong dikerajaan ini juga lumayan luas, pot besar menghiasi bagian pinggir lorong, karpet merah ada di lantainya membentang sesuai dengan arah lorong. Sudah tiga puluh menit aku mencari bagian dalam gudang, tidak ketemu-ketemu, selalu saja ada belokan disetiap arah ketengah, tapi aku tidak akan kenyerah.
Aku melewati lorong yang besar lagi, ada satu orang berbaju zirah yang berjalan berlawanan arah denganku disampingku, jarak kamu lumayan jauh. Tapi tiba-tiba orang itu berlari menebaskan pedangnya ke arahku, aku berhasil menghindar, pedangnya menancap kedinding. Apa-apaan ini?
"akhirnya aku menemukanmu, Mathias." orang itu membuka baju zirahnya.
Aku mulanya bingung kenapa dia membuka baju zirahnya karena itu akan mengurangi pertahanannya. Tapi saat dia sudah melepas seluruh baju zirahnya aku tahu, seluruh tubuhnya sudah dipenuhi senjata yang menempel ditubuhnya! Sepertinya aku tahu dia siapa, dia wakil Morto! Dengan perlengkapan bertarung diseluruh tubuhnya berwarna merah-oranye, baju zirah yang tadi hanya akan memperberat karena dia sudah punya pelindung dari perlengkapan itu, karena itu dia melepasnya. Baiklah, sepertinya mau tidak mau pertarungan akan dimulai disini.
...____...
Jasper menuju ke pos tempat dimana bomnya berada, dikarenakan rumah Eldrin tidka jauh dengan istana Mathias lebih cepat sampai ke istana, tapi Jasper memerlukan waktu untuk berjalan kesana dan memakan yaitu tiga puluh menit. Selama diperjalanan Jasper berwaspada tinggi, sekalipun mungkin dia sudah dikira mati oleh kelompok Exambo, dan suasana sepi, dia tetap berjaga-jaga. Jasper membawa seluruh senjatanya, yang dipunggungnya ada senjata gatling yang sudah dimodifikasinya, kedua pistol M500nya ditaruh di pinggang, dan dia memegang Ak47. Gerimis makin lama semakin lebat, walau itu tidak akan menghambat Jasper untuk menyelesaikan misinya, pendengarannya menjadi kurang baik karena suara hujan. Jasper sedang berjalan di bagian pinggir jalanan yang cukup lebar, dibagian samping jalannya ada perumahan, semua rumah ditutup karena orang rumah kebanyakan sudah tidur dan sedang hujan.
Tak! Tak! Tak! Terdengar suara orang yang berlari cepat dari belakang perumahan, meskipun hujan sudah mulai lebat Jasper bisa mendengarkannya dengan jelas. Di bagian belakang perumahan sebelah kanan Jasper siara itu berasal, suaranya seperti naik belakang perumahan itu, suara berlarinya seperti naik ke atas, lalu suaranya berakhir di bagian atas rumah. Jasper berwaspada menatap bagian atas rumah tersebut. Ada seseorang berdiri di atas rumah dengan atap yang memiliki pemukaan miring itu, dia memakai masker kain, dipergelangan tangannya seperti terpasang senjata untuk menembakkan sesuatu. Jasper berhenti, berwaspada, yang sedang berdiri di atas atap itu adalah wakil divisi satu.
...____...
Gleemo juga menghabiskan waktu tiga puluh menit untuk pergi menuju sumur itu. Saat Gleemo sampai ke sumurnya, sumurnya sudah sedikit terisi oleh air hujan, tapi seingat Gleemo bomnya ditaruh di pertengahan sumur, jadi belum tenggelam, sekalipun tenggelam juga bom itu tidak akan rusak sedikitpun, bom itu dirancang kedap air. Gleemo berubah ke bentuk manusianya, lalu saat dia melihat ke sumur, tiba-tiba ada slime lain yang berwarna hijau memukul Gleemo dari dalam, membuat Gleemo terpantul sedikit menjauh dari sumur, slime itu keluar dari sumur. Slime itu adalah wakil divisi kedua, Gleemo mengetahui bahwa pemimpin divisi kedua itu bukan manusia, begitu juga dengan wakilnya dari sebuah catatan yang dibacanya. Namun slime ini tidak bisa merubah mentuknya seperti slime liar kebanyakan, dia hanya dilatih membentuk tangan, tapi dia memiliki beberapa senjata dari kelompok Exambo yang disimpan didalam tubuhnya. Gleemo juga sejak dulu sebenarnya belum bisa merubah bentuk, saat mengikuti Mathias berlatih bersama kakeknya Gleemo ingin meniru hal yang dilakukan Mathias, dan akhirnya Gleemo bisa berubah ke wujud manusia seperti Mathias, itu karena Gleemo memiliki rasa penasaran yang berbeda dengan slime lainnya.
...____...
Eldrin sampai ke menara setelah perjalanan dua puluh lima menit, Eldrin memakai jubah berwarna hijau. Menaranya besar dan tinggi, berwarna merah dengan sedikit corak putih, menara ini biasanya digunakan untuk memberikan sinyal kepada rubik komunikasi, tapi saat ini menaranya sepi, ini memang adalah hari libur untuk kerajaan Zephanor karena mesin sinyalnya juga otomatis. Eldrin mulai berlari naik ke atas, tiap lantai menara ini bisa disinggahi, tapi yang Eldrin khawatirkan adalah di bagian jendelanya, di menara ini banyak sekali jendela kaca. sekilas Eldrin melihat cahaya dari bangunan lain pada saat dia dilantai lima, lantas DOR! CRACK! CRACK! Suara tembakan sniper terdengar dari kejauhan memecahkan kaca lalu tembus memecahkan kaca lainnya, untungnya Eldrin berhasil menghindarinya. Itu adalah wakil divisi kedua, dan ternyata yang menyerang Eldrin bukan hanya wakilnya, melainkan empat anggota divisi kedua lainnya, karena Eldrin melihat mereka dari kejauhan.
...____...
Hulkar sampai ke pasar setelah perjalanan dua puluh tiga menit, dia sedikit kedinginan karena hujan, dia tidak biasa pada suhu lembap karena di tempat tinggalnya yang sebelumnya, yaitu Thyrax, memiliki suhu panas. Hulkar menyiapkan bola lunak yang bisa membuat cat penghilang kehilangan fungsinya selama satu menit, ini memang ide Hulkar, dia juga memberikan bola-bola ini kepada yang lainnya. Saat Hulkar berlari mengelilingi bagian dalam pasar dia tersandung lalu melihat apa yang menyandungnya. Itu adalag tongkat merah-oranye warna khas itu berarti... Hulkar melihat ke orang yang memegangnya.
"sepertinya kau kurang beruntung."
Suara itu berasal dari seseorang yang sengaja membuat Hulkar tersandung, itu wakil divisi ketiga.